Seandai nya dulu aku nurut sama ibu mungkin nasib ku tidak seperti ini, kasihan anak ku harus melihat kami berpisah.
Eli tiba-tiba datang kerumah,dia meminta aku untuk menemani nya bertemu pacar nya.
Aku pun karna teman jadi aku antar , kita menunggu di tempat kost nya tapi sang pacar sampai malam tak kunjung datang.
Jam 10 malam pacar eli baru datang,di kenalkan lah aku agus nama nya dan agus pun membawa teman andi nama nya.
Dari situlah aku mengenal mas andi,aku pun tidak tau ada kisah apa antara mereka bertiga.
Malam makin beranjak aku gak berani pulang pasti ayah akan marah besar padaku.
Akhir nya ku putuskan menginap dirumah eli, siang nya aku berani kan pulang kerumah.
Aku lihat ibu sedang menangis dan aku yakin ibu pasti di marahin ayah.
"bu maafkan tiya ya.? Ucapku tulus
"ibu gak tau ayah mu pasti marah besar sama kamu?kalau ayah mu marah cukup kamu diam saja,karna ini kesalahan kamu nak?" pinta ibu
"baik bu?"
Braaakkk pintu kamar di buka kasar oleh ayah ku.
"kamu mulai tidak bisa ikut aturan di rumah ini silahkan angkat kaki, karna saya paling gak suka lihat anak gadis menginap dirumah orang tanpa ijin?"marah ayah ku
Aku hanya menunduk gak berani menatap wajah ayah ku.
"telpon teman kamu sekarang,suruh datang temui saya!!"
Ayah pun keluar dari kamar ku dengan marah besar.
Aku pun menelpon eli untuk datang kerumah, eli mau datang sore nya.
Sore pun tiba eli datang kerumah bertemu dengan ayah untuk menjelaskan tapi entah kenapa ayah ku marah besar. Karna eli datang aku sama ibu dilarang untuk keluar kamar.
tanpa aku tau ternyata eli datang bersama andi,andi mengaku sebagai pacarku. Habislah semua makian ayah keluar semua
"kamu siapkan diri kamu karna satu minggu lagi kamu akan menikah,setelah menikah silahkan angkat kaki dar rumah saya!!" dan anggap saya buka orang tua kamu lagi" teriak ayah
Deg.. Hiks..hiks tiya gak mau nikah yah?? Tolong yah tiya masih mau kuliah yah,tolong yah"
Beribu maaf sampai sujud dikaki ayah pun ayah tetap dengan pendirian. kecewa itu yang ayah rasakan.
Aku gak menyangka akan kejadian seperti ini dan apa maksud eli bicara seperti itu sama ayah dan ibu ku.
Aku benar-benar gak paham, sampai keluarga andi datang pun untuk melamar dengan membawa uang Rp.500.000
Untuk biaya pernikahan kami. Ayah hanya diam saja karna biaya tersebut hanya untuk menikah saja tidak ada resepsi atau apa pun.
Kami pun menikah tanpa ada cinta dan coba perlahan-lahan saling membuka diri. Aku melanjutkan kuliah sambil bekerja paruh waktu karna ayah sudah tidak memberikan aku biaya kuliah atau jajan dan otomatis aku cari uang sendiri karna mas andi tidak bisa memberiku uang dengan alasan hanya cukup untuk makan.
Setahun berlalu hubungan kami masih seperti biasa belum ada yang pasti, sampai di tahun kedua baru lah kami saling menyukai hingga akhir nya aku hamil anak pertama kami.
Senang bahagia jadi satu, tapi tetap saja mas andi tidak memberikan kami nafkah. Malah lebih parah lagi aku harus membiayai semua kebutuhan keluarga nya juga.
POV END
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments