# Selamat Membaca #
********
Aku menarik tangan Viano, dan mendudukannya di sofa.
Dan Viano pun menurut saja apa yang aku lakukan padanya.
Ku tarik nafas panjang.. kuhembuskan perlahan....aku harus hati- hati dalam berbicara agar tidak semakin melukai perasaan Viano....otakku mulai berfikir.
" Mas Vian..... mas Vian sayang sama Nisa ?".
tanyaku hati- hati.
" Tentu saja Nis....tak perlu kau tanyakan lagi"
jawab Viano.
" Kalo mas sayang sama Nisa, mas mau lihat Nisa bahagia ngga?".
" Maksudmu Nis...".
" Mass.....aku bahagia dengan mas Rian, dan seperti yang mas Vian lihat.....mas Rian juga terlihat bahagia denganku....apakah mas Vian bisa lihat itu...?".
Viano terdiam mencerna setiap perkataan Nisa....
Sebenarnya Viano membenarkan perkataan Nisa, dia mulai melihat perubahan perilaku kakaknya Rian..... yang biasanya dingin, kaku dan irit berbicara itu mulai terlihat berbeda dari biasanya....
Sekarang Rian sudah terlihat suka tersenyum, dan juga mulai banyak bicara..
Viano juga tau ....Rian memperlakukan Nisa dengan baik.....bahkan berlebihan.....karena Viano tahu tak ada gadis yang bisa meluluhkan hati kakaknya, kecuali Nisa.
Viano menghembuskan nafas kasar....dan mengacak- ngacak rambutnya.
" Aku menyayangimu, aku juga menyayangi kakakku....aku ingin melihat kalian bahagia....
maafkan aku....mungkin kamu bukan jodoh aku........tapii.......bolehkah jika aku masih menyayangimu..?".
" Boleh mas Vian... sayang sebagai keluarga.. jika mas Vian sudah menemukan gadis yang baik dan mencintaimu dengan tulus.....Nisa yakin rasa cinta mas Vian padaku sedikit demi sedikit akan terkikis dan memudar...".
" Mungkin Nis...tapi aku tak janji...".
" Mas, mencintai tak harus memiliki....justru cinta yang sebenarnya adalah jika kita bisa melihat orang yang kita cintai itu berbahagia...walaupun berbahagia dengan orang lain..".
Kata - kata Nisa yang halus dan tulus itu menyentuh hati Viano.
Kesabaran Nisa dalam menenangkan Viano berbuah manis.....Viano terlihat lebih tenang, sorot matanya mulai meneduh.
" Vian akan coba ikhlas ...ini demi kamu Nis..!".
" Terima kasih mas...Eh...aku panggilnya Vian aja ya...kan kamu mau jadi adik aku.!".
" Iya deh kakak ipar....boleh aku memelukmu sekali lagi Nis.....untuk terakhir kali saja.....boleh ya Nis....eh..kak Nisa..!".
Viano terkekeh, merasa geli memanggil Nisa dengan sebutan " Kak ".
Aku tersenyum dan mengangguk.... kuijinkan Viano memelukku.... biarkanlah dia menumpahkan perasaannya...mungkin ini bisa meringankan sedikit sakit hatinya.
Rian yang sedari tadi berada di balik pintu, mendengarkan pembicaraan Nisa dan Vian adiknya, akhirnya masuk ke kamar Viano.
" Eehheeemmm.."
Rian berdehem....memberi peringatan kepada kedua orang itu agar segera melepaskan pelukannya.
" Ck....meluknya jangan lama - lama apa...!".
kata Rian agak menyindir.
" Pelit Lo bang..... ntr Vian kan gak bisa tiap hari meluk Nisa....pasti abang larang...."
Viano memelas.
" Ya jelas...Nisa cuma milik gue.."
" Cuma sebentar bang.....ntr abang selamanya yang meluk Nisa...... ".
" Posesif Lo bang... " tambah Viano...
dia sepertinya sudah tenang hatinya dan mulai bercanda seperti biasa.
" Biarin....... eemmm Vian.... abang minta maaf ya, kalo abang sudah menyakiti hati kamu...maaf..."
Rian memohon maaf ke Viano.
" Maaf....eeemmmm.... tak segampang itu bang.....ada syaratnya...."
Tantang Viano.
" Apa itu...." tanya Rian.
Viano tersenyum licik....di otaknya sudah muncul rencana untuk mengerjai kakaknya.
" Kakak harus janji apapun permintaan ku, abang harus menepatinya.....baru aku akan memaafkan abang.."
Nisa tau Viano pasti mengerjai Rian...Nisa pun hanya menggeleng - gelengkan kepalanya, senyum manis pun tersungging di bibirnya, berarti ketengangan dua kakak adik ini telah mencair...gumamnya dalam hati.
" Oke abang janji....Nisa saksinya...".
Kata Rian yakin.
" Kok aku dilibatin....trus aku dapat apa dong...?". aku ikut nimbrung, karena namaku disebut.
" Kan kamu sudah dapat aku....sayaaanngg..".
Gombal Rian, sambil mencolek hidung Nisa mesra.
" Cih...gak usah mesra - mesraan di depan gue....menodai mataku saja...."sarkas Viano
" Dengerin nih bang...permintaanku ada tiga..".
" Busyeet..... banyak amat.... Lo mau ngrampok gue Vin..?".
Rian melotot dengan banyaknya permintaan Viano.
" Gak bisa ditawar....itu dah harga mati....
mau gak mau abang harus nurut....."
" Yang pertama... besok kita ke Showroom mobil.....gue mau mobil limited edition.."
" Syarat yang kedua dan yang ketiga entar nyusul......masih gue pikirin..."
Viano mulai mengajukan syaratnya.
" Perasaan gue kok kagak enak ya..."
" Bener - bener....kayaknya Lo emang sengaja mau ngrampok abang Vian..... "
" Sekarang tinggalkan kamarku.... tapi ingat besok ya.....showroom mobil....oke.....ha...ha...ha.."
sepertinya Viano puas sekali mengerjai kakaknya.
" Nisa apa kau mau disini menemaniku...".
Viano mulai menggoda Nisa lagi.
" Tidak....tidak....Nisa ikut aku...ayo Nis keluar dari kamarnya... kelamaan bisa kena virus entar.. "
Rian menarik tangan Nisa keluar kamar Viano.
" Bilang aja Lo takut Nisa terpesona dengan gue....bang..!".
Rian tak menggubris omongan Viano.... tujuanya satu menjauhkan Nisa dari adiknya yang rese itu.
Sampai di luar kamar...
" Mau ke kamarku apa ke kamarmu Nis.....tapi aku masih mau bicara denganmu, ayo ke kamarku saja."
Tanpa menunggu jawaban Nisa....Rian sudah menarik tangan Nisa ke kamarnya.
" Itu namanya bukan pilihan mas....kalo akhirnya mas juga yang ngambil keputusan..."
aku mendengus kesal.
" He...he...he..he....".
Rian mentertawakan Nisa yang sedang mengomel .
" Terima kasih ya Nis.....kamu sudah mencairkan ketegangan antara aku dan Viano... "
" Sama - sama mas....Nisa senang hubungan mas Rian dan Viano kembali akur..".
" Oh ya Nis....besok temani mas...kita cari cincin pernikahan ya...sekalian gaun pengantinnya..".
" Iya mas....Nisa nurut aja apa kata mas Rian".
Malam semakin larut, Nisa pun beranjak dari tempat duduknya untuk istirahat.
" Nisa mau kemana?".
" Mau istirahat mas!".
" Disini dulu....mas masih kangen! ".
" Sudah malam mas....gak baik...".
" Tapi...peluk dulu...!".
" Gak ah..".
" Hai....tadi Vian juga memelukmu...dan kamu tidak melarangnya.".
" Ya sudah....sebentar saja...".
Bohong kalo hanya sebentar.... buktinya Rian tak juga melepaskan pelukannya.
" Mas Rian.... lepas....ini sudah terlalu lama!".
" Sebentar lagi Nissaaaa....10 menit lagi...!".
" Gak... "
" 5 menit.."
" Gak..".
" Ya sudah.. ".
" Sudah apa...kau masih memelukku mas.".
" He...he..he...iya ..tanganku sepertinya menempel di tubuhmu Nis..".
" Massss...".
" Apa Nis.....".
" Lepas...mas...".
" Cium.... "
" Gak mas.....aku lelah....please..."
" Baiklah..."
Pelukan mas Rian terlepas..... tanpa pikir panjang.... aku langsung ambil langkah seribu, alias kaburrr....
**********
Masih suasana lebaran... jadi Author mengucapkan...
* Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H *
* Minal Aidzin Wal Faidzin....Mohon Maaf Lahir dan Batin *
Hai para readers..... Terima kasih ya telah mampir di karyaku...
Dukung Author dengan cara kasih like dan coment nya ya.
Mampir juga di karyaku yg lain judulnya "Perjuangan Yuna "
Maaf bila banyak typo dimana- mana...
harap maklum ya.....
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Sandisalbiah
emang Vian nya baik sih.. jd gampang di kasih pengertian..
2024-04-29
0
Dinda Kharisma
ooooouuuuuhhhh ....senang nya jd nisa..d cintai 2 pangeran ganteng ....
rian yg mau nikah ...kok aku yg patah hati ya....🤭🤭
sisain atu thor y kayak rian🤭🤭
2021-04-16
5
Denish Puteri
semoga cpt hr pernikahan
2020-09-10
2