Kini semua sudah duduk di sofa kusam di ruang tamu Pelangi, sofa tersebut adalah milik siempunya kontrakan. Melvin dan Pelangi duduk berseblahan, sedangkan Daffin duduk disebuah sofa tunggal yang tak kalah kusamnya.
"Mungkin Melvin sudah mengatakan semuanya padamu jadi saya tinggal melengkapi saja" Ucap Daffin datar, ia sedikit menurunkan egonya dan tak memperlihatkan rasa bencinya sedikitpun kepada Pelangi. entah mengapa Daffin merasa dengan menikahi pelangi meski secara kontrak setidaknya bisa menjadi bakti terakhirnya bagi sang ayah.
Pelangi hanya menunduk, ia berusaha mengatur perasaannya, ia sudah sampai sejauh ini untuk bisa berhadapan langsung dengan pria yang paling ia benci.
4 tahun yang lalu Pelangi benar benar mengalami guncangan hebat setiap kali bertemu dengan pria asing, wajah Daffin yang bengis seakan menguasai benaknya kala itu, Dokter Isyana bahkan harus membawanya ke psikiater untuk menyembuhkan traumanya, namun meski benar benar diambang rasa depresinya Pelangi sadar ia tak boleh semakin menjadi beban bagi Dokter Isyana, Wanita itu sudah cukup baik dengan mengangkatnya sebagai anak dan mencarikannya dokter ahli bedah jantung ternama.
Terapi Psikiater tentu bukan hal yang murah, Dokter Isyana isyana harus merogoh uang lebih.
Untuk itu Pelangi berusaha semaksimal mungkin agar bisa sembuh dari traumanya meski harus menyiksa batinnya seperti sekarang ini.
"Maaf Tuan,Pelangi tidak bisa melakukannya" ujar pelangi tanpa memgangkat pandangannya.
"Aku tau kau akan menolongku, jika kau putri Dokter Isyana maka kau pasti tahu seberapa penting posisi ayahku dihati ibumu, mungkin Ayahku bahkan lebih penting dibanding ayahmu" Daffin tersenyum getir diakhir kalimatnya.
Sedangkan Pelangi yang memberanikan diri menatap pria jahannam itu bingung harus merespon bagaimana, jika ia adalah adalah anak akan kandung Dokter Isyana dengan pria lain mungkin ia akan marah dan tidak terima ayahnya dikesampingkan. Namun ironis ia bahkan tak memiliki kedua orang tua.
Pelangi Hanya membalas dengan sebuah senyuman yang tak kalah getirnya.
"Kau bisa membacanya dulu" Daffin menyodorkan map dihapannya yang sudah terbuka, ada beberapa point yang tertera disana yang harus disetujui Pelangi sebelum membubuhi tanda tangannya.
"Daffin...biarkan aku membujuknya" Ujar Melvin menahan pergerakan map yang didorong Daffin.
"Baru kali ini aku melihatmu gagal menjalankan tugas, apa karena kau menggunakan perasaan?" cibir Daffin yang membuat melvin menarik tangannya, dan menoleh kepada Pelangi.
"Maaf Tuan, tapi keputusanku tetap!" timpal pelangi mantap, ia balas menatap Melvin.
"Kau ingin menikmati saham itu?" tuduh Daffin, yang membuat Pelangi harus menatap mata daffin yang tengah menahan amarah.
"Apakah jika aku tanda tangan disini saham itu bisa berpindah tangan padamu tuan?" Pelangi meraih map tersebut dan membacanya, ia tidak terima dengan tuduhan Daffin.
Daffin hanya menyeringai tipis.
Kontrak berlaku 1 tahun.
Tidak ada kontak fisik.
Tidak akan mencampuri kehidupan masing masing.
Kontrak akan diakhiri dengan scandal perselingkuhan pihak Kedua.
Pihak kedua yaitu Pelangi akan mendapatkan uang 5 milyar, begitu kontrak berakhir.
Pelangi tahu jika syarat scandal diciptakan pasti agar saham yang diberikan Alexander bisa ia ambil alih dengan mudah.
5 milyar? Pelangi bukan orang bodoh harga saham itu sudah barang tentu diatas ratusan milyar mengingat Betapa Besar pengaruh Hotel Jaxton di negeri ini dan dinegara tetangga, Meski sebenarnya ia sama sekali tidak tergiur dengan jumlah keduanya.
Membubuhkan tanda tangan disini berarti ia setuju untuk menikahi pria jahat itu. Pelangi nampak menelan saliva dengan kasar.
"Bagaimana?" tanya Daffin
"Biarkan ia berfikir Daf!" Bukan Pelangi yang menjawab melainkan Melvin.
