'Aku tidak mungkin memberikan ciuman pertamaku kepada sembarang pria, terlebih aku sama sekali tidak mengenalnya.'
'Tapi aku juga tidak ingin kalah dalam taruhan ini. Berkencan dengan Fredy selama 1 minggu tentunya membuatku sangat muak!'
'Aduh, aku harus gimana ini?'
Batin Michie terus saja berkecamuk memikirkan jalan keluar dari masalah ini. Sedangkan Cika dan Tifa kini hanya saling melempar pandang tidak dapat membantu sahabatnya sama sekali.
"Kamu pikir kita pacaran diobral ya sampe harus ciuman di depan banyak orang?" tukas Ardy yang tampak sangat tidak setuju dengan usulan Fredy.
Fredy langsung tersenyum smirk mendengar ucapan pria yang saat ini mengaku sebagai kekasih Michie. Kali ini ia memberanikan dirinya untuk mendekat ke arah Michie tanpa peduli dengan Ardy yang masih berdiri di samping wanita yang sangat Fredy cintai.
"Sudah aku duga sejak awal, jika kau pasti akan kalah dalam taruhan ini Michie. Menyerah dan berkencan lah denganku!" ucap Fredy sambil mengulurkan tangannya untuk menyentuh dagu Michie.
Sayangnya, gerakan Ardy lebih cepat untuk menepis tangan Fredy yang hampir saja menyentuh wanita yang malam ini menjadi kekasihnya.
"Jangan pernah beranikan dirimu untuk menyentuh kekasihku, karena jika kau nekat, aku akan memberi perhitungan denganmu!" tukas Ardy memberi peringatan.
"Wow, lihatlah Michie! Pacar Bayaran mu ini ternyata punya nyali juga ya."
Mendengar ucapan Fredy kali ini membuat Michie membuang nafasnya kasar.
"Dengar semuanya!" Michie akhirnya buka suara.
"Lelaki yang ada di hadapanku ini benar-benar kekasihku, dan dia juga yang nantinya akan menjadi suami dan ayah dari anak-anakku!" jelas Michie dengan tegas sambil menatap ke arah Ardy.
Michie pun langsung melingkar kan tangannya ke leher Ardy dan tanpa berfikir panjang, ia langsung mendekatkan bibirnya ke bibir pria yang kini ada di hadapannya.
Jantung Ardy langsung berdegub kencang saat melihat Michie hendak menciumnya tepat di bibir.
Cup!
Pendaratan sempurna yang dilakukan Michie membuat Ardy langsung menahan tengkuk leher Michie dan memperdalam cium@nnya.
Semua yang hadir tampak sangat tercengang dengan apa yang mereka lihat di depan mereka saat ini. Tidak terkecuali dengan Fredy dan juga sahabat Michie.
Terlebih kedua insan yang belum saling mengenal satu sama lain itu pun terlihat begitu menikmati pa9utan mereka berdua yang tentunya membuat semua orang yang melihatnya merasa iri.
Ardy pun melepaskan pa9utan nya saat Michie hampir kehabisan nafas. Dengan lembut Ardy mengusap bibir perempuan yang ada di depannya sambil melemparkan senyumannya.
"It's too sweet, b4by!" puji Ardy membuat Fredy mengepalkan jemarinya dengan geram.
Keputusan kemenangan pun kali ini jatuh pada Michie. Kedua sahabat Michie pun langsung menghambur ke arah Michie dan memeluknya dengan sangat erat.
"Congratulations, Michie!" ucap Cika dan Tifa serempak yang kemudian disusul dengan ucapan selamat dari teman-teman yang lainnya.
Sedangkan Fredy tampak sangat frustasi dan kecewa saat tau dirinya kalah dalam taruhan ini.
Brak!
Fredy menggebrak meja dengan kesal. "Aku benar-benar tidak percaya dengan keputusan ini!" gerutu Fredy tanpa mengalihkan pandangannya yang tetap memandang ke arah Michie dari kejauhan.
"Bagaimana pun caranya, Michie tetap harus menjadi milikku!" gumam nya lagi sambil memijit kepalanya yang sedikit terasa sakit.
"Michie, aku pastikan kau tidak akan bahagia tanpaku!"
Diam-diam Fredy pun merogoh saku celananya dan mengambil botol kecil yang berisikan obat pen@mb@h 9airah. Kemudian dengan cepat ia memasukkan obat tersebut ke dalam minuman dan langsung mengaduknya pelan.
Setelah obatnya dipastikan larut dalam minuman, Ferdy pun membawa dua gelas minuman menuju ke tempat dimana Michie berdiri.
"Selamat untuk kemenanganmu, Michie! Kali ini aku mundur untuk mendapatkan hatimu, namun aku tidak akan pernah menghapus namamu dari hatiku," ucap Fredy sambil menyodorkan minuman yang ia bawa kepada Michie.
"Just for you, Michie! Bersulanglah denganku untuk kemenanganmu!" pinta Fredy sambil memegang minumannya sendiri.
Michie tersenyum simpul dan langsung menerima minuman dari Fredy.
"Terima kasih," ucap Michie yang langsung mencicipi minuman yang dibawakan oleh Fredy. Namun saat gelasnya baru ditempel kan di bibirnya, Michie melihat gelagat aneh dari Fredy.
"Apa kau sedang meracuni aku?" tanya Michie dengan tatapan mengintimidasi.
"Tentu saja tidak, cantik. Untuk apa aku meracuni gadis secantik dirimu?" balas Fredy.
"Kalau kau memang tidak meracuni aku, buktikan dengan menukar minuman kita!"
Michie menyodorkan gelasnya untuk ditukar dengan gelas yang dibawa oleh Fredy.
Keduanya pun bersulang dan Fredy menghabiskan minumannya terlebih dahulu. Baru setelah itu Michie menghabiskan minuman yang tadi dibawakan oleh Fredy.
"See! Tidak apa-apa dengan minuman ini bukan?" tanya Fredy dengan memperlihatkan gelas kosongnya.
Michie pun menganggukkan kepala dan kembali menikmati malam reuni nya bersama dengan teman-temannya.
Namun baru hampir setengah jam mengobrol dengan teman-temannya, keringat Michie mulai terlihat dan ia merasakan panas di sekujur tubuhnya.
Sedangkan Fredy langsung tersenyum penuh kemenangan melihat Michie yang sudah seperti cacing kepanasan.
'Ternyata aku masih bisa lebih cerdik darimu, cantik. Aku tahu kau pasti akan menukar minumanmu dengan minuman yang aku bawa, karena kau memang tidak pernah mempercayai aku.'
'Padahal minuman yang sudah aku bubuhkan ob@t pen@mb@h 9a!rah justru minuman yang aku pegang dan bukan yang ada di tanganmu,' batin Fredy penuh kemenangan.
'Seandainya malam ini kau memang harus menyerahkan keperawananmu dengan laki-laki itu, aku masih tetap menerima dengan tangan terbuka meski segelmu telah terbuka!'
'Karena aku yakin saat esok matamu sudah terbuka, kau pasti akan membenci laki-laki yang suda merusak masa depanmu!' gumam Fredy dalam hati.
Fredy memang sangat memahami perangai Michie yang sangat dingin dengan semua laki-laki karena rasa kecewanya yang terlalu mendalam akan sikap daddynya.
Bahkan Michie sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan laki-laki. Dia akan marah besar jika ada laki-laki yang berani menyentuhnya.
Namun malam ini, Michie justru mendaratkan bibirnya terlebih dulu di bibir pria yang baru beberapa jam bertemu dengannya. Dan itu pun ia lakukan di depan semua teman sekolahnya hanya demi memenangkan taruhan nya dengan Fredy.
"Aku pulang duluan ya temen-temen. See you next time!" teriak Michie sambil melambaikan tangannya ke semua teman-temannya.
Senyum seringai langsung tercetak jelas di bibir Fredy melihat kepergian Michie bersama dengan pria yang dia akui sebagai kekasihnya.
"Selamat menikmati kehancuran mu, cantik!" gumam Fredy pelan dan kemudian ia langsung bergabung dengan teman - teman yang lainnya.
☘️☘️☘️
Naah, kira-kira bagaimana cerita selanjutnya?
Apa yang akan terjadi oleh Michie?
Yuk ikuti terus jalan cerita dari karya receh Author yaa
Jangan lupa untuk dukung terus karya Author dengan
Like 👍
Comment 💬
Subscribe ❤️
Vote 💞
Gift 🌹☕💺
Dan Tonton iklannya 📹📽️ juga ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ita rahmawati
gpp,,justru itu awal kebersamaan mereka 🤗🤗
2023-12-10
2
༄༅⃟𝐐Shanum🎀
jahat bnr si Ferdy ini 😠
2023-10-09
0
Nia sumania
namanya susah di ketik kak😥😥
tapi yang pasti micie ceroboh kali ini
2022-12-05
1