Setelah toko tutup lalu Evan berjalan menuju sepeda motornya dan Desi menyusulnya dari belakang "Van tunggu" ucap Desi yang menghampiri Evan
"Ada apa Des?" Evan bertanya kepada Desi
"Aku ikut, boleh yah" ucap Desi dengan manja kepada Evan
"Lu biasanya pulang naik apa?" Evan masih bertanya kepada Desi
"Naik angkot Van" Desi masih berharap agar Evan memberi tumpangan untuk dirinya
"Ya udah lu tunggu angkot datang aja" ucap Evan dengan cueknya lalu mengambil sepeda motornya
"Pelit banget sih kamu Van, ikut numpang aja gak boleh" ucap Desi dengan wajah yang cemberut
"Iya, iya, bawel, ayo cepat naik" akhirnya Evan menuruti kemauan Desi
"Makasih Evan ganteng hehehe" Desi dengan semangat lalu membonceng Evan sambil menggodanya
"Dasar bawel, pegangan yang erat, kalau lu jatuh gue gak tanggung jawab" Evan menyuruh Desi agar berpegangan dengan erat supaya tidak jatuh
"Iya ganteng, dengan senang hati" lalu Desi memeluk tubuh Evan dari belakang
Evan menjalankan motornya menuju ke rumah Desi, menembus padatnya lalu lintas
"Masih jauh gak rumah lu?" Evan menanyakan dimana rumah Desi
"Lurus aja terus, nanti ada mini market belok kiri" Desi memberi arahan kepada Evan
Evan menuruti apa yang dikatakan oleh Desi, setelah melihat ada mini market lalu Evan membelokkan motornya ke kiri
"Masih jauh gak?" Evan bertanya kembali kepada Desi
"Sedikit lagi sayang" ucap Desi yang manja, setelah hampir sampai lalu Desi menyuruh Evan untuk menghentikan motornya "stop, stop"
Desi turun dari motornya Evan lalu mengajaknya untuk mampir ke rumahnya
"Mampir dulu Van?" Desi menarik tangan Evan untuk mengajaknya masuk
"Jangan main tarik-tarik dong, ntar jatuh" ucap Evan yang tangannya di tarik oleh Desi
"Ayo buruan kalau gak mau jatuh" Desi masih menarik tangan Evan
"Lu maksa banget sih" akhirnya Evan mengikuti langkah Desi masuk ke dalam rumahnya
"Kamu mau minum apa sayang?" Desi menanyakan kepada Evan
"Apa aja Des" ucap Evan sambil melihat-lihat ruangan tersebut
"Oke aku buatin kopi susu aja, kamu tunggu disini dulu sayang" Desi lalu berjalan menuju ke kamar, setelah berganti pakaian lalu membuat kopi untuk Evan
Lalu Evan mendekati Desi, "Des numpang ke kamar mandi boleh?" Evan sudah gak tahan ingin buang air kecil
"Boleh, tuh di sana" Desi menunjukkan dimana letak kamar mandi, lalu Evan berjalan menuju ke kamar mandi
Setelah Desi selesai membuat kopi, lalu hendak berjalan menuju ke ruang tamu "brughh, auwhhh" Evan yang baru keluar dari kamar mandi tidak melihat kalau Desi sedang berjalan, lalu menabraknya, mereka berdua jatuh saling berpegangan tangan
"Lu gak papa Des?" Evan merasa bersalah karena sudah menabraknya
"Gak papa Van, hanya tersiram air kopi aja" ucap Desi dengan senyuman manisnya
"Mana yang sakit?" Evan bertanya sambil meraba-raba tubuhnya Desi, mengecek barang kali ada yang sakit
"Gak papa Van, gak ada yang sakit" ucap Desi sambil memandangi wajah tampan milik Evan
Evan pun membalas tatapan mata dari Desi, mereka diam sejenak untuk menenangkan jantung mereka yang berdetak kencang, lalu Evan berlahan mendekatkan mulutnya ke bibir manis milik Desi, dengan memejamkan mata, Desi berharap akan mendapatkan kecupan lembut dari Evan
Lalu Evan mencium bibir manis tersebut dengan lembut "cup,,mmm" lalu Desi sedikit membuka mulutnya supaya lidah Evan lebih leluasa bermain di bibirnya
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
wzih.. evan.. lain sosor ajah..
2023-12-01
2
Nami chan
lhah nemplok sana sini /Facepalm/
2023-11-06
0
Winda Kuyy
desi desi
2023-04-30
0