Bab 5

Bab 5

"NO!! NOOOO!!!" teriak Lune dalam tidurnya.

"Lune, wake up!! LUNE!!" teriak Sasha dan sedikit mengguncangkan bahunya.

Lalu Lune membuka matanya dan nafasnya terdengar cepat.

"Are you oke?" tanya Sasha dengan wajah khawatir.

"Tunggu, aku akan ambilkan minum," ucap Sasha.

Lalu Sasha keluar dari kamar dan mengambil air minum di dapur dengan segera.

Lune terduduk dan memegang kepalanya.

Lune mengambil obat di atas meja nakasnya dan membukanya.

Sasha memberikan segelas air pada Lune dan Lune meminum obatnya.

"Are you oke?" tanya Sasha setelah Lune meminum obatnya.

Sasha mengambil gelas itu.

"No," ucap Lune yang memegang kepalanya.

"Perlu kubawa ke dokter?" tanya Sasha.

"Bukan itu," jawab Lune

.

"Lalu?" tanya Sasha.

"Sejak kapan kau mengenal Lana?" tanya Lune.

"Sejak tiga tahun yang lalu. Ada apa?" jawab Sasha.

"Itu artinya kau tak mengenalku sebelumnya," ucap Lune.

"Ada apa, Lune?? Mungkin aku bisa mendengar ceritamu," kata Sasha.

Lune memeluk lututnya dan menopang dagunya di lutut.

"Aku tak mengenal diriku yang dulu dan itu membuatku tersiksa karena aku sering bermimpi buruk tentang kecelakaan itu," jawab Lune.

"Apakah keluargamu tak menceritakan kejadian itu?" tanya Sasha.

"Tidak karena aku tak menanyakan hal itu pada mereka. Aku yakin mereka tak menceritakan hal itu untuk kebaikanku. Mungkin ada hal buruk yang terjadi sebelumnya hingga aku kecelakaan," jawab Lune.

"Tapi kau penasaran dengan hal itu, ya kan? Itu yang membuatmu tak tenang," ucap Sasha.

"Ya, aku sering bermimpi seorang pria yang tak kukenal. Apakah menurutmu ini adalah masa laluku?" tanya Lune.

"Mungkin saja. Kau tak ingin mencari tahu?" tanya Sasha.

Lune terdiam dan berpikir.

"Jika hanya sakit yang kudapat bagaimana?? Mungkin keluargaku menyembunyikan hal ini karena aku akan terluka jika mengingatnya," jawab Lune.

Lalu Sasha memeluk Lune dan mengusap punggungnya.

"Maka tak perlu berusaha mengingatnya jika itu yang kau yakini," ucap Sasha.

"Hmm, tapi wajah pria itu terlihat jelas di dalam mimpiku," sahut Lune.

Sasha melepas pelukannya.

"Kau tak mengingat namanya?" tanya Sasha.

"Tidak, setiap aku akan mengatakannya, aku akan selalu lupa apa yang ingin aku ucapkan. Dalam sebulan ini aku sering sakit kepala. Apakah menurutmu aku akan mengingat dia lagi pada akhirnya?" ucap Lune.

"Mungkin saja. Kau siap dengan hal itu?" tanya Sasha.

"I don't know," sahut Lune lirih.

"Kau tak mengatakan hal ini pada Lana sekalipun?" tanya Sasha.

"Tidak," jawab Lune.

Sasha memegang tangan Lune.

"Perlu kutemani tidur?" tanya Sasha.

"Tidak, aku baik baik saja sekarang. Jam berapa sekarang, Sasha ?" tanya Lune.

"Jam tiga dini hari," jawab Sasha.

"Baiklah, aku tak bisa tidur lagi. Sepertinya aku akan mengambil cemilan di kulkas," ucap Lune.

"Ingat, jam 9 pagi kita akan menghadiri seminar. Kau harus fit, Lune," kata Sasha mengingatkan.

"Ya, aku tahu itu," jawab Lune dan beranjak dari ranjang.

Lune dan Sasha keluar dari kamar dan menuju dapur.

*

*

"Kau benar. Aku mengantuk saat ini, Semoga saja aku tak tertidur di seminar nanti," ucap Lune yang sudah bersiap akan berangkat ke acara seminar.

"Kau tak akan mengantuk karena pembicara seminar adalah pria tampan yang kaya raya," jawab Sasha sembari membuka pintu apartemen.

Lune dan Sasha keluar dan menuju lift.

"Ck, kita mendengarkan materinya bukan melihat orangnya, Sasha. Fokuslah," sahut Lune.

"Itu menjadi bonus bagi mata dan pikiranku, Lune," jawab Sasha.

Lune tertawa kecil lalu mereka berdua masuk ke dalam lift.

"Memangnya siapa yang menjdi pembicar di seminar bisnis nanti?" tanya Lune.

"Ada tiga orang dan di antaranya ada pria tampan itu. Dia adalah bos besar kakakku. Namanya Louis Kingsford dan dia masih single," jawab Sasha.

"Louis? Nama itu tidak asing di telingaku," ucap Lune.

"Oh my ... Di bumi ini banyak yang bernama Louis, Lune. Bahkan teman kantor kita ada yang bernama Louis," jawab Sasha.

