BAGIAN 9

Pak Modin yang sudah lupa diri terus menggarap perempuan yang mirip dengan teman sekolahnya dulu si Wati. Sampai larut malam ketika tiba- tiba air hujan turun dengan derasnya dari langit, dan suasana menjadi gelap gulita, barulah Mukidin kelabakan. Bahkan ia tidak lagi menemukan tubuh wanita yang dikenalnya itu. Wati telah berubah ujud menjadi Wewe Gombel yang berwajah sangat seram menakutkan.

"Tidaaaaakkk!!"

Mukidin sangat ketakutan berada ditengah hutan yang gelap serta diguyur hujan yang sangat deras. Kini iapun dikejar Wewe Gombel atau setan perempuan yang berwajah seram serta tawa terkekeh- kekeh.

"Mukidin..ayoo kusuapi kamu mie ayam kesukaanmu."

Mie ayam? Gumam Mukidin yang ketakutan jadi bingung. Kenapa Setan perempuan itu tahu mie ayam? Mukidin tidak bisa menjawab dan berlari dari tempat itu karena saking takutnya. Wewe Gombel itu dengan mudah menarik tangannya dan memaksa Mukidin membuka mulutnya untuk disuapi mie ayam versi wewe Gombel yaitu kotoran mencret manusia dicampur cacing. Mukidin meronta- ronta menolak suapan yang menjijikkan itu, tetapi tenaganya tidak berarti melawan Wewe Gombel.

Esoknya Gendon dan warga desa menemukan Mukidin tergeletak tidur dibawah pohon beringin dengan pulas. Gendon dan warga sekitar rumahnya menggotong Mukidin untuk diajak subuhan. Tetapi Mukidin yang telah disuapin tailencung itu jadi bisu dan linglung.

****

Bu Mukidin atau Santi sangat terkejut ketika bangun dari tidurnya yg sangat nikmat sudah berada dibawah pohon beringin yg akarnya sangat besar hingga menutup tubuhnya yg sedang terbujur dibawah akar. Lalu ia ingat pesan laki2 ganteng yg mirip Bayu itu agar ia sering datang ke rumah Bayu agar bisa ditemui. Pasti ! Kata Santi dalam hati.. Ia akan selalu datang dengan alasan membersihkan rumah kontrakan.

Pasti kepergiannya semalaman dicari suaminya, karena itu Santi enggan pulang lewat jalan umum, tetapi lewat samping kontrakan yg tembus ke belakang rumahnya.

Namun betapa terkejut Bu Mukidin ketika di rumah juga sedang banyak warga yg berkumpul termasuk pak kades. Bu Mukidin mengintip dari balik kurden apa yg sedang terjadi di ruang depan.

Astagaa. Suaminya sedang berdiri sambil linglung ditanya pak kades. Bibi Minah yg juga terkejut melihat majikannya sedang membungkukkan badan mengintip.

" Lho..kok ibu sudah datang ? Semalam pak Mukidin mencari ibu, malah nggak pulang. Tadi pagi warga menemukan bapak sedang telanjang di bawah pohon beringin." kata Bu Minah. Santi jadi makin takut bila ternyata suaminya juga kesurupan di bawah pohon besar itu. Untung Santi berada di bawah akar yg berdampingan dengan tembok kontrakannya hingga tak terlihat oleh warga yg mencari suaminya.

" Emang ngapain bapak ?"

" Nggak tahu. Saya juga baru dengar tadi setelah bapak dibawa ke rumah oleh warga.' kata bi Minah.

***

Gendon sudah siaga di perempatan dekat pasar bersama Boneng dan Mardek yg sudah sembuh. Mardek yakin jika Bayu tidak memiliki kesaktian apapun setelah pindah dari kontrakan, tapi istrinya yg cantik dan punya uang banyak itu bisa dimanfaatkan oleh mereka pastinya. Mardek sangat yakin bila Bayu sudah disingkirkan, pasti ia bisa mendapat uang banyak dari Lintang dengan berpura- pura menolong.

" Kan pak Mukidin sudah mengusir Bayu, berarti ia tidak lagi disukai warga RT kita. Kita culik saja Bayu. Nanti kamu datangi rumah Lintang." kata Mardek.

" Oke..oke. Aku setuju.." jawab Boneng. Gendon ikut amiin saja sambil membayangkan bodi Lintang yg sangat bohay itu nanti bisa dikobel.

