Semut api termasuk dalam serangga beracun. Toksisitasnya sangat rendah sehingga siapa pun yang tergigit, asalkan mempunyai obat detoksifikasi yang ditargetkan, akan bisa segera disembuhkan.
Feng Mo segera mengeluarkan tungku alkimia miliknya dan menggunakan penindasan dalam darah untuk mengumpulkan sekawanan Semut api.
Yang membuat Feng Mo lebih terkejut adalah Raja Semut api telah bermutasi.
Mengumpulkan sekawanan semut, Feng Mo segera merapikan barang bawaannya dan kembali ke Halamannya.
Sekarang yang harus dilakukan Feng Mo adalah mengekstrak racun yang ada pada Semut api untuk digunakan untuk membuat sup mandi obat.
Tapi selain itu, Feng Mo harus menambahkan beberapa rumput spiritual guna melembutkan kadar racun dalam sup obat.
Jika tidak dinetralisir, racun akan langsung menyerang tubuh bahkan sebelum sempat digunakan untuk berkultivasi.
Feng Mo telah memiliki bayangan tentang beberapa rumput spiritual yang akan digunakan untuk menetralisir.
Hanya saja, semua rumput spiritual itu Feng Mo tidak mengenal satu pun diantaranya.
Warisan yang dia dapat hanya memberinya gambaran tentang bentuknya. Adapun karakteristik yang lain, tidak ada.
Tidak ada gunanya hanya berdiam diri. Feng Mo memikirkan satu tempat yang bisa dikunjunginya.
Perpustakaan klan.
Perpustakaan klan berada di tempat yang sangat dekat tempat pelatihan.
Biasanya anak-anak klan yang baru saja memulai kultivasi berkumpul bersama untuk belajar bertarung. Bagaimana pun iblis berkultivasi dengan pertarungan.
Di wilayah ras iblis pertarungan adalah hal yang biasa.
Hanya saja Feng Mo tidak ingin bertemu dengan yang lain. Dia tidak ingin menunjukkan warna bulunya pada siapa pun.
Beberapa iblis ketika bertarung, Mereka akan menggunakan bentuk aslinya.
Untuk mencapai tempat perpustakaan berada, Feng Mo perlu terbang sendiri.
Biasanya Feng Mo tidak perlu menggunakan bentuk iblisnya. Dia hanya menggunakannya di saat-saat terdesak.
Seperti saat dia diintimidasi oleh anak-anak lain. Feng Mo akan menggunakan bentuk iblisnya untuk bersembunyi.
Warna bulunya yang hitam membuatnya bisa bersembunyi di tempat-tempat yang redup. Hanya saja setelah berubah bentuk, Feng Mo akan merasakan kelemahan untuk beberapa hari.
Sekarang Feng Mo telah berhasil memasuki kultivasi sehingga kelemahan kecil itu bisa diselesaikan dengan bermeditasi.
Setelah menentukan rencana, Feng Mo memilih sore hari untuk mengunjungi perpustakaan. Dia juga berencana untuk tinggal selama beberapa hari guna mencari informasi lain tentang racun yang ada.
Feng Mo menyapu semua yang ada di kamarnya ke dalam tempat penyimpanan. Hanya menyisakan cangkang kosong.
Kemudian dia bermeditasi untuk mengumpulkan energi spiritual.
Energi spiritual di udara perlahan-lahan masuk ke dalam tubuh Feng Mo.
Ketika matahari mulai terbenam, Feng Mo bersiap untuk pergi.
Bulu hitam murni berterbangan ketika Feng Mo berubah bentuk.
Tubuhnya yang hitam membuatnya dapat disalahpahami sebagai seekor gagak. Feng Mo merentangkan kedua sayapnya dan bergegas terbang ke angkasa.
Terbang adalah naluri setiap burung. Bahkan jika Feng Mo jarang berubah bentuk, insting mengajarinya cara untuk mengepakkan sayapnya.
Di malam yang gelap di hutan, Feng Mo terbang rendah di antara dedaunan pohon. Setelah terbang untuk sebatang dupa, Feng Mo melihat sebuah bangunan.
Feng Mo mendarat di sebuah pohon yang tidak jauh.
Kembali ke bentuk manusia, Feng Mo melihat papan nama perpustakaan. Bangunan itu disebut Paviliun Haotian.
"Siapa di sana?!" Sebuah suara terdengar dari dalam paviliun.
Feng Mo keluar dari pinggiran hutan dan berjalan memasuki paviliun.
"Junior Feng Mo memberi hormat kepada Tetua." Feng Mo memberi salam kepada satu-satunya orang yang menjaga paviliun.
Tetua itu mendengus. "Apa yang kamu lakukan malam-malam disini?"
"Junior ingin mencari buku tentang rumput spiritual, karena terlalu bersemangat sehingga junior melupakan waktu."
"Huh, pergi cari sendiri, jangan mengganggu ku."
"Ya Tetua."
Keuntungan dari diabaikan oleh orang lain, Feng Mo bisa melakukan apa pun yang dia inginkan.
Tidak akan ada yang memperdulikan. Bahkan jika dia menggunakan lantai perpustakaan sebagai tempat tidur.
Bagaimana pun tidak ada yang terlalu penting di dalam Paviliun Haotian. Hanya kumpulan buku-buku yang didapat generasi sebelumnya dari luar. Atau kumpulan pengalaman kultivasi beberapa orang tua.
Butuh waktu lama bagi Feng Mo untuk menemukan buku-buku tentang rumput spiritual.
Rumput spiritual dibagi menjadi sembilan tingkatan. Dari tingkat satu hingga tingkat sembilan, dibagi lagi menjadi kelas rendah, kelas menengah, dan kelas atas.
Yang dibutuhkan Feng Mo sekarang hanyalah rumput spiritual tingkat pertama. Sesuai dengan metode kultivasinya.
Cheat Kultivasi Feng Mo dibagi menjadi enam bagian.
Hanya saja, Feng Mo hanya bisa melihat bagian pertama dari cheat kultivasi.
Tapi jika dia bisa menguasai bagian pertama, bahkan tingkat kultivasinya bisa menyaingi iblis dari tingkat ke lima. Atau setara dengan kultivator tahap Transformasi Dewa.
Feng Mo terlalu bersemangat sehingga dia mengumpulkan semua buku tentang rumput spiritual yang bisa dia lihat.
Tidak lupa juga buku-buku yang membahas racun dunia. Feng Mo menempatkan buku tersebut di bagian paling bawah.
Setiap kultivator memiliki metode kultivasi yang berbeda-beda. Tetap saja, setiap rahasia masih harus dirahasiakan.
Feng Mo telah mengetahui akal sehat itu sejak lama.
Feng Mo menemukan tempat di sudut, yang tidak akan ditemukan orang dengan mudah. Kemudian membenamkan diri ke dalam pengetahuan.
"Feng Mo telah berada di dalam Paviliun Haotian dalam beberapa minggu ini."
"Apa yang dia lakukan?"
"Dia telah membaca buku tentang rumput spiritual."
"Ya, kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu."
"Ya, Patriark!"
Patriark klan phoenix sekarang berada di ruang pribadinya.
Sudah hampir seribu tahun sejak dia menerima telur Feng Mo, dia telah berhenti berkonsentrasi untuk berkultivasi.
Selain orang yang memberikan telur Feng Mo kepadanya, Patriark tidak tahu apa-apa lagi tentang Feng Mo.
Sang Patriark ingin melihat apa yang istimewa dari Feng Mo sehingga beberapa orang repot-repot memberikannya kepadanya, tapi setelah telur menetas, Patriark telah kehilangan minatnya.
Sayangnya setelah itu, dia tidak bisa lagi memasuki konsentrasi.
Ada sebuah perasaan yang membuatnya harus terus memperhatikan keadaan Feng Mo.
Sebagai kultivator setengah kenaikan, Patriark sangat menyadari intuisi-nya. Sehingga dia harus membuat orang untuk memperhatikan keberadaan Feng Mo setiap beberapa hari sekali.
Tapi apa pun yang terjadi, Patriark tidak akan ikut campur dalam pertumbuhan Feng Mo. Dia menutup mata atas segala macam penindasan yang didapatkannya.
Bagaimana pun inilah kehidupan seorang kultivator.
Yang kuat memakan yang lemah.
Setelah sekian hari membenamkan diri di dalam paviliun, Feng Mo akhirnya menyelesaikan bacaannya.
Dia memutuskan untuk mulai mencari rumput spiritual untuk digunakan menjadi sup mandi obat.
Dibutuhkan setidaknya beberapa rumput spiritual tingkat pertama. Yang masih hemat biaya.
Feng Mo bisa mendapatkannya dengan mencari di luar wilayah kompleks istana.
Feng Mo telah keluar-masuk hutan di pinggiran wilayah. Mungkin dia bisa masuk lebih jauh ke dalam.
Feng Mo berjalan keluar dari paviliun sebelum dihentikan oleh sang penatua.
"Tidak tahu apa yang diminta Penatua?"
Penatua itu cemberut. "Pernahkah kamu kembali sebelumnya?"
Feng Mo menggelengkan kepala, ragu-ragu.
"Halamanmu telah terbakar."
Wajah Feng Mo memucat. "Apa- apa yang terjadi?"
"Halamanmu telah terbakar beberapa hari yang lalu."
Feng Mo linglung sejenak sebelum mengambil nafas panjang.
"Terima kasih Penatua atas informasinya, junior akan pergi terlebih dahulu."
"Pergi."
Feng Mo pergi dengan terhuyung-huyung kemudian berubah menjadi bentuk aslinya dan terbang secepat mungkin.
Apa yang dilihat Feng Mo begitu dia kembali adalah reruntuhan.
Rumah yang dia tinggali selama lima belas tahun telah berubah menjadi reruntuhan hitam.
Kemarahan hampir memenuhi dadanya. Feng Mo merasa gemetar karena menahan emosi.
Bahkan jika dia tidak suka tinggal di dalamnya. Halaman bobrok itulah yang menaunginya selama bertahun-tahun.
Halaman itulah yang masih membuat Feng Mo merasakan rasa memiliki terhadap klan yang mengasingkannya.
Tapi kenapa?
Kenapa menghancurkan satu-satunya miliknya?
Feng Mo berdiri terhuyung-huyung, menatap langit biru di atas sana. Kemudian berjalan perlahan menuju keluar wilayah.
Karena tidak ada yang menginginkannya, untuk apa lagi dia tetap berada di sini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments