Berita kematian Sakir dan Dirin sudah tersebar di kampung itu hingga ke kota terutama para preman dan perampok sahabatnya. Mereka belum tahu kronologi musibah itu terjadi karena gagal merampok rumah Bayu. Sedang berita tentang kekayaan Bayu yg makin hari makin bertambah itu yg tetap menjadi misteri bagi para penjudi sahabat Bayu.
Di rumah Rojak sudah berkumpul beberapa orang pejudi untuk membicarakan rencana mereka merampok dan menculik anak Bayu yg sudah perawan itu.
" Kita paksa saja istri Bayu memberikan kekayaannya untuk melunasi utang suaminya. Pasti dia punya uang banyak, buktinya Bayu terus bisa berjudi membawa uang banyak." kata Pleki yg bertubuh besar dan banyak tatto
" Kalau perempuan itu tidak mau menunjukkan ? Gimana ?"
" Kamu perkosa saja dia. Dia kan cantik . Aku nanti culik anaknya."
" Oke. Oke. Bagaimana dengan Bayu ?"
" Aaah masabodoh. Kalau Bayu marah kita habisin sekalian."
" Oke. Siap !!"
Rombongan Rojakpun bertekat bulat merampok rumah Lintang lagi.
Mereka berempat membawa dua motor dan dimatikan mesinnya setelah sampai di mulut gang menuju rumah Lintang.
" Ngeri lewat jalan dekat pohon besar itu. "
" Kalau takut, Lo gak usah ikut" kata Rojak.
Keempat rampok itupun berpencar ke belakang rumah dan ada yg menjaga di teras. Setelah terlihat aman tidak ada yang keluar rumah tengah malam itu, Rojak yang duluan mencongkel jendela kamar yang dekat garasi. Dari celah jendela itu Rojak mengintip suasana di dalam kamar Lintang yang ternyata sedang tidak mengenakan pakaian hingga terlihat semua perkakasnya siap untuk dicumbu sampai Rojak lama memandanginya.
" Gila tuh cewek" gumam Rojak. Sesaat kemudian ia memandang Bayu yg tiba2 duduk di samping tubuh indah Lintang. Rojak yg mengintip jadi terkejut. Kok ada Bayu.
Rojak mencolek lengan Wiji yg ada di sebelahnya.
" Ada apa ?"
" Lihat noh." kata Rojak menunjuk ke arah lobang kecil pada jendela. Wijipun gegas mengintip apa yang terjadi di dalam kamar.
" Langsung aja sergap boss"
" Kamu lihat tuh yg ada disamping Lintang siapa ?" bisik Rojak yg kesel denger komen Wiji.
" Ada Bayu ya ?"
" Ya udah kamu ketok pintunya saja sambil panggil nama " Bayuuu" gitu, nanti aku masuk lewat jendela saja." kata Rojak.
" Oke boss." kata Wiji sambil berlari kecil menuju teras dan membisiki Kancil serta Gondrong untuk membantu mengurus Bayu.
" Tok tok tok ! Bayuuu !!"
Ketika pintu tetap saja tertutup dan Bayu tidak kunjung keluar, Kancil mendobrak pintu kuat2.
" Brakk !!"
Kancil dan Wiji langsung masuk kedalam rumah untuk menyerang Bayu yg sedang enak2 mencumbui istrinya.
Namun apa yg terjadi ketika Kancil berhasil masuk ke dalam rumah itu?Kancil tiba2 telah berada di dalam ruang gelap dan tak seorangpun berada di sana selain suara- suara aneh yg didengar sangat seram. Tawa kuntilanak dan rintihan seorang perempuan yg mengasuh di dalam ruang nan luas itu.
Kancil ketakutan setengah mati melihat ada ular yg sangat besar menghampirinya sambil menjulurkan lidahnya yg bercabang dan menyemburkan gas dengan bau busuk yg bikin perut mual mau muntah.
" Ampuuuunnn.. tolooong !!" teriak Kancil dari dalam rumah yg didengar Rojak. Sedang Wiji ditempat yg berbeda berhadapan dengan seekor harimau dengan gigi bagai deretan pisau tajam menganga siap menyantap tubuhnya. Wiji mundur dan berteriak kerakutan. Rojak bingung mendengar kedua kawannya seperti dianiaya hingga menjerit kesakutan di dalam rumah. Sehabat itu kah Bayu hingga mampu mengalahkan kedua kawan Rojak yg terkenal raja tega itu.? Pikir Rojak yg penasaran ingin menolong sahabatnya yg merintih di dalam rumah Bayu.
Rojak dan Gondrong berlari menuju teras sambil memandang ke dalam rumah Lintang lewat pintunya yg terbuka.
" Brukkk !!"
Tubuh besar dan sangar Kancil terlempar dengan dahsyatnya dari dalam rumah hingga tubuhnya terbanting ke tanah keras di halaman rumah. Rojak melompat masuk ke dalam rumah saat tubuh Wiji gantian terlempar sangat keras hingga menghantam pohon kelapa.
" Bayuu !! Hadapi aku anjir !!" teriak Rojak sambil mengacungkan golok masuk ke dalam ruang gelap rumah Lintang.
" Brukk!! " tubuh Rojak seperti menabrak gajah bengkak yg berdiri menghadang di depan pintu rumah. Rojak jatuh tersungkur dan baru sadar jika ia sedang berhadapan dengan makhluk hitam setinggi pohon kelapa. Rojak hanya mampu melotot dan tak kuasa berteriak karena tubuhnya di cengkram dan dilemparkan oleh tangan yg sangat besar itu keatas langit.
"Aaaaacccckkk"
"Ha ha ha ha...hinhi hi hi"
Tubuh Rojak yang terlempar keatas langit gelap itu terbanting jatuh ke tanah dengan sangat keras. Lalu diinjak kaki - kaki besar dan berjari penuhnkuku panjang.
Sumpah mati baru kali pertama Rojak melihat hantu luntilbiang yang sangat besar tertawa tanpa menggendong bayi. Punggung Rojak terasa sakit dan kaki tak kuasa digerakkan ketika mulutnya dimasuki jari berkuku panjang L
Kuntilbiang..
"Aaaacchhhoek"
"Hoek Hoek..Kuntilbiang itu sangat jorok memasukkan lima jatinya kedalam mulut dan menarik lidahnya keluar.
Sedang tubuh Kancil yang gendut itu dibuat mainan oleh Wewe Gombel yang bertubuh seperti perempuan dengan wajah seram dan kopek menjulur kebawah seperti buah pepaya.
"Hi hi hi hi hi hi.."
" Ha ha ha ha ha hi hi hi hi"
"Sekarang kita tarik tubuhnya biar melar kek karet" kata Wewe Gombel kepada Kuntilbiang.. Kedua setan itu sepakat menarik kaki Kancil dan kepalanya ke arah yang berlawanan..
"Greeeeetttt!!"
"Aaaaauuuuww!!!"
"Glegeeerrrr!!""
Untung mereka terselamatkan datangnya hujan yang sangat deras di sekitar lokasi sehingga keempat pencuri itu kelabakan terkapar di halaman rumah Bayu yang trrgenang air hujan.
"Lariiiii!!"
Rojak dan Wiji susah sekali berlari seakan kedua kakinya kram karena ketakutan. Pohon beringin yang tinggi dan rindang itu terlihat seperti makhluk aneh dengan kedua tangan menjulur ke tanah dan mata menyala seperti lampu neon 100 Watt. Tak seorangpun warga kampung yang keluar rumah pada saat hujan deras dengan petir menyambar- nyambar..
Kancil yang bertubuh besar itu masih terkapar sulit untuk bangun dan merangkak meninggalkan lokasi yang makin sepi dan menyeramkan.
"Ohh..aduh..Rojaakk.." rintih Kancil ketika berkali- kali usahanya untuk meraih semak yang tumbuh sekitar selalu gagal karena licin dan iapun pingsan di lokasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments