BAB 11

LL 11

(MASIH 6 TAHUN YANG LALU)

"Lune, ayo kita pergi. Kita sudah telat," ucap Jenna menarik tangan Lune.

Lalu Lune pun berbalik pergi dan meninggalkan Louis.

"Jadi dia kuliah di sini?" gumam Lio.

"Ayo, aku akan ada meeting setelah ini," ucap Louis.

"Oke, terima kasih atas bantuannya, Louis," sahut Lio.

Louis membantu adik Lio yang kuliahnya bermasalah. Hingga akhirnya Louis menggunakan koneksinya untuk membantu masalah adik Lio.

"Aku tak akan membantu lagi jika dia membuat masalah yang kedua, Lio. Bilang itu padanya," ucap Louis.

"Oke," sahut Lio.

"Jangan lupa pertandingan bakset kita beberapa hari lagi," lanjut Lion.

"Aku tak janji bisa datang," jawab Louis.

"Hmm, oke," sahut Lio.

Lalu mereka pun pergi dari kampus dan ke perusahaan mereka masing- masing.

*

Beberapa hari kemudian, Lune bersiap untuk mengikuti lomba basket bersama team kampusnya.

"Good luck, Honey," ucap Lourdes.

"Good luck, Lune. Nanti aku akan ke sana bersama Claire," kata Lana.

"Oke, bye," jawab Lune dan pergi dari sana setelah mencium ibu dan kakaknya.

*

Lune menstarter mobilnya dan sama sekali tak bisa menyala. Lune mengumpat pelan dan keluar dari mobilnya.

TINTIN ...

Lune melihat mobil Jenna di di depan jalan.

"Hei!!! Thank God," ucap Lune dan berlari ke arah mobil Jenna.

"Kau penyelematku," ucap Lune yang langsung masuk ke dalam mobil Jenna.

"Ya, aku tahu itu. Sudah kubilang buang saja mobilmu itu. Tega sekali Uncle Anthony memberikanmu mobil bobrok seperti itu," sahut Jenna.

Lune hanya tertawa pelan.

"Ya, nanti aku akan mencuri mobilnya," jawab Lune.

"Good idea," sahut Jenna.

Lalu Lune menyalakan musik dengan keras di mobil dan menyanyi bersama Jenna mengikuti alunan lagu yang di stelnya.

Jenna membuka atap mobilnya dan hal itu membuat mereka jadi pusat perhatian karwna menyanyi dengan cueknya.

*

Louis mengendarai mobilnya bersama Wren setelah menjemput saalah satu sahabatnya itu.

Louis meluangkan waktunya untuk mengikuti pertandingan basket umum itu bersama teman teman semasa kuliahnya dulu.

Ketika di lampu merah, Wren melihat ke arah Lune yang ada di sebelah mobil Louis.

Wren tertawa melihat Lune dan membuka jendela mobil. Louis pun melihat ke arah Lune yang tampak asyik bernyanyi bersama Jenna.

"LUNE!!" Panggil Wren dan membuat Lune menoleh ke arahnya dan menghenyikan nyanyiannya.

"Wren? Ada apa?" tanya Lune dan melihat ke arah Louis juga.

"Lana akan datang ke lapangan?" tanya Wren.

"Ya, bersiaplah untuk menebar pesonamu," sahut Lune.

"Bantu aku," ucap Wren.

"Buat team mu kalah maka aku akan membantumu," jawab Lune dan membuat Louis menatap tajam ke arahnya.

"Jangan harap," sahut Louis.

Dan ketika lampu hijau menyala, Louis langsung melanjutkan perjalanannya begitu juga dengaj Jenna.

"Dia akan ikut bertanding?" ucap Lune.

"Ya, dia alumni kampus kita, Lune. Namanya Louis Kingsford. Lebih baik jangan berurusan dengannya," jawab Jenna.

"Dia benar benar sombong," sahut Lune.

"Tapi dia tampan dan hot," jawab Jenna.

"Ya, harus kuakui itu," sahut Lune dan mereka pun tertawa bersama.

*

Sesampainya di tempat pertandingan, Lune dan Jenna masuk ke dalam arena sport centre.

Pertandingan pertama akan akan dilakukan oleh team Lune terlebih dulu.

"LUNEEE!!!" Teriak Lana dari arah penonton.

Lune melambaikan tangannya pada Lana sembari membuka jaketnya.

"Lune, kakimu sudah tak sakit?" Tanya Jenna.

"Tidak, aku sudah sangat sehat," jawab Lune.

"Kemarin kau mengeluh masih sakit," kata Jenna.

"Sekarang sudah baik baik saja," ucap Lune melompat lompat dan mengambil bola basketnya untuk pemanasan memasukkan bola ke dalam ring.

Dari seberang, Louis melihat Lune dan matanya terpaku ke arah sosok tomboy itu.

"She's hot, right?" Ucap Lio di samping Louis.

Louis tak menjawab apa pun dan mengalihkan pandagannya.

Suasana pertandingan basket akan selalu ramai dengan penonton apalagi penonton wanita yang ingin melihat para pria tampan dan tinggi sedang bertanding.

"Lana, lihatlah ke sana," ucap Claire menunjuk ke arah salah satu pemain basket.

"Louis? Kau masih mengharapkannya?" tanya Lana.

"Ya," jawab Claire.

"Come on, sudah lama dia keluar dari kampus dan kau masih mengejarnya tapi sama sekali tak pernah berbicara dengannya. Cari saja yang lain. Dia sangat tak tersentuh sepertinya," jawab Lana.

"Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk menemuinya, Lana. Aku masih takut jika dia mengabaikanku. Dia sangat dingin," sahut Claire.

"Dia sudah menjadi seorang CEO dan itu artinya peluangmu akan semakin sedikit apalagi dia tak mengenalmu. Lagi pula sainganmu akan bertambah banyak karena akan banyak yang mengincar Tuan Louis Kingsford yang kaya raya itu," jawab Lana.

"Ck, bisakah kau mendukungku?" Sahut Claire.

"Kau tak masuk akal, Claire. Bagaimana bisa dia akan menyukaimu kalau kau hanya menjadi secret admire nya saja? Itu hal yang sangat bodoh," jawab Lana.

"Whatever. Hei lihatlah, Wren melihat ke arahmu. Dia semakin tampan dan masih setia mengejarmu sepertinya," kata Claire.

"Ya, dia semakin tampan saja. Apakah aku harus menerimanya?" ucap Lana.

"Kurasa kau harus menerimanya karena dia cukup langka. Tampan dan kaya tapi masih setia menunggumu," jawab Claire.

"Akan kupikirkan," sahut Lana.

*

Pertandingan sudah dimulai dan sudah di babak ketiga. Team Lune terpaut 2 angka lebih rendah dadi team lawannya.

Keringatnya sudah bercucuran dan wajahnya tampak serius ketika mengoper bola ke arah Jenna.

Lalu Jenna memasukkan bola itu ke dalam ring dan skor nilai menjadi imbang.

Louis masih mengamati Lune dari arah kursinya. Ya, entah mengapa mata itu tak bisa beralih dari Lune.

PRIIITTT

Peluit itu dibunyikan ketika terjadi pelanggaran dan membuat Lune terjatuh.

Lune mengumpat karena lawannya menendang kakinya yang sakit.

"Hei, kau mengumpatku?" Sahut gadis yang membuat Lune terjatuh.

"Tidak," jawab Lune yang kemudian bangun.

Lalu permainan pun dilanjutkan. Kini mata Lune benar benar mengarah pada gadis yang menjatuhkannya tadi.

'Mati kau!!' Batin Lune ketika mengambil bola basket dari gadis itu dan menabrak bahunya.

Gadis itu tersungkur dan mengumpat.

Lalu Lune melempar bola di menit terakhir dari area garis Wing dan bola itu berhasil masuk.

"Yess!!" Ucap Lune ketika dirinya mencetak skor 3 angka.

Peluit di bunyikan dan akan masuk ke babak ke empat.

Lune melewati gadis yang menabraknya tadi.

"Aku akan membalasmu," ucap gadis itu dengan sinis.

"Aku menunggunya," sahut Lune dengan senyuman smirknya.

Lune ke arah tempat duduknya dan meminum airnya.

"Lune, kau istirahat dulu. Kita ganti pemain," ucap sang pelatih.

"What?? Aku pemain inti dan tak bisa digantikan begitu saja. Lagi pula aku top scorer dalam pertandingan ini," protes Lune.

"Lihatlah kakimu," sahut sang pelatih.

Lune melihat kakinya yang tampaknya kembali berdarah hingga menembus perbannya.

"Sshhiitt!!" Lune mengumpat kesal.

Terpopuler

Comments

Hilmiya Kasinji

Hilmiya Kasinji

panah cupid SDH mulai beraksi ya

2024-07-16

1

Sweet Girl

Sweet Girl

karena kau sudah mulai tertarik sama Lune...

2024-05-23

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Terpesona... Louis terpesona...

2024-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 BAB 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
78 Bab 78 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
79 Bab 79 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
80 Bab 80 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
81 Bab 81 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
82 Bab 82 ADRIAN LANA (EXTRA PART)
83 Bab 83 LANA ADRIAN
84 Bab 84 LANA ADRIAN
85 Bab 85 ADRIAN LANA
86 Bab 86 ADRIAN LANA
87 Bab 87 ADRIAN LANA
88 Bab 88 ADRIAN LANA
89 Bab 89 LANA ADRIAN
90 BAB 90 ADRIAN LANA
91 Bab 91 ADRIAN LANA
92 Bab 92 ADRIAN LANA
93 Bab 93 ADRIAN LANA
94 Bab 94 ADRIAN LANA
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
BAB 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
78
Bab 78 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
79
Bab 79 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
80
Bab 80 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
81
Bab 81 LANA ADRIAN (EXTRA PART)
82
Bab 82 ADRIAN LANA (EXTRA PART)
83
Bab 83 LANA ADRIAN
84
Bab 84 LANA ADRIAN
85
Bab 85 ADRIAN LANA
86
Bab 86 ADRIAN LANA
87
Bab 87 ADRIAN LANA
88
Bab 88 ADRIAN LANA
89
Bab 89 LANA ADRIAN
90
BAB 90 ADRIAN LANA
91
Bab 91 ADRIAN LANA
92
Bab 92 ADRIAN LANA
93
Bab 93 ADRIAN LANA
94
Bab 94 ADRIAN LANA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!