BAGIAN : 18

Anak- anak SMA teman Alice yang bulan lalu kesurupan di sekolah itu suka melihat ke jendela yang bersebelahan dengan  warung bakso  Arifin  yang terkenal itu. Pasalnya di warung itu ada pohon beringin yang sangat besar sehingga dahan- dahannya yang rindang suka menggantung di atas genteng sekolah yang berlantai tiga itu.  Alice suka melongok ke jendela melihat para pelanggan bakso yang sedang jajan dibawahnya. Kala itu ada cowok ganteng yang suka nongkrong dibawah pohon untuk duduk- duduk atau membersihkan meja dan kursi pengunjung. Mungkin cowok itu pegawai warung bakso itu. Tapi cowok itu tahu kalau anak sekolah SMA di sebelah warung suka melihatnya dari jendela, sehingga ia membalas dengan tersenyum dan atau melambaikan tangan.  Tapi kejadian bulan lalu pastinya bukan karena cowok ganteng itu sampai anak murid kelas XI kesurupan berteriak- teriak histeris . Alice tidak yakin kalau pohon beringin di warung bakso itu ada penunggunya yang makhluk halus suka mengganggu murid- murid  SMA.

      "Noh lihat yang lagi duduk di akar pohon itu. Itu tuh mosok loe kagak lihat?' kata Alice sambil menjulurkan tangannya keluar jendela menunjuk arah cowok ganteng yang lagi memperhatikan Alice.

     "Mana sih..loe halu kali Lis. Mosok kakek- kakek tukang kebun gitu loe bilang ganteng."

     Alice jadi kesel sama Sarwendah yang gak lihat cowok ganteng yang dimaksud.

Pas bubaran sekolah  Alice sengaja menunggu di gerbang warung bakso sambil mengintip ke dalam pagar dimana cowok ganteng itu suka nongkrong saat sepi pengunjung. Irvan yang jail langsung menghampiri gadis cantik itu sambil menepuk pantatnya.

     "Eh loe ngapain?  Ayoh gue traktir aja beli bakso." kata Irvan.

      "Idih siapa juga yang mau loe traktir?"

      "Jadi loe ngapain?"

      "Suka- suka gua lah"

      "Woi stress loe ya."

     Irvan jadi kesel dikatain gitu sama Alice. Kan dia punya duit beneran. Lagian banyak kok cewek yang suka sama Irvan.

     Saat pengunjung sepi, Alice celingukan menyisir taman dan meja bangku warung bakso yang tidak ada cowok ganteng itu. Waah kemana tuh cowok ya? Batin Alice yang menggebu.

      "Alice!!" panggil seorang cowok dari belakang Alice yang lagi menyipitkan mata mencari gebetan baru.

    "Apaan sih?" jawab ,Alice tanpa menoleh barang sedikit ke belakang.

    "Heh, Alice! Loe nyari gue?" tanya cowok itu lagi. Kok suaranya asing merdu kek suara Kiboi dangdut koplo dari Jawa. Alice menoleh dan sangat kagum.

     "Hah?" kata Alice sambil melotot dan menganga mulutnya karena sangat kagum melihat cowok super ganteng kek bintang Korea yang lagi diburu temen geng SMA.

     "Gue Dewa. Loe Alice kan?" bertanya begitu tangan Dewa yang dingin sudah menggenggam jemari Alice yg gemetar.

    "So sweett"pekik Alice dalam hati  Gadis itu hampir menangis terharu akhirnya bisa ketemu dengan cowok yang diidamkan.

     "Rumah loe dimana?"

     "Ada deh  Jauh, nunggu angkot dulu nih " kata Alice sambil gak bisa lepas dari tatapan mata Dewa yang teduh dan damai.

     "Gue antar mau?"

     "Pakai apa?"

     "Jalan lah."

     "Capai tahu."

      "Ya  udah kita ngobrol disini aja"

      Akhirnya kedua remaja itu ngobrol diluar warung yang banyak orang lewat. Tapi Dewa ngangajak duduk dibalik pohon pagar yang agak rimbun hingga tak terlihat anak SMA teman Alice. Lucu kan kalau dilihat mereka,cuma Alice doang duduk di tempat sepi, ketawa sendiri. Habis Dewa kan gendruwo gak kelihatan.

