Bab 10

LL 10

(MASIH 6 TAHUN YANG LALU)

"Aku bisa berjalan," ucap Lune ketika Louis akan menggendongnya.

Lalu Lune beranjak berdiri dari ranjang di bantu oleh Louis.

Lune mulai berjalan sedikit pincang dan sangat pelan.

Hal itu membuat Louis yang ada di sampingnya menjadi tak sabar. Hingga akhirnya Louis mengangkat Lune dan membawanya ke depan.

"Hei, aku bisa jalan sendiri," ucap Lune.

"Kau seperti siput dan urusanku masih banyak. Aku tak mengurusi kau saja," jawab Louis ketus.

"Oh God ... Mengapa kau sinis sekali padaku? Turunkan aku dan aku akan berjalan sendiri keluar. Tapi sebelum kau pergi beri aku uang ganti rugi," kata Lune.

Louis tak mendengarkan kata-kata Lune dan tetap berjalan keluar rumah sakit.

Langkah Louis yang lebar, membuat mereka akhirnya tiba di parkiran mobil. Louis menurunkan Lune dan memasukkannya ke mobil.

"Bukankah aku bilang akan naik taksi saja?" Ucap Lune.

"Bisakah kau diam? Kau cerewet sekali," jawab Louis yang tak suka dengan orang yang berisik.

"Sssshhh ... Ingin rasanya aku memukulimu. Kau benar benar menyebalkan, Tuan pemarah," sahut Lune.

"Dan kau juga, Nona cerewet," ucap Louis.

"Dasar pria ketus!!" Sahut Lune.

"Dasar gadis berisik!!" Jawab Louis yang membuat Lune semakin kesal dan mencebik.

Lalu Louis menutup pintu mobilnya dan dia juga masuk ke dalam mobil.

Lalu Louis mengantarkan Lune ke komplek perumahannya tadi yang jaraknya tak terlalu jauh.

"Nomer berapa rumahmu?" tanya Louis.

"10," jawab Lune singkat dan sama sekali tak melihat Louis.

Lalu Louis mengarahkan mobilnya ke arah rumah nomer 10 yaitu rumah Lune.

Lalu Lune membuka pintu mobil ketika sudah sampai di depan rumahnya.

"Ini," ucap Louis memberikan segepok uang pada Lune.

Lune menoleh dan matanya langsung bersinar melihat hal itu.

Lalu Lune mengambil uang itu dan tersenyum manis pada Louis.

"Thank you, Tuan pemarah yang baik hati," ucap Lune dan langsung keluar dari mobil.

"Bye, semoga kita tak bertemu lagi," kata Lune sambil mencium uang itu.

Lune berjalan dengan langkah biasa ke arah rumahnya dan Louis melihat hal itu.

"Dia menipuku? Kakinya baik baik saja," gumam Louis yang langsung membunyikan klaksonnya.

Mendengar bunyi klakson membuat Lune berbalik dan kembali menjulurkan lidahnya lalu berlari masuk ke rumahnya.

Louis hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah tengil Lune itu.

Lune mengejeknya dengan melompat lompat bahagia seolah kakinya sangat sehat.

"Ya, semoga kita tak pernah bertemu lagi, Gadis tengil," gumam Louis.

Louis kembali melajukan mobilnya dan pulang ke penthouse nya.

*

*

Lune masuk ke dalam rumah dengan mengendap endap agar sang ibu tak melihatnya masuk.

Lune menaruh uang itu kantong celananya dan kini menuju ke arah kamar.

"Lune, Jenna kemari tadi," ucap Lourdes dengan tangan yang sudah terlipat di depan dadanya dan tatapan matanya tajam.

Lune berbalik dan tersenyum lebar.

"Aku hanya jatuh biasa dan ini luka biasa, Mom. Lihatlah, aku sama sekali tak merasakan sakit," ucap Lune sambil melompat lompat.

"Istirahatlah dan pakai celanamu ketika makan malam nanti agar daddy tak melihatnya," sahut Lourdes.

"Oke, Mom. I love you," ucap Lune dan masuk ke dalam kamarnya.

Lalu Lune mengunci kamarnya dan mengambil uang dari kantong celananya.

"Woooww ... Ini sangat banyak. Apa yang bisa kubeli dengan uang ini ya?" Gumam Lune dengan mata berbinar dan sambil berpikir.

"Aku akan membeli baju dan perlengkapan menyelam saja," gumam Lune sambil tersenyum.

Lalu dia menaruh uang itu di tas nya dan kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuknya.

*

*

Lune Wallace, berasal dari keluarga yang cukup berada dengan pekerjaan sang ayah yang menjadi direktur keuangan di sebuah perusahaan besar.

Pun begitu, ayah Lune -- Anthony Wallace -- tak pernah memanjakan Lune dengan fasilitas mewah.

Bahkan Lune hanya dibelikan mobil bekas yang cukup tua untuk dibawanya kuliah.

Meskipun begitu, Lune yang cuek tak pernah bermasalah dengan hal itu. Penampilannya yang tomboy selalu diprotes oleh sang kakak -- Lana Wallace -- yang karakternya sangat bertolak belakang dengan Lune.

Tapi pakaiannya yang cenderung biasa dan apa adanya tak membuat kecantikannya memudar.

Dia tetap menjadi idola di kampusnya karena sifatnya yang ceria dan supel pada siapa pun.

*

*

"LUNE!!" teriak seorang wanita di belakang Lune.

