BAB 6. BANGKIT

Sudah cukup 8 bulan mas andi bersikap seolah tiya hanya patung dirumah.

Dan di siang yang gak di sangka-sangka tiya sengaja pulang kerumah untuk melihat anak nya. Karna dengan ART baru tiya belum sepenuh nya percaya.

Sesampai dirumah ada mobil terparkir di depan rumah

"mbak di dalam ada tamu ya? Tanya tiya ke pembantu dirumah

"bukan bu kata nya teman bapak tadi datang nya sama bapak kok" jawab mbak sus

"itu tante eli mah teman jawab aura

Deg.. owh mas andi mulai berani menunjukan eli di rumah tanpa ada aku

Apa selama ini aku aja yg bodoh gumam tiya"

"memang mama gak tau. Kan tiap siang papa sama tante eli sering datang dan makan siang. Yang masak nenek"

whatt?? Jadi dugaan aku gak meleset mertua ku tau semua nya bathin eli"

Baiklah mas mari aku ikuti permainan mu" ucap tiya sambil tersenyum smirk.

Tiya pun duduk manis di meja makan tanpa kedua pasangan itu tau. Tiya sengaja menunggu mereka datang ke meja makan karna semua makanan sudah dihidangkan oleh mamah mertua tiya.

Kaget yang mereka liat tanpa di duga-duga tiya hanya trsenyum penuh arti. Senyum penuh luka,perih apa ini di bilang sakit tak berdarah.

"hai kok pada diam, sini kita makan sama-sama.. Sudah lama ya kita gak makan bareng? Iya kan mas?"

Tiya sengaja menekan dan melihat suami nya.

Andi sudah diam tanpa menjawab dan wajah nya sudah pucat pasi.

Mamah mertua tiya hanya diam seribu bahasa.

Eli hanya menundukan wajah nya entah sedang berpikir untuk mencari jawaban apa.

Tiya pun berdiri dan melangkah menuju suami nya. Dia sengaja menggandeng andi suami nya, sambil trsenyum menatap eli.

"kalian sering makan bareng ya? Kok gak pernah ajak-ajak aku sih?? Ck apa aku udah gak di anggap sama kalian

Aku kan udah anggap eli kek kakak aku.. Sambil mngerucut bibir nya, tiya benar- benar sedang menikmati peran nya saat ini.

" tiya bisa gue jelasin.. Ini hanya dadakan dan baru ini gue kerumah Lo untuk mampir. Gak sengaja ada andi juga dirumah" jawab eli dengan kebohongan nya.

"sudah lah tiya hayuu kita makan.. Mas sudah lapar? Ucap andi

"aduh sampai lupa hayoo kita makan" jawab tiya

Tiya tau mereka saling memberi kode untuk saling jangan sampai bocor. Tapi sayang nya tiya sudah tau semua kebohongan itu semua.

"ohh ya mas besok aku akan ke bandung kemungkinan 2hari.. Kalau aku titip aura gak apa-apa ya mas? Aku kan urusan kerjaan? Boleh ya mas" manja tiya padahal tiya wanita yang cuek jarang mau bermanja-manja karna waktu dia sudah habis disita oleh kerja dan kerja.