Bab 6

Sebulan yang lalu di sebuah club malam ibu kota.

Aku Fanya Veronica. Namaku sangat bagus tapi sayangnya tidak sebagus dengan nasibku. Aku terlahir dari keluarga sederhana, ah bukan lebih tepatnya keluarga yang keluarga yang kacau balau.

Ayahku seorang yang tidak bekerja setelah di PHK oleh tempat kerjanya, lalu dia malah menghabiskan waktunya di meja j*di dan menumpuk banyak hutang sampai dia meninggal karena dikeroyok oleh kawannya sendiri yang biasa bersamanya. Bagiku ayah seperti itu memang lebih baik tidak ada di dunia ini. Sayangnya kepergian ayah juga meninggalkan hutang segunung yang harus dilunasi oleh kami selaku keluarganya padahal dia tidak meninggalkan warisan sepeserpun pada kami.

Lalu aku memiliki seorang kakak yang sifatnya tidak jauh dari ayahku. Masih muda, bukannya bekerja untuk membantu orang tua malah menghamburkan uang. Dan melakukan hal-hal buruk.

Aku tinggal bersama ibu, kakak dan satu adik. Ibu orangnya sangat penyabar, setiap kali ayahku atau pun kakakku berbuat ulah dia hanya akan mengusap dada. Bisa dibilang di keluarga ku ini, ibulah yang berjuang sendirian. Dia kerja banting tulang untuk membiayai ku dan adikku. Itu karena adikku sedikit istimewa, dia berbeda dengan anak kebanyakan. Untunglah aku sekarang sudah paham dan sedikit banyak membantu ibu.

"Delima, tolong kau antarkan minuman ini ke meja nomor sepuluh."

"Baik kak."

Aku Fanya tapi di tempat kerja rekan-rekanku memanggilku dengan nama Delima. Itu nama samaran agar orang-orang tidak tau nama asliku.  Aku bekerja di sebuah club malam sebagai pengantar minuman. Aku sengaja menggunakan nama palsu agar tidak mudah dikenali, aku takut ada teman sekolahku yang mengetahui kalau aku bekerja di tempat seperti ini. Meski aku hanya bekerja sebagai pengantar minuman tapi orang-orang yang tidak tau hanya akan menganggapku perempuan yang tidak baik.

Itu karena mereka pikir, setiap yang bekerja di club malam pasti juga menjajakan tubuhnya. Padahal aku sama sekali tidak melakukan hal itu. Aku mengambil pekerjaan itu karena bayarannya yang cukup tinggi, aku tidak peduli dengan omongan orang. Asal aku bisa bantu ibu mencicil hutang-hutang ayahku dan kami bisa makan itu saja sudah cukup.

Meski pada akhirnya akan ada saja waktunya aku ketahuan oleh salah satu teman sekolah ku. Akhirnya kabar itupun menyebar di sekolah dan mereka menganggap ku perempuan malam. Mereka sering mengejekku, mengolok-olokku dengan sangat hina. Seakan mereka adalah manusia paling suci di dunia ini.

Lalu apa aku sedih dan terluka? tentu aku pernah merasakan perasaan yang seperti itu tapi itu tidak merubah keadaan. Aku tetap bekerja di tempat itu sampai sekarang. Karena tuntutan hidup yang kejam ini. Aku tidak mau rentenir melukai ibuku jika aku tidak bisa mencicil hutang ayahku.

Itulah mengapa aku bisa bertemu dengan papahnya Lila sebelumnya. Pada saat itu aku tidak sengaja melihat pria itu bersikap aneh. Saat aku tau dia sudah diberi obat, aku pun datang menawarkan bantuan. Aku pikir dengan begitu aku bisa mendapatkan uang lebih dengan mempertaruhkan sesuatu yang berharga dalam hidupku. Meski pada akhirnya aku menyesali perbuatanku. Tapi setidaknya aku bisa membayar sebagian hutang ayahku. Andai kakak ku tidak seperti bajin9an dan merebut sebagian uang yang aku dapatkan dari lelaki yang saat ini duduk di samping ku.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa milih kerja yg berisiko sepertindi club mlm,kenapa gak di cafe aja..

2023-06-15

0

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

oooh papanya lila di jebak di beri obat perangsang, fanya di bayar brp keprawannya

2023-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!