Madina Bukan Anak Haram

Madina Bukan Anak Haram

Anak haram

Salam reader

bertemu lagi dengan cerita karya maheer qirani,

di cerita yang satu ini ,semoga semua terhibur dan bisa memetik pesan yang tersirat di dalam kisahnya ya,

eits tapi jangan lupa loh...bagikan love nya untuk menyemangati si penulis ya, klik like,komentar,vote dan gift nya oke.

happy reading. selamat menikmati.

bab 1.

Bu anak haram itu apa sih?"

Sebuah pertanyaan Madina yang membuat ibunya yang bernama Bu Puspa terdiam  menghentikan segala aktifitasnya,

Madina menatap ibunya yang terdiam dengan sebuah pisau yang sedang memotong sayur di dapur.

"Ibu mengapa diam,anak haram itu apa Bu?"

Pertanyaan itu terus dia layangkan kepada ibunya karena dia ingin tahu apa yang di maksud dengan anak haram yang selalu dia dengar dari semua teman.dan tetangga kepada Madina.

Untuk anak 5 tahun seusia Madina,tentunya sebuah kata itu begitu tidak dia pahami,itu sebabnya rasa ingin tahu akan apa itu arti anak haram,selalu menyeruak di setiap pikirannya.

Bu Puspa terlihat menahan air matanya yang hendak menetes.

"Memangnya siapa yang memanggilmu anak haram nak?"

Tanya Bu Puspa menanyakan siapa orang yang telah memanggilnya anak haram.

Madina tidak bisa menyebutkan satu persatu nama orang yang telah memanggilnya anak haram,yang jelas ada sebagian teman-teman yang mengejek dan menghinanya dengan sebutan kasar itu.

Tentunya Bu Puspa juga sudah tidak biasa lagi dengan hinaan itu kepadanya dari sejak dulu.

Tapi sampai sekarang ketika Madina menanyakan hal itu kepada nya,dia hanya balik bertanya siapa yang memanggil Madina anak haram tanpa menjelaskan apa itu artinya.

Bu Puspa hanya selalu berucap bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya anak haram.

Semua anak yang lahir ke dunia dilahirkan dalam keadaan suci,tidak ada yang namanya anak haram.

Bu Puspa hanya selalu menyuruhnya untuk tidak memperdulikan setiap orang yang menghinanya dengan sebutan anak haram itu.

Madina pun selalu menuruti pesannya.

Namun untuk hari ini,rasanya kesabaran Madina sebagai anak kecil yang masih belum tahu apa-apa tak bisa dia tahan lagi.

Tatkala seorang temannya bertanya tentang sosok ayah Madina.

"Madina ayah kamu siapa dan dimana?"

Tanya Haikal salah satu teman sekolah TK saat itu,dengan polosnya Madina menjawab jika ayahnya adalah ibunya ,ibu Puspa namanya.

Sudut bibir mereka terangkat, dan gelak tawa semua pun memenuhi ruangan kelas seakan mencemooh Madina yang tak punya ayah.

"Hahahaha Madina tidak mempunyai ayah,kasian deh "

Lanjut Haikal menghinanya kemudian teman yang lain pun ikut mengejek dan memanggil Madina anak haram.

"Anak haram.

Anak haram.

Madina gak punya ayah,anak haram"

Kata itu terdengar seperti sebuah nyanyian yang merdu bagi mereka untuk menghina Madina hingga dia pun sedih dan menangis.

Entah siapa dan dari mana sebutan anak haram itu berawal dan terlontar sehingga semua temannya bisa berkata seperti itu pada Madina.

Bu guru yang melihat semuanya pun langsung melerai dan membubarkan semua teman yang menghina Madina.

Akhirnya ibu guru coba Menenangkan Madina yang sedang menangis.

"Kamu jangan menangis ya Madina,kamu anak yang kuat,ayo tersenyum kita kembali lagi ke kelas ya"

Ucap Bu Maya,guru sekolah yang selalu baik kepadanya.

...

"Tolong jelaskan Bu,mengapa mereka memanggilku anak haram?"

Tanya Madina lagi pada ibunya dengan sedikit memaksa.

"Apa itu anak haram Bu..apa?"

Madina terus bertanya hingga membuat ibunya marah dan menangis untuk yang pertama kalinya.

"Diam kamu Madina,sudah cukup,ibu tidak ingin kamu bertanya lagi seperti ini,ayo tidurlah,pergi ke kamarmu"

Jawab Bu Puspa dengan nada tinggi dan menyuruh Madina untuk segera tidur.

"Tidak mau,Madina ingin tahu dulu mengapa mereka memanggilku anak haram,dan siapa ayahku?dimana dia? Ibu selalu bilang jika ibu adalah ibu dan ayahku"

Untuk pertama kalinya Madina menjawab semua perintah ibunya,dan itu membuat Bu Puspa kembali memarahinya.

"Madina,kurang ajar ya kamu,berani kamu membantah perintah ibu?berani kamu?"

Rasanya Madina takut melihat tatapan ibunya yang terlihat sangat marah pada Madina karena tidak menurutinya.

Madina pun langsung berlari menuju kamar sambil menangis,hingga dia terlelap dalam keadaan air mata yang masih membasahi pipinya.

Saat Madina terpejam,dia sangat merasakan jika ibunya datang dan membelai rambutnya,Bu Puspa mengatakan jika dia sangat menyayangi Madina,Bu Puspa meminta maaf karena telah berkata kasar dan memarahi Madina hingga dia menangis.

"Maafkan ibu nak,ibu sangat menyayangimu,ibu tidak ingin kamu bersedih,maafkan ibu sayang"

Bu Puspa terus membelai rambut Madina dan membuat hatinya kembali tenang dengan lantunan sholawat yang selalu Bu Puspa nyanyikan sebelum Madina tidur.

Sebuah kebiasaan yang tidak pernah ibunya lupakan meski kini Madina tertidur dalam kemarahan,namun Bu Puspa masih melakukan kebiasaannya dengan menemani nya tidur dengan sholawat nya.

***

Kini Madina dan Bu Puspa hidup berdua di sebuah desa terpencil di Tasikmalaya,

Mereka memang beberapa tahun ini pindah,tapi setiap mereka melangkahkan diri menetap disebuah desa,selalu saja mendapat masalah,ini untuk kesekian kalinya mereka pindah rumah.

Dan masalahnya pun selalu sama,

Para warga selalu mengusir mereka dengan paksa karena mereka mengetahui jika Bu Puspa membesarkan seorang anak haram,yaitu Madina. 

"Usir Puspa dari sini,kami tidak ingin ada noda di kampung ini"

Pengusiran yang terjadi di Bandung sebelum mereka pindah ke Tasikmalaya begitu sangat Madina ingat.

Saat itu Madina masih terlalu kecil,hingga dia tidak memahami yang terjadi.

Segerombolan warga mendatangi rumah Bu puspa dengan teriakannya yang sangat kencang,

"Usir Puspa...usir Puspa"

Teriak warga dengan serentak terdengar begitu menyeramkan di hatinya.

Bu Puspa yang saat itu sedang melaksanakan wirid selepas solat pun langsung terbangun dengan masih mengenakan mukenanya.

Bu Puspa melihat ke arah luar dan mulai panik,

"Astagfirullah ada apa ini?"

Bu Puspa menyuruh Madina untuk tetap berada di dalam kamar,diapun menuruti semua permintaan ibunya untuk tetap diam didalam kamar.

Ibu pun pergi keluar menemui warga yang sedang mengamuk hendak mengusir mereka.

"Ada apa ini ibu-ibu ?"

Bu Puspa coba bertanya mengapa mereka sangat rusuh.

"Alah kau jangan pura-pura Puspa,kau dan anak kamu adalah noda di kampung ini,pergi kamu dari sini,kami tidak mau ada noda hitam di kampung ini"

Jawab salah seorang warga kepada Bu Puspa,dan semua begitu sangat menyakiti hatinya.

Bu Puspa bertanya dalam hatinya,mengapa mereka mengetahui jika Madina anak haram,darimana mereka tahu,padahal sebelumnya Bu Puspa tidak pernah bertemu orang yang mengetahui semua rahasianya setelah dia meninggalkan rumah orangtuanya di Sumedang,dan itupun juga karena di usir warga.

Dan disaat yang bersamaan kedua orangtua Bu Puspa datang untuk sekedar menjenguk Madina dan Bu Puspa,mereka melihat Bu puspa hampir di serang dengan lemparan batu yang cukup besar dan akan fatal akibatnya jika mengenai kepala Bu Puspa.

"Stop hentikan,"

Kakek coba menghentikan amarah warga yang hampir menyakiti Bu Puspa.

"Saya mohon tenang ibu-ibu bapak-bapak,ya Puspa akan pergi dari sini,saya mohon tenang ya"

Tak di sangka,jawaban kakek begitu sangat membuat hati Bu Puspa terluka,mengapa kakek menyetujui jika dia akan pergi dari kampung mereka,mengapa dengan semudah itu kakek mengalah pada amukan warga tanpa memberitahu yang sebenarnya jika Madina bukanlah anak haram.

Kakek menarik bu Puspa kedalam rumah,nenek pun menutup pintu rumah dan menguncinya.

Namun aksi itu tidak serta Merta membuat kerumunan warga yang hendak mengusir Madina dan Bu Puspa bubar begitu saja.

"Bapak kenapa bilang seperti itu,Puspa tidak akan pergi dari sini pak"

Tegas Bu Puspa pada kakek bahwa dirinya tidak akan pergi kemanapun meski warga mengusir nya.

"Kamu tidak lihat dengan jelas nak,mereka hampir saja menyakitimu,bahkan kau bisa saja tiada jika bapak tidak menyetujui permintaan mereka,sadarlah nak,kembalilah ke rumah dan tinggalkan anak haram itu"

Jawaban sang kakek kembali menyakiti hati Bu Puspa.

Air matanya menetes setiap kali seseorang menyebut Madina dengan sebutan anak haram.

"Cukup pak,Puspa tidak ingin lagi mendengar semua itu,Madina anak Puspa,dia bukan anak haram"

Jawab Bu Puspa dalam kekecewaan kepada ayahnya yang masih menganggap Madina sebagai anak haram.meski dia sudah tahu yang sebenarnya.

Nenek datang ke kamar Madina dan memeluk Madina yang terlihat sangat ketakutan.

Terpopuler

Comments

Ipan M24

Ipan M24

bagus ceritanya Kaka , ditunggu cerita ceritananya
semoga tambah seru ceritanya

2025-01-28

1

azzura zahira

azzura zahira

seorabg ibu memang spt itu...

2022-10-02

1

azzura zahira

azzura zahira

betul itu thor

2022-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Anak haram
2 Ibuku pekerja keras
3 singel mom
4 Ibuku bukan pendosa
5 Puspa Haerani
6 Mimpi buruk
7 Leony
8 Zulham
9 Dr asraf
10 panggilan untuk Puspa
11 keguguran
12 Kemalangan Puspa
13 penggeledahan
14 nyonya Zakaria bersalah
15 kembali ke tanah air
16 identitas baby A
17 kembali ke Indonesia
18 pulang
19 jemuran baju bayi
20 Tangisan baby Madina
21 Anak haram
22 Di usir
23 di usir part 2
24 Aisyah
25 Tiba di Cimahi
26 Di tangan yang tepat
27 David kampung
28 Pencarian Puspa
29 Nina kembali Sumedang
30 Surat cinta untuk Bu Siti
31 Ikrar Puspa
32 menuju Tasik
33 longsor
34 tiada di bencana longsor
35 David yang sebenarnya
36 Lilis
37 menceritakan masa lalu
38 pengakuan David
39 rumah baru Puspa
40 tuduhan Lilis
41 fitnah pak haris
42 Dan terjadi lagi
43 kesaksian Nizam
44 kembali ke Jakarta
45 keras kepala Lilis
46 Berasa mimpi
47 lolos dari Kematian
48 menitipkan ke panti asuhan
49 Rahasia nyonya Zakaria
50 ejekan untuk Madina
51 pertanyaan Madina
52 kembalinya Zulham
53 berharap Puspa menyukainya
54 ayah kandung Madina
55 kehadiran Zamrun
56 jangan tinggalkan ibu
57 ikut dengan Zamrun
58 air mata Puspa
59 Tamparan Puspa
60 Pertengkaran
61 Menerima kenyataan
62 Kedekatan Madina dan Zamrun
63 Teriakan Madina
64 Gagal berangkat
65 Saling mengejar
66 Madina marah
67 Jatuh ke jurang
68 Pertemuan Madina dan Zamrun
69 Mulai terjalin ikatan batin
70 Tahanan rumah
71 Tahanan rumah
72 Kabar kecelakaan Zamrun
73 Menuju air terjun
74 Takdir akhir Zamrun
75 Donor ginjal segera
76 Mencari pendonor
77 Seorang penjahat
78 Dimana Zulham ?
79 operasi Madina
80 Tertutup kain putih
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Anak haram
2
Ibuku pekerja keras
3
singel mom
4
Ibuku bukan pendosa
5
Puspa Haerani
6
Mimpi buruk
7
Leony
8
Zulham
9
Dr asraf
10
panggilan untuk Puspa
11
keguguran
12
Kemalangan Puspa
13
penggeledahan
14
nyonya Zakaria bersalah
15
kembali ke tanah air
16
identitas baby A
17
kembali ke Indonesia
18
pulang
19
jemuran baju bayi
20
Tangisan baby Madina
21
Anak haram
22
Di usir
23
di usir part 2
24
Aisyah
25
Tiba di Cimahi
26
Di tangan yang tepat
27
David kampung
28
Pencarian Puspa
29
Nina kembali Sumedang
30
Surat cinta untuk Bu Siti
31
Ikrar Puspa
32
menuju Tasik
33
longsor
34
tiada di bencana longsor
35
David yang sebenarnya
36
Lilis
37
menceritakan masa lalu
38
pengakuan David
39
rumah baru Puspa
40
tuduhan Lilis
41
fitnah pak haris
42
Dan terjadi lagi
43
kesaksian Nizam
44
kembali ke Jakarta
45
keras kepala Lilis
46
Berasa mimpi
47
lolos dari Kematian
48
menitipkan ke panti asuhan
49
Rahasia nyonya Zakaria
50
ejekan untuk Madina
51
pertanyaan Madina
52
kembalinya Zulham
53
berharap Puspa menyukainya
54
ayah kandung Madina
55
kehadiran Zamrun
56
jangan tinggalkan ibu
57
ikut dengan Zamrun
58
air mata Puspa
59
Tamparan Puspa
60
Pertengkaran
61
Menerima kenyataan
62
Kedekatan Madina dan Zamrun
63
Teriakan Madina
64
Gagal berangkat
65
Saling mengejar
66
Madina marah
67
Jatuh ke jurang
68
Pertemuan Madina dan Zamrun
69
Mulai terjalin ikatan batin
70
Tahanan rumah
71
Tahanan rumah
72
Kabar kecelakaan Zamrun
73
Menuju air terjun
74
Takdir akhir Zamrun
75
Donor ginjal segera
76
Mencari pendonor
77
Seorang penjahat
78
Dimana Zulham ?
79
operasi Madina
80
Tertutup kain putih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!