Diana sampai di hotel tempat pesta Tiara dan Razka diadakan. Dia langsung menuju ruang tunggu pengantin wanita di mana Tiara, Suryo, dan Ranti sudah ada di sana.
Diana terpukau melihat penampilan Tiara yang terbalut gaun putih rancangan Diana sendiri. Perlahan Diana berjalan mendekat dan segera memeluk adik kesayangannya itu.
"Diana, dimana Darel? Kamu tidak datang dengannya?" Suryo bertanya begitu melihat Diana datang sendirian.
Diana terlihat gugup saat melepas pelukan. Seperti dugaannya, Suryo pasti menanyakan keberadaan suami Diana itu.
"A anu.. Itu… " Diana menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Itu apa? Darel sedang tidak sakit kan?" Ranti ikut bertanya.
Tepat ketika Diana membuka mulut, pintu ruangan itu diketuk oleh seseorang wanita yang Diana yakini sebagai wedding organizer. Wanita itu mengatakan acara akan dimulai sebentar lagi, dan meminta Suryo, selaku wali nikah, untuk mempersiapkan diri di tempat acara.
Diana bernafas lega, karena tak perlu repot-repot mencari alasan Darel tidak datang ke pesta pernikahan Razka. Dia pun ikut berjalan menuju ballroom menuntun sang adik ke pelaminan.
Namun, mendadak Tiara menghentikan langkah. Manik mata Tiara membelalak seperti mau copot dari tempatnya.
"Astaga, Kak Diana."
Dan Diana yang terheran pun ikut menoleh ke arah pandang Tiara. Rupanya di depan sana Darel melangkah mendekati mereka berdua dengan memakai setelan jas hitam serta sepatu fantofel layaknya seorang eksekutif muda.
"Kak, suamimu tampan sekali," bisik Tiara.
"Hush, Tiara. Ingat! Kamu itu mau menikah kan?"
Tiara terlonjak kaget. Beberapa kali dia menepuk-nepuk bibirnya yang sering kali asal bicara.
"Astaga. Kebiasaan ini mulut. Sering tidak bisa direm," Tiara kembali mencondongkan kepala untuk berbisik pada Diana. "Kak, amankan calon suamimu. Aku tidak mau ada bibit-bibit pelakor."
Diana berdecak. "Kamu bicara apa sih? Kalau ada pelakor, silahkan ambil saja suamiku. Lagi pula aku dan Darel kan hanya menikah kontrak."
Ehm.
Darel berdeham sebab kakak dan adik di depannya sejak tadi saling berbisik entah membicarakan apa. Membuat Diana dan Tiara langsung tersentak.
"Darel, kamu baru datang? Kenapa tidak berangkat bersama Diana?" Ranti bertanya begitu melihat Darel.
Dengam sopan, Darel memberi salam dengan mencium tangan Ranti sebagaimana adat di keluarga Suryo.
"Iya, Eyang. Tadinya kami berangkat bersama tapi aku kembali ke rumah karena ada sesuatu yang tertinggal dan aku biarkan Diana datang lebih dulu," kata Darel sangat pandai mengarang cerita.
"Oh, jadi begitu. Ya, sudah. Diana kamu temani Darel. Biar Eyang yang mengantar Tiara."
Diana mengamati Darel yang tampak sedang melirik ke sekeliling. Seperti tengah mencari seseorang. Namun, saat ditanya, Darel hanya menggelangkan kepala
Tentu saja Darel tidak akan mengatakan jika dia sebenarnya sedang memastikan jika Robert Dominique tidak ada di pesta.
Diana dan Darel duduk di kursi yang telah disediakan tapi baru beberapa menit acara dimulai, Diana mendengar ada yang berdehem di belakangnya.
Lantas Diana pun menoleh pada seorang wanita cantik yang tersenyum. Lebih tepatnya wanita itu tersenyum ke arah Darel.
Dengan wajah tertekuk, Diana memberitahu Darel jika ada wanita yang menatapnya dari belakang dan Darel pun memutar duduknya.
"Katia?" ucap Darel tampak terperangah.
"Hai, apa kabar Darel? Wanita ini siapa? Kalian tampak begitu dekat," Katie melirik Diana sekilas.
Sementara itu entah kenapa Diana merasa tidak senang dengan wanita yang kini menebar senyum pada suaminya. Apalagi Darel diam saja tak memperkenalkan Diana sebagai istri.
Hingga akhirnya Diana sendiri yang mengulurkan tangan bermaksud memperkenalkan diri.
"Perkenalkan aku Diana. Istrinya Darel," ucap Diana tersenyum angkuh.
"Istri? Apa itu benar, Darel?"
Darel menganggukkan kepala membenarkan ucapan Diana. Lalu Katia pun menerima uluran tangan Diana dan meremasnya kuat.
"Aku Katia. Mantan pacarnya Darel."
"What? Mantan pacar?"
Diana tercengang mendengar pengakuan Katia. Bagaimana bisa Darel bisa mendapatkan wanita secantik Katia.
Ya, meskipun hubungan mereka telah berakhir tapi Diana tak habis pikir. Dilihat dari penampilan Katia yang memakai baju branded dia tampaknya seorang yang kaya raya atau mungkin dari keluarga yang berada.
Tapi bagaimana bisa wanita seperti Katia bisa menjalin hubungan asmara dengan Darel yang seorang kuli?
Kening Diana mengerut memikirkan jawaban atas pertanyaan itu.
Sementara Katia tak pernah melepaskan tatapan dan juga senyuman ke arah Darel. Membuat hati Diana tiba-tiba merasa panas.
"Apa kamu sudah tentang kondisi ayahmu, Darel. Kesehatan beliau sedang menurun akhir-akhir ini?" Katia bertanya.
"Ayah?" Diana menoleh cepat pada Darel. "Kamu masih punya ayah?"
Katia yang melihat Diana tampak terkejut pun berkesimpulan jika Darel belum memperkenalkan Diana pada ayah kandung Darel.
Namun, bukan menjawab pertanyaan Diana, Darel justru menyambar lengan Katia dan beranjak pergi meninggalkan Diana seorang diri.
Diana semakin marah sebab Darel lebih memilih berbicara dengan wanita yang telah menjadi mantan pacarnya ketimbang menjawab pertanyaan darinya.
Selain itu, Diana juga merasa penasaran akan ayah yang dimaksud oleh Katia. Padahal sewaktu Diana memperkenalkan Darel pada Suryo, pria mengaku jika orang tuanya telah meninggal.
Didorong oleh rasa penasaran, Diana berjalan mengikuti Darel dan Katia yang sedang berbicara di lorong sepi.
Manik mata Diana membelalak kala dia mendapati Katia memeluk tubuh Darel begitu erat. Bahkan sampai tak ada ruang diantara mereka.
Namun, detik berikutnya Darel berusaha sekuat tenaga melepas Katia. Sampai Katia terdorong ke lantai dan gaun bagian depan Katia sedikit tersingkap menampakan belahan dada.
"Bisakah kita kembali seperti dulu lagi, Rel. Aku minta maaf karena dulu aku sempat tidak mempercayaimu dan tidak membelamu saat semua orang menuduhmu…"
"Cukup, Katia! Cukup!" teriak Darel. "Kamu yang meminta hubungan kita berakhir dan selamanya kita tidak akan pernah kembali."
"Kenapa? Apa karena sekarang kamu memiliki istri?"
"Tentu saja, Katia," jawab Darel mantap tanpa adanya keraguan. Menjadikan Diana tersenyum tanpa sadar.
"Kalau begitu, belajarlah mencintai aku lagi dan lalu tinggalkan istrimu itu."
Katia yang sudah kembali berdiri, berusaha mendekati Darel. Diana seakan ingin muntah saat melihat Katia yang begitu agresif ingin menempel pada Darel dengan baju seksi yang memperlihatkan lekukkan tubuh.
Diana yakin setiap laki-laki pasti akan tergoda pada tubuh Katia yang bak gitar spanyol itu. Tapi tidak bagi Darel.
Bahkan Darel berusaha sekuat tenaga menahan Katia dengan wajah pucat, mata membelalak dan keringat yang membanjiri keningnya. Tampak jelas kalau Darel sangat ketakutan.
Diana menjadi terheran dan segera dia melangkahkan kaki mendekat yang membuat Katia menghentikan aksinya.
"Tiara dan Razka menunggu kita untuk berfoto," kata Diana berbohong.
Darel berdehem menetralkan perasaannya, mengangguk dan kemudian berjalan bersama Diana meninggalkan Katia yang menggeram kesal.
Katia memandang punggung Darel yang menjauh dengan mata menyipit lalu bergumam, "Ternyata benar tentang rumor yang beredar kalau Darel mengidap genophobia."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Yana Rizky
yes
2023-08-30
0
Yana Rizky
yes
2023-08-30
0
Nana
up lagi kak hehe
2022-10-28
2