Chapter 16 - Dunia Arcia

"Ahh, kembali ke topik. Bisakah kau langsung mengatakannya, tentang dunia Arcia kepadaku?"

"Sekarang?" Aku menggangukan kepala, tentu saja! Kau membuat aku semakin penasaran. "Baik, kalau begitu ... Beritahu pacarmu untuk menggengam erat tangan anda ..."

"Untuk apa?" Aku melirik ke arah Liya. Ah, sial! Jika dipikir-pikir lagi aku lupa kapan saya terakhir kali melakukannya?

" ... Katakan saja, bahwa anda tidak pernah bergandengan tangan dengan gadis, bukan?" Kau, jangan mengatakannya dengan keras!

Sistem membuat wajahku memerah, bolehkah aku memberikan semacam tinju untuk membalas?

Ah, sial! Jika dia sudah memiliki wujud, maka aku akan berjanji memberikan dia sebuah pukulan, ya! Semacam itu.

"Sudahlah ... Jangan memikirkan yang aneh-aneh lagi. Bukankah ini kesempatan Tuan? Untuk bisa bergandengan tangan dengan gadis? Atau ... Ahh, baiklah ... Saya akan anggap ini sebagai misi." Misi katamu? Jangan bercanda!

[Misi dadakan : Menggengam tangan Liya]

[Hadiah : 50 tembaga]

"Kau ..." Aku mengepalkan tangan dengan keras, dia serius melakukannya?! Sungguh, kupikir sistem sangat ingin dipukul wajahnya.

"Aku bahkan tidak terlihat, bagaimana caramu melakukan itu?" Oh ya, benar. Bertanya-tanya kenapa setiap hal yang aku pikirkan bisa dengan mudah terbaca olehnya. "Karena aku adalah sistem, aku memiliki kemampuan itu. Dan, kau ingin mengetahui Dunia Arcia atau tidak?! Cepatlah, genggam tangan gadis itu!"

"Kau ... Apakah kau mengira itu mudah?" Tentu itu sangat sulit, dan menurutku tidak semua orang bisa melakukannya.

"Ahh, karena inilah Tuan sulit menemukan pacar."

"Aku ..." Ini ... Seperti sistem sedang mengejek saya? Tidak! Aku tidak boleh ragu, menggengamnya saja bukan? Itu memang sulit bagiku, tapi saya akan melakukannya!

"Seperti ini?" Aku meraih pergelangan tangan Liya.

"Ahh, Tuan ... Apa yang kau?" Ahh, ini dia, bagian paling memalukan. Maafkan aