"Apa?!!" pekik Michie sambil mengerutkan dahinya.
"Apa ucapan ku tadi kurang jelas?" tanya Rein sambil mengikis jarak dengan Michie.
"Give me back my first kiss, Michie!" bisik Rein mengulangi lagi ucapannya yang tadi dan kali ini membuat Michie meremang.
"Ya gak bisa dong, Rein!" protes Michie sambil mendorong tubuh Rein agar menjauh darinya.
"Kasih aku syarat yang masuk akal, bukan kayak gini!" pinta Michie yang sudah mulai kesal.
Rein menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Gak ada Michie, hanya itu satu-satunya cara agar kau bisa bertanggung jawab dengan apa yang sudah kau perbuat."
Michie kini terdiam sambil memikirkan jalan keluar dari syarat yang diberikan oleh Rein. Kesempatan ini Rein manfaatkan untuk mengunci tubuh Michie di tembok dengan kedua tangannya.
Rein terus memandangi Michie yang kini tengah berfikir keras untuk menjalani syarat yang Rein berikan.
"Aku punya solusi agar kau bisa mengembalikan ciuman pertamaku, Michie!"
Kata - kata Rein barusan membuat Michie mendongakkan kepalanya dan kini kedua netra mereka saling bertemu.
"Apa solusinya?" tanya Michie.
"Tutup dulu matamu, dan akan segera aku beritahukan solusinya!"
Permintaan Rein kali ini pun langsung diikuti oleh Michie. Tanpa menunggu lama, Michie pun langsung menutup matanya.
Rein pun tersenyum lebar melihat Michie yang begitu penurut malam ini. Padahal biasanya harus ada adu mulut terlebih dahulu di antara mereka.
'Akhirnya aku akan kembali menikmati bibir yang dulu pernah aku cicipi,' gumam Rein dalam hati yang mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Michie.
Namun sayangnya saat bibir mereka hampir saja bersentuhan, Oma dan juga Granny sudah berdiri di samping mereka dan membuyarkan keinginan Rein.
"Oooo, ternyata kalian berdua sedang memadu kasih di sini ya?" pergok Oma.
"Pantes aja dicari dari tadi gak kelihatan, ternyata malah asik berduaan di sini," timpal Granny.
Mata Michie pun langsung terbuka saat mendengar suara dua orang wanita tua di sampingnya, dan betapa terkejutnya ia saat mendapati Rein hampir saja menciumnya.
"Kamu mau ngapain Rein?" tanya Michie sambil mendorong tubuh Rein dengan kencang.
'Ck, dua nenek ini bikin rencana gagal aja!' gerutu Rein dalam hati.
Namun untuk mengalihkan kemarahan Michie, Rein pun memperkenalkan Michie kepada Oma dan juga Granny nya.
"Oh iya, Michie..." Rein sengaja mendekap Michie dan menghadapkan ke arah Oma dan Granny.
"Kenalkan, ini adalah Oma, ibu dari papa. Nah, kalo yang disampingnya itu Granny, ibu dari mama," ucap Rein membuat Michie pun akhirnya menyalami kedua neneknya Rein.
"Salam kenal Oma, saya Michie!"
"Salam kenal juga Granny."
Michie yang sebenarnya tengah kesal dengan Rein, kini memaksakan senyumnya kepada kedua nenek Rein yang sekarang ada di hadapannya.
"Waah, cucu menantu ini sangat sopan sekali," puji Oma.
"Ayo, Michie. Ikut dengan kami! Ada banyak hal yang ingin kami perbincangkan denganmu!" timpal Granny yang langsung menarik Michie dari dekapan Rein dan membawanya untuk ikut dengan mereka.
"Huuh! Dua nenek tua ini benar-benar merepotkan! Bisa-bisanya ia mengambil Michie begitu saja dari ku!" gerutu Rein yang akhirnya mengikuti langkah kedua neneknya yang kini mengapit Michie di kanan dan kiri.
Kini Michie duduk di tengah-tengah keluarga besar Rein dan suasana ini membuatnya sangat canggung. Namun, perhatian dari kedua nenek Rein dan juga mama papanya, membuat Michie merasakan kehangatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Tak lama kemudian Mom Lili dan juga omnya Michie ikut bergabung untuk membicarakan hari pernikahan Michie dengan Rein.
"Kira-kira kapan waktu yang tepat untuk mengadakan pesta pernikahan mereka?" tanya Mama Yuri mengawali pembicaraan.
"Persiapan dua bulan, papa kira cukup untuk menggelar pernikahan mereka." tukas papa Finn yang sudah memperhitungkan waktunya.
"Apa itu tidak terlalu lama?" sanggah Oma.
"Benar! Bagiku menunggu 2 bulan itu waktu yang sangat lama," timpal Granny.
"Satu bulan lagi!" ucap mereka serempak membuat Michie kali ini melayangkan protesnya.
"Apa itu tidak terlalu cepat?" protes Michie. "Lagi pula aku dan Rein sama-sama belum saling mengenal."
Semua pandangan langsung tertuju ke arah Michie, begitu juga dengan Rein yang memang sedari tadi tidak lepas memandangi wanita yang memporak-porandakan hatinya.
"Tapi mama Yuri lihat selama 2 minggu ini kalian sangat kompak!"
"Kita kompak dalam pekerjaan, Ma. Tapi sebenarnya aku sudah mengenal Michie dengan baik sejak 5 tahun yang lalu." Rein menimpali ucapan mamanya dan membuat mata Michie membeliak sempurna.
'Gila! Kenapa dia justru membahas masalah 5 tahun yang lalu di pertemuan keluarga besar seperti ini!' rutuk Michie dalam hati.
Mendengar Rein menyebutkan 5 tahun yang lalu, Mom Lili sontak terkejut dan menanyakan apa yang terjadi 5 tahun yang lalu. Sebab itu adalah awal mulanya Michie meninggalkan negaranya dan tidak pulang sama sekali.
"Apa yang sudah terjadi 5 tahun yang lalu?" tanya Mom Lili yang cepat-cepat dijawab oleh Michie.
"Tidak ada yang terjadi dengan 5 tahun yang lalu, Mom. Aku dan Rein belum saling bertemu," timpal Michie sambil melirik tajam ke arah Rein memberi kode agar Rein tidak membongkar rahasia yang selama ini ia sembunyikan dari Mommynya.
"Kali ini Mommy tidak butuh jawabanmu, Michie. Mommy hanya butuh kejujuran dari Rein."
Mom Lili mengalihkan pandangannya dari Michie dan kemudian menatap Rein.
"Rein, tolong jawab dengan jujur. Apa yang sudah terjadi dengan 5 tahun yang lalu?"
"Karena sejak itu, Michie memutuskan untuk tidak kembali ke negaranya sendiri, dan Mommy tidak pernah mendapatkan jawaban sedikit pun darinya."
"Mom, please. Aku akan menceritakannya tapi tidak disini," ucap Michie.
"Rein, tolong jangan permalukan aku disini!" pinta Michie yang menatap Rein dengan penuh harap.
Sayangnya sanggahan Michie kali ini membuat mereka semakin penasaran dengan apa yang sudah terjadi 5 tahun yang lalu.
"Aduh, Michie sayang. Untuk apa malu dengan kita yang nantinya akan menjadi keluargamu juga," timpal Mama Yuri.
"Benar kata Yuri! Granny jadi penasaran dan gak nyangka kalau Rein sudah memendam perasaannya selama 5 tahun belakangan ini." tambah Granny.
"Ayo Rein, katakan saja!" pinta Oma yang turut mendukung Rein untuk mengatakan hal yang sebenarnya.
"Tidak terjadi apa-apa di antara kita. Hanya saja aku pernah bertemu sekali dengannya dan sejak itu aku mulai terus memikirkannya," jawab Rein sambil mengedipkan matanya ke arah Michie.
"Uluuuh Uluuuh! so sweet sekali kalian ini!" tukas Oma.
Akhirnya setelah menimbang beberapa hal, pernikahan Michie dengan Rein ditentukan akan digelar 2 bulan lagi. Setelah penentuan tersebut, satu per satu keluarga Rein berpamitan untuk pulang.
Kini tinggal Rein yang masih sangat ingin mengobrol dengan Michie di taman. Mom Lili pun paham dan langsung memberikan ruang untuk mereka berdua berbicara.
☘️☘️☘️
Terima kasih banyak yang sudah mau mampir ke karya remahan aku ya
.
Jangan lupa untuk dukung terus karya Author dengan
Rate Bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟
Like 👍
Comment 💬
Subscribe ❤️
Vote 💞
Gift 🌹☕💺
Dan Tonton iklannya 📹📽️ juga ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Sunarmi Narmi
Sabar Rein /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-10-29
0
༄༅⃟𝐐Shanum🎀
hmmm rupanya Rein msh ingin curi² kesempatan nih 🤭
2023-10-12
0
Devi Handayani
ulu ulu si rein gara gara dicium ama mitchi jadi cinta duluan deh😍😍😍😍
2023-01-25
1