Bab 6

Bab 6

Lune masih memandang ke arah Louis yang kini sedang menyampaikan seminarnya tentang bisnis.

Sasha melihat ke arah Lune yang benar benar tak berkedip melihat Louis. Sasha tersenyum dan mengikut lengan Lune agar tak terlalu terjebak dalam pesona pria tampan itu.

Lune memegang tangan Sasha.

"Sasha, itu pria yang ada di dalam mimpiku," ucap Lune pelan.

"Ya, sama. Semalam aku juga memimpikannya. Pasti banyak wanita di sini memimpikannya juga semalam," sahut Sasha.

Lune terdiam dan masih melihat ke arah Louis.

"Aaah ..." erang Lune ketika kepalanya kembali sakit.

"Hei, are you oke? Kurasa kau harus ke dokter nanti, Lune," ucap Sasha.

Lune tak menjawab dan memegang kepalanya yang kini semakin sakit.

Kini keringat dingin keluar membasahi tubuhnya.

"Lune, kau sedang tak baik baik saja," ucap Sasha.

"Hmm, aku akan ke toilet dulu," jawab Lune dan berdiri dari sana ketika Louis sedang berbicara di depan stage.

Lune naik ke atas pintu keluar melalui tangga tengah. Di tengah tangga tubuhnya terhuyung lemah hingga akhirnya pingsan.

Sasha yang melihat hal itu langsung berlari mendekati Lune.

"Lune!!" panggil Sasha dan seketika ruangan itu menjadi gaduh.

Beberapa pengunjung dan petugas security di sana mengangkat tubuh Lune untuk di bawa ke klinik yang ada di gedung itu.

Lalu ruangan itu kembali normal dan acara pun dilanjutkan kembali.

Louis hanya melihat sekilas ke arah insiden tadi dan kembali duduk di tempatnya.

*

Lune kini sudah ada di klinik dan Sasha menunggunya di sana.

Lalu dokter memeriksanya dan Sasha menceritakan apa yang dialami Lune sebelumnya dan riwayat komanya.

"Sebaiknya kita bawa dia ke rumah sakit," ucap dokter klinik.

"Itu artinya aku harus memanggil ambulance?" tanya Sasha.

"Ya, kami yang akan memanggilnya sekarang," jawab dokter.

"Terima kasih, Dokter," sahut Sasha.

*

*

Lune membuka matanya perlahan dan dia melihat ke sekeliling ruangan.

"Lune, kau sudah sadar?" tanya Sasha.

"Aku di rumah sakit?" tanya Lune.

"Ya, kau pingsan di tempat seminar," jawab Sasha.

Lune memegang kepalanya yang masih pusing dan matanya tertutup akibat pusing di kepalanya.

"Selamat siang. Aku akan memeriksamu dulu," ucap seorang dokter wanita dengan ramah.

Dokter itu mendekati Lune dan memeriksanya.

"Secara fisik kau baik baik saja," ucap dokter itu.

Lune tak menjawab dan masih memegang kepalanya.

"Apakah kepalamu masih sakit?" tanya dokter.

"Aku berusaha keras mengingat sesuatu," sahut Lune memukul pelan kepalanya.

"Hei, jangan memukul kepalamu," ucap dokter itu menahan tangan Lune.

"Jangan memaksakan otakmu karena akan lelah rasanya. Istirahatlah," ucap dokter.

"Hmm," sahut Lune yang kembali menutup matanya.

Lalu dokter itu pun keluar dari kamar perawatan Lune.

"Istirahatlah, Lune," ucap Sasha.

Lune tak menjawab dan hanya terdiam dengan mata yang tertutup.

Lalu Sasha mengusap usap tangan Lune dan setia mendampinginya.

Hingga akhirnya Lune sepertinya tertidur nyenyak kembali setelah obat yang diberi perawat tadi bereaksi.

Sore menjelang dan Lune masih berada di rumah sakit.

*

*

"Menurutmu ini bagus, Louis?" tanya Claire sembari menunjukkan sebuah gaun pada Louis.

"Ya, kau bagus memakai apa pun," jawab Louis tapi dengan mata fokus pada ponselnya.

"Kau tak melihatnya, Louis," ucap Claire.

Louis tertawa kecil dan melihat ke arah Claire.

"Ya, itu gaun yang indah dan cantik. Kau akan semakin cantik memakainya," sahut Louis.

"Thank you atas pujiannya," sahut Claire tertawa pelan.

"Baiklah, aku akan pilih ini untuk makan malam kita nanti," ucap Claire.

Lalu Claire membawa baju itu ke meja kasir dan Louis berjalan di belakangnya.

"Aku yang membayar," kata Louis ketika Claire mau mengambil kartunya.

"Louis, kau selalu seperti itu," ucap Claire.

"Aku akan selalu seperti itu pada wanitaku," jawab Louis dan membuat wajah Claire memerah.

"Thank you," sahut Claire tersenyum.

Setelah itu mereka berdua kembali ke mansion dan bersiap untuk pergi ke jamuan makan malam bersama.

Orang tua Louis yaitu Thea dan Jared serta beberapa keluarga Kingsford lainnya juga akan pergi ke jamuan makan malam itu karena itu juga termasuk makan malam dengan relasi bisnis mereka.

Jamuan makan malam itu akan diadakan di sebuah ballroom hotel mewah dan terkenal.

*

*

Lune terbangun dan langsung terduduk.

Sasha yang melihat hal itu tentu saja terkejut.

"Ada apa, Lune?" tanya Sasha.

Lune melihat ke arah Sasha.

"Aku mengingatnya. Aku mengingat Louis, Sasha," jawab Lune dengan senyum tapi air matanya mengalir.

"Hei, apa maksudmu?" tanya Sasha bingung.

"Pria itu. Pria tadi. Dia adalah Louis - ku. Dia pria yang kucintai dulu. Dia kekasihku, Sasha," jawab Lune dan melepas infus di tangannya.

"Lune, tunggu. Kau tak boleh melakukan hal ini," ucap Sasha.

"Aku harus menemuinya. Dia menungguku terlalu lama, Sasha," jawab Lune dan turun dari tempat tidurnya.

"Lune, kau yakin dengan hal ini?" tanya Sasha yang masih seperti tak percaya.

"Ya, kau pikir aku gila? Dia kekasihku sebelum aku kecelakaan. Hanya itu saja yang kuingat. Kenangan indahku dengannya sangat terpatri di otakku saat ini. Itu karena tadi aku melihatnya," ucap Lune berjalan cepat keluar kamar.

"Lune, wait!!" ucap Sasha menahan tangan Lune.

"Aku harus menemuinya, Sasha. Bagaimana jika nanti pergi? Kita ke seminar itu lagi sekarang," jawab Lune.

"Lune, ini sudah malam," jawab Sasha.

"Dia terkenal, bukan? Jadi kita bisa bertanya pada seseorang dari penyelenggara acara itu tentang Louis," sahut Lune dengan semangat.

"Lune," ucap Sasha.

"Sasha, please. Bantu aku. Dia hidup dan matiku. Kami cinta mati dan dia pasti senang melihatku. Tolong aku, Sasha. Aku tak bisa hidup tanpanya karena sekarang aku sudah mengingatnya. Aku ingin segera menemuinya dan memeluknya," kata Lune.

"Baiklah, ayo," jawab Sasha.

"Thank you, Sasha," ucap Lune dan kemudian mereka keluar dari rumah sakit setelah Sasha mengurus administrasi rumah sakit.

*

*

"Tuan Louis Kingsford? Jadi kalian mencarinya?" tanya wanita yang tak lain adalah panitia seminar tadi.

"Ya, bisakah kau memberiku alamat tempat tinggalnya?" ucap Lune.

"Maaf, aku tak tahu karena itu adalah info rahasia dan tak semua orang bisa tahu tentang kehidupan pribadinya bahkan kami saja tak tahu," jawab wanita itu.

"Bagaimana caranya aku menemuinya?" tanya Lune.

"Dia sekarang sedang makan malam bisnis termasuk dengan beberapa narasumber seminar tadi," jawab wanita itu.

"Di mana? Cepat katakan," ucap Lune tak sabar.

"Lune, tenanglah," kata Sasha.

"Di The Plaza New York Hotel," jawab wanita itu.

Lalu Lune langsung berbalik pergi dan berlari ke arah pintu lobby lagi.

"Thank you," ucap Sasha pada wanita paruh baya itu.

Sasha berlari menyusul Lune dan menuju ke mobilnya.

Terpopuler

Comments

Bee RasyieQah

Bee RasyieQah

Kukira bakal ketemu.. ternyata enggak.. 🤭

2024-05-05

0

Nuroden Lina

Nuroden Lina

aku pula yang bedebar baca cerita nie..takut c lune salah paham

2024-02-05

5

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

Jangan kesel ya Luna yang Sabar.. 🙏😂

2024-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 BAB 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
78 Bab 78 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
79 Bab 79 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
80 Bab 80 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
81 Bab 81 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
82 Bab 82 ADRIAN LANA (EXTRA PART)
83 Bab 83 LANA ADRIAN
84 Bab 84 LANA ADRIAN
85 Bab 85 ADRIAN LANA
86 Bab 86 ADRIAN LANA
87 Bab 87 ADRIAN LANA
88 Bab 88 ADRIAN LANA
89 Bab 89 LANA ADRIAN
90 BAB 90 ADRIAN LANA
91 Bab 91 ADRIAN LANA
92 Bab 92 ADRIAN LANA
93 Bab 93 ADRIAN LANA
94 Bab 94 ADRIAN LANA
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
BAB 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
78
Bab 78 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
79
Bab 79 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
80
Bab 80 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
81
Bab 81 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
82
Bab 82 ADRIAN LANA (EXTRA PART)
83
Bab 83 LANA ADRIAN
84
Bab 84 LANA ADRIAN
85
Bab 85 ADRIAN LANA
86
Bab 86 ADRIAN LANA
87
Bab 87 ADRIAN LANA
88
Bab 88 ADRIAN LANA
89
Bab 89 LANA ADRIAN
90
BAB 90 ADRIAN LANA
91
Bab 91 ADRIAN LANA
92
Bab 92 ADRIAN LANA
93
Bab 93 ADRIAN LANA
94
Bab 94 ADRIAN LANA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!