"Dia tidak ada waktu untuk berfikir, ayahku semakin kritis vin..." Tukas Daffin, hari ini ia benar benar dibuat geram dengan ketidak becusan Melvin " Hei Nona, Apa kau tahu aku bahkan bisa menggunakan cara kasar agar kau mau tanda tangan" Ucap Daffin penuh penekanan.
Pelangi tetiba teringat dengan kondisinya yang memang sebenarnya sangat memprihatinkan, ia harus berhenti bekerja padahal setiap bulannya ia membutuhkan uang membiayai pengobatannya yang jumlahnya tidak sedikit. Ia bisa saja menggunakan uang 250 juta yang dikirimkan Alexander ,namun Pelangi merasa tidak punya hak menggunakan uang sebanyak itu.
Apakah dengan menikah dengan Daffin ia jadi memiliki hak menggunakan uang tersebut.
'Bisakah sekali ini aku egois?' Pelangi membatin, ia memang tengah bingung, dokter memperkirakan tahun depan ia harus menjalani proses pergantian katup lagi untuk memperpanjang usianya demi menunggu donor jantung yang cocok.
Sementara ia disarankan untuk menjalani hidup tanpa beban fikiran dan kerja berat. Tapi bagaimana bisa hidupnya semulus itu sementara ia adalah golongan yang tak kerja maka tak makan.
Benarkah ini jalan yang di kirimkan tuhan?
Melvin dan Daffin masih menatap Pelangi lekat, keduanya larut dengan posona pelangi tanpa mereka sadari.
Sementara Pelangi mengambil ballpoint dan mencoret beberapa poin yang dianggapnya penting dan menggantinya.
"Pelangi tidak setuju dengan scandal, itu akan merugikanku" ucap Pelangi sambil menarik garis lurus diatas tulisan itu, "Pelangi yang akan mengajukan gugatan cerai kelak dengan melimpahkan semua kesalahan pada Pelangi asal jangan mengenai perselingkuhan" ucap Pelangi, ia tak ingin orang mengingatnya sebagai wanita tukang selingkuh.
"Pelangi tidak akan meminta uang 5 milyar, asal pelangi diijinkan memggunakan uang 250 juta direkening pelangi" Lagi lagi Pelangi mencoret poin Mengenai uang 5 milyar.
Daffin mengerutkan alis namun setelah sepersekian detik ia ingat uang 250 juta yang dimaksud pelangi adalal pemberian ayahnya, Melvin sudah menceritakan segalanya.
Pria itu hanya menatap Dingin apa yang dilakukan Pelangi dengan surat perjanjian tersebut.
Puas dengan coretannya Pelangi lalu membubuhkan point baru.
Tidak akan tinggal serumah
Jangan pernah melibatkan perasaan (Jatuh cinta)
Daffin mengambil kertas tersebut dan tersenyum miris saat membaca point tentang cinta.
Daffin adalah casanova profesional yang sampai sekarang ini belum pernah merasakan jatuh cinta, baginya wanita hanyalah mainan dan pemuas nafsu. Sangat lucu jika gadis muda dihadapannya mengira seorang Daffin akan jatuh cinta.
"Setuju!" Daffin lalu mengambil ballpoint yang masih berada dalam gemggaman Pelangi, sehingga membuat kulit mereka kembali bersentuhan.
Deg...sekali lagi Daffin merasa ada rasa yang aneh saat bersentuhan dengan Pelangi, tidak seperti gadis gadis lainnya.
Semenjak trauma 4 tahun yang lalu Daffin selalu cemas saat bersentuhan kulit dengan wanita manapun kecuali ibunya. Ada rasa bersalah yang tiba tiba menggerayangi sekujur tubuhnya. Namun ia berusaha meredamnya agar para wanita tak memandangnya aneh.
Kecuali jika sentuhan itu menjurus ke aktifitas yang lebih intim maka trauma akan jeritan wanita yang ia gagahi paksa 4 tahun lalu akan sangat menyiksanya dan membuatnya seperti orang yang tidak waras.
Namun sentuhan kali ini entah mengapa menimbulkan rasa nyaman.
Tapi tidak bagi Pelangi, ia segera menarik tangannya dan mendekapnya erat, rasa jijik yang ia alami kembali muncul di sekujur tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
lili
ditunggu bucinmu dafin...
2024-03-27
0
Lily
orang cantik kok di tatap lekat... ya terpesona lah😆awas jngn sampai ada perang saudara ya
2024-03-16
1
andi hastutty
daffin bucin akut mau liat
2023-08-10
2