     "Loe cantik banget Alice.Boleh gak gue main ke rumah loe?"

     Duhh dada Alice berdegub kencang dikatain cantik banget. Padahal Alice juga mengagumi Dewa juga sangat tampan hingga ia tak berkedip memandanginya.

    "Boleh kok. Emang mau kesana? Jauh tauk!"

    "Tar malem gue ke rumah loe." kata Dewa.

     "Hhhh." desah Alice ketika bibirnya serasa dikecup Dewa yang tampan habis itu. Gemetar luar biasa tubuh Alice hingga keringetan bisa duduk mepet dibalik semak.

     "Alice!!" teriak Fitri sambil menarik rok abu- abu gadis itu yang menjulur keluar. Alice terkejut dan malu dilihat Fitri teman sekelasnya.

     "Loe ngapain disitu ? Kencing ya..atau men?"

     "Jaga mulut loe." kata Alice yang sudah berdiri dan kaget ketika menoleh ke arah Dewa sudah tidak ada. Kali udah kabur melompat pagar dan masuk kembali ke warung bakso. Kan doi karyawan disitu. gumam Alice dalam hati.

      "Loe ati-ati.. kemaren Elly kesurupan gegara melongok di lantai tiga ke arah warung bakso. Ada setannya tauk"

      "Setan mana? Gua dari kemaren ngelongok tuh jendela liat ke warung  bakso gada apa- apa,"

      "Bego loe gada papa dilongokin."

     Alice tetap jaga mulut gak akan buka rahasia ini. Biar cukup dia yang tahu jika di dalam warung bakso itu ada cowok yang sangat ganteng.

***

      Alice pulang sekolah lanfaung tidur, kecapaian tadi habis ikut volley ball di gelora.

Kok bangun Alice berasa lagi jalan di dalam rumah kosong. Ini bukannya warung bakso sebelah sekolah? gumam Alice dalam hati. Tapi kok gada orangnya? Jangan- jangan pada pergi sama Dewa. Bukannya Dewa anak pemilik warung bakso ? Alice gak peduli terus melangkah masuk ke bagian dalam ruangan itu. Alice yakin di dalam pasti ada Dewa, tau lagi tiduran atau mainan hp.

"Salamualaikum..Dewa."

Tidak ada jawaban dari dalam rumah besar itu. Alice terus melangkah makin kedalam karena ia mendengar ada suara perempuan yang lagi bebenah atau cuci mangkok. Berarti Dewa sedang repot. Boleh dong bantu cuci piring... gumam Alice lagi dalam hati. Tapi tibs- tiba ada bayangan liwat di samping Alice. Gadis itu terkejut juga, kenapa tidak permisi.

"Alice!!!"

Ada panggilan dari dalam rumah itu. Alice sudah yakin itu suara Dewa.

"Yaaa..gue otw nih" jawab Alice yang makin mempercepat langkahnya menuju ruang dalam.

"Aliiiiice!!" suara itu makin jelas dan parau.

"Iyaaa.. gue lagi otw masuk kamar loe.,"

Tapi apa yang terjadi ketika sampai di dalam ruang gelap asal dari suara panggilan itu? Alice melihat ada wajah yang sangat seram berdiri memandanginya. Bukan Dewa, melainkan makhluk aneh yang belum pernah dilihatnya.

"Dewaaaaa.. tolong!!'

"Hi hi hi hi...hahaha,"

Alice benar- benar ketakutan hingga kakinya terasa terbenam ke dalam lantai dan sangat berat untuk diangkat. Alice menjerit sekuat- kuatnya hingga didengar mamanya.

"Dewaaaa.. tolooong!!"

"Eh Alice..bangun!! Magrib- magrib gaboleh tiduran.!""

Baru Alice bangun setelah kakinya ditarik mamanya hingga hampir jatuh dari ranjang. Alice bangun sambil ngos- ngosan seperti baru dikejar anjing. Alice jadi takut ngeliat warung bakso dalam mimpinya ? Apakah itu firasat jika warung bakso sebelah sekolah itu ditunggu gendruwo?

"Kamu ngimpi apaan Lis?" tanya mamanya sambil memberikan minum jus pokad.

"Enggak. Ada ular yang mengejar Alice."

"Kamu nyebut nama Dewa. Nama temenmu ya,?"

Episodes
Episodes

Updated 84 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!