Cinta Berawal Luka
"Eeuuugghhhh," Sifa menggeliat di atas kasur empuk di dalam kamar kost yang jauh dari kata luas tapi tertata rapi dan memberi kenyamanan bagi pemiliknya. Sifa merupakan gadis yatim piatu yang harus mencukupi segala kebutuhannya sendiri.
Gadis itu tinggal di kost dan bekerja paruh waktu di cafe milik orang tua dari sahabatnya. Sifa masih memiliki nenek yang tinggal di kampung, sejak orang tuanya meninggal karena kecelakaan Sifa memilih meneruskan sekolahnya di kota tempat kelahirannya. Nenek sudah sering membujuk Sifa untuk tinggal bersama beliau di desa agar Sifa tidak merasa kesepian di sana, tapi lagi-lagi di tolak oleh Sifa.
Sifa terlahir dari keluarga yang berada, nenek yang memiliki beratus ratus hektar tanah di desa dan harta kekayaan orang tuanya yang mampu menyekolahkan Sifa bahkan anak-anak nya kelak. Rumah peninggalan dari orang tuanya pun masih terjaga dengan baik, disana ada Bik Tum dan Pak Dayat suami dari Bik Tum yang merawat dan menjaga rumah tersebut.
Setiap weekend Sifa sering berkunjung kesana untuk melepas kerinduan pada almarhum kedua orangtuanya, yang dulunya sangat begitu menyayangi dan memanjakannya.
Sifa memutuskan untuk bekerja pun awalnya hanya mengisi kekosongan hati semenjak kehilangan orang tuanya, tapi justru dia merasa nyaman dan bahagia bisa menghasilkan dan mencukupi kebutuhannya sendiri. Walaupun untuk biaya sekolah Sifa yang mahal karena Sifa bersekolah di sekolah yang elit karena bujukan dari nenek masih menggunakan hasil dari perusahaan orang tuanya yang saat ini sementara masih di handle oleh tangan kanan papahnya yang mampu di percaya sampai Sifa berumur 21 tahun nanti.
Pagi ini Sifa yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya tengah duduk di karpet bulu menikmati sebungkus nasi uduk. Untuk sarapan memang Sifa jarang buat karna takut terlambat berangkat ke sekolah tapi sesekali dia masak dengan memanfaatkan dapur umum yang di sediakan ibu kost.
Sifa berangkat ke sekolah dengan menggunakan motor matic kesayangannya, melaju dengan kecepatan sedang gadis berhelm pink itu menyusuri jalan dengan sesekali bersenandung.
Tepat di pertigaan ada mobil yang melaju kencang dan seorang nenek yang ingin menyebrang, Sifa yang melihatnya di buat terkejut dan segera melajukan motornya dengan cepat, turun dari motor dan meraih tangan nenek yang hampir saja tertabrak. Mobil itu pun mengerem mendadak di samping Sifa dan nenek.
"Nenek nggak apa-apa?"
"Makasih ya nak, untung ada kamu kalau tidak nenek sudah pasti tidak selamat," ucap nenek pada Sifa dan membawa nenek tersebut untuk duduk dipinggir jalan.
"Nenek duduk sini dulu ya," ucap Sifa segera berlari menuju mobil tersebut yang sudah ingin kabur.
BRAK
Sifa menggebrak body depan mobil tersebut, melihat pengendara yang berseragam SMA juga Sifa di buat cukup geram.
"Turun loe!" perintah Sifa tapi tidak di gubris oleh pemuda tersebut.
"Gue bilang turun sekarang juga!"
Akhirnya pemuda itu turun dengan gaya cool nya dan jangan ditanya soal tampan, ternyata pemilik mobil tersebut adalah cowok tertampan yang digandrungi para cewek sekolah mereka.
"Jadi loe yang pagi-pagi bawa mobil ugal-ugalan kayak gini, loe pikir ini jalanan punya nenek moyang loe," sewot Sifa setelah tau siapa pengendara tersebut, ya most wanted SMA Baratajaya.
"Bukan urusan loe!" ucap Vino dengan mencondongkan badannya ke hadapan Sifa yang membuat Sifa memundurkan badannya.
"Loe nggak tau akibatnya, kalau aja gue nggak buru nolong nenek tadi, loe udah masuk penjara hari ini juga!"
"Udah ngomongnya, sekarang loe minggir gue mau lewat!"
"Keterlaluan loe Vino, minta maaf dulu sama nenek itu baru loe bisa pergi," ucap Sifa kesal.
"Minggir sekarang kalo nggak gue tabrak!" ucap Vino dengan nada tinggi mengancam yang membuat Sifa akhirnya mundur membiarkan dia lewat.
"Keterlaluan! Ganteng doank kelakuan loe minus...." Ucap Sifa setelah melihat Vino berlalu dengan segera menghampiri nenek.
"Nek.....nenek mau kemana?"
"Nenek mau ke seberang sana nak,nenek mau nunggu angkot di sana," ucap nenek sambil menunjuk arah seberang.
"Ya udah ayo Sifa bantu nenek buat nyebrang, maaf ya nek Sifa nggak bisa anter nenek, Sifa harus sekolah nek."
"Iya nggak apa-apa, makasih banyak ya nak."
"Hati-hati ya nek, Sifa mau berangkat sekolah dulu," ucap Sifa meraih tangan nenek lalu menciumnya dan segera naik ke motor untuk berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah Sifa segera memarkirkan motornya, saat ingin turun matanya bertatapan dengan mata elang Vino yang juga ingin menuju kelas. Vino seakan mengibarkan bendera perang pada Sifa dan itu sama sekali tidak membuat Sifa takut. Sifa segera memutus kontak matanya dan berlalu begitu saja, tidak memperdulikan Vino.
Sifa menyusuri koridor menuju kelasnya, banyak pasang mata yang menggoda Sifa karena kecantikan dan perawakan Sifa yang padat berisi membuat mata kaum Adam tak berkedip ketika Sifa melewatinya dan itu sudah hal biasa bagi Sifa.
Sampai di kelas Sifa di sambut oleh kedua temannya Meri dan Nisa, sahabat nya yang tulus dari mulai SMP sampai SMA mereka selalu bersama.
"Sifa, tumbenan dateng loe mepet begini?" tanya Meri saat Sifa sudah menduduki kursinya.
"Ada insiden di jalan yang buat gue sedikit membakar lemak pagi-pagi."
"Emang loe ngapain sampe bakar lemak pagi-pagi, lari maraton loe sampe sekolah?"
"Abis kesel sama orang plus emosi yang bikin lemak gue tiris...."
"Lebay loe...."ucap Meri dan Nisa berbarengan.
"Kesel sama siapa sich loe Fa?" tanya Meri penasaran.
"Sama si Vino,nggak banget tu orang."
"Si Vino anak akutansi?" tanya Meri lagi.
"Iya emang ada Vino mana lagi sich...."
"Gila loe Fa itu kan most wanted sekolah kita sekaligus anak yang punya yayasan," ucap Nisa dengan mata yang berbinar.
"Gue sich bahagia banget Fa kalo pagi-pagi dah berurusan sama manusia setampan dia,mmmm gagah perkasa," ucap Meri mulai ngelantur.
"Ngehalu loe gedein Mer....." Sifa memotong ucapan Meri dan menggelengkan kepalanya.
"Secara pada ngantri jadi pacarnya Fa, ibaratnya ya gue di jadiin yang ke tiga keempat bahkan kalo jadi yang kesebelas juga gue mau," ucap Meri semangat.
"Loe kira mau main bola kesebelasan!" sewot Nisa.
"Temen loe udah agak nggak waras Nis pusing pala gue lama-lama,sudi banget loe mau jadi yang kesebelas, jadi yang pertama aja gue ogah."
"Gue sumpahin loe jadi beneran sama dia," ucap Nisa yang membuat Meri tidak terima.
"Ikh....mending loe nyumpahin gue."
"Sumpahan loe nggak mempan Nis,ganteng doang tapi kelakuan minus," celetuk Sifa yang masih emosi dengan Vino.
Kemudian guru masuk memulai pelajaran mereka hari ini, Sifa termasuk gadis yang pandai dia selalu menduduki peringkat satu dan sering mewakili sekolah dalam lomba cerdas cermat. Guru mengakui akan kemampuan Sifa bahkan sekolahpun menawarkan beasiswa pada Sifa, tapi di tolak olehnya karena masih banyak yang lebih membutuhkan beasiswa tersebut.
Vino yang sejak tadi uring-uringan tidak jelas mengundang tanya kedua sahabatnya.
"Lu ngapa sich Vin gelisah banget dari tadi?"
"Lagi kesel gue..."
"Tumben,si Nita minta putus apa si Mia minta balik?" tanya Rian.
"Atau si Sarah minta loe tanggung jawab?" di lanjut pertanyaan dari Geri.
"Pertanyaan loe pada nggak ada yang lain?"
"Ya kan cewek loe tiap Minggu ganti bro ya kali ada yang bunting?" ucap Geri yang langsung mendapat pukulan dari Vino.
"Aaauuuwww.... ssssttttttt sakit bang**t!"
"Mulut loe yang bang**t gue begini-begini masih perjaka"
"Yang bener loe,gue kalo jadi loe udah gue cicipin satu persatu,rugi loe Vin banyak pacar doank tapi nggak ngerasain enaknya," ucap Rian.
"Sayangnya gue bukan loe ian!"
"Terus loe kesel sama siapa?" tanya Geri mulai waras.
"Sifa"
"Sifa siswi tercantik yang otaknya di atas rata-rata itu? yang juara umum? ngapa loe nyari gara-gara sama dia?" ucap Geri terkejut.
"Iya dia nggak bakal mau loe gilir-gilir kayak perempuan lain, gue denger dia lagi di deketin sama ketos" lanjut Rian.
"Apaan sich loe pada siapa juga yang mau dia jadi pacar gue, pegawai cafe aja nggak level sama gue."
"Dia juga nggak bakal mau sama loe Vin, emang loe bikin ulah apa sama dia?"
"Dia yang bikin ulah sama gue, sok-sokan jadi pahlawan kesiangan,enek banget gue kalau inget itu."
"Enek-enek jodoh loe ntar baru tau rasa," ucap Geri yang membuat Vino makin kesal.
"Inget omongan gue nggak bakal gue mau sama dia."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
gia nasgia
Oh Papah Vino seperti Tom and spike dgn Om Sifa😅😅
2023-01-30
1
Gita Risnawati
kayaknya seru nih
2023-01-26
0
Dewi Payang
1 🌹, dan ❤ buat kak author, semangat!💪
2022-10-04
1