Sera bersiap-siap untuk makan malam bersama Axton, dia mengenakan gaun hitam yang membuat kulit putihnya terlihat kontras. Perempuan itu menggerai rambutnya dan wajahnya mengenakan make up tipis.
Saat Sera selesai bertepatan dengan Axton yang menjemputnya.
"Entah mataku yang bermasalah atau bagaimana, di mataku kau selalu cantik, Sera," komentar Axton saat Sera masuk ke dalam mobilnya.
Sera memutar bola matanya malas karena Axton selalu mengeluarkan jurus maut untuk merayunya.
"Jangan sampai kau operasi mata, ya," balas Sera.
"Tentu saja tidak," ucap Axton bersemangat.
Lelaki itu membawa Sera ke sebuah restoran mewah yang berada di pusat kota. Bahkan meja yang dia pesan sudah di hias oleh pihak restoran atas perintahnya.
Meja itu berada di atas rooftop restoran karena Axton tidak mau ada gangguan.
"Aku kira kita hanya makan malam biasa tapi makan malam ini seperti sebuah acara lamaran," komentar Sera saat melihat meja makan mereka.
"Apa itu sebuah kode?" goda Axton seraya menarik kursi untuk Sera.
"Jangan mencuri kesempatan, tuan penggoda," balas Sera sambil duduk.
Axton kemudian menepuk tangannya dan seorang pelayan datang dengan membawa menu. Sera tidak mau melihat menu itu tapi dia percayakan pada Axton untuk memilih.
"Tolong menunggu, Tuan," ucap pelayan itu saat menu sudah Axton pesan.
Sambil menunggu menu datang, Axton menuangkan anggur yang tersedia di gelasnya dan Sera.
"Kau menikmati pemandangan kota dari atas sini?" tanya Axton sambil mengangkat gelasnya.
Sera membalas dengan mengangkat gelasnya juga. "Aku terkesan, mari bersulang!"
Terdengar dentingan dari dua gelas dan empunya meminum masing-masing. Sera hanya minum sedikit kemudian mulai menghela nafasnya.
"Aku hari ini mulai mengajar di keluarga Aldeguera, ibunya cukup perfeksionis, aku takut melakukan kesalahan," ungkap Sera. Dia akan mengorek informasi dari Axton.
Axton mengerutkan keningnya dan mengingat percakapannya dengan Saka. Jadi memang Sera yang dimaksud adalah Sera yang sama.
"Jadi, kau guru pembimbing Chris?" tanya Axton kemudian.
"Kau mengenal anak itu?" Sera pura-pura terkejut.
"Ayah dari Chris adalah temanku, kami dulu satu kamar saat di asrama," jelas Axton.
"Berarti hubungan kalian memang dekat, ya. Tapi, sayang sekali Chris seperti tertekan karena dituntut dewasa sebelum waktunya, aku kaget saat dia menghukum dirinya sendiri," terang Sera yang semakin menggali hal pribadi Saka.
"Benarkah? Aku jarang bertemu Chris karena selama ini memang identitasnya sebagai pewaris Aldeguera disembunyikan. Saka tidak mau anaknya celaka sebelum debutnya," sahut Axton.
Mendengar nama Saka disebut membuat Sera mengepalkan kedua tangannya. Kalau laki-laki itu peduli pada Chris, kenapa Chris sekarang mendapat pola asuh yang salah.
"Karena aku percaya padamu, aku akan menceritakan bagaimana orang tua Chris supaya kau nanti tidak bingung," sambung Axton.
Saat lelaki itu mau melanjutkan menu pertama datang, terpaksa Axton menjeda ceritanya.
"Kita makan dulu," ucap Axton.
Sebenarnya Sera sudah tidak bernafsu makan lagi tapi demi informasi yang akurat, Sera memaksakan diri untuk makan. Dia juga tidak mau terlihat terlalu terobsesi atau Axton akan curiga.
Selesai menu pertama datang lagi menu kedua jadi cerita dari Axton terjeda cukup lama.
"Rasanya perutku sudah penuh," ucap Sera seraya mengelus perutnya tapi tak lama datang lagi menu ketiga.
"Sebenarnya, kau pesan berapa menu?" tanya Sera.
Axton cengengesan dan menjawab. "Hanya lima menu dan satu menu penutup!"
"Kau mau membunuhku dengan makanan?" tanya Sera tak habis pikir.
"Tidak ada orang yang mati karena kekenyangan yang ada mati karena kelaparan. Jadi, makan lagi, ya." Axton memaksa Sera untuk makan lagi dan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Agustina Kusuma Dewi
pelompoken lah gaesss..
warek tenan hare..
2023-06-16
0
Berdo'a saja
demi sebuah informasi
2023-06-11
0
mama galaau
g mati, cuma g bisa nafas.. penuh perutnya
2023-03-17
2