Lune tertawa mendengar hal itu.

"Ya, maksudku juga itu. Louis teman kerja kita di Singapura," ucap Lune.

TING ...

Pintu lift terbuka dan mereka berjalan menuju basement parkir.

Mereka masuk ke dalam mobil dan keluar dari parkiran.

Tampak mendung gelap menyelimuti kota New York pagi ini dan hujan rintik pun tampak terlihat.

"Kau masih belum berani menyetir mobil, Lune?" tanya Sasha.

"Ya, dan sepertinya aku tak akan bisa lagi menyetir. Alam bawah sadarku menolakku," jawab Lune.

Sasha hanya mengangguk dan mengusap lengan Lune.

"It's okey," ucap Lune tersenyum.

*

*

"Aku berangkat dulu," kata Louis pada Claire setelah mereka makan pagi bersama di mansion.

"Ya, hati hati," sahut Claire dan mengecup bibir Louis.

"Nanti malam akan ada undangan makan malam yang diadakan oleh pihak seminar itu. Jadi kita akan pergi bersama. Bersiaplah," ucap Louis.

"Baiklah, Tuan," sahut Claire dan tersenyum.

"Bye," ucap Louis dan keluar dari mansionnya.

Hujan gerimis membuat Louis seperti tak terlalu bersemangat menjalani hari ini.

Tapi dia harus tetap menghadiri seminar itu karena ini sudah janjinya pada teman bisnisnya yang mengadakan seminar bisnis itu.

"Huuuffttt ..." Louis melihat ke arah langit hitam dan menghembuskan nafasnya.

*

*

"Ini sangat ramai sekali, Sasha. Aku tak menyangka pegunjungnya akan seramai ini," ucap Lune ketika tiba di tempat seminar itu.

"Ayo masuk. Lima belas menit lagi acara akan dimulai," kata Sasha.

"Ya, ayo," jawab Lune.

Lalu mereka berdua masuk ke dalam ruangan yang sangat besar itu.

Di depan stage ada 5 orang yang duduk di sofa yang sudah disediakan di sana.

"Dia belum datang," bisik Sasha.

"Siapa?" tanya Lune.

"Louis Kingsford. Bintang seminar hari ini," jawab Sasha.

Lune hanya mengangguk saja hingga akhirnya seminar itu dimulai meskipun sang bintang seminar belum datang.

*

*

Louis baru datang di gedung seminar dan langsung keluar dari mobilnya di depan lobby. Sang asisten sudah menyambutnya di depan pintu lobby.

"Sepertinya aku terlambat," ucap Louis.

"Hanya beberapa menit saja, Tuan," jawab sang asisten.

Lalu Louis pun masuk ke pintu samping ruangan besar itu.

Louis tampak menjadi pusat perhatian karena dia berjalan menuju tempat duduknya yang sudah disiapkan untuknya di atas stage.

"Hei, dia sudah datang," bisik Sasha dan Lune melihat ke arah samping.

Matanya terpaku pada sosok pria tampan itu yang kini berjalan gagah menuju kursi stage.

Dada Lune berdebar tak karuan ketika melihat pria itu hingga tak berkedip sekalipun.

Tak hanya Lune rupanya yang terpesona dengan Louis melainkan hampir semua wanita yang ada di sana fokus pada Louis saja.

"Bagaimana? Dia benar benar mempesona, bukan? Kau bahkan tak berkedip, Lune," ucap Sasha.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

mungkin Louis ada hubungan dgn masa lalu Lune.. akankah Louis menyadari keberadaan Lune..?? 🤔

2024-08-13

3

Ami Lee

Ami Lee

lune tak berkedip mungkin karna louis org yg di masa lalu nya

2024-06-27

1

Sweet Girl

Sweet Girl

Tapi debaran jantung Lune berbeda.

2024-05-22

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 BAB 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
78 Bab 78 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
79 Bab 79 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
80 Bab 80 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
81 Bab 81 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
82 Bab 82 ADRIAN LANA (EXTRA PART)
83 Bab 83 LANA ADRIAN
84 Bab 84 LANA ADRIAN
85 Bab 85 ADRIAN LANA
86 Bab 86 ADRIAN LANA
87 Bab 87 ADRIAN LANA
88 Bab 88 ADRIAN LANA
89 Bab 89 LANA ADRIAN
90 BAB 90 ADRIAN LANA
91 Bab 91 ADRIAN LANA
92 Bab 92 ADRIAN LANA
93 Bab 93 ADRIAN LANA
94 Bab 94 ADRIAN LANA
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
BAB 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
78
Bab 78 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
79
Bab 79 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
80
Bab 80 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
81
Bab 81 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
82
Bab 82 ADRIAN LANA (EXTRA PART)
83
Bab 83 LANA ADRIAN
84
Bab 84 LANA ADRIAN
85
Bab 85 ADRIAN LANA
86
Bab 86 ADRIAN LANA
87
Bab 87 ADRIAN LANA
88
Bab 88 ADRIAN LANA
89
Bab 89 LANA ADRIAN
90
BAB 90 ADRIAN LANA
91
Bab 91 ADRIAN LANA
92
Bab 92 ADRIAN LANA
93
Bab 93 ADRIAN LANA
94
Bab 94 ADRIAN LANA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!