Bab 12

Tanpa menunggu punggung Gilbert menghilang dari pandangannya! Naura segera menutup pintu kamar hotel itu lalu menguncinya.

Tanpa disadari oleh Naura, sejak tadi Omanya menatap penuh curiga ketika Naura berbalik setelah mengunci pintu kamar hotel, Nyonya Larisha sudah berdiri didekat Naura.

"Astaga Oma, bikin jantung ku mau copot saja,

"Oma jadi curiga terhadap mu,"

Deg..

Jantung Naura berpacu secepat mesin waktu. Naura sudah berpikiran bahwa Omanya itu mengetahui perasaannya kepada Gilbert.

"Cu-curiga apa Oma?"

"Curiga jika kau lebih menyayangi Dady Gilbert mu itu dibandingkan dengan Oma,"

Huhh..

Naura pun menghembuskan nafas panjangnya, dia merasa aman ternyata Nyonya Larisha tidak mengetahui perasaan cintanya terhadap Gilbert.

"Tentu saja aku lebih menyayangi Oma,"

"Tapi wajahmu sangat terlihat sedih bila ditinggalkan oleh Gilbert, sementara jika aku tidak didekat mu wajah mu tidak sedih Nola,"

"Ah sudahlah itu hanya perasaan orang yang sudah tua, jadi bawaannya sensitif! Percayalah aku sangat menyayangimu Oma,"

Naura pun memeluk Nyonya Larisha, tanpa Omanya itu tau bahwa Naura bahkan tergila-gila pada Gilbert.

Di markas group Limson, semua anggota sudah bersiap untuk melakukan penyerangan, sesuai dengan perintah Gilbert mereka akan menyerang dari segala arah.

Kendaraan anggota group Limson sudah satu persatu melaju menuju kediaman Jazz yang dijaga oleh anggota group Salvator meskipun tidak sebanyak biasanya.

Malam ini Jazz tengah tertidur lelap di kediaman, dia berharap besok sudah mendapatkan kabar baik dari para anggota group Salvator yang dia kirim ke Hongkong.

Tanpa dia ketahui kesialan tengah mengintai tidur lelapnya.

Sleep..

Sleep..

Satu persatu anggota yang berjaga di kediaman Jazz bagian depan terkena peluru dari anggota sniper group Limson yang sudah mulai menyerang.

Gilbert terus memberikan aba-aba untuk tim sniper kembali menembak!

"Ada penyerang!" teriak anggota group Salvator sebelum akhirnya dia tumbang terkena peluru.

"Masuk dari semua sisi! Sniper support dari belakang" perintah Gilbert.

"Baik!"

Semua anggota group Limson menyerbu dari sisi kanan, kiri, depan dan belakang untuk mengepung kediaman Jazz. Sementara tim sniper berada dibelakang untuk membantu penyerangan lewat jarak jauh.

Tapi teriakan anggota group salvator tadi telah memancing anggota group Salvator yang tengah berada didalam segera keluar dari dalam kediaman mewah milik Jazz.

Para anggota Salvator yang berada didalam langsung berhamburan keluar dan terlibat baku tembak dengan anggota group Limson yang sudah bersiap menumpas mereka.

"Tembak!"

Teriakan dan suara tembakan dimana-mana membuat Domanick dan Lindsey yang sudah tertidur dengan kondisi masih terikat seperti awal keduanya ditawan oleh Jazz, segera membangunkan kedua anak kembar mereka.

"Sayang kau dengar itu?"

"Iya, sepertinya anggota group Limson akan menyelamatkan kita!"

"Lalu bagaimana sayang? Rumah ini sangat luas, apa bisa Gilbert atau yang lainnya menemukan kita?" tanya Lindsey.

"Mom, dad kita harus bisa keluar dari ruangan terkutuk ini!" ujar Steiner.

"Apa kau waras? Keluar dari sini bagaimana caranya? Berteriak? Ruangan ini bahkan kedap suara, sedangkan tangan dan kaki kita diikat oleh rantai seperti hewan peliharaan!" kesal Stanley.

"Anak-anak kalian harus yakin, sekarang kita ke dekat pintu kalian bantu Dady memukul-mukul pintu dengan kaki kita!"

"Cepat anak-anak, salah satu anggota group Limson pasti bergerak kearah sini!" kata Lindsey.

"Baik mom," serempak.

Domanick, Stanley, Steiner pun bergerak dengan cara menggeser-geser tubuh mereka agar kaki terikat mereka bisa menyentuh pintu dan mereka tendang-tendang secara bersamaan.

Bug.

Bug.

Ketiganya kompak menendang-nendang pintu memberikan kode pada anggota group Limson yang sedang berusaha menyelamatkan mereka.

Jumlah group Salvator kalah banyak dengan jumlah group Limson yang saat ini menyerang habis-habisan kediaman Jazz itu hingga porak poranda.

"Tuan, cepat bangun!" salah satu anggota group Salvator bergegas naik membangunkan Jazz yang sedang tertidur lelap.

"Tuan,"

Tapi Jazz yang sudah bermimpi indah tengah bermain dengan tubuh Naura, sangat sulit untuk dibangunkan.

"Aku rasa jika memberinya sedikit bau mungkin Tuan Jazz akan bangun!" gumam salah satu anggota Salvator yang sejak tadi berusaha membangunkan Jazz dari tidurnya.

Dibukanya kaos kaki milik anggota group Salvator itu untuk kemudian didekatkan kehidung Jazz!

"Emm Naura kau cantik-cantik tapi kok kakimu bau telur busuk," Jazz mengigau.

Semakin lama kaos kaki itu diletakan dihidung Jazz, semakin Jazz tidak sanggup melanjutkan berlama-lama dialam mimpi indahnya bersama Naura.

Begitu melihat Jazz sudah hampir terbangun buru-buru kaos kaki itu disingkirkan dari hidung Jazz oleh anggota group Salvator!

Uee...

Seketika Jazz langsung terbangun dan merasakan perutnya sangat mual.

"Kau, kenapa di kamarku?"

"Tuan, kita diserang habis-habisan oleh group Limson!"

"Apa kau bercanda? Atau kau bermimpi? Ini tidak mungkin, group Limson berada di Hongkong bahkan anggota kita sudah aku kirim ke sana untuk menyerang mereka!" teriak Jazz..

Dor.

Dor.

Tetapi bunyi tembakan itu membuat Jazz tercengang, karena benar kediamannya diserang.

"Sit!!! Dasar bodoh!" Jazz segera beringsut dari kasur dan mengeluarkan tali untuk kabur melewati jendela.

"Tuan percuma kita lewat jendela, group Limson mengepung dari segala arah!"

"Gilbert sialan! Be de bah satu itu harusnya aku habisi dia lebih dulu! Cepat kau ikut aku ke ruangan Domanick sebelum mereka lebih dulu menemukannya.

Jazz dan satu orang anggota Salvator bergegas menuju ruangan tempat dia menjadikan Domanick sebagai tawanan! Sementara Gilbert semakin menggila tidak ada sedikitpun ampun bagi para anggota Salvator.

" Katakan dimana Jazz menyembunyikan Tuanku Domanick?"

"Lebih baik aku mati daripada aku harus berkhianat pada Tuan Jazz,"

Sejak tadi tidak ada satupun anggota Salvator yang mau membuka mulut mereka untuk mengatakan ruangan tempat Domanick disekap.

Dor.

Dor.

"Aku kabulkan!" kata Gilbert yang tak ragu untuk menembak orang tersebut.

Segera Gilbert meninggalkan pertempuran kedua group itu untuk menyisir seluruh ruangan kediaman Jazz yang sangat luas dengan terdiri dari banyaknya ruangan.

Bug..

Bug..

Domanick dan kedua anaknya masih terus menendang-nendang pintu agar Gilbert atau siapapun bisa menemukan mereka didalam sini.

Klek..

Pintu dibuka dan binar bahagia telah menghiasi wajah Domanick dan yang lainnya. Tapi senyum mereka tetiba berubah saat melihat rupanya Jazz dan satu anak buahnya yang masuk.

Ditariknya tubuh Domanick dan dipaksa berdiri oleh Jazz untuk meloloskan dia agar terlepas dari jerat anggota group Limson.

"Dasar tidak punya nyali? Kau takut?"

"Diam kau Nick!"

Domanick digiring mengikuti Jazz dan anak buahnya.

"Hei jangan bawa Dady ku!" teriak kedua anak Domanick.

Lindsey pun berteriak histeris saat Domanick dibawa paksa oleh Jazz dan anak buahnya. Teriakan Lindsey dan kedua anak Domanick membuat Gilbert dapat mendengarnya walaupun terdengar kecil ke tempat dimana Gilbert berada.

"Tolong!" Lindsey berteriak.

Segera Gilbert berlari kearah sumber suara.

Jangan lupa likenya yaw☺️

Maafkeun di dua bab ini banyak actionnya, tapi di bab ketiga yang maak up wuhhh Hareudang panas-panas pokoknya 😄

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

bengek liat cara anak buahnya membangunkan si jazz 🤣🤣🤣

2023-12-16

2

Hj. Raihanah

Hj. Raihanah

tegang bangettt sampai Ngga napas vacanya😂😂😂

2023-11-05

0

🍒PuTRi🍒

🍒PuTRi🍒

mas kevin emng selalu hot

2023-04-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!