Ponsel Baru

"Ya Tuhan apa benar yang diceritakan Pandu bahwa atasannya adalah kedua orang tua bayi itu?" ucap Bu Yanti dalam hati dengan nada sendu.

Pandu lalu menunjukkan melalu ponselnya kepada Bu Yanti dan juga Ana kedua foto liontin inisial A & B milik bayi kembar tuannya. Ana seketika mengingat pernah mengetahui liontin inisial B dalam foto tersebut langsung refleks berkata.

"Lho ini kayak punya kak Ayu, bener kan Bu? Ana pernah lihat kak Ayu dulu ketika di sini sebelum menikah sama suaminya pakai liontin itu namun sejak menikah gak pernah lihat memakainya lagi sih. Persis begini liontinnya" celetuk Ana.

"Ayu? Ayu siapa kalau boleh tahu dan di mana ia tinggal sekarang? Apa boleh saya tahu?" tanya Pandu.

"Sebelumnya maaf Nak Pandu, data-data anak panti asuhan kami bersifat rahasia dan tak mudah kami infokan kepada orang baru yang belum kami kenal. Mohon dimaklumi. Akan tetapi belum tentu yang dilihat Ana adalah liontin yang sama. Kami perlu memastikan dulu sebelum bertindak" ucap Bu Yanti dengan sopan.

Ana yang merasa keceplosan bicara takut antara salah apa benar dirinya akhirnya hingga perbincangan mereka usai, dia hanya diam memperhatikan pembicaraan Bu Yanti dengan Pandu.

Bu Yanti memutuskan pamit masuk ke dalam karena kondisi dirinya sedang kurang sehat. Pandu pun sangat memahami dan ia akan perlahan-lahan mendekati Bu Yanti dan juga Ana demi mengorek informasi anak kandung tuannya itu. Tak lama Pandu pun berpamitan pada Ana untuk pulang.

"Maaf ya tadi aku bentak kamu gegara bola" ucap Pandu tulus.

"Eh gak apa-apa juga Mas. Lagipula aku juga tadi bentak kamu jadi impas kan" ucap Ana sambil mengantar Pandu ke depan.

"Ini nomor telepon dan kartu namaku tolong simpan. Jika ada keperluan mendesak atau mungkin kamu tahu soal bayi yang aku ceritakan tadi mohon hubungi aku karena Tuan dan Nyonyaku sudah sangat merindukan anaknya. Mereka orang baik kok dan tak akan membuat susah panti ini atau lainnya. Jika tak percaya boleh ajukan surat perjanjian tertulis dengan kami untuk berjaga diri jika kalian menganggap kami orang yang punya niat jahat atau gak bener" ucap Pandu.

"Makasih Mas Pandu, aku simpan kartu namanya hanya saja untuk ponsel aku tak punya karena yang lalu ponselku sudah dijual untuk keperluan adik panti. Hanya Bu Yanti yang memiliki ponsel untuk kebutuhan komunikasi dengan para donatur dan lainnya" ucap Ana lirih nan sendu.

Pandu melihat ketulusan dalam mata Ana dan ia yakin gadis di depannya ini gadis baik-baik dan semoga bisa membantunya membuka tabir rahasia ini semua. Akhirnya ia berencana besok akan membelikan Ana sebuah handphone agar mudah komunikasi dengannya untuk urusan anak Tuannya yang hilang.

"Kamu sudah lulus sekolah atau sedang kuliah?" tanya Pandu.

"Alhamdulillah sudah lulus SMA kalau untuk kuliah enggak lah mas. Di sini sekarang aku yang paling tua jadi tugasku menjaga Bu Yanti dan adik-adik sambil mencari pekerjaan untuk membantu keuangan panti. Dulu ada toko bakery kak Ayu, aku kerja jadi kasir di sana dan gajiku sebagian bisa ku pakai buat bayar biaya kursus. Namun sejak toko itu tutup jadi kursusku pun berhenti tengah jalan dan Bu Yanti sering sakit-sakitan juga" ucap Ana dengan nada sendu.

"Kalau boleh tahu Ayu usianya berapa tahun?" tanya Pandu.

"Seingatku dua puluh lima tahun. Beberapa bulan lalu sebelum kejadian naas itu semua masih dalam kondisi baik jadi kak Ayu masih merayakan ulang tahunnya di panti bersama kami walau hanya makan nasi kuning sederhana" ucap Ana tak terasa air matanya menetes mengingat hari bahagia mereka bersama di ulang tahun Ayu kala itu.

"Eh maaf Mas kalau jadi melow begini. Ya sudah aku pamit masuk ke dalam dan hati-hati di jalan ya" ucap Ana kikuk dan takut keceplosan lagi setelah pamit dan melambaikan tangan ia pun bergegas masuk ke dalam panti asuhan.

Pandu melihat dari jauh kagum dengan sosok Ana namun ia juga penasaran akan sosok Ayu dan tadi Ana bilang kejadian naas. Ia makin penasaran kejadian naas yang seperti apa terjadi di sini. Ana dan Bu Yanti juga tak menyebutkan nama lengkap serta foto Ayu yang sempat disebut. Walau semua masih samar-samar, akan tetapi hatinya berkata sepertinya Ayu yang diceletukkan Ana tadi bisa jadi anak kandung Tuannya.

Keesokan harinya ia pun datang dan melihat Ana menyapu di halaman panti maka langsung ia panggil keluar dan tanpa basa basi Pandu memberikan Ana ponsel yang boleh dibilang cukup mahal dan tentu Ana tahu itu karena sering melihat teman-temannya di luar panti yang berasal dari keluarga mampu, memiliki ponsel yang sama walau berbeda warna casingnya.

"Eh apa ini Mas?" tanya Ana yang cukup terkejut di tangannya sudah berada sebuah ponsel keluaran terbaru.

"Ini untuk kamu komunikasi denganku biar mudah terus kalau kamu berminat bisa mengirim lamaran ke kantor tempatku bekerja cuma lowongannya sebagai Office Girl jika mau" ucap Pandu.

"Iya Mas aku mau. Asal pekerjaannya halal pasti aku bersedia. Kapan aku mulai melamar?" tanya Ana.

"Melamar apa dulu nih? Melamar cinta kah?" tanya Pandu iseng menggoda gadis muda di depannya ini yang sudah memerah wajahnya seketika.

"Astaga Mas Pandu, ya melamar pekerjaan atuh. Kalau melamar cinta mah kebalik. Ana menunggu dilamar lelaki saja. Tapi siapa juga yang mau sama Ana yang dekil miskin begini dan asal usul tak jelas hanya anak panti asuhan beda sama wanita di luaran sana putih mulus kinclong glowing pastinya" ucap Ana.

"Yang putih mulus sudah biasa banyak beredar di pasaran tapi gak asli alias banyak dempulan dan operasi. Lebih enak yang coklat sawo matang manis pastinya nan legit terus beda ma lainnya karena eksotik" ucap Pandu tanpa filter.

"Oh ya kamu bisa mulai langsung bekerja besok sekalian bawa surat lamaran kamu ke sana ya. Aku pamit dulu karena banyak pekerjaan menanti. Bye An.." ucap Pandu seraya masuk mobil dan pergi dengan kereta besinya.

"Alhamdulillah makasih Tuhan sudah memberiku pekerjaan untuk membantu rejeki panti asuhan kami" ucap Ana lirih sambil mengucap syukur.

Di sisi lain...

"Sialan brakk...." suara gebrakan sebuah meja terdengar keras dari dalam sebuah rumah minimalis.

"Mereka pasti menyembunyikan keberadaan Ayu. Kita segera lakukan plan B John" ucap Celine dengan nada geram.

"Tenang sayang semua sudah aku atur tinggal kita eksekusi saja mereka" ucap John dengan senyum devilnya.

Terpopuler

Comments

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

semoga ana bisa membantu biaya panti.

2024-03-22

1

Amora

Amora

kue lapis dong 😅

2024-01-06

2

YanS

YanS

Tes DNA saja, Ayu dan pak Alex dan/atau bu Sinta...

2023-12-29

2

lihat semua
Episodes
1 Pendarahan Hebat
2 Koma
3 Leo Tak Sadarkan Diri
4 Kemunculan Bram
5 Kehamilan Simpatik
6 Sebuah Liontin
7 Taktik Licik Celine
8 Kematian Lintang
9 Kilas Balik
10 POV AYU
11 Sebutan Wanita Mandul
12 Mabuk yang Membawa Bahagia
13 Hamil
14 Kabur
15 Pernikahan Celine
16 Sebuah Rahasia
17 Dua Lelaki Misterius
18 Menguak Tabir
19 Ponsel Baru
20 Tabir Yang Mulai Terbuka
21 Ngidam
22 Perbedaaan Istri Pertama dan Kedua
23 Curiga
24 Penyesalan Seorang Suami
25 Ungkapan Cinta
26 Penyakit Misterius
27 Lahirnya Penerus Keluarga Abraham
28 Sadar
29 Permintaan Bu Yanti
30 Rahasia Ayu Part 1
31 Rahasia Ayu Part 2
32 Rahasia Ayu Part 3
33 Donor Ginjal
34 Saling Merindu
35 Duo "L"
36 Siapa Musuhku?
37 Keluarga Dharma
38 Pesan terakhir
39 Kabar Duka
40 Cemas
41 Pernikahan Ana dan Pandu
42 Ayu is Back
43 Ayah si Kembar?
44 Pertemuan Leo dan Ayu
45 Berbicara Empat Mata
46 Penjelasan
47 Bayi Lio Hilang
48 Celine Pendarahan
49 Kematian Celine
50 Menuju Akhir Kisah
51 Perayaan
52 Extra Part
53 PROMO NOVEL BARU
54 PROMO NOVEL
55 PROMO NOVEL
56 PROMO KARYA TERBARU
57 PROMO KARYA BARU
58 PROMO KARYA BARU
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 PROMO KARYA BARU
63 PROMO KARYA BARU
64 PROMO KARYA BARU
65 PROMO KARYA BARU
66 PROMO KARYA BARU
67 PROMO KARYA TERBARU
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Pendarahan Hebat
2
Koma
3
Leo Tak Sadarkan Diri
4
Kemunculan Bram
5
Kehamilan Simpatik
6
Sebuah Liontin
7
Taktik Licik Celine
8
Kematian Lintang
9
Kilas Balik
10
POV AYU
11
Sebutan Wanita Mandul
12
Mabuk yang Membawa Bahagia
13
Hamil
14
Kabur
15
Pernikahan Celine
16
Sebuah Rahasia
17
Dua Lelaki Misterius
18
Menguak Tabir
19
Ponsel Baru
20
Tabir Yang Mulai Terbuka
21
Ngidam
22
Perbedaaan Istri Pertama dan Kedua
23
Curiga
24
Penyesalan Seorang Suami
25
Ungkapan Cinta
26
Penyakit Misterius
27
Lahirnya Penerus Keluarga Abraham
28
Sadar
29
Permintaan Bu Yanti
30
Rahasia Ayu Part 1
31
Rahasia Ayu Part 2
32
Rahasia Ayu Part 3
33
Donor Ginjal
34
Saling Merindu
35
Duo "L"
36
Siapa Musuhku?
37
Keluarga Dharma
38
Pesan terakhir
39
Kabar Duka
40
Cemas
41
Pernikahan Ana dan Pandu
42
Ayu is Back
43
Ayah si Kembar?
44
Pertemuan Leo dan Ayu
45
Berbicara Empat Mata
46
Penjelasan
47
Bayi Lio Hilang
48
Celine Pendarahan
49
Kematian Celine
50
Menuju Akhir Kisah
51
Perayaan
52
Extra Part
53
PROMO NOVEL BARU
54
PROMO NOVEL
55
PROMO NOVEL
56
PROMO KARYA TERBARU
57
PROMO KARYA BARU
58
PROMO KARYA BARU
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
PROMO KARYA BARU
63
PROMO KARYA BARU
64
PROMO KARYA BARU
65
PROMO KARYA BARU
66
PROMO KARYA BARU
67
PROMO KARYA TERBARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!