CHAPTER 16

...***...

Topeng pemanis wajah.

Apakah orang zaman dahulu dan zaman sekarang telah menggunakan topeng pemanis wajah, untuk menutupi apa yang telah ia rasakan selama ini?. Tapi apa alasan ia melakukan lakukan itu?. Apa yang sedang ia ingin coba dengan melakukan itu semua?. Topeng pemanis wajah, kenapa kau menggunakan itu untuk menipu semua orang yang ada di sekitarmu?. Masalah hidup apa yang sedang kau rasakan?. Sehingga kau mampu menyembunyikan itu semua di balik topeng pemanis wajah itu?. Tapi keuntungan apa yang ia dapatkan dengan melakukan itu?. Apa yang sedang ia pikirkan ketika melakukan itu?. Simak dengan baik bagaimana kisah itu terjadi. Jangan sampai kau tertipu oleh penampilannya hanya karena dia menggunakan topeng pemanis wajah. Waspadalah terhadap orang-orang yang seperti itu, bisa jadi itu adalah senjata yang sangat mematikan untukmu suatu hari nanti.

...***...

Di pos jaga di perbatasan kota raja menuju desa wangi.

Saat itu Dharmapati Tabutala hendak menuju pos jaga. Tentunya ia hendak bergantian dengan dharmapati Arenka yang berjaga pada hari itu. Tentunya ia menanyai keberadaan dharmapati Arenka, karena belum juga kembali ke pos jaga yang seharusnya dari pagi tadi ia telah menuju desa itu untuk melakukan penjagaan.

"Sampurasun."

"Rampes."

"Prajurit!. Apakah kalian telah melihat jika dharmapati arenka telah melewati pos kalian?. Karena dia belum memberi kabar apapun padaku."

"Maaf gusti dharmapati, tapi kami belum melihat kedatangan gusti dharmapati arenka. Bahkan sedari tadi kami berada di sini namun kami belum melihat kedatangan beliau untuk ganti jaga dengan gusti dharmapati."

"Ini sangat aneh dan tidak biasanya."

"Mungkin sedang singgah di suatu tempat di desa wangi. Atau memiliki urusan yang belum selesai?."

Mereka semua sangat heran dengan keterlambatan yang dilakukan oleh dharmapati Arenka. Namun pada saat itu ada seseorang yang berlari dengan sangat cepat menuju pos. Tentunya ia berasal dari desa Wangi, jika dilihat dari arah ke mana ia datang tadi.

"Maaf ke sana apa yang membuat kisah anak berlari begitu cepat?. Apakah terjadi sesuatu di dalam desa?."

"Mohon maaf gusti dharmapati. Mungkin ini adalah kabar yang sangat mengejutkan. Namun kabar ini harus tambah sampaikan."

Seorang pemuda yang tadinya berlari dengan sangat kencang, kini sedang berusaha mengatur nafasnya agar ia bisa berbicara dengan sangat baik. Sedangkan mereka menunggu lanjutan dari ucapan pemuda itu. Prajurit yang menyadari itu mengambil secangkir air dan memberikannya pada pemuda itu.

"Sekarang berbicaralah dengan baik sehingga kami mendengarkannya dengan baik pula."

"Mohon ampun sekali lagi. Kabar buruk ini memang sangat aneh tapi harus saya sampaikan."

"Katakan saja jangan bertele-tele apakah kau tidak mengetahui dengan siapa kau berbicara?."

"Baiklah maafkan aku. Kami telah menemukan sesosok mayat dalam keadaan yang sangat mengenaskan."

Mereka semua sangat terkejut mendengar kenapa yang telah dikatakan oleh pemuda itu. Kata mayat tentunya mereka sangat terkejut?. Di pagi hari mereka telah menemukan kasus pembunuhan?.

"Tapi siapa yang menjadi korban?. Katakan pada kami dengan jelas."

"Itulah masalahnya, saya sangat berat mengatakan siapa korban kali ini."

"Katakan saja kau tidak perlu membuat kami kebingungan."

"Dharmapati arenka. Kami menemukan Gusti dharmapati arenka terbunuh dalam keadaan yang sangat mengerikan di dekat hutan yang tak jauh dari desa wangi."

"Apa?. Dharmapati arenka terbunuh?." Mereka semua sangat terkejut dengan apa yang telah mereka dengar dari pemuda itu. Bagaimana kabar yang sangat mengejutkan itu datang di pagi hari?.

"Apakah kau tidak salah mengenali seseorang?!."

"Apakah benar yang telah kau katakan itu?."

"Hamba tidak mungkin berbohong. Jika gusti dharmapati tidak percaya, gusti dharmapati boleh ikut dengan hamba untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya."

Tentunya ia tidak ingin dikatai sebagai pembohong karena telah mengabarkan hal yang sangat mustahil bagi mereka. Tapi apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak dengan baik bagaimana kisah itu terjadi nantinya.

...***...

Di Istana Kerajaan Mahamega Suci.

Saat itu Prabu Maharaja Ganendra Ardajita sedang berdiskusi dengan penggawa istana. Termasuk di dalamnya ada Patih Arya Pasopati yang telah melakukan beberapa penyelidikan. Mereka masih membahas masalah yang terjadi pada Senopati Gumelar Endang. Karena kejadian itu tidak bisa dibiarkan begitu saja, kejadian itu hampir saja menyebar luas jika mereka tidak mengatasi masalah itu dengan baik.

"Bagaimana hasil yang telah kau dapatkan dinda patih?. Apakah semua yang kau dapatkan sesuai dengan apa yang telah diperlihatkan oleh belati hitam kegelapan itu?."

"Mohon ampun kanda prabu. Setelah saya melakukan penyelidikan tentang masalah yang terjadi itu. Memang ada benarnya atas tindakan yang telah dilakukan oleh senopati gumelar endang terhadap mereka semua."

"Jadi bener senopati gumelar endang telah melakukan tindakan yang tidak pantas terhadap rakyat?."

"Itu sangat benar sekali kanda prabu. Saya telah menanyai secara langsung terhadap mereka."

"Lalu bagaimana mana mungkin aku tidak mengetahui masalah yang telah dilakukan oleh senopatiku sendiri?."

"Menurut kabar yang saya dapat, senopati gumelar endang bekerja sama dengan beberapa prajurit agar tidak melaporkan masalah itu kepada istana. Sehingga kejadian kejam itu terus terjadi karena senopati gumelar endang telah menyogok mereka semua agar tidak melaporkan masalah yang terjadi. Seperti itulah yang terjadi kanda prabu."

"Kalau begitu panggil semua prajurit yang terlibat dalam masalah itu. Akan aku hukum mereka seberat-beratnya karena telah menyembunyikan masalah itu dariku."

"Sandika kanda prabu."

Sebagai seorang raja ia tidak menyangka jika kejahatan itu telah disembunyikan oleh beberapa pihak, termasuk prajurit yang seharusnya bisa melindungi rakyat, dari kekejaman para pemimpin yang tidak bertanggung jawab hanya mementingkan dirinya sendiri. Dengan masalah yang terjadi itu setidaknya prabu Maharaja Ganendra Ardajita dapat menyimpulkan, jika pembunuhan itu adalah ungkapan kekecewaan rakyat terhadap satu orang pemimpin yang sangat kejam.

Namun pada saat mereka masih membahas masalah itu tiba-tiba saja seorang prajurit masuk ke dalam ruangan itu.

"Mohon ampun gusti prabu. Jika sekiranya hamba masuk ketika gusti prabu sudah membahas masalah yang sangat serius."

"Katakan padaku apa yang terjadi."

"Ada seorang pemuda yang melaporkan kepada pos jaga desa wangi. Kami pun telah menyelidikinya dengan baik gusti prabu. Bahwa kami telah menemukan jenazah dharmapati arenka yang tak jauh dari hutan desa wangi."

Tentu saja mereka semua sangat terkejut dengan apa yang dilaporkan oleh prajurit itu. Itu adalah kabar yang sangat mengejutkan bagi mereka semua. Baru saja seorang Senopati dikabarkan tewas dengan mengenaskan?. Namun setelah itu dharmapati juga ikut dikabarkan meninggal?. Apakah yang terjadi sebenarnya?. Simak dengan baik bagaimana kisah ini terjadi nantinya. Siapa sosok pembunuh itu sesungguhnya?. Simak terus ceritanya.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!