Hari ini Aku mengikuti pertemuan kelompok tugas kuliah. Tentu saja Aku yang menjadi Ketua kelompok. Mereka memilih Aku sebagai ketua karena Aku yang tegas dan cekatan dalam memimpin. Aku memberikan arahan dan penjelasan untuk persiapan presentasi tugas besok.
"Kalian hanya perlu memahami materi kalian masing-masing. Tapi, jika kalian ingin mempelajari semua materi, silahkan saja. Okey, sampai disini pertemuan kita. Kita lanjut nanti di group chat. Kalian bisa pulang."
Walaupun pertemuan ini singkat, tetapi cukup memakan waktu hingga hujan pun turun.
Naina tidak bersamaku, Aku menyuruhnya menungguku di kos salah satu temanku yang lain. Dia tidak membalas chatku ataupun mengangkat telpon dariku. Jika seperti ini, jawabannya cuman satu dia pasti ketiduran. Ria pun tak membalas chatku. Ah, mereka berdua terbawa suasana dinginnya angin hujan ini.
Oh, iya. Ria salah satu sahabatku dan Naina. Kami berteman saat masa orientasi mahasiswa baru. Kos-kosannya merupakan bascamp kami, yah tentu saja tempat istirahat. Kosannya tidak jauh dari kampus. Jadi, sangat efesien buat kami yang rumahnya jauh dari kampus.
Hujannya sangat lebat, Aku tidak membawa payung. Menerobos hujan yang lebat ini sangat tidak mungkin, karena Aku membawa laptop.
Teman-teman sekelompokku sudah pulang semua, salah satu diantara mereka menawarkan untuk mengantar Aku pulang. Namun, Aku menolak dengan alasan Naina akan menjemputku.
"Jika tahu Naina akan lambat menjemputku, kuterima saja tawaran mereka mengantarku. Dasar Naina, besok akan aku serang dirimu saat presentasi nanti."
Aku pun kembali duduk, menunggu hujan sedikit reda. Melanjutkan membuat PPT untuk presentasi besok.
Satu jam berlalu hujan tak kunjung berhenti.
"Sedang apa disini."Tanya seorang pria yang membuyarkan lamunanku.
"Menunggu hujan redah."Jawabku tanpa menoleh.
Pria itupun duduk diujung bangku, mungkin dia juga sedang menunggu hujan redah.
Tempat ini menjadi hening, hanya suara hujan yang terdengar.
"Sepertinya hujan ini sangat awet."Ujar pria itu memecahkan keheningan.
"Apakah dia sedang berbicara denganku." Batinku.
"Apa kau menunggu Naina?"sambung pria itu lagi.
"Iya."jawabku singkat.
"Kenapa dia belum datang?"tanya pria itu lagi.
"Dia sedang dialam mimpi."jawabku lagi.
"Mau kuantar? Hujan sepertinya sampai malam."
"Mmmm, jika tidak membuatmu repot."
"Tidak merepotkan. Ini pakai mantelnya."
"Kamu bagaimana? Nanti kamu basah kalau hanya Aku yang pakai mantel ini."
"Tidak masalah, jaketku anti air. Kau pegang tasku saja dibelakang. Ayok, naik."
"Baiklah. Antar Aku ke kosan Kamboja saja."
Pria itu pun mengantarkan Aku ke kosan yang Aku sebutkan. Sesampainya disana Aku mengucapkan terimakasih. Dia pun bergegas pergi.
Aku pun berjalan menuju salah satu kamar, tempat dimana Naina terbaring dan bermimpi.
"Wah, kalian sangat pulas yah."sembari berlari menindih kedua temanku itu.
"Chiaaaaa..... Berat...."Timpal Ria
"Tahu ahhh, Chia. Orang lagi tidur juga."Sambung Naina
"Ohhh, gitu. Tidur saja terus. Biarkan Aku menunggumu dibawa derai hujan."Sahutku
"Astaga, Chia. Maaf, Aku ketiduran sumpah."
"Masih hujan diluar, kamu kesini jalan kaki? Tapi, kamu tidak basah sama sekali."
"Kau menyumpahiku basah kuyup?"
"Tidak tidak... Lalu, Kau dengan siapa?"
"Lupa namanya, teman sekelompok Naina."
"Siapa? Cowok atau Cewek?"
"Ih, kepo banget kalian. Dahlah, ayok Naina kita pulang. Ntar kemalaman."
"Huuuuu, dasar pelit."
"Okey, aku beres-beres dulu."
Setelah beres-beres Aku dan Naina pamit pulang. Untungnya hujan agak redah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments