Berbohong?

...Percayalah sebuah momen yang setiap hari dilakukan bersama akan menjadi kenangan yang paling sulit untuk dilupakan. ...

...~Bia Quinsa Altafunisha...

...****************...

Tanpa sadar sudah hampir satu bulan baik Bia maupun Shaka berada di Singapura. Seperti permintaan Dhira, mereka tak akan pulang sebelum ada kabar baik dari keduanya. Mereka akan tetap bersama sampai ada kabar baik dari Bia.

Dengan pekerjaan Bia sebagai dokter. Dia izin dengan memakai haknya juga. Alasan pulang ke negaranya sendiri akhirnya membuatnya dipermudah. Apalagi semua orang disana tahu siapa sebenarnya Bia dan keluarganya.

Hari ini, perempuan cantik yang sudah biasa memakai baju biasa tanpa jilbab ketika berada di rumah itu baru saja bangun. Dia menatap ke samping dan sosok suaminya sudah tak ada.

Bia menghela nafas berat. Dia perlahan duduk dan menatap ke arah pakaiannya yang masih berserakan di lantai.

Jujur keduanya selalu melakukan itu setiap malam. Namun, tak setiap hari karena bagaimanapun Bia tau kapan waktu yang tepat untuk melakukan itu.

Gadis cantik dengan badan lelah itu muali turun. Dia mengambil baju itu lalu membawanya ke kamar mandi. Membersihkan diri kemudian dia juga merasa lapar.

Namun, saat Bia hampir keluar kamar. Samar-samar dia mendengar suara orang berbincang.

"Aku merindukanmu, Sayang."

"Aku juga, Mas. Sangat rindu rindu rindu sama kamu!" Ucap suara perempuan yang Bia yakini adalah Dhira.

"Aku mau pulang sekarang. Bisa gak sih, aku sama. Bia pulang?"

"Tunggu hasilnya dulu, Mas. Kumohon! Aku yakin kalau kamu pulang. Kamu gak bakal mau lepas dari aku!" Kata suara perempuan itu lagi dengan nada manja.

"Tentu. Aku sangat mencintaimu. Maka dari itu aku tak mau jauh sedikitpun sama kamu, Sayang."

Bia tersenyum mendengar ucapan dan pembicaraan mereka berdua. Jujur ada perasaan iri pada Dhira. Iri memiliki suami yang setia padanya.

Selama beberapa minggu ini. Selama Shaka tidur dengannya tanpa obat. Pria itu memang jarang sekali memanggil nama Dhira. Namun, mata pria itu tertutup dan membuat Bia yakin jika Shaka membayangkan jika dirinya adalah Dhira.

Pria itu tak pernah menatap matanya. Setiap kali berhubungan, Shaka selalu menutup matanya kapanpun itu.

"Jangan melibatkan hati, Bi. Kamu akan terluka jika terus membuatnya seperti ini," Gumam Bia dalam hati.

"Kamu sudah bangun?"

Bia spontan membuka matanya. Dia melihat ke arah sosok Shaka yang baru saja masuk ke dalam kamar.

"Udah dari tadi tapi kepalaku merasa pusing," Ucap Bia sambil memijat kepalanya.

"Ini," Kata Shaka menyerahkan sesuatu yang membuat Bia mendongak.

"Respek lagi?" Tanya Bia pada Shaka.

"Iya. Cepat tes dulu," Pinta Shaka dengan pelan.

"Baru tiga hari lalu kita tes, Mas. Masak harus lagi sekarang," Ucap Bia dengan pelan.

"Aku hanya ingin semuanya selesai, Bi. Lalu kita cepat pulang. Ada pekerjaan yang harus segera ditangani dan aku juga merindukan istriku Dhira."

Bia terlihat terpaku. Namun, sedetik kemudian dia sadar lalu menerima respek itu. Dirinya segera masuk ke dalam kamar mandi. Mengunci pintu itu dan menyandarkan punggungnya disana.

Tatapan matanya menunduk. Dia menatap ke arah tespek yang dia pegang di tangannya. Bia mengingat sesuatu senyumannya begitu tipis lalu dia segera berjalan semakin masuk untuk mengetes urine miliknya.

Sedangkan di luar kamar. Shaka menunggu sambil bergerak kesana kemari. Dirinya begitu takut ah lebih takutnya begitu penasaran sekaligus berharap. Berharap jika sesuatu yang akan menjadi kebahagiaan dirinya dan sang istri benar-benar ada.

Berharap malaikat kecil itu sudah tumbuh dan berkembang di rahim Bia sekarang. Dia hanya ingin mamanya senang, kakeknya bahagia dan rumah tangganya selamat.

Saat pintu kamar mandi terdengar dibuka. Shaka lekas mendekat.

"Bagaimana?"

Bia memberikan tespek itu. Shaka melihatnya dengan tatapan yang mulanya berharap kini kecewa.

"Garis satu?" Tanya Shaka dengan wajahnya yang kecewa.

"Maaf ya, Mas. Memang belum waktunya," Kata Bia dengan tatapan rasa bersalah.

"Aku masih ingin sama kamu, Mas. Hanya beberapa hari saja sebelum aku sadar posisiku bagaimana," Lanjut Bia dalam hati dengan menundukkan wajahnya.

Shaka spontan meraih Bia dalam pelukannya. Meski dia kecewa, dia bisa melihat tatapan wanita itu yang penuh rasa bersalah.

Shaka berpikir dengan Bia menunduk itu. Dia mungkin merasa sedih dan membuatnya menarik Bia dalam pelukan.

"Masih ada waktu, Bi. Jangan terlalu dipikirkan. Kamu dilarang stress kan?"

Bia melingkarkan tangannya di pinggang Shaka. Dia menerima pelukan itu dengan hangat.

"Iya, Mas."

"Jadi jangan bersedih. Boleh kecewa tapi aku yakin kamu pasti bisa hamil."

Perlahan pelukan itu terlepas. Shaka lalu tanpa kata pergi dari sana dan keluar dari kamar. Pria itu benar-benar rasanya ingin menangis. Maka dari itu dia keluar agar Bia tak melihat sisi lemahnya.

Sepeninggal Shaka. Bia menatap ke arah perutnya. Dia tersenyum kecil dengan hati yang merasa takut dan berat.

"Maaf yah. Dalam beberapa hari saja, Bunda akan menyembunyikan kamu, Nak."

...****************...

Seharian ini, Bia hanya duduk diam sambil menonton televisi. Villa terasa sunyi dan hampa karena Shaka tak ada disini sejak kejadian tadi pagi. Ya pria itu seakan menghilang dan membuat Bia merasa kecewa dan takut.

Tak lama, gadis itu merasa mengantuk. Saat dia hendak menuju ke kamar. Sebuah pintu terbuka membuat Bia menoleh. Disana dia melihat suami sirinya baru saja masuk ke dalam villa.

"Mas darimana?" Tanya Bia dengan pandangan khawatir.

Shaka mengangkat salah satu kantong di tangannya.

"Seafood. Bisa kamu masak seafood untukku, Bi?"

Bisa mengerutkan keningnya. Dia mendekati Shaka yang mulai berjalan ke dapur.

"Dateng-dateng suruh masak. Dari tadi kemana aja?" Cibir Bia dengan mengomel.

"Aku tadi mancing, Bi. Pengen cari ikan sama ini."

"Sekaligus cari angin kan?" Sindir Bia dengan menyipitkan matanya.

Shaka mengalihkan tatapannya. Dia tak menyangka jika Bia bisa membaca pikirannya.

"Sok tau!"

"Bukan sok tau. Tapi bener kan?"

"Kamu cenayang yah? Bisa tau semuanya?" Kata Shaka yang membuat mata Bia membulat.

"Mana ada cenayang cantik kayak aku?"

"Ada. Lah itu kamu?" Kata Shaka tanpa sadar.

"Ahhh! Berarti Mas mengakui kalau Bia cantik kan?"

Shaka menutup matanya. Astaga mulutnya benar-benar tak disaring.

"Siapa yang bilang?"

"Ya kamu, Mas. Mau siapa lagi?"

"Pede banget!" Sindir Shaka yang membuat Bia memutar matanya malas.

"Kalau mengakui Bia cantik. Yaudah akui saja, Mas. Bia gak bakal melayang kok. Toh Bia udah tau kalau Bia cantik dari lahir!" Ujar Bia dengan percaya diri.

"Terlalu percaya diri gak bagus. Daripada kamu ngoceh terus. Cepet masak semuanya. Aku lapar!"

Bia menghela nafas berat. Dia mengusap dadanya berulang kali dengan bibir komat kamit.

"Sabar, Bi. Orang egois ya gitu. Maunya doang manis. Kalau lagi gak butuh, keluar tuh sikap nyebelinnya!"

~Bersambung

Bab ini isinya sakit hati, plus gemes. Nulis kek gini tuh kadang kesel sendiri, seneng sendiri

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

kasian Bia dulu trauma krn Ayah Bara yg nikah siri dg Naomi yg nyakiti Almeera istri sah nya jg trauma di masa lalunya malah jd pekakor.jiwa dan hati meronta tp mau apa sdh keputusan Bia

2023-12-29

0

dwi dedik

dwi dedik

jiwa pelakor bia meronta ,

2023-05-09

0

🌼 Pisces Boy's 🦋

🌼 Pisces Boy's 🦋

Bia uda hamil dan belum mau menceritakan
karna msh ingin bersama Shaka

2023-02-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pilihan Dhira
2 Pertemuan Shaka dan Bia
3 Dia hanya Wanita Pemberi Anak
4 Wanita Murahan!
5 Terpesona?
6 Ide Gila Dhira
7 Kemarahan Shaka dan Bia Kabur
8 Menemukan!
9 Sentuhan Pertama
10 Tissue Magi*
11 Berhenti Memberiku Obat!
12 Berbohong?
13 Masa Lalu Bia?
14 Trauma Bia
15 Ngidam?
16 Lika Liku Foto Bersama
17 Panggilan Mesra Shaka
18 Hamil?
19 Sarapan Buatan Shaka
20 Perkataan Pedas Dhira
21 Dhira Shaka Bertemu
22 Periksa Kehamilan
23 Tempat Tinggal Bia
24 Kecupan Dahi
25 Sandiwara Dhira
26 Bayangan Wajah Bia
27 Membayangkan Bia
28 Pikiran Shaka Semakin Gila
29 Kemarahan Dhira
30 Kebusukan Dhira
31 Kebenaran Baru
32 Perhatian Shaka
33 Kegilaan Dhira
34 Perhatian Shaka 2
35 Ucapan Menyakitkan Shaka
36 Hadiah Kecupan
37 Gombalan Ala Omes
38 Saksi Bisu Ruang Tamu
39 Panggilan Sayang
40 Dhira Kembali
41 Cemburu
42 Suara Laknat Di Dengar Bia!
43 Permintaan Dhira
44 Bersembunyi!
45 Alasan Bia
46 Kedatangan Shaka
47 Dhira di Ruangan Arthir
48 Ketahuan atau Nggak?
49 Sosok Misterius?
50 Bia VS Pria Perenggut Kehormatannya
51 Jangan pisahkan Anak dan Ibunya
52 NOVEL ABANG ABRA RILIS!
53 Menikahlah Denganku!
54 Membandingkan Bia dan Dhira
55 Kabar Buruk
56 Tinggallah Bersama Kami!
57 Mama Shaka Curiga!
58 Disindir
59 Pertemuan Tak Terduga
60 Rahasia Kembali Muncul
61 Rahasia Semakin Terbuka Lebar
62 Menguping dan Curiga
63 Aku Merindukanmu!
64 Hampir Ketahuan!
65 Jub jub yang gagal!
66 Ketahuan Selingkuh!
67 Tespek!
68 Rencana Licik!
69 Pelukan Hangat Oleh Shaka
70 Kedatangan Dhira
71 Bia Melawan!
72 Kegilaan Dhira
73 Ratu Drama
74 Periksa Hamil?
75 Sindiran Pedas Bia!
76 Sindiran Bia Makin Hot!
77 Ancaman Balik!
78 Shaka Berontak!
79 Dihadang!
80 Susu Hamil
81 Ketahuan Semi!
82 Pendarahan
83 Semi VS Shaka
84 Perkelahian!
85 Pilih salah satunya!
86 Perdebatan Bia dan Semi
87 Dhira VS Semi
88 Gagal Mempengaruhi
89 Pihak Bia
90 Menghasut!
91 Kedatangan Semi
92 Baku Hantam
93 Talak!
94 Munculnya Bara
95 Kenyataan Pahit
96 Jujur
97 Rilis Novel Dibuang Suamiku, Dinikahi Millionaire (dayana)
98 Ayo Kita Pergi!
99 Bia VS Semi
100 Rengekan Dhira
101 Kelakuan Laknat
102 Tingkah Aneh Shaka
103 Kebusukan Terbongkar
104 Talak!
105 Pamit
106 Dia Telah Pergi!
107 Sampai Jumpa Di Masa Depan
108 RILIS KISAH ANAK BISA DAN SHAKA
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Pilihan Dhira
2
Pertemuan Shaka dan Bia
3
Dia hanya Wanita Pemberi Anak
4
Wanita Murahan!
5
Terpesona?
6
Ide Gila Dhira
7
Kemarahan Shaka dan Bia Kabur
8
Menemukan!
9
Sentuhan Pertama
10
Tissue Magi*
11
Berhenti Memberiku Obat!
12
Berbohong?
13
Masa Lalu Bia?
14
Trauma Bia
15
Ngidam?
16
Lika Liku Foto Bersama
17
Panggilan Mesra Shaka
18
Hamil?
19
Sarapan Buatan Shaka
20
Perkataan Pedas Dhira
21
Dhira Shaka Bertemu
22
Periksa Kehamilan
23
Tempat Tinggal Bia
24
Kecupan Dahi
25
Sandiwara Dhira
26
Bayangan Wajah Bia
27
Membayangkan Bia
28
Pikiran Shaka Semakin Gila
29
Kemarahan Dhira
30
Kebusukan Dhira
31
Kebenaran Baru
32
Perhatian Shaka
33
Kegilaan Dhira
34
Perhatian Shaka 2
35
Ucapan Menyakitkan Shaka
36
Hadiah Kecupan
37
Gombalan Ala Omes
38
Saksi Bisu Ruang Tamu
39
Panggilan Sayang
40
Dhira Kembali
41
Cemburu
42
Suara Laknat Di Dengar Bia!
43
Permintaan Dhira
44
Bersembunyi!
45
Alasan Bia
46
Kedatangan Shaka
47
Dhira di Ruangan Arthir
48
Ketahuan atau Nggak?
49
Sosok Misterius?
50
Bia VS Pria Perenggut Kehormatannya
51
Jangan pisahkan Anak dan Ibunya
52
NOVEL ABANG ABRA RILIS!
53
Menikahlah Denganku!
54
Membandingkan Bia dan Dhira
55
Kabar Buruk
56
Tinggallah Bersama Kami!
57
Mama Shaka Curiga!
58
Disindir
59
Pertemuan Tak Terduga
60
Rahasia Kembali Muncul
61
Rahasia Semakin Terbuka Lebar
62
Menguping dan Curiga
63
Aku Merindukanmu!
64
Hampir Ketahuan!
65
Jub jub yang gagal!
66
Ketahuan Selingkuh!
67
Tespek!
68
Rencana Licik!
69
Pelukan Hangat Oleh Shaka
70
Kedatangan Dhira
71
Bia Melawan!
72
Kegilaan Dhira
73
Ratu Drama
74
Periksa Hamil?
75
Sindiran Pedas Bia!
76
Sindiran Bia Makin Hot!
77
Ancaman Balik!
78
Shaka Berontak!
79
Dihadang!
80
Susu Hamil
81
Ketahuan Semi!
82
Pendarahan
83
Semi VS Shaka
84
Perkelahian!
85
Pilih salah satunya!
86
Perdebatan Bia dan Semi
87
Dhira VS Semi
88
Gagal Mempengaruhi
89
Pihak Bia
90
Menghasut!
91
Kedatangan Semi
92
Baku Hantam
93
Talak!
94
Munculnya Bara
95
Kenyataan Pahit
96
Jujur
97
Rilis Novel Dibuang Suamiku, Dinikahi Millionaire (dayana)
98
Ayo Kita Pergi!
99
Bia VS Semi
100
Rengekan Dhira
101
Kelakuan Laknat
102
Tingkah Aneh Shaka
103
Kebusukan Terbongkar
104
Talak!
105
Pamit
106
Dia Telah Pergi!
107
Sampai Jumpa Di Masa Depan
108
RILIS KISAH ANAK BISA DAN SHAKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!