Terciduk

Michie langsung mendorong tubuh Rein agar menjauh darinya. "Ini gak seperti yang tante kira," tukas Michie membela dirinya.

"Rein?" Mom Yuri menatap putranya dengan penuh pertanyaan. Sedangkan Rein yang di tatap Mommynya hanya mengedikkan bahunya dengan santai.

"Seperti yang dikatakan Michie, ini tidak seperti apa yang Mommy lihat. Aku hanya mau mengambil pulpen di dekat macbook Michie." Rein memperlihatkan pulpen yang ada di tangannya.

"Lalu kenapa kalian bekerja dalam satu meja yang sama?"

"Bukannya di situ juga ada meja lain?"

"Memangnya kalian nyaman bekerja seperti itu?"

Pertanyaan bertubi-tubi yang dilontarkan Mommy Yuri kali ini terdengar seperti teror di telinga Rein.

"Rein tidak banyak waktu untuk bolak balik ke meja jika Michie ada hal yang ingin ia tanyakan."

"Oh ya?" tanya Mommy Yuri yang mulai merasakan ada gelagat aneh pada putranya.

'Baru kali ini aku lihat putraku mau berbagi meja dengan seorang wanita. Apa ini tandanya aku akan mendapatkan seorang menantu dan berbesan dengan sahabatku sendiri?' gumam Mom Yuri dalam hati.

"Mom, aku sedang banyak pekerjaan hari ini. Jika Mommy ada perlu denganku, aku akan menemui Mommy setelah pekerjaanku selesai," ucap Rein yang sengaja mengusir Mommynya secara halus.

"Mommy tidak ada perlu denganmu, Rein. Mommy hanya ingin menemui Lili. Kalau begitu selamat bekerja ya." Mom Yuri langsung meninggalkan ruangan Rein sambil melambaikan tangannya.

Sepeninggalan Mom Yuri, Michie pun kembali fokus terhadap macbook nya. Setelah satu jam terlewati, kini Michie mulai belajar mengecek beberapa berkas di dampingi oleh Rein.

Dengan telaten Rein mengajari Michie untuk melakukan pengecekan secara detail. "Oke, kali ini aku sudah paham. Jadi sekarang aku akan mengeceknya di meja yang ada di sana!" Michie menunjuk ke arah meja kerja yang satunya lagi.

"Tidak bisa!"

"Kau harus tetap disini dalam pengawasanku!" tolak Rein dengan tegas.

"Hei! Memangnya kau tidak bisa mengawasi aku jika aku duduk di sana?!"

"Lagi pula aku juga bukan orang dungu yang harus bertanya setiap waktu."

Meski sudah dilarang oleh Rein, Michie tetap saja menuju ke meja kerja yang satunya lagi. Namun dengan sigap Rein memegang tangan Michie dan menahannya agar tetap tinggal.

"Kalau memang tidak leluasa berbagi meja denganku, lebih baik aku saja yang pindah ke meja yang ada di sana. Dan kau tetap disini!"

Rein pun membawa macbook nya pindah ke meja yang tadinya akan dituju Michie. Sedangkan Michie pun kembali duduk dan mulai mengecek berkas satu per satu.

☘️☘️☘️

Dua minggu berlalu,

Michie benar-benar belajar dengan cepat untuk memimpin perusahaan. Namun sikap ketus nya menghadapi Rein masih juga tidak berubah.

Keduanya terlihat kompak saat membicarakan tentang pekerjaan, namun diluar itu, Michie dan Rein terus saja bertengkar meski hanya karena masalah sepele.

Hari ini pekerjaan Michie selesai lebih awal dan ia memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.

"Aku pulang!" ucap Michie datar tanpa memandang ke arah Rein yang masih berkutat dengan pekerjaan. Dan seperti biasa, Rein hanya menjawab dengan deheman.

Sikap dingin Michie selama dua minggu ini membuat Rein mulai memahami karakter Michie. Bahkan pertengkaran mereka setiap waktu merupakan rutinitas yang sudah tidak bisa dielakkan lagi.

Seperti biasanya, selepas keluar dari ruangannya, Michie selalu mengunjungi ruang kerja Mom Lili terlebih dahulu dan baru mereka pulang bersama.

"Besok pagi kamu gak ada acara kan sayang?" tanya Mom Lili dan Michie pun menggelengkan kepalanya.

"Nothing, Mom! Michie capek, jadi mau istirahat aja di kamar."

"Oh iya, sayang. Boleh mommy tanya sesuatu?"

Pertanyaan Mommynya langsung diangguki kepala oleh Michie.

"Apa kamu masih belum ada cowok yang mau dikenali sama Mommy? Usia kamu udah hampir 25 tahun loh sayang."

"Mommy kan juga pingin lihat kamu bahagia. Teman-teman Mommy udah pada gendong cucu, jadi Mommy juga udah pingin kenalin cucu Mommy sama mereka."

Kini Michie terdiam, memikirkan pertanyaan Mommy nya. Sahabatnya yang satu kini sudah memiliki putra, sedangkan yang satunya lagi bulan depan akan menikah.

Sedangkan Michie sampai saat ini memang tidak ada teman pria yang ia kenal secara dekat. Karena sejauh ini memang belum ada yang berhasil untuk mengambil hati Michie.

"Michie memang belum ada laki-laki yang bisa Michie kenali ke Mommy," jawab Michie saat keduanya sudah ada di mobil.

"Kalau sekiranya nanti kamu Mommy jodohin, mau gak kira-kira?"

Lagi-lagi Michie terdiam lama tidak kunjung menjawab pertanyaan Mommynya.

Melihat Putrinya masih bungkam, Mom Lili pun menggenggam tangan Michie dan mengusap nya pelan.

"Mommy gak akan paksa kamu untuk menerima perjodohan ini, jika kamu memang masih belum menginginkan untuk menikah. Tapi setidaknya kalian berkenalan saja dulu, bagaimana?" tanya Mom Lili kemudian yang akhirnya diangguki kepala oleh Michie.

"Kenalan aja kan?" tanya Michie.

"Iya sayang, kenalan aja. Kalo cocok nanti lanjut, kalaupun gak cocok gak perlu dilanjutkan lagi."

"Mom sudah gagal dalam berumah tangga, Mom hanya tidak mau kamu trauma untuk menjalin hubungan karena melihat Mommy yang sudah lama menjadi single parent."

"Setidaknya Mom tenang saat melihatmu sudah ada yang mendampingi, karena semakin lama Mommy semakin tua. Bahkan Mommy tidak tahu sampai kapan Mom bisa terus ada di samping, kamu Michie."

Ucapan Mommynya kali ini membuat mata Michie berkaca-kaca. "Sssttt! Jangan ngomong gitu dong, Mom." tangan Michie langsung merengkuh tubuh Mom Lili dan memeluknya.

"Mommy akan terus ada di samping Michie!" tukas Michie yang tanpa ia sadari air matanya mulai berderai.

"Menikahlah sayang, Mommy benar-benar sangat ingin melihatmu bahagia!" pinta Mom Lili.

"Bagaimana jika aku justru tidak bahagia saat menikah nanti?" tanya Michie yang masih enggan untuk memikirkan tentang pernikahan.

"Aku enjoy dengan hidupku yang sekarang, Mom."

Tangan Mom Lili pun kini terulur mengusap kepala Putrinya. "Apa perpisahan Mommy dan Daddy sangat membuat hatimu sangat terluka sayang, sampai Michie enggan untuk menjalin hubungan?"

"Apa trauma mu begitu mendalam, Michie?"

"Apa perlu kita menemui psikolog untuk berkonsultasi tentang trauma yang sampai saat ini terus saja menyelimuti perasaanmu?"

'Huft, selalu saja sikapku yang seperti ini dihubungkan dengan psikolog!' gerutu Michie dalam hati.

'Ck, apa Mom pikir aku ini sudah gila? Hemm, dari pada aku dibawa ke psikolog, lebih baik aku menerima tawaran Mommy untuk berkenalan dengan seorang pria.'

"Mommy tidak perlu mengajakku ke psikolog. Jika memang Mommy ingin mengenalkan laki-laki yang pantas untukku, lakukan saja!"

"Jika cocok maka akan lanjut, jika tidak, Michie hanya bisa mengucapkan maaf ke Mommy. Yang jelas aku tidak ingin berhubungan dengan Psikolog."

☘️☘️☘️

Jangan lupa untuk dukung terus karya Author dengan

Rate Bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟

Like 👍

Comment 💬

Subscribe ❤️

Vote 💞

Gift 🌹☕💺

Dan Tonton iklannya 📹📽️ juga ya.

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐Shanum🎀

༄༅⃟𝐐Shanum🎀

hmmm kyknya laki-laki pilihan mom Lili itu Rein 🤭

2023-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pacar Bayaran Michie
2 Reuni SMA
3 Lost My First Kiss
4 Apa yang sudah terjadi?
5 5 Years Later
6 Meet Up
7 Akhirnya Bertemu Lagi
8 I'm Still Virgin
9 UnFocuss
10 Terciduk
11 Sama-sama Terkejut
12 Syarat dari Rein
13 Penentuan Pernikahan
14 Tekad Rein
15 Pertemuan Yang Tidak Diinginkan
16 Drop
17 At Hospital
18 Kehangatan Keluarga Rein
19 Fredy Tidak Terima
20 Keributan di Mansion
21 Keributan di Mansion 2
22 Prewedding Season 1
23 Get Rest
24 Prewedding Season 2
25 Meet with Advokat
26 Ada yang hilang
27 Peperangan Dimulai
28 Be Okay
29 Mansion Michie
30 Rencana Gila
31 Persiapan Pernikahan Cika
32 Pernikahan Cika
33 Pernikahan Cika 2
34 Pernikahan Cika 3
35 Pernikahan Cika 4
36 Dilarikan ke RS
37 Dijenguk Mantan Pacar
38 Dalam Penjagaan Ketat
39 Lukisan Terindah
40 Bridal Shower
41 Wedding Day
42 Prepare for Wedding Party
43 Prepare For Wedding Party 2
44 Wedding Party 1
45 Wedding Party 2
46 Wedding Party 3
47 Tragedi di Hari Pertama
48 Di Kantor Polisi
49 Seranjang Lagi
50 Menjenguk Risa
51 Mencari Tahu
52 Michie Meet Rima
53 Kemarahan Rein
54 Jangan dibahas!
55 Rencana Michie
56 Lelaki Bayaran
57 Angkat Bendera Perang
58 Belum Mengaku
59 Pernyataan Cinta Michie
60 Akhirnya...
61 Trik Cerdik
62 Sangat Mirip
63 Pengumuman (Iklan Novel Baru)
64 Rein * Reihan
65 At Office
66 Sebelum Lamaran
67 Risa dilamar Reihan
68 Menyesal
69 Pernikahan Terselubung
70 First Noon
71 Tidak bisa berkutik
72 Mau Juga Sama Reihan
73 Sopir Baru Michie
74 Kalah 1 Tumbuh 1
75 Back to Work
76 Mencurigakan!
77 Meet Hizkiel
78 Keinginan Hizkiel
79 Rein Is Back
80 Miss you
81 Cerita Hizkiel
82 Sarapan Pagi
83 Siap Bertemu
84 Akankah Berdamai?
85 Pulang ke Mansion Mom Lili
86 Siang yang Panas
87 Rein tidak setuju
88 Paris, We're Coming
89 Honeymoon
90 Iklan Tawanan Duda Tampan
91 You'll be a...
92 The End
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Pacar Bayaran Michie
2
Reuni SMA
3
Lost My First Kiss
4
Apa yang sudah terjadi?
5
5 Years Later
6
Meet Up
7
Akhirnya Bertemu Lagi
8
I'm Still Virgin
9
UnFocuss
10
Terciduk
11
Sama-sama Terkejut
12
Syarat dari Rein
13
Penentuan Pernikahan
14
Tekad Rein
15
Pertemuan Yang Tidak Diinginkan
16
Drop
17
At Hospital
18
Kehangatan Keluarga Rein
19
Fredy Tidak Terima
20
Keributan di Mansion
21
Keributan di Mansion 2
22
Prewedding Season 1
23
Get Rest
24
Prewedding Season 2
25
Meet with Advokat
26
Ada yang hilang
27
Peperangan Dimulai
28
Be Okay
29
Mansion Michie
30
Rencana Gila
31
Persiapan Pernikahan Cika
32
Pernikahan Cika
33
Pernikahan Cika 2
34
Pernikahan Cika 3
35
Pernikahan Cika 4
36
Dilarikan ke RS
37
Dijenguk Mantan Pacar
38
Dalam Penjagaan Ketat
39
Lukisan Terindah
40
Bridal Shower
41
Wedding Day
42
Prepare for Wedding Party
43
Prepare For Wedding Party 2
44
Wedding Party 1
45
Wedding Party 2
46
Wedding Party 3
47
Tragedi di Hari Pertama
48
Di Kantor Polisi
49
Seranjang Lagi
50
Menjenguk Risa
51
Mencari Tahu
52
Michie Meet Rima
53
Kemarahan Rein
54
Jangan dibahas!
55
Rencana Michie
56
Lelaki Bayaran
57
Angkat Bendera Perang
58
Belum Mengaku
59
Pernyataan Cinta Michie
60
Akhirnya...
61
Trik Cerdik
62
Sangat Mirip
63
Pengumuman (Iklan Novel Baru)
64
Rein * Reihan
65
At Office
66
Sebelum Lamaran
67
Risa dilamar Reihan
68
Menyesal
69
Pernikahan Terselubung
70
First Noon
71
Tidak bisa berkutik
72
Mau Juga Sama Reihan
73
Sopir Baru Michie
74
Kalah 1 Tumbuh 1
75
Back to Work
76
Mencurigakan!
77
Meet Hizkiel
78
Keinginan Hizkiel
79
Rein Is Back
80
Miss you
81
Cerita Hizkiel
82
Sarapan Pagi
83
Siap Bertemu
84
Akankah Berdamai?
85
Pulang ke Mansion Mom Lili
86
Siang yang Panas
87
Rein tidak setuju
88
Paris, We're Coming
89
Honeymoon
90
Iklan Tawanan Duda Tampan
91
You'll be a...
92
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!