Akhirnya tiya pun menempati rumah yang baru dia cicil, tiya pun harus menjelaskan ke anak nya kenapa sudah gak bisa tinggal bareng lagi.
Sedih tapi ini kenyataan nya,disini semua di mulai dari awal lagi. Berat tapi semua harus di hadapi karna hidup terus berjalan.
"anak mama melamun aja? Kenapa,gak suka ya sama kamar dan rumah nya?"tanya tiya
"gak kok mah,aura suka cuma aura kasian sama mama harus kerja dan papa kenapa gak peduli sama aku ya mah?"ucap aura dengan muka sedih.
"sayang papa bukan gak peduli tapi papa sibuk sama kerjaan,karna kan papa kerja untuk kamu juga?" jawab ku karna bagaimana pun mas andi adalah ayah dari anakku
Aku gak mau menanam kebencian karna gak baik untuk anak-anak.
"iya mah jawab aura
akhir nya anak ku pun beranjak keluar dia pun duduk di ruang tv,sambil menonton tv tiya pun membereskan sisa-sisa barang yang belum rapih di susun.
"bu ada tamu di luar kata nya teman ibu?"mbak sus memberitahu aku
"siapa ya mbak?
"itu loh bu yang kemarin datang dan bantu kita pindahan?
"ohh ya sudah mbak di suruh masuk aja tamu nya? Pinta ku
"eleehh mentang-mentang rumah baru telpon gue sama chat gak di jawab sama sekali? Sibuk banget kek menteri aja loh" canda yuri
"apa sih lo palingan mau minta makan dirumah gue" jawab aku
"bukan mau minta makan aja tapi mau di bungkus sekalian tau"ujar yuri
"btw tadi gue ketemu andi dia nanyain lo tuh? Eh beneran dia di tangkep kawin? Hahahaaa gue ngakak dengernya
Aku pun akhir nya mengambil ponsel dan aku buka galeri video, aku perlihatkan ke yuri.
Kami pun tertawa terbahak-bahak karna sakit hati kita mulai terbalaskan.
Entahlah tadi nya aku gak mau balas dendam tapi dengan mengingat kejadian kemarin aku seperti orang bodoh
Yang percaya dan setia dengan suami tanpa ada rasa curiga pun.
Besok tiya mulai mendaftarkan gugatan cerai nya, mungkin akan butuh waktu panjang dan akan ada drama keluarga juga. Karna mamah narsih datang menemui eva kakak nya tiya, mereka berdua menuduh kalau tiya lari dari rumah dan selingkuh bahkan parah nya mereka bilang tiya sudah menikah lagi dengan brondong.
" kalau lo mau gue gak cerita dan percaya sama lo, nih sekarang lo kasih gue duit 2juta."todong eva sambil menjulurkan tangan kanan nya
tiya hanya memasang bola mata jengah nya, "sarah kalian mau bicara apa? Bodo amatan lah ya" jawab tiya.
Dosa ya kalian yang nanggung juga, tiya pun pergi begitu aja meninggalkan kakak nya. Karna eva gak akan pernah ada habis nya, apa yang di minta harus. Tiya sudah mulai cape dengan tingkah laku kakak nya, sifat iri dan julid nya gak pernah hilang. Jangan kan dengan tiya dengan adik-adik nya yang lain juga sama,semua harus serba uang.
Tiya pun akhir nya bertemu dengan pengacara yang akan mengurus perceraian nya, semua data yang di minta sudah tiya lengkapi, Rencana nya besok sudah akan di daftarkan.
Tiya sudah mantap dengan pendirian nya, lebih baik sendiri dari pada harus makan hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments