JEPANG
Tepatnya di kota Shinjuku , segerombolan orang datang dengan pakaian jas hitam menuju sebuah gedung yang terbengkalai di pinggir kota.
Mereka adalah kelompok organisasi dan dikenal sebagai Mafia di Jepang , yaitu Yakuza . Pemimpin Yakuza Shinjuku bernama Keisuke Azhuki , dia mempunyai karisma yang sangat luar biasa .
Para Yakuza bertemu dengan kelompok lain , untuk bisnis jual beli senjata api . Yakuza menjual senjata api ke berbagai negara , termasuk Indonesia.
Tak lama datanglah orang Eropa dengan beberapa pengawalnya .
" Senang bertemu dengan anda " Orang Eropa itu berpakaian rapih , tapi dia mengenakan topeng untuk menutupi identitasnya.
".. Anda selalu malu malu untuk bertemu ya haha" Ujar Keisuke .
"..Hahaha , anda ternyata bisa bergurau"
" Haha , tumben sekali anda membeli senjata sangat banyak ? Apa telah terjadi perselisihan dengan kelompok lain ?" Tanya Keisuke.
"... Kau sangat menyebalkan , bahkan kau tahu isi pikiran ku , hahaha " .
"... Haha , sepertinya musuh anda kali ini , sangat besar ya , saya jadi penasaran siapa orang yang membuat anda sampai murka begini ".
"... Ya , dia memang memiliki reputasi yang begitu baik , makanya saya akan hancurkan reputasi itu " . Dengan nada sinis .
-
-
ICON FOUNDATION.
" Permisi pak , boleh saya bertemu dengan pak Arthur " .
" ... apa anda sudah membuat janji ?" Tanya resepsionis itu dengan memandang rendah.
" Saya adiknya pak , bilang saja Bagas ingin bertemu " . Kata Bagas .
".... Baiklah , tunggu sebentar " .
-
" Maaf menunggu lama pak Bagas , pak Arthur ada di ruangannya , di lantai 5 , anda bisa langsung naik lift untuk ke atas ". Nada nya berubah menjadi sopan setelah tahu Bagas adiknya.
" baiklah , terima kasih ".Bagas berjalan menuju arah lift , tiba tiba pintu lift terbuka , dan Bagas berpapasan dengan Roy yang baru saja keluar dari lift.
Seketika Roy berhenti saat keluar dari lift , dan Bagas langsung menutup pintu lift nya.
" .... Seperti familiar? Tapi dimana ?" Ungkap Roy .
-
RUANGAN DIREKTUR ICON FOUNDATION.
TERTULIS , BPK. ARTHUR ARDHANA.
Sampai di lantai 5 , Bagas menulusuri setiap lorong, sampai menemukan ruangan yang bertulis ruangan direktur.
TOK
TOK
TOK
" Masuk ". Ucap dari dalam ruangan itu.
Bagas langsung membuka pintu dan menutupnya setelah berada di dalam , lalu melangkah ke arah Arthur dan duduk di depan meja kerjanya .
" Tumben sekali kau kesini, ada angin apa " .Tanya Arthur yang terlihat tidak melirik kepada Bagas.
".... Yah sesekali ingin melihat ruangan kerja kakaknya kan , gapapa kali ". Mengangkat kedua tangannya dan meletakan di meja sambil memegang dagu.
" Hmm... apa kau sudah tertarik dengan pekerjaan seperti ku ? " . tanya Arthur yang tetap tidak melihat Bagas.
" .... Pekerjaan mu memanglah besar , di bandingkan aku yang hanya seorang polisi , aku tidak ada apa apa nya " .
" .... Lalu ? Apa kau akan terus menekuni pekerjaan yang rendahan itu ?" Arthur mulai memancing emosi Bagas .
"Rendahan ya ... tapi setidaknya kami para polisi bekerja untuk melindungi orang , bukan untuk membunuhnya ". Jawaban Bagas sangat cerdas , dan kini malah Arthur yang memanas . Arthur langsung melirik ke arah Bagas .
" ... Ya polisi memang menjaga orang , tapi orang yang masih hidup , sedangkan orang yang terbunuh dan mati , mereka tidak bisa menyelamatkan nya ".
" Apa maksud mu ?" .Ucap Bagas yang terpancing.
Arthur berdiri dan berjalan menuju kursinya Bagas .
" Polisi itu hanya sekumpulan sampah , mereka selalu datang terlambat, bagaimana seseorang bisa di jaga ? sedangkan mereka tidak ada di tempat ?" .
" ...." Bagas terdiam .
" Apa lagi tujuan polisi selain menjaga orang lain ,tapi buktinya tidak pernah ada yang terjaga ?"
Bagas lalu berdiri , dan kini kedua adik kakak ini saling berhadapan dan bertatap muka langsung .
" Kau boleh menghina ku habis habisan , tapi jangan pernah merendahkan pekerjaan ku " . Bagas menatapnya dengan sinis.
" ..... Rata rata orang yang bekerja disini berpendidikan dan bertanggung jawab, ... tapi ko bisa orang tidak punya moral seperti ini masuk disini ?" . Arthur tersenyum kepada Bagas.
" Oh iya , aku lupa , ini kan bukan kantor polisi , jadi wajarlah kalo orang orang disini saling tikam , ya kan , tapi saling menikamnya kejauhan , sampai orang yang tidak bersalah malah jadi sasaran ".
Arthur sudah murka disitu , Emosinya sudah tidak bisa dikendalikan.
DEBBB ,,,, Suara pukulan .
Arthur langsung menghantam Bagas , Bagas terjatuh ke lantai , lalu berdiri lagi dan membalas pukulan Arthur.
DEBB
Arthur tersungkur ke bawah meja kerjanya , Bagas langsung menendang wajah Arthur dengan sepatu bot nya.
"Aahh.. kau .. sudah berani ya .." Ujar Arthur.
Tidak banyak bicara , Bagas kembali menghajar nya , namun kini Arthur membalikan keadaan , Bagas yang ingin menendang wajahnya Arthur , justru meleset dan mengenai meja. Arthur langsung dengan sigap menendang kakinya Bagas hingga terjatuh .
Perkelahian antara adik kakak ini berjalan dengan sengit , tapi sayang Bagas harus tumbang saat akan mendaratkan pukulan nya ke Arthur . Bagas tiba tiba pingsan dan tidak sadarkan diri , Arthur disitu langsung panik .
" Gas... gas... woyyy , Anji** dia kenapa " .Arthur membopong nya ke sofa .
"... Gas , bangun woy , jangan bikin gua panik " .Arthur yang nampak bingung , menelpon sekuriti nya .
-
-
" Masuk ". Para sekuriti langsung menghampiri Arthur .
" Ada apa pak ? " Tanya salah satu dari mereka .
" Bawa dia ke rumah sakit sekarang , cepat " .
" baik pak , ayo gendong dia ". Bagas di bawa oleh para sekuriti dan akan pergi ke rumah sakit .
-
-
-
KANTOR POLISI.
" Kenapa bagas belum balik ya !" Ujar ayu yang melihat ke arah jam tangannya .
" Feeling saya tidak enak , sepertinya kita harus menyusul kesana " . Kata pak Tio .
" Baiklah kalo begitu ". Ayu langsung berdiri dan pergi bersama pak Tio .
-
-
DIDALAM MOBIL .
" Makan dulu yu " . Kata Maria yang sambil menyetir .
" ... Saya sibuk ".Jawab Antonio .
" Sesibuk nya manusia , harus butuh istirahat juga " .Balas Maria .
" Saya akan makan nanti di rumah " .
" Ya sudah , aku juga ikut makan di rumah kamu ya ?" .Maria tersenyum .
Antonio menghela nafas . " Sepertinya , kau juga punya tujuan tertentu ya " .
" Ya , memang ".
" Katakan , sebelum terlambat ".Dengan nada mengancam.
" Apa yang harus aku katakan ?" .
" Kau tidak pura pura bodoh kan ?" .Antonio semakin mengancam .
" Maksudmu ? Aku sama sekali tidak mengerti .. " .
" Katakan ... apa... tujuanmu.. " . Dengan sedikit memaksa Antonio memegang bahu Maria .
".. Kenapa kau bersikap begini , bagaimana aku bisa memberitahukan tujuan ku kepada mu , karna itu sebuah rahasia besar ..." .
" Rahasia besar ..?".
" Saya akan membuat hidup mu menderita , jika kau memiliki tujuan yang mencelakai kakak ku " . Maria mulai terpancing emosi dan memberhentikan mobilnya begitu saja di tengah jalan , membuat jalan menjadi macet .
" Cukup , kita baru saja bertemu dan kamu menuduhku yang tidak tidak , asal kan kamu tahu , aku dan kakak mu adalah sahabat , dan asal kamu tahu , tujuan ku membantu kakak mu karna aku sudah lama menyukai mu.. " . Maria menatap mata Antonio dengan sangat tajam , sedangkan Antonio terlihat kaget dengan ucapan Maria barusan .
" Kenapa kau bisa menyukai ku ?" Nada Antonio mulai lembut .
"... ya .. karna .. kakak mu selalu memperlihat kan , foto mu waktu itu ... foto kamu dari kecil sampai sekarang .. dan sekarang , sudah cukup , aku tidak ingin melihat mu lagi... sekarang silahkan keluar dari mobil ku ". Maria yang nampak marah .
"... Sepertinya kau benar benar marah , ya sudah , saya akan turun ". Antonio langsung turun dari mobil Maria .
" ..Minta maaf ka gak , di suruh turun langsung turun , cowok gak peka bangett " Maria menggerutu.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments