5. Masa Lalu

Sosok pria itu perlahan mengayunkan kaki mendekati Diana. Dengan wajah yang juga memancarkan aura kemarahan, pria itu mencengkram bahu Diana sangat kuat.

Sampai Diana meringis kesakitan tapi pria itu sama sekali tak peduli.

"Anton, sakit," kata Diana berusaha melepas tangan Anton, mantan kekasih Diana.

"Aku dengar kamu akan menikah. Apa itu benar, Diana?" desis Anton tanda dia sedang marah besar.

"Iya, lalu kenapa?"

Anton mengguncang tubuh Diana. Api amarah semakin berkobar di dalam diri pria yang sudah menjalin kasih dengan Diana selama empat bulan.

"Harusnya aku yang tanya kenapa. Kenapa kamu menolak menikah denganku, lalu setelah itu aku mendengar kabar kamu akan menikah dengan pria lain?" Anton meraung sambil terus mengguncangkan tubuh Diana.

Sekali lagi Anton berteriak kencang, "Kenapa?"

Semua karyawan yang bekerja di butik milik Diana itu menatap sang majikan dengan tatapan kasihan, tapi mereka juga tidak bisa berbuat banyak karena wajah Anton yang begitu menakutkan.

Sekuat tenaga Diana menghempas tangan Anton dan mengusap bahu bekas cengkraman pria itu yang terasa perih.

"Ini sudah menjadi pilihanku dan sudah aku katakan, hubungan kita sudah berakhir jadi jangan pernah temui aku lagi!" kata Diana penuh penekanan.

Kemudian, tanpa disadari Anton, Diana memberi kode pada karyawannya untuk memanggilkan security. Karyawan itu menganggum setelah mengerti maksud Diana, dan segera menghambur keluar 

Sedangkan secepat kilat, Anton menghimpit tubuh Diana ke tembok.

Anton yang sudah dikendalikan amarah dan nafsu pun mulai menggerayangi tubuh Diana. Membuat wanita berambut ikal itu merasa risih.

"Apa yang kamu lakukan? Hentikan!" Diana berteriak takut.

"Setidaknya sebelum kamu disentuh oleh suamimu, aku yang lebih dulu meninggalkan jejak di tubuhmu," kata Anton dengan mata yang telah dibutakan kabut gairah.

"Hentikan!" 

Diana berteriak. Hanya itu yang bisa dia lakukan karena kedua tangannya dicekal dan tubuhnya dihimpit kuat oleh Anton.

Diana menutup mata, dan dia tidak merasakan sesuatu terjadi pada tubuhnya. 

Hingga perlahan dia membuka mata dan terkejut kala Darell yang sudah menarik kerah baju Anton dan meninju wajah mantan kekasihnya.

Anton tersungkur jatuh ke lantai tapi dia segera bangkit kembali dan melayangkan tatapan tajam pada pria yang baru saja datang.

"Siapa kamu?"

"Aku calon suaminya Diana," Darell meremas kerah baju Anton. "Berani sekali kau mencoba melecehkan wanitaku."

Ada perasaan bahagia mendengar Darell menyebut sebagai wanitanya. Meski mereka menjalin hubungan palsu, tapi ucapan Darell terlihat tulus dari hati.

Detik selanjutnya, perkelahian pun tak dapat dielakkan antara Darell dan Anton. Dua pria itu saling memukul yang berakhir saat petugas keamanan datang memisahkan mereka.

Diana mendekati Darell, merapikan kaos yang berantakan akibat perkelahian tadi, serta mengusap darah yang mengalir di ujung bibir Darell dengan begitu lembut.

Diana melakukan itu semata-mata untuk memperlihatkan pada Anton di mana posisinya sekarang.

"Kurang ajar. Berani kamu merebut Diana," Anton kembali berteriak sekaligus memberontak.

Jika saja Anton tidak ditahan oleh dua petugas keamanan, pasti perkelahian babak kedua akan terjadi.

Diana dan Darell hanya diam ketika Anton diseret keluar. Lalu Diana menoleh pada Darell.

"Kenapa kamu bisa ada di sini?"

"Aku diminta Eyang Ranti untuk menjemputmu pulang."

Diana hanya ber-oh pelan. Kemudian membereskan pekerjaannya sebelum akhirnya pulang bersama Darell.

Mereka berdua pulang dengan Darell yang menyetir mobil Diana. Sepanjang perjalanan, sesekali Darell melirik pada Diana yang duduk sambil melamun memandang pemandangan luar jendela.

"Apa dia benar mantan pacarmu?" Darell melontarkan pertanyaan yang sejak tadi membuatnya penasaran.

Diana menoleh pada Darell sebelum menjawab, "Iya, memangnya kenapa? Kamu cemburu?"

"Aku tidak cemburu? Aku hanya heran," jawab Darell memandang lurus ke depan.

"Heran kenapa?"

"Kalau kamu punya mantan kekasih yang ingin menikah denganmu, kenapa kamu tidak menikah saja dengan pria tadi?"

Diana berdecak kesal seraya memutar bola matanya malas. 

"Kamu lupa pada salah satu poin di surat perjanjian? Kita dilarang mencampuri urusan masing-masing," kata Diana ketus dan membuang muka.

Darell terdiam sejenak. Dia memang tidak hafal semua poin yang ada di surat perjanjian yang sudah mereka tandatangani, tapi rasa penasaran Darell sungguh besar pada wanita yang sebentar lagi menjadi istrinya.

"Waktu itu, kamu bilang ingin melupakan trauma yang terjadi di masa lalu. Apakah pria itu yang membuatmu mengalami trauma?" Darell kembali bertanya menghiraukan wajah Diana yang memberengut tidak suka.

Meskipun begitu, Diana hanya menghela nafas serta menggelengkan kepala.

"Bukan. Bukan dia. Tapi memang Anton membuat rasa takutku menjadi bertambah besar," sahut Diana dengan tatapan kosong.

Darell melirik Diana melalui ekor matanya agar dapat melihat raut wajah yang mengisyaratkan kesedihan.

"Apa yang kamu takutkan?"

Diana kembali berdecak. "Jalankan saja mobilnya dan tidak usah banyak tanya. Kita dilarang mencampuri urusan masing-masing, kamu ingat?"

Sepanjang sisa perjalanan, Darell dan Diana saling terdiam. Tak ada lagi obrolan di antara mereka.

Pikiran Diana terbang melayang pada kenangan masa kecilnya.

Flashback on.

Prang.

Suara piring pecah di malam hari membuat Diana kecil terbangun dari mimpi indahnya. Dia menoleh pada Tiara yang belum usianya belum genap satu tahun.

Tiara tidur sangat pulas tanpa terganggu sedikitpun oleh suara berisik dari arah dapur. Tapi tidak dengan Diana. Dia menyibak selimut dan turun dari ranjang.

Perlahan langkah kaki membawa Diana menuju tempat di mana sang ibu tergeletak di lantai sambil menahan isak tangis.

Manik mata Diana melebar dan segera dia menghambur pelukan ke tubuh ibunya.

"Ibu, ibu tidak apa-apa?"

Ibu Diana mendongak. Di tengah rasa sakit yang diderita, wanita itu masih bisa tersenyum mengusap pipi putri kecilnya.

"Ibu tidak apa-apa, Nak. Kamu tidur lagi saja. Jaga Tiara!"

Diana tidak menggubris ucapan ibunya. Dia menoleh pada pria yang berdiri tak jauh dari mereka dengan cambuk berada di tangan kanan.

"Ayah, jangan sakiti Ibu lagi!" teriak Diana.

Gadis berusia enam tahun itu merentangkan tangan seolah ingin menghalangi cambukan yang hendak dilayangkan sang ayah.

"Cambuk aku saja. Jangan sakiti Ibu lagi!"

"Baik. Terima ini, setan kecil."

Tak ada rasa kasihan ayah Diana mencambuk putrinya sendiri. Beberapa kali ujung cambuk mengenai punggung Diana dan meninggalkan bekas merah di sana.

Diana meringis kesakitan, serta badannya ambruk ketika cambukan ke sepuluh.

Tubuh Diana dipeluk oleh sang ibu yang tak henti-hentinya menangis.

"Cukup, Mas. Dia anak kita."

"Kalian berdua, rasakan ini."

Flashback off.

Diana menangis dengan kedua mata terpejam. Semantara Darell yang sudah menghentikan mobil di depan halaman rumah Suryo, memalingkan pandangan pada Diana.

"Diana, kita sudah sampai."

Diana membuka mata. Secepat mungkin menghapus jejak air mata yang membasahi pipi.

Terpopuler

Comments

Yana Rizky

Yana Rizky

yes

2023-08-28

0

Yana Rizky

Yana Rizky

yes

2023-08-28

0

tria sulistia

tria sulistia

sepertinya tidak

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Diana Tidak Mau Menikah
2 2. Suami Untuk Diana
3 3. Surat Perjanjian
4 4. Meminta Restu
5 5. Masa Lalu
6 6. Sah
7 7. Pagi Hari
8 8. Rencana Suryo Dan Tiara
9 9. Tuan Muda Dominique
10 10 Kita Akan Ke Mana
11 11. Siapa Mereka
12 12. Terbangun
13 13. Pernikahan Tiara dan Razka
14 14 Misi Tiara Dan Razka
15 15 Misi Gagal
16 16 Butterfly Hug
17 17. Istri Yang Seutuhnya
18 18 Istri Terbaik
19 19 Masa Lalu Darel
20 20 Tidurlah Di Sini
21 21 Sentuh Aku
22 22. Tak Mau Memaksa
23 23 Terapi Bersama Diana
24 24 Ragu
25 25 Apa Kamu Mencintaiku
26 26 Teror
27 27 Dia Pernah Membunuh
28 28 Lagi Isi
29 29 Pertemuan Keluarga
30 30 Jangan Ganggu Dia Lagi
31 31 Flashback
32 32 Diana Pergi
33 33 Diana Hamil
34 34 Jangan Bilang
35 35 Kembali Seperti Dulu
36 36 Rencana Tersembunyi
37 37 Belum Hilang
38 38 Apa Rencanamu?
39 39 Aku Menantangmu
40 40 Kesepakatan Darel Dan Axel
41 41 Rencana Apa?
42 42 Seperti Ini Sebentar Saja
43 43 Kenapa Jadi Begini
44 44 Mempermulus Rencana
45 45 Sekali Tepuk Dua Nyamuk Mati
46 46 Ingin Menengok
47 47 Aku Juga Ingin
48 48 Itu Dulu Sekarang Tidak
49 49 Ayo Kita Lanjutkan
50 50 Kerja Sama Anton Katia
51 51 Apa Kamu Yakin
52 52 Foto Lama
53 53 It's Show Time
54 54 Saling Menjebak
55 55 Gelas Yang Tertukar
56 56 Ayah Diana
57 57 Bertemu Ayah
58 58 Dia Bukan Ayahku
59 59 Keadaan Menjadi Terbalik
60 60 Pindah
61 61 Memberi Kejutan
62 62 Perkumpulan Keluarga Besar
63 63 Maaf
64 64. Surat Di Pagi Hari
65 65. Bercerita Pada Ayah
66 66. Butuh Hiburan
67 67. Welcome Baby D
68 68 Siapa Kau
69 69. Fakta Yang Sebenarnya
70 70. Selamat Tinggal Darel
71 71. TAMAT
72 Pengumuman
73 Novel baru Pacar Satu Milyar
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Diana Tidak Mau Menikah
2
2. Suami Untuk Diana
3
3. Surat Perjanjian
4
4. Meminta Restu
5
5. Masa Lalu
6
6. Sah
7
7. Pagi Hari
8
8. Rencana Suryo Dan Tiara
9
9. Tuan Muda Dominique
10
10 Kita Akan Ke Mana
11
11. Siapa Mereka
12
12. Terbangun
13
13. Pernikahan Tiara dan Razka
14
14 Misi Tiara Dan Razka
15
15 Misi Gagal
16
16 Butterfly Hug
17
17. Istri Yang Seutuhnya
18
18 Istri Terbaik
19
19 Masa Lalu Darel
20
20 Tidurlah Di Sini
21
21 Sentuh Aku
22
22. Tak Mau Memaksa
23
23 Terapi Bersama Diana
24
24 Ragu
25
25 Apa Kamu Mencintaiku
26
26 Teror
27
27 Dia Pernah Membunuh
28
28 Lagi Isi
29
29 Pertemuan Keluarga
30
30 Jangan Ganggu Dia Lagi
31
31 Flashback
32
32 Diana Pergi
33
33 Diana Hamil
34
34 Jangan Bilang
35
35 Kembali Seperti Dulu
36
36 Rencana Tersembunyi
37
37 Belum Hilang
38
38 Apa Rencanamu?
39
39 Aku Menantangmu
40
40 Kesepakatan Darel Dan Axel
41
41 Rencana Apa?
42
42 Seperti Ini Sebentar Saja
43
43 Kenapa Jadi Begini
44
44 Mempermulus Rencana
45
45 Sekali Tepuk Dua Nyamuk Mati
46
46 Ingin Menengok
47
47 Aku Juga Ingin
48
48 Itu Dulu Sekarang Tidak
49
49 Ayo Kita Lanjutkan
50
50 Kerja Sama Anton Katia
51
51 Apa Kamu Yakin
52
52 Foto Lama
53
53 It's Show Time
54
54 Saling Menjebak
55
55 Gelas Yang Tertukar
56
56 Ayah Diana
57
57 Bertemu Ayah
58
58 Dia Bukan Ayahku
59
59 Keadaan Menjadi Terbalik
60
60 Pindah
61
61 Memberi Kejutan
62
62 Perkumpulan Keluarga Besar
63
63 Maaf
64
64. Surat Di Pagi Hari
65
65. Bercerita Pada Ayah
66
66. Butuh Hiburan
67
67. Welcome Baby D
68
68 Siapa Kau
69
69. Fakta Yang Sebenarnya
70
70. Selamat Tinggal Darel
71
71. TAMAT
72
Pengumuman
73
Novel baru Pacar Satu Milyar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!