Setelah malam itu, Michie segera kembali ke London untuk melanjutkan kuliahnya. Namun Michie semakin bersikap dingin kepada setiap laki-laki.
Bahkan di sana, ia pun menekuni bela diri guna melindungi dirinya dari setiap laki-laki yang ingin berbuat jahat kepadanya.
Kekasih? Tentu saja ia tidak punya sama sekali. Karena semua laki-laki baginya sama saja, 'perusak masa depan seorang wanita'. Untung saja setelah malam reuni itu, Michie tetap rutin datang bulan.
Saat mendapati dirinya ternyata tidak hamil membuat Michie sedikit lega meskipun sampai saat ini dia mengira jika dirinya sudah tidak perawan lagi semenjak bertemu dengan laki-laki yang bernama Ardy.
5 tahun kini telah berlalu.
Hari ini, Michie sudah berhasil menyandang gelar Master of Business Administration (MBA) di London yang setara dengan pendidikan S2 di Indonesia.
Wisudanya kali ini dihadiri oleh Mommy Lili yang bertekad untuk membawa Michie pulang ke Indonesia.
"Mom, kenapa harus pulang ke Indonesia sih Mom!" gerutu Michie yang kini mengemasi barang-barang nya ke dalam koper.
"Mommy kan masih bisa nemuin Michie di sini setahun sekali," lanjutnya lagi yang masih sangat enggan untuk pulang ke negara asalnya.
"Kamu itu kuliah di sini, biar bisa gantikan Mommy urus perusahaan. Kalo kamu gak pulang, siapa lagi yang bisa gantikan Mommy?" tanya Mommy Lili.
Semenjak Michie menginjakkan kakinya kembali ke London, ia sama sekali tidak pernah pulang ke negara asalnya.
Ada saja alasan Michie yang menolak pulang setiap tahunnya hingga akhirnya Mom Lili lah yang datang menjenguk putri semata wayangnya.
"Mommy juga capek tiap ketemu sahabat kamu itu, Mommy selalu ditanya kapan kamu pulang, gimana keadaan kamu, kenapa kamu setelah malam reuni gak pernah ada kabar?"
"Mommy bener-bener gak tau harus jawab apa ke mereka. Kamunya juga malah ngelarang Mommy untuk kasih nomor ponsel kamu ke Cika sama Tifa."
"Sebenernya masalah kalian itu apa sih? Kenapa gak diselesaikan dengan cara baik-baik?" omel Mommy Lili panjang lebar.
Setiap kali bertemu dengan Putrinya selama 5 tahun ini di London, Mom Lili selalu saja menanyakan perihal yang sama, sampai Michie pun bosan mendengarnya.
"Kan udah berkali-kali Michie bilang, kalo memang gak ada masalah apa-apa sama sahabat Michie."
Jawaban Michie kali ini pun lagi-lagi sama persis dengan jawaban setiap tahun yang Mom Lili dengar.
"Haduuuh, jawabannya masih sama aja kayak yang dulu. Mommy sampe bosen dengernya."
"Sama dong berarti kita!" tukas Michie dengan santai membuat Mom Lili geleng-geleng kepala.
"Trus apa yang bikin kamu gak suka pulang ke negara kamu sendiri?" tanya Mom Lili lagi yang masih berharap Michie menceritakan masalah yang sedari dulu disembunyikan.
"Ada deeeh, Mommy nih kepo banget deh," balas Michie sambil mencolek dagu Mommynya.
"Ayo buruan, Mom. Ntar ketinggalan pesawat lagi!" ajak Michie yang sudah menggendong tas ranselnya.
...🛬🛬🛬...
Penerbangan London - Jakarta yang ditempuh selama hampir 17 jam terasa begitu singkat bagi Michie.
Berbeda dengan Mommynya yang sudah merasakan begitu penat menempuh penerbangan selama itu yang setiap tahun ia jalani demi bertemu dengan putri semata wayangnya.
Saat menapakkan kakinya pertama kali di negara kelahirannya yang sudah ia tinggalkan selama 5 tahun ini membuat Michie merasa langkahnya sangat berat.
Raut wajah Michie kali ini terbaca jelas oleh Mommynya membuat Mom Lili semakin penasaran apa masalah yang Michie hadapi sampai ia terlihat seperti trauma kembali ke negaranya sendiri.
"Are you happy, Michie?" tanya Mom Lili sambil merengkuh bahu Putrinya.
"Entahlah, Mom," jawab Michie sambil mengedikkan bahunya.
Mom Lili akhirnya memilih diam karena Michie benar-benar sangat tertutup lima tahun belakangan ini. Bagi Mom Lili saat ini adalah Putrinya sudah berhasil ia bawa pulang ke negara asalnya.
Untuk permasalahan yang dihadapi Michie, ia bisa mengorek informasi dari dua sahabat Putrinya itu.
Selama di perjalanan menuju ke Mansionnya, Michie memilih untuk memejamkan matanya dari pada mengenang kenangan yang ada di kota ini.
'Akhirnya aku harus kembali lagi di negara yang telah menorehkan banyak luka. Semua masih terasa sangat jelas terekam dalam ingatanku tentang kejadian malam reuni waktu itu.'
'Sakit? Aku tidak tahu apakah aku merasa sakit, yang jelas aku terluka karena sudah tidak lagi suci. Bahkan sudah 5 tahun berlalu, bayangan pria bayaran itu terus saja menari-nari di benakku.'
'Menyesal? Tentu saja aku teramat sangat menyesal. Karena aku lebih baik kehilangan banyak uang dari pada kehilangan keperawananku. Satu keberuntungan yang jatuh padaku adalah, aku tidak hamil!'
"Michie!" Mom Lili menggoyangkan tubuh Putrinya. "Udah sampai Mansion sayang."
Michie pun membuka matanya dan tersenyum setelah melihat Mansion yang sudah 5 tahun ini ia tinggalkan.
"Nothing different, Mom." tukas Michie sambil keluar dari mobilnya.
"Tentu saja tidak ada yang berbeda sayang," tukas Mom Lili sambil memeluk Putrinya dan mengajaknya masuk ke dalam.
"Istirahatlah di kamarmu dan jangan lupa untuk turun saat makan malam. Kebetulan teman Mommy akan datang ke Mansion, dan Mommy ingin mengenalkan putri Mommy yang sangat cantik ini dengannya," ucap Mom Lili yang langsung diangguki kepala oleh Michie.
Michie langsung menaiki anak tangga dan membuka pintu kamarnya. Semuanya masih seperti yang dulu saat 5 tahun yang lalu Michie meninggalkan tempat ini.
"Ck, ternyata aku sedikit merindukan kamarku sendiri," gumam Michie yang mulai merekah kan senyumannya dan menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang kesayangannya.
"Bagaimana ya kabar Cika dan Tifa? Sudah seperti apa mereka sekarang?" gumam Michie yang mulai mengingat sahabat terbaiknya itu.
Selama di London, ia sama sekali tidak merasakan rindu dengan kedua sahabatnya itu. Namun entah kenapa, saat kakinya masuk ke dalam kamarnya, perasaan rindu itu menyeruak di dalam dada.
Tentu saja karena kamar Michie adalah tempat dimana mereka bertiga selalu berbagi cerita dan keluh kesah. Tidak hanya itu, kamar Michie juga salah satu kenangan dimana ia dan kedua sahabatnya menghabiskan waktu bersama.
Michie pun beranjak dari ranjang nya da langsung menuju kamar Mommynya.
"Mom," panggil Michie sambil mengetuk pintu kamar Mommynya.
"Kenapa sayang? Tanya Mom Lili membuka pintu kamarnya.
"Mommy nyimpen nomor ponsel Cika sama Tifa gak? Aku kangen sama mereka," jawab Michie sambil nyengir kuda.
Mommy Lili langsung tersenyum mendengar Michie yang akhirnya merindukan sahabatnya.
"Nomor ponselnya udah ada di ponsel baru kamu yang ada di laci nakas. Periksa gih! Hadiah kelulusan kamu dari Mommy," balas Mom Lili.
Michie pun langsung memeluk Mommynya sekilas. " Thank you, Mommy," ucap Michie yang kemudian berlari kembali menuju ke kamarnya.
☘️☘️☘️
Terima kasih banyak ya udah mau mampir lagi ke karya receh aku.
Jangan lupa untuk dukung terus karya Author dengan
Like 👍
Comment 💬
Subscribe ❤️
Vote 💞
Gift 🌹☕💺
Dan Tonton iklannya 📹📽️ juga ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐Shanum🎀
sepertinya Michie masih virgin 😄
2023-10-11
1
Widati Dati
hadiah 19 mawar untukmu thor krn tlh melelehkan hatiku😘
2023-05-14
2
Nia sumania
aku mampir kak, bawain iklan, kembang, juga vote untuk mu 😁😁😁
2022-12-14
1