Bayu sudah membawa uang simpenan istrinya hingga puluhan juta untuk dipakai judi dan foya- foya bersama wanita malam dan teman minum miras di cafe. Buat apa ia harus cengeng pulang ke rumah menangisi istrinya yang bercumbu dengan gendruwo, toh ia bisa bebas bermain judi atau main perempuan tanpa harus capek kerja. Bayu menghentikan motornya ketika sampai di depan gedung hingar bingar itu. Dari luar sudah terdengar musik jedak jeduk di dalam gedung. Pastinya teman Bayu sudah menunggu dengan dikerubungi purel cantik yang siap dibooking. Bayu baru masuk gerbang saja sudah disambut gengnya bak seorang bos besar yang selalu royal menghamburkan uang di dalam cafe.
"Bos baru dateng nih." sambut Rico sambil menggandeng tangan Bayu masuk lobby. Vina juga langsung merangkul pundak Bayu sambil cium baju lelaki itu yg pasti wangi.
"Wangi dong, emang kuli bangunan yang keteknya bau' kata Bayu.
Bayu dan kawan gengnya langsung nyerobot jalan melewati pengunjung cafe yang lagi tripping. Sesekali Bayu ikut bergoyang mengikuti irama pop Mikhael Jackson yang didandutin.
Ke Bartender Bayu pesen dibuatkan minuman miras kelas satu yang harganya 500ribu segelasnys.
"Berapa bos,,,?"
"Lima gelas saja. Sama rokok."
"Siaaap bos"
Acara mabok dimulai ketika purel Jasmin Dateng bawain minuman sama rokok sambil duduk di pangkuan Bayu.
Ferdy yang duduk disebelah Bayu ikut \*\*\*\*\* bibir purel itu sambil berbisik.
"Istrimu itu jelas selingkuh dengan gendruwo penunggu pohon besar di belakang rumahmu. Malah enak dapat uang banyak bro" kata Ferdy yang kebagian ikut mabok.
"Loe disini jangan omong soal bini dong Fer. Gak etis tahu."
"Apa tuh etis,? Orang yang mabok di cafe nih gak ngerti arti etis Yu" sahut Ferdy.
"Tapi kita jaga hati Jasmin dong ha ha ha ha" kata Bayu.
Benar juga kata temannya itu, batin Bayu sambil menenggak miras dan ambil satu kartu Remi.
Suasana dalam rumah judi itu kian rame ketika ada purel yang datang mengantar minuman dan rokok sambil mencium Bayu.
"Muaah. cepek ya mas"
"Beres!!" kata Bayu sambil kasih uang selembar ratusan ribu ke belahan kutang purel itu. Nyawerlah.
Namun purel itu datang kembali sambil membawa uang yang diberikan Bayu kepadanya.
"Gimana sih mas, yang kamu berikan aku ini daun kering kan?" kata purel itu.
Sontak Bayu kaget melihat apa yang dipegang Susi itu bukan duit cepekan tetapi selembar daun jambu kering. Kagetnya pasangan main kartu Bayu juga melihat tumpukan duit yang berserak diatas meja buat tarohan juga berubah jadi daun kering yang milik Bayu.
"Aduuuh gimana sih yu. Ini kamu bawa sampah kesini. Ayoh keluarin dompetmu, jangan- jangan kamu cuma bawa sampah datang kemari." kata Boneng.
Bayu merogoh saku jaketnya mengeluarkan hp dan gepokan uang yang diambil dari lemari. Lalu melemparkan ke atas meja judi.
"Brukk."
"Ha ha ha bener sampah kan?" kata Yudy sambil marah-marah.
"Loe kalau minum di rumah jangan stress di rumah orang Yu. Dasar orang lagi stress pulang sono ambil duit bini loe." kata Parjo sambil mendorong kepala Bayu yang kebingungan. Kenapa gepokan uang 10 juta itu berubah jadi daun kering? Wah..apakah mungkin setan bisa mengerti kalau ia telah berbohong? Wah kurang ajar bener tuh gendruwo.Gumam Bayu dalam hati.
Bayu jadi bingung ketika melihat duit gepokan yang dibawa dari rumah berubah menjadi daun ke ring. Padahal waktu ia ambil dari dalam lemari istrinya masih berupa duit. Bahkan ketika ia cari galery hp foto tumpukan duit itu juga asli duit. Bayupun menunjukkan foto duit istrinya di hp yang dibawanya.
"Lihat. Ini duit tadi kuambil dari lemari istriku"
"Coba lihat! Mana duitnya. Itu mah gambar sampah juga sarang tikus kali." kata Yudy yang melihat di hp tudak ada tumpukan uang.
Akhirnya Bayu malah diusir dari cafe dan dipukuli satpam karena dianggap menipu purel dan pejudi.
***
Tengah malam buta itu Bayu terpaksa pulang ke rumah istrinya sambil bersiap meminta maaf telah meninggalkannya. Bayu yakin bila minta maaf kepada Lintang, semua masalah akan aman. Kalau uang sudah keluar dari rumah berubah jadi daun kering. Tapi waktu ia beli mobil dulu duit itu tidak berubah jadi daun. Mungkin karena seijin istrinya. Batin Bayu yang sudah melangkah dekat dengan jalan ke rumah kontrakan.
"Kok aku lewat sini sih."
Tiba- tiba langkah Bayu seperti tersesat di kebun kosong yang gelap gulita tidak ada lampu menyala.
"Ah aku ada dimana ini" gumam Bayu di dalam kegelapan kebun kosong. Bayu mencoba menoleh kebelakang,tidak ada tampak jalan yang dilalui selain pohon- pohon besar dan rindang seperti hutan saja.
"Sreekk srekk srekk."
Bayu mendengar ada suara kresek- kresek kakiborang berjalan menginjak daun kering. Bayu lalu berhenti sejenak untuk memperhatikan gerakan di dalam gelap.. Seumur hidup Bayu tidak pernah takut dengan setan, apalagi gendruwo itu cuma bohong aja. Tapi kali ini ada sensasi merinding bulu kuduknya ketika hendak mendekati sumber suara..
"Bayuuuu"
Bayu makin ketakutan ketika mendengar suara di kegelapan memanggil namanya. Padahal Bayu tidak kenal dengan suara yang didengar itu. Seperti suara orang tua. Mungkin pak RT yang pernah datang ke rumah tanyain surat nikah. Tapi kenapa mesti di tempat gelap dan asing seperti ini. Kata Bayu dalam hati.
"Bayuuu..mau kemana kamu"
Suara itu makin besar dan serak berasal dari atas pohon tinggi di kebun itu. Bayu memberanikan diri menengadah ke atas untuk melihat lebih jelas gerakan daun yang rindang itu. Tapi Bayu merasa sangat berat menggerakkan kakinya untuk pergi meninggalkan tempat itu.
"Krosak!!"
"Brukk!!"
Ada benda yang terjatuh dari atas pohon rindang itu persis dibelakang Bayu berdiri. Bayu baru merasakan tubuhnya menjadi dingin dan lemas ketika menoleh ke belakang. Sosok makhluk hitam dan besar berdiri agak merunduk sambil kedua tangannya yang berbulu lebat itu menjambak Rambut Bayu.
"Ha ha ha..kini bagianku untuk menyiksamu, karena kamu sudah menyakiti anakku"
"Ohhh..tidak..aku tidak kenal anakmu.Siapa kamu hah?"
"Hiiiiaaaahhh!!!"
Tubuh Bayu yang sangat athletis itu seperti tidak berarti ketika dilemparkan ke atas langit dan terjatuh kembali ke tanah di halaman rumah kontrakan Lintang. Bayu merasakan punggungnya seperti patah dan sulit digerakkan.
"Tolooong!!" teriak Bayu sangat keras.
Bayu baru sadar ketika membuka matanya telah berada di halaman rumahnya. Lalu siapa makhluk yang telah menghadang dan melemparkan ke atas langit tadi? batin Bayu sambil memegangi punggungnya yang terasa ngilu. Sesaat kemudian Lintang membukakan pintu untuk menolong suamibya.
"Kenapa mas? Jatuh ya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Darsono AD
Siapa yg pergi? Kan judulnya gendruwo, dia ada dimana - mana
2022-10-02
0
Tubagus
ni cerita ngapa cuman muter muter doang dah alurnya, tadi katanya udah pergi eh tiba tiba dirumah lagi
2022-10-02
0