Tidak ingin Naura menggigil terus akibat kedinginan, Gilbert pun menganggukkan kepalanya! Walaupun dia tau resiko akan dia tanggung sendiri.
"Kau boleh memeluk Dady,"
"Asik!" Naura langsung memeluk erat tubuh Gilbert, tangannya melingkar sempurna ditubuh duda tampan berusia 40 tahun itu.
Baru saja sepersekian detik tubuhnya menempel dengan tubuh Naura, sudah membuat Gilbert mengalami reaksi alamiah sebagai seorang laki-laki dewasa yang haus akan belaian seorang wanita.
"Tubuh Dady sangat kekar, Nola jadi tidak merasa dingin lagi Dad! Eum tubuh Dady wangi sekali, aku suka," Naura terus mengendus-endus aroma kekar tubuh Gilbert yang mengeluarkan wangi khas parfum yang selalu dia gunakan dalam keadaan apapun.
Gilbert sudah teracuni dalam segala hal oleh Ayahnya Naura, karena seringnya Gilbert bersama dengan Domanick membuatnya ikut mengedepankan penampilan dalam kondisi hendak bertarung dengan musuh sekalipun, apalagi ini didekat Naura tentu saja Gilbert tidak akan membiarkan tubuhnya bau keringat.
Karena letih setelah ikut anggota group Limson berlatih fisik di hutan ini, Naura langsung terlelap dalam pelukan dada bidang Gilbert! Terdengar suara dengkuran halus dari bibir ranum sehalus sutra yang membuat Gilbert menyentuh bibir itu dengan jari telunjuknya.
"Sabar ya putri kecil ku, selama ini kau tidak pernah tidur di hutan seperti ini, kau juga tidak pernah tidur di motel kumuh seperti kemarin! Dady janji akan mengembalikan semua keadaan seperti semula, tidak akan pernah Dady biarkan kau menderita lagi seperti ini sayang!"
Gilbert pun menge cup dahi Naura, hal itu membuat Naura menggeliat hingga bagian paha mulusnya menyentuh lobak import terpanjang sepanjang sejarah perlobakan.
Kedua bola mata Gilbert memutar melirik kearah bawah dan paha Naura sangat menekan lobak miliknya.
"Astaga Nola, kenapa kau hobi sekali menyiksa Dady!" gumam Gilbert.
Tidak sanggup lagi berada dalam posisi seperti ini, Gilbert berjaga-jaga agar dia tidak sampai melewati benteng pertahanannya dan melampiaskan itu pada Naura, segera Gilbert melepaskan pelukan Naura pada tubuhnya secara perlahan, kemudian Gilbert pergi keluar tenda menuju semak belukar.
Tidak ada cara lain yang bisa dia lakukan saat ini untuk melampiaskan segala hasrattnya, hanya dengan cara bersolo karier lah Gilbert akan merasa lega tanpa memikirkan tubuh Naura terus menerus.
Keesokan harinya! Semua para anggota sudah bersiap dengan senjata mereka masing-masing, agenda hari ini murni latihan cara membidik agar tepat sasaran.
Lokasi yang aman untuk menembakkan peluru dengan leluasa, membuat mereka tidak khawatir jika sampai ada peluru nyasar karena di hutan ini jauh dari pemukiman warga.
Gilbert sedang melihat perkembangan para anggota group Limson dalam latihan menembak kali ini, tiba-tiba Naura pun menghampiri Gilbert.
"Dad, ajari aku menembak!"
"Untuk apa belajar menembak, kau itu wanita Nola lebih baik kau belajar memasak bukan malah belajar menembak,"
"Memangnya Dady suka kalau aku belajar masak?"
"Tentu saja suka, nanti kalau Dady lapar kan kau bisa memasak makanan untuk Dady!"
"Baiklah nanti aku akan belajar memasak agar Dady puas dengan masakan istrinya,"
Perkataan Naura membuat Gilbert memicingkan sebelah matanya.
"Cih, kau ini pokoknya Dady tidak izinkan kau belajar menembak!"
"Kalau begitu aku akan belajar dengan para laki-laki itu," Naura menunjuk pada anggota group Limson yang sedang fokus menembak.
Dor.
Dor.
Dor.
Terdengar banyak sekali suara peluru-peluru yang saling bersahutan antara anggota satu dengan anggota lain.
"Sini!" Gilbert menggiring Naura ke salah satu papan target yang kosong.
Gilbert menunjukan pistol yang belum dia isi peluru, diajarinya Naura dari mulai mengisi peluru hingga cara memegang pistol dengan cara yang benar.
"Pasang kuda-kuda, posisi tanganmu harus benar-benar kuat dan jangan bergoyang-goyang, fokus!"
Gilbert memegangi tangan Naura, posisi Gilbert berada dibelakang Naura dan wajah keduanya kini sejajar, Gilbert fokus kedepan melihat papan target yang menjadi sasaran peluru, sementara Naura justru menikmati geli-geli yang ditimbulkan oleh brewok Gilbert yang saat ini menempel dipipinya.
"Dad, geli!"
Mendengar perkataan manja berikut dengan suara sedikit serak Naura, membuat Gilbert buru-buru melepaskan tangan Naura dan mundur beberapa langkah.
Tak ingin Naura semakin merasakan sentuhan-sentuhannya, Gilbert memberikan arahan beberapa langkah dibelakang Naura.
"Tembak,"
Dor...
Naura adalah gadis yang cepat memahami hal-hal baru, bahkan tembakan pertamanya menyentuh angka 7,5 dipapan target.
"Good Nola, coba lagi! Kau harus bisa membidik angka 10 ditengah, lebih fokus lagi!"
Dor.
Dor.
Sedang fokus mengajari Naura, seorang anggota group Limson menghampiri Gilbert.
"Tuan, tadi nona Anna istri dari Tuan Bright menelpon!"
"Apa katanya?" terus terang Gilbert berharap sekali Anna mau membantu penyerangan.
"Dia sekeluarga sudah berada ditempat aman, tapi Tuan Bright melarang keras nona Anna untuk ikut menyerang! Tuan Bright sangat marah besar, dan menyalahkan semau ini terjadi karena Tuan Domanick kekeh meneruskan group Limson!"
Naura yang mendengar saudara ayahnya itu malah menyalahkan Ayahnya disaat keadaan seperti ini, langsung menyambar obrolan.
"Apa Paman Bright menyalahkan Dady ku atas kejadian ini?"
"Nola sudah! Paman mu itu berhak untuk tidak ikut campur,"
"Tidak dad, dia sadar tidak si Dady Domanick itu saudara kembarnya sendiri, bisa-bisanya dia tidak mau membantu!" Naura melampiaskan kekesalannya, pasalnya saudara kembar ayahnya yang atu itu memang tidak pernah ada peran penting dalam keluarga, dia fokus saja hidup sebagai seorang Dokter dengan image baik.
"Anggota kita sudah cukup Nola, hanya tinggal penerapan strategi dan berlatih sampai hari dimana kita kembali ke negara kita dan menyerang!"
Saat sedang membahas tentang saudara kembar ayahnya Naura yang tidak mau membantu, seseorang anggota berteriak menghampiri.
"Tuan, musuh sudah berhasil menemukan tempat Nyonya Larisha, saat ini anggota yang berjaga disana sudah membawa Nyonya Larisha ke markas kita! Kita harus segera ke sana!"
"Oma, Dad apa Oma akan tertangkap?"
"Tidak semudah itu Nola! Semuanya cepat tinggalkan tempat ini kita ke markas sekarang!"
Tanpa merapihkan tenda dan lain sebagainya, semua anggota group Limson segera berlari keluar dari hutan tersebut untuk menuju mobil mereka, karena harus segera sampai di markas group Limson, yang letaknya tidak jauh dari hutan tempat berlatih mereka saat ini.
Neneknya Naura mendapatkan pengawalan ketat dari anggota group Limson, tapi sialnya musuh benar-benar mengejar Nyonya Larisha bahkan hingga ke markas group Limson yang berada di salah satu kota di Hongkong ini.
Di markas group Limson, Hongkong!
"Nyonya, anda pergilah ke sebelah kanan disana ada pintu untuk menuju ruangan bawah tanah! Kami harus menghalau musuh sebelum para anggota lain datang!"
"Baiklah aku mengerti!" Nyonya Larisha yang sudah tidak muda lagi itupun tetap berlari dan tidak mau menyerah dan membuat musuh menangkap dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Dewi Anggya
Dady Gilbert jgn lupa klo Nola keturunan Kel limson yg juara klo urusan Ngik Ngok 🤣🤣lobak perlobakan🤭🤭
2023-12-16
0
my love
oh lobak lobak too🤣
2023-04-19
0
Venny Eviena Mayangsari
duuhh knp harus disemak belukar sih thoor ntar ada yg gigit looh🤣🤣
2023-03-11
0