Lune menoleh dan terlihat Claire - sahabatnya yang berlari dari arah gerbang kampus.

"Hei, kau baru datang?" tanya Lune sambil meminum jus apelnya dari botol.

"Ya, Lana akan pulang. Apakah itu benar?" tanya Claire.

"Ya, minggu depan ulang tahun daddy jadi dia akan pulang," jawab Lune sambil berjalan pelan di samping Claire.

Claire sebenarnya adalah teman Lana. Tapi sejak Lana kuliah di Amerika, akhirnya Claire dekat dengan Lune dan mereka sering menghabiskan waktu bersama.

"Kalian akan merayakannya di resort pantai lagi?" tanya Claire.

"Entahlah, itu tergantung daddy. Daddy sangat sibuk akhir -akhir ini," jawab Lune.

Lune melihat Jenna di depannya dan berlari menuju ke arah sahabatnya itu.

"HAP!!"

Lune melompat ke atas punggung Jenna dan membuat Jenna terjatuh ke depan.

"LUUUNNNEEEEE!!" teriak Jenna.

Claire yang ada di belakangnya tampak tertawa melihat kelakuan dua temannya itu.

Lune tertawa dan naik ke atas perut Jenna ketika Jenna berbalik.

"Hei, kau melapor apa pada mommy?" tanya Lune.

"Lune, bajuku akan kotor. Rumput ini basah. Oh my God. Kau menyebalkan sekali," ucap Jenna kesal.

Lune tertawa dan kemudian beranjak berdiri lalu menarik tangan Jenna.

"Ck." Jenna berdecak dan mencebik.

"Kau semakin jelek jika seperti itu," ucap Lune.

"Hei, aku masuk kuliah dulu. Nanti kita bertemu di kantin, oke?" Ucap Claire.

"Baiklah, Putri Claire," sahut Jenna.

Claire melambaikan tangannya pada Jenna dan Lune.

"Bagaimana bisa dia memakai rok sependek itu ke kampus? Ck ck ck," celetuk Jenna.

Lune tertawa.

"Dia dan Lana sama. Benar benar ratu kampus yang ingin selalu tampil perfect dan lemah lembut," sahut Lune sambil memeragakan cara jalan Claire yang benar benar feminim dan penuh kelembutan.

"Iyuuuh ... Itu menjijikkan, Lune. Kau sama sekali tak cocok. Tapi mengapa banyak pria yang menyukaimu?" ucap Jenna.

"Aku memang limited edition dan aku tak perlu berpenampilan seperti itu karena aku ingin mencari pria yang mencintaiku apa adanya. Ooooh ... kapan hal itu akan terjadi?" Sahut Lune yang disambut tawa oleh Jenna.

Lune menjitak kepala Jenna dan mereka masih bercanda ketika akan menuju ke gedung kuliah mereka.

BRAK!!!

Lune menabrak seorang pria yang baru saja berbelok dari balik gedung senat.

"Aaawwwhh ...!!!" Teriak Lune ketika tubuhnya hampir terjungkang ke belakang tapi tangannya ditarik oleh orang yang menabraknya.

Lalu mata mereka saling bertautan.

"KAU!!" ucap mereka kompak.

"Hei, bukankah kau gadis basket kemarin?" tanya Lio yang berdiri di belakang Louis.

Lune tak menjawab dan matanya masih saling memandang tajam dengan Louis.

(FLASHBACKNYA MASIH PANJANG YAA.. BIAR READER GA PENASARAN.. NANTI AKAN ADA WAKTUNYA BALIK KE MASA SEKARANG ... KALO ADA YG BILANG KELAMAAN FLASHBACK NYA YA DI SKIP AJA)

Terpopuler

Comments

Misdina Ningsie Panggabean

Misdina Ningsie Panggabean

dunia selebar dau kelor di sini yak😆

2024-08-20

1

Misdina Ningsie Panggabean

Misdina Ningsie Panggabean

bengeekkk 😂

2024-08-20

0

Hilmiya Kasinji

Hilmiya Kasinji

lanjut kak

2024-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 BAB 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
78 Bab 78 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
79 Bab 79 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
80 Bab 80 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
81 Bab 81 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
82 Bab 82 ADRIAN LANA (EXTRA PART)
83 Bab 83 LANA ADRIAN
84 Bab 84 LANA ADRIAN
85 Bab 85 ADRIAN LANA
86 Bab 86 ADRIAN LANA
87 Bab 87 ADRIAN LANA
88 Bab 88 ADRIAN LANA
89 Bab 89 LANA ADRIAN
90 BAB 90 ADRIAN LANA
91 Bab 91 ADRIAN LANA
92 Bab 92 ADRIAN LANA
93 Bab 93 ADRIAN LANA
94 Bab 94 ADRIAN LANA
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
BAB 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
78
Bab 78 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
79
Bab 79 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
80
Bab 80 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
81
Bab 81 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
82
Bab 82 ADRIAN LANA (EXTRA PART)
83
Bab 83 LANA ADRIAN
84
Bab 84 LANA ADRIAN
85
Bab 85 ADRIAN LANA
86
Bab 86 ADRIAN LANA
87
Bab 87 ADRIAN LANA
88
Bab 88 ADRIAN LANA
89
Bab 89 LANA ADRIAN
90
BAB 90 ADRIAN LANA
91
Bab 91 ADRIAN LANA
92
Bab 92 ADRIAN LANA
93
Bab 93 ADRIAN LANA
94
Bab 94 ADRIAN LANA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!