" Ingat dek, kemarin itu kamu gak sadar masih oleng dicekoki tailencung sama Wewe gombel, Bayu itu punya kekuatan gaib. " kata Gendon.

" Halah ! Aku gak percaya. Yg punya kekuatan itu anaknya. Apalagi sekarang sudah pindah rumah. Kekuatan mereka sudah luntur." Mardek ngeyel.

Gendon bersumpah tidak pengin digondol Wewe yg akhirnya dicekoki / dipaksa makan kotoran ayam yg encer berwarna kuning dicampur cacing makanya otaknya jadi oleng kayak Mardek.

Sesampainya di rumah kontrakan bekas Bayu, Gendon mendengar suara cewek di dalam rumah itu. Dia yg berjalan di depan langsung berhenti dan memberi kode untuk diam.

" Ssssstt"

Serentak Mardek dan Boneng mengintip ke celah jendela yg tidak rapet kurdennya.

Di dalam kamar itu terlihat Bu Santi yg tidak berbusana sedang adik2 dengan seorang laki2 tampan. Gendon tidak fokus melihat siapa wajah laki2 yg sedang menyodok bu Mukidin, tapi malah ikut deg2 an melihat tubuh istri Mukidin yg masih semok dan mulus itu.

" Laki2 itu siapa ya" bisik Mardek.

" Woooy pantat Bu Santi hhhh bikin gua ngiler. Bujuh buseeet"

" Itu laki2 yg ngamplok bukan pak Mukidin kan ? " tanya Mardek lagi.

" Kamu berisik amat sih dek ?" kata Boneng yg ingin menggrebek

saja.

Boneng sangat penasaran untuk memastikan lelaki yg sedang mencumbui Bu Mukidin itu bukan suaminya, iapun nekat mengetok pintu rumah kontrakan kosong itu.

" Salamualaikum. Buk..Bu Modin " kata Boneng sambil mengetok pintu yg terbuat dari kayu jati itu. Namun betapa ia sangat terkejut ketika pintu itu terbuka dan sosok bayangan hitam setinggi atap rumah menggertaknya.

" Kamu siapaaa? Hah?? "

Boneng menggigil sampai terkencing- di dalam celana karena takut melihat wajah seram dari bayangan hitam itu berhadapan muka dengannya.

" Aaaaacck..hantuuu..!!" teriak Boneng sambil merangkak ingin lari tapi kakinya seperti lumpuh dengkelen. Sedang Mardek dan Gendon yg masih asik mengintip dari celah jendela terkejut mendengar teriakan Boneng disusul dengan lampu rumah itu mati. Gendon dan Mardek tiba- tiba merasa ada yang aneh di sekitar mereka mengintip. Ada sosok bayangan makhluk aneh yang merengkuh pundak Gendon sambil berbisik.

" Loe pada ngintip ya"

"Aaaaaassiiiaaaapp"

"Aaaahantuuuu"

"Sssssst aku bukan hantu"

Kedua bocah nakal itupun ngoplok sangat ketakutan hingga terkencing di. dalam celana tapi mereka tidak mampu menggerakkan kedua kakinya karena kram. Sedang Boneng entah pergi kemana tidak terlihat batang hidungnya..

Gendon yang bertubuh pendek gemuk itu diangkat tangan Wewe Gombel dan dilempar keatas hingga nyangkut di atas dahan pohon beringin. Takutnya Mardek setengah mati ketika kakinya dicincang dibawah pohon beringin hingga tak bisa kemana-mana.

    ***

    Pak Iksan mulai ketagihan bercinta dengan Puput yg masih bocil itu yg asal bertemu dengannya selalu ingin dibelai.  Pak Iksan yg sudah punya tunangan itu merasa aneh bila bertemu dengan Puput seperti ada daya tarik magisnya saja ingin mencumbui. Puput itu tumbuh sebagai seorang gadis cantik yg bongsor yg bila bertemu dengan pak Iksan berubah wajah menjadi mirip tunangan guru olah raga itu. Karena itulah ia berniat pindah kontrakan ke dekat kontrakan keluarga Puput.

     Kedatangan pak Iksan yg ingin mencari kontrakan rumah tentu saja disambut baik oleh Bu Santi istri pak Mukidin pemilik rumah.

Episodes
Episodes

Updated 84 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!