Meeta sangat berterimakasih kepada Puspa untuk keberaniannya menghadapi nyonya Zakaria,akhirnya diapun bisa kembali ke negaranya.
"Aku tidak akan pernah melupakanmu Puspa,kau sahabat terbaikku,semoga kita bisa bertemu kembali di lain waktu dan tempat yang berbeda"
Ucap Meeta pamit pada Puspa dan memeluknya.
Begitupun dengan Leony,mereka memeluk erat Puspa sebagai tanda perpisahan mereka.
"Aku juga tidak akan pernah melupakan semua kebaikanmu kepadaku Puspa,"
Leony memeluknya seakan terasa berat untuk berpisah,Leony tidak ingin melepaskan pelukannya terakhirnya itu.
"Semoga kalian bisa menemukan takdir kalian dengan penuh kebahagiaan "
Ucap Puspa berharap yang terbaik untuk semua sahabatnya.
mereka pun pergi,entah mereka akan berjumpa kembali atau tidak,tapi doa mereka sama,mereka ingin yang terbaik untuk semuanya.
Puspa pun sudah siap untuk berangkat ke Indonesia,setelah di pikir semalaman,Zulham tidak tega membiarkannya pulang sendiri.
Akhirnya dia memutuskan untuk mengantar Puspa sampai Indonesia dengan selamat.
Sebenarnya dia tidak mengapa jika pulang sendiri,tapi melihat banyaknya barang yang dia bawa membuat Zulham khawatir akan kerepotan di perjalanan.
Sebelum berangkat dokter Asraf ingin bertemu dengan Puspa terlebih dahulu,entah apa yang ingin dia katakan padanya,dokter Asraf terlihat sangat serius.
"Sebentar ya aku menemui dokter Asraf dulu"
Ucap Puspa meminta Zulham untuk menunggunya sebentar,
Zulham pun menunggunya.
Dokter Asraf memberi sebuah dokumen pada Puspa.
"Mungkin ini akan dibutuhkan suatu waktu untukmu Puspa"
Ucap dokter Asraf memberikan dokumen itu padanya,entah apa isi dokumen itu karena dokter Asraf menyuruhnya untuk membuka dokumen tersebut setiba di rumah nanti.
"Semoga kau selamat sampai tujuanmu Puspa,maafkan aku,karena dulu aku sempat merendahkan mu"
Ucap dokter Asraf mendoakan keselamatannya.
"Tidak apa dokter,saya pun minta maaf jika saya pernah menyakiti hati dokter,insyallh semoga Allah pertemukan kita kembali dilain waktu dan tempat"
Jawabnya juga meminta maaf sebelum dia pergi.
Suasana pun kini menjadi haru,kala Puspa menatap keluar jendela bandara,
Dia menatap suasana negri Singapure untuk yang terakhir kalinya.
Negri yang telah memberikan banyak pelajaran baginya,
Negri yang telah melimpahkan rizkinya untuk keluarganya,
Negri yang telah mempertemukan dia dengan harta yang paling berharga baginya kini,yaitu baby A.
"Selamat tinggal Singapure,semua akan menjadi kenangan yang tak akan pernah aku lupakan"
Ucap Puspa lirih dalam hatinya.
Puspa dan Zulham pun akhirnya pamit pada dokter Asraf karena pesawat akan segera berangkat,
"Ayo Puspa"
Ujar Zulham.
Bagi sebagian mata yang memandang Puspa dan Zulham terlihat seperti sepasang suami istri.
di tambah keberadaan baby A di tengah mereka,sungguh pemandangan yang sangat indah.
Baby A terlihat sangat bahagia,dia terus menatap Puspa dengan penuh senyum kehangatan,baby A seakan bahagia bisa ikut dengan nya ke tanah air.
Zulham pun ikut bahagia melihat baby A yang ceria.
"Oh ya,nyonya Zakaria memanggil bayi ini dengan sebutan baby A,tapi aku sendiri belum tahu siapa nama sebenarnya "
Ucapnya disela perjalanan mereka.
Puspa pun meminta saran pada Zulham untuk nama baby A yang baik dan bermakna indah.
Zulham bukan tipikal pria yang pandai membuat nama indah untuk seorang anak,Zulham merasa ini bukan bagiannya.
"Itu bukan bagian ku,aku serahkan saja semua kepadamu,kau pasti bisa memberinya nama yang indah dan bermakna yang baik untuk kehidupannya"
Jawab Zulham mempercayakan semuanya pada Puspa.
Baby A terus tersenyum pada Puspa.
Meski ini pengalaman pertamanya mengurus seorang bayi,namun dia terlihat sangat lihai dan pandai mengurus baby A.
Puspa sangat bisa mendiamkan baby A kala dia menangis,
dia juga begitu telaten menidurkan baby A meski dia bukan ibu kandungnya.
Entah apa yang ada didalam pikiran puspa.tiba-tiba saja sebuah nama terucap dari mulutnya.
"Ameena nur Madina"
Ucap Puspa dengan spontan,mengingat bayi mungil berparas cantik,berkulit putih,bermata sipit dengan hidungnya yang mancung seperti keturunan Arab ini.
"Bagaimana Zul,apa kau suka dengan nama itu"
Tanya Puspa serius.
Zulham sangat menyukai nama yang dibuatnya untuk baby A,dia memuji Puspa untuk nama yang indah itu.
"Semoga kelak kau bisa menjadi anak yang baik Madina"
Doa Zulham untuk baby A.
Seakan mengerti dengan semua yang Zulham ucapkan kepadanya,Madina pun tersenyum manis saat dia dipanggil dengan nama barunya.
Zulham dan Puspa pun tersenyum bahagia.
***
Di rumah Puspa,di daerah Sumedang,semua sangat khawatir karena sudah seminggu ini,Puspa tidak bisa dihubungi.
Bu Siti dan pak Sudrajat sangat menghawatirkan keadaan anaknya itu
"Kemana Puspa,mengapa dia tidak bisa dihubungi sampai saat ini,bagaimana ini pak?"
Bu Siti begitu sangat mencemaskan anaknya.
Sebagai ayah,pak Sudrajat yang hanya memikirkan uang,hari itupun dia juga ikut cemas dengan kabar putri sulungnya yang sulit untuk dihubungi.
Mereka coba menanyakan kabar pada agen yang mengirimkan Puspa ke Singapure ,namun dia tak kunjung memberi jawaban yang pasti.
"Semoga kau baik-baik saja anakku"
Harap Bu Siti,akan keselamatan Puspa.
...
Zulham menatap Puspa yang terlelap dengan memeluk Ameena,hingga akhirnya kepala Puspa mendarat di bahu Zulham,
Zulham pun tak mengerti dengan perasaanya,saat dia bersandar di bahunya.
Detak jantung Zulham begitu kencang tak terkendali,
Pertemuan mereka memang singkat,namun mereka bisa langsung dekat,karena sesama perantau di negri orang,sudah menjadi tanggung jawab masing-masing menjaga saudara setanah air disana.
Zulham yang bekerja di sebuah perusahaan ternama di Singapura akhirnya mengambil cuti untuk bisa mengantarkan Puspa dengan selamat,
Zulham asli Jakarta,ibunya Minang.
Sudah hampir 7 tahun Zulham bekerja di Singapure dan masih di kantor yang sama,
Ayah Zulham sudah tiada,beliau sudah meninggal saat dia masih kecil,ibunya menikah lagi dengan orang Jakarta sehingga ibunya kini menetap di Jakarta.
Zulham dan Puspa pun tiba di bandara Jakarta,dia sangat senang,akhirnya dia bisa kembali ke tanah airnya dengan selamat,
Rasa haru yang mendalam seakan tidak percaya jika langkahnya kini berpijak di tanah kelahirannya.
"Masha allah Zulham,aku begitu sangat merindukan negri ini,ya Allah"
Puspa jingkrak karena bahagia bisa sampai Jakarta.
Serasa mimpi setelah 3 tahun akhirnya dia bisa kembali dengan membawa Madina bersamanya.
"Tapi tunggu dulu Puspa,kau masih harus menempuh perjalanan kembali dari Jakarta menuju rumahmu,namun ini sudah terlalu malam,alangkah baiknya kau pergi ke rumah ku dulu,"
Zulham menawarkan diri untuknya ikut bersama ya sebelum pergi ke Sumedang.
Akhirnya merekapun pergi menuju rumah Zulham dan ibunya tinggal.
Sebuah rumah besar dan mewah yang cukup membuatnya kagum akan keindahan dan kebesaran rumah tersebut.
Dus asisten rumah tangga menyambut kedatangan mereka.
Mereka sangat bahagia karena Zulham sudah pulang dari Singapura.
Ibunya Zulham keluar dari kamarnya,
Sosok wanita berhijab berusia sekitar 50 tahun yang masih terlihat sehat dan cantik.
"Assalamualaikum Bu"
Ucap Puspa mengucap salam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Qirani❤️
bisa jadi Zulham jatuh cinta nih
2022-09-29
1