Bab 7

Anggota yang selama ini bertugas sebagai pengawal Nyonya Larisha segera pergi ke depan markas untuk menghalau musuh yang jumlahnya cukup banyak! Sampai rombongan Gilbert datang, pengawal Nyonya Larisha harus bisa menahan mereka masuk ke markas.

Terjadi baku tembak di markas group Limson dengan musuh yang berusaha masuk ke gerbang markas.

Beruntung rombongan Gilbert tiba lebih cepat, dan melihat musuh sedang terus menembak gerbang markas.

Mendengar banyaknya mobil yang berhenti! Para musuh langsung panik karena jumlah mereka kalah banyak dari group Limson saat ini!

Musuh akhirnya memutuskan untuk meninggalkan markas group Limson! Tapi Gilbert langsung memberikan aba-aba untuk menembak, lumayan kan ada bahan nyata untuk melatih keakuratan para anggotanya dalam menembak.

Semua anggota group Limson turun dari mobil, dan berada dibalik mobil mereka, tentu saja Gilbert menutupi tubuh Naura tapi tetap bisa melakukan penyerangan pada musuh.

"Tundukkan kepalamu, jangan pernah jauh dari Dady!" kata Gilbert.

"Iya Dad," Naura berada dibalik tubuh Gilbert tapi kepalanya terus menunduk.

"Tembak!" perintah Gilbert.

Dor.

Dor.

Dor.

Terjadi tembak menembak antara anggota group Limson dengan para musuh! Meskipun dari jarak yang lumayan jauh, tetapi para anggota group Limson yang sudah berlatih menembak di hutan jadi lebih akurat dan tepat sasaran, sehingga mereka tidak banyak membuang peluru cuma-cuma karena musuh-musuh langsung satu persatu ambruk di tanah.

"Jangan dihabisi semua, aku perlu mengorek informasi dari beberapa!" perintah Gilbert.

"Baik Tuan!" serempak.

Setelah memastikan semua musuh sudah tidak berdaya, tapi tersisa dua orang yang memang sengaja dibiarkan hidup oleh Gilbert. Mayat-mayat itu disingkirkan, sementara yang dua masih hidup diseret masuk kedalam markas.

"Kau tidak apa-apa Nola!" Gilbert memegangi kedua pipi Naura.

"Aku tidak apa-apa, kan Dady terus melindungi Nola," ujar gadis itu, dengan mata berkaca-kaca.

Entahlah rasanya sangat terharu saat Gilbert memintanya untuk tetap menunduk dan berlindung dibelakang tubunya, bagaimana jika sampai ada peluru melesat kearahnya? Sudah pasti Gilbert terlebih dahulu yang mati.

"Kau menangis?"

"Tidak Dad, aku sayang Dady!" Naura langsung memeluk Gilbert tanpa basa-basi.

Para anggota group Limson yang melihat Gilbert selalu bersikap lemah lembut dan manis pada Naura, sampai ikut tersentuh melihat Naura yang memeluk erat tubuh Gilbert.

"Mereka bukan terlihat seperti Dady dan putrinya, tapi lebih seperti suami dengan istrinya!" kata salah seorang anggota baru.

"Memang mereka bukan Dady kandung dan anak kandung, bodoh! Nona kan putrinya Tuan Domanick, pemimpin Group Limson yang diculik oleh musuh!" ujar anggota lama.

Mendengar para anak buahnya sedang bergosip membuat Gilbert melepaskan pelukan Naura.

"Nola, ayo kita masuk nenek mu sudah berada didalam,"

"Iya Dad,"

Gilbert menggandeng tangan Naura, sementara para anggota group Limson yang lain mengikuti dari belakang.

Gilbert dan yang lainnya menuju ruang bawah tanah! Melihat ada yang membuka pintu bawah tanah! Nyonya Larisha sontak mengambil besi untuk berjaga-jaga jika itu musuh maka dia bisa melawan dengan besi itu.

"Nola!" teriak Nyonya Larisha.

"Oma!" Naura menangis tersedu-sedu berlari memeluk neneknya.

Dipelukan neneknya, Naura menangis histeris segala kesedihan dan hidup berat yang dia lalui belakangan ini membuat Naura merasakan kesedihan yang teramat dalam dalam hidupnya.

Nyonya Larisha pun ikut menangis melihat cucu pertamanya itu dalam keadaan selamat, dan bisa kembali bertemu.

Akhirnya mereka keluar dari ruang bawah tanah. Naura masih betah dalam pelukan neneknya.

"Bert! Jika memang mereka menginginkan hartaku berikanlah Bert lakukan transaksi agar mereka membebaskan anak ku, menantuku dan kedua cucuku yang mereka sekap!"

"Yang Jaz inginkan bukan transaksi damai dengan ku Nyonya, tapi dia ingin kau menyerahkan semuanya dengan suka rela dan tentu saja mereka tetap akan menyingkirkan Tuan Domanick!"

"Lalu bagaimana Bert? Ayah, Ibu, dan kedua adiknya Nola dalam bahaya disana, aku tidak sanggup lagi hidup jika mereka sampai dicelakai!"

"Kita hanya bisa melawan Nyonya, bukan menyerah! Itu yang selalu Tuan Domanick dan mendiang Tuan Lan ajarkan pada saya,"

"Jadi kalian akan menyerang markas mafia Salvator itu? Mereka sangat tangguh Bert!"

"Karena itu, aku biarkan dua orang dari mereka tetap hidup! Sehebat-hebatnya manusia pasti ada satu kelemahannya, aku akan mengintrogasi dua orang musuh yang kita Tawan sekarang!"

"Oma, kau harus percaya pada Dady Gilbert dia pasti bisa membereskan masalah ini!" timpal Naura.

"Tapi di sini sudah tidak aman untuk anda Nyonya, beberapa anggota akan membawa anda ke tempat yang sudah saya siapkan!"

"Baiklah Bert, kau berhati-hatilah karena hanya kau lah satu-satunya yang menjadi tumpuan kami saat ini," ujar Nyonya Larisha.

"Baik Nyonya terimakasih sudah mengingatkan!"

"Ayo Nola, ikut Oma!"

"Tidak Oma, Nola akan disini bersama Dady Gilbert,"

"Nola disini sangat bahaya!"

"Dady akan melindungi ku, iya kan Dad? Please?"

"Biar Nola bersama ku saja Nyonya,"

"Kalian ini semakin lama semakin lengket saja sudah seperti bunglon dengan batang pohon!"

"Siapa yang bunglon dan siapa yang batang pohon maksud Oma?"

"Tentu saja kau bunglonnya, bunglon kecil yang nakal!"

Ckckckck...

Semua anggota group Limson yang mendengarkan gurauan Nyonya Larisha pada cucunya itu sontak ikut tertawa.

"Oma tuh bunglon keriput!" Naura menjulurkan lidahnya.

Nyonya Larisha meninggalkan markas, sementara Gilbert segera menuju ruang bawah tanah untuk mengintrogasi kedua musuh yang masih tersisa.

Naura pun ikut mengekor dibelakangnya. Setibanya di ruang bawah tanah, Gilbert langsung menatap tajam kedua musuh yang sudah sekarat itu.

Ditariknya kebelakang rambut salah seorang musuh oleh Gilbert.

"Katakan, dimana Tuan Domanick ditawan?"

"Aku tidak akan pernah buka mulut!" dengan suara serak.

Gilbert pun mencengkram kuat bekas tembakan didada musuhnya hingga membuat musuhnya meringis kesakitan.

"Aku akan mengampuni kalian jika kalian berdua mau bekerja sama!"

Tak lama kemudian seorang anggota group Limson datang dengan membawakan tablet yang berisi data diri dari kedua orang musuh itu. Gilbert pun melihat biodata keduanya satu persatu.

"Kau rupanya memiliki kekasih, cantik juga bagaimana jika kekasih mu itu aku jadikan budak ranjang untuk ku dan para anggota group Limson? Kau mau melihatnya?"

"Kau lebih baik habisi aku jangan pernah sentuh tunangan ku!" satu musuh berteriak histeris.

Tapi entah kenapa Naura sangat kesal ketika Gilbert mengatakan akan menjadikan kekasih dari musuhnya sebagai budak ranjang!

"Dasar buaya, sana sini mau bawa ke ranjang," celetuk Naura.

Membuat Gilbert pun sedikit tidak nyaman dengan sindiran yang dilayangkan oleh Naura.

"Nola," Gilbert menghampiri Naura.

"Aku mau keatas saja, malas aku satu udara dengan buaya!"

Naura langsung pergi meninggalkan ruangan bawah tanah, jujur saja Naura kesal karena perkataan Gilbert yang memuji cantik kekasih dari musuh bahkan akan menjadikannya budak ranjangnya.

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

roman² cemburu mulai nampaaaak 🤭🤭

2023-12-16

1

Siti Maimunah

Siti Maimunah

cie..cie nola cburuuuuu

2023-03-23

0

Rere Niae Cie'kecee

Rere Niae Cie'kecee

tuan lan meninggal gara"apah tour😢😢

2023-02-15

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!