Madina anak yang selama ini ibu Puspa besarkan memang terlahir dari hubungan yang tidak sah.
kini saat Madina mulai beranjak dewasa,pencarian jati diri yang sebenarnya ingin dia ketahui.
Madina mulai mencaritahu sedikit demi sedikit tentang dirinya yang selama ini Bu Puspa rahasiakan.
dan
Semua kisahnya pun bermula dari sini
***
Melihat ayah dan ibunya banting tulang untuk membiayai sekolah kedua adiknya,
Puspa Haerani,gadis cantik berusia 20 tahun pada saat itu tak tega dan kasihan melihat kedua orangtuanya yang mulai renta harus terus bekerja keras demi kehidupan keluarganya.
Dengan terpaksa Puspa pun memutuskan untuk membantu mereka dengan pergi ke Singapura menjadi seorang TKW.
"Puspa pamit Bu,pak,doakan Puspa biar Puspa sehat disana"
Pamit Puspa meminta doa dari kedua orangtuanya agar selamat dan sukses disana,
Air mata Bu Siti pun pecah melepas kepergian Puspa merantau ke negeri sebrang untuk kesejahteraan hidup mereka.
Lain halnya dengan bapak dan kedua adiknya,
Mereka merasa senang saat Puspa memutuskan untuk bekerja di luar negri,setidaknya mereka akan mendapat jatah uang setiap bulannya,tanpa harus memikirkan bagaimana nasib Puspa disana.
"Doakan Puspa agar bisa pulang kembali dengan selamat kesini Bu?"
Puspa kembali meminta berkat kepada ibunya untuk selalu mendoakannya.
Tentunya sebagai ibu yang baik Bu Siti selalu mendoakan anaknya di setiap waktu.
Setelah tiba di Singapura Puspa di tempatkan bekerja sebagai pelayan panti pijat di sebuah tempat refleksi kesehatan di Singapura,sebuah tempat dimana orang mengaggap sebelah mata kepada pelayan pijat seperti dirinya,tanpa mengetahui bagaimana pekerjaannya.
Demi membantu perekonomian keluarganya dan melepaskan mereka dari jerat kemiskinan,Puspa rela menerima setiap amarah tuannya ketika dia melakukan kesalahan.
Tak jarang dia juga mendapat perlakuan kasar dan cacian jika dirinya melakukan kesalahan kecil,Puspa merasa bahwa dirinya harus kuat,dia tidak boleh cengeng hanya karena dihina oleh tuannya.
"Aku harus kuat,demi adik-adikku bapak dan ibu"
Ucap hati Puspa setiap mendapat perlakuan kasar dari tuannya.
Selama 3 tahun ibuku bekerja di Singapura,perlahan kemiskinan orangtua nya kini berubah,mereka berhasil membangun rumah impian mereka dari hasil keringat dirinya bekerja,begitupun adik-adik nya,Puspa berhasil membiayai mereka meski hingga lulus SMA
Karena uang yang setiap bulan ibuku kirim untuk mereka berhasil mereka kelola dengan baik,sehingga kini kehidupan mereka bisa dikatakan cukup.
Dan saat itu pula Puspa memutuskan untuk pulang dan berhenti dari pekerjaannya sebagai pelayan panti pijat.
Puspa sudah merasa tidak nyaman,karena sering kali mendapat perlakuan yang tidak baik dari beberapa pelanggan yang nakal padanya,namun meskipun begitu dia bisa menjaga diri dan kehormatannya.
Saat Puspa meminta ijin pada bapak nya di kampung yang bernama pak Sudrajat,untuk berhenti bekerja dan ingin memulai usaha di kampung,dia malah memarahi Puspa untuk tidak pulang dulu.
"Puspa sudah tidak nyaman bekerja disini pak,boleh Puspa pulang?".
"Untuk apa kamu pulang nak,di kampung susah cari pekerjaan,adikmu juga baru lulus SMA dia ingin melanjutkan kuliah nya,belum lagi si bungsu dia ingin membeli motor,dan bapak juga masih belum bisa beli sawah nak,kamu jangan dulu pulang,perpanjang lah masa kerjamu disana hingga adikmu lulus kuliah"
Jawab pak Sudrajat yang sangat membuat hati Puspa sedih dan kecewa.
Bukan karena sudah tidak nyaman bekerja,Puspa juga sudah merindukan keluarganya di Indonesia,dia sangat rindu dengan orangtua dan kedua adiknya.
Puspa pun tidak sempat mengucapkan kata "rindu" untuk keluarganya,karena pak Sudrajat terlebih dahulu melarang dia untuk pulang,
Dengan berat hati dan penuh rasa kecewa,dia terpaksa menuruti semua permintaan pak Sudrajat.
...
Puspa yang berparas cantik dengan tubuhnya yang lumayan tinggi berisi sekitar 168cm memang bisa membuat mata lelaki nakal akan menggodanya,tapi tidak dengan pelanggannya yang memang berniat ingin mendapat pijatan untuk merefleksi tubuhnya.
Mereka selalu menghormati pelayan pijat disana,terlebih pijatannya memang cukup nyaman dirasa oleh para pelanggannya,sehingga banyak pelanggan yang datang kembali mencari dirinya untuk mereka pijat,anak-anak,wanita dan pria dewasa selalu dia layani.
Tapi jika sedang berhadapan dengan pelanggan yang nakal,tak jarang mereka selalu menggoda Puspa dan banyak bertanya tentang dirinya,darimana lah,sudah menikah atau belum lah,terkadang ada saja oknum nakal yang meminta kencan dengannya.
Puspa selalu berusaha sabar dan tenang jika berhadapan dengan pelanggan seperti itu,karena jika dia sampai membuatnya tidak nyaman maka nyonya Zakaria pemilik panti pijat akan memarahi dan bahkan tidak akan membayarnya.
Suatu hari ada salah seorang pelanggan nya yang datang mencari Puspa.
"Puspa tolong kau layani tamu di kamar 11, oke"
Perintah nyonya Zakaria selaku atasan nya.
"Baik nyonya"
Puspa pun langsung bergegas ke bilik kamar no 11 dengan membawa minyak dan 2 buah handuk untuk memijat tubuh pria itu.
Dari tampang dan perawakannya pria itu seperti orang baik,rambutnya sangat rapi dan wajahnya lumayan tampan,dan memikat.
"Tolong pijat saya mba,rasanya tubuh saya sangat pegal sekali,"
Permintaan pria itu.
Puspa pun mulai membuka seluruh pakaian pria itu hingga tertinggal celana pendek yang dia kenakan,kemudian Puspa menutupi sebagian tubuh pria itu dengan handuk,dan mulai memijatnya.
Pria itu seakan menikmati setiap sentuhan pijatan Puspa,hingga dia sampai tertidur pulas karena kenikmatan pijatannya.
seiring berjalannya waktu pijatan pun telah selesai,Puspa hendak membangunkan pria itu,
"Pak bangunlah,air hangat untuk mandi sudah saya siapkan"
Puspa membangunkannya dan memberinya handuk baru untuk dia membersihkan diri,pria itupun bangun dan langsung pergi mandi.
Kemudian Puspa langsung membereskan perlengkapan pijatnya untuk kembali keluar melayani tamu lain,namun saat dia hendak pergi,tiba-tiba saja pria itu menarik tangan Puspa ke kamar mandi,sontak dia kaget dan menepis tangannya dari pria itu.
"Maaf,saya bukan wanita seperti itu"
Ucap Puspa tegas dengan kesal dan marah.
"Tenanglah hei..aku hanya ingin memberimu ini"
Pria itu memberi uang sebagai tips untuk nya,diapun menyuruh Puspa untuk tidak memberitahu nyonya Zakaria kalau dirinya sudah memberinya tips.
"Tapi,ini terlalu besar tuan"
Puspa kaget bukan kepalang,karena uang yang diberikan pria itu dirasa terlalu besar.
"Kamu pantas mendapatkannya,sekarang tolong ambilkan baju saya"
tanpa banyak bertanya lagi Puspa pun tersenyum bahagia,karena yang terpikir di pikirannya saat itu,uang tips yang diberikan pria itu akan cukup jika di satukan dengan tabungannya untuk membeli sawah dan motor untuk adiknya,sehingga dia bisa cepat pulang ke Indonesia.
"Alhamdulillah,akhirnya sebentar lagi aku akan bisa pulang,"
Ucap nya dalam hati dengan penuh senyuman.
Setelah selesai mandi,dan berbenah diri,pria itupun langsung pergi meninggalkan Puspa yang masih berasa di dalam kamar.
"Terimakasih tuan"
Ucap Puspa berterimakasih pada pria itu,namun tidak dia jawab,dia berlalu begitu saja,
Puspa mengerti,orang kaya memang seperti itu,dia pun kembali bekerja.
Saat dia kembali ke depan,dia melihat nyonya Zakaria sedang menampar salah seorang pelayan pijat temannya yang bernama Meeta TKW asal Srilanka,
"Kau membuat aku rugi,pelanggan itu marah karena tidak kamu melayaninya dengan baik,apa salahnya jika sedikit saja dia menyentuh tubuhmu,itu tidak akan membuat kamu mati"
Plak,
Sebuah tamparan kembali mendarat di pipi Meeta dari nyonya Zakaria,
Puspa langsung menolong Meeta,karena dia juga pernah berada di posisinya dulu,sama seperti Meeta,saat dirinya menolak untuk di sentuh pelanggannya,maka mereka akan mengadu kepada nyonya Zakaria dan akan menyiksanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
azzura zahira
ishh bpk nga matre bgt.. anaknya ingin pulang mlah tidak boleh
2022-10-03
0
azzura zahira
memang benar ya..jika ada orang yg bkerja di luar negri...nasib kluarga yabg di kmlung akn brangsur mmbaik dan mapan
2022-10-03
0
Qirani❤️
jadi Madina itu anak siapa
2022-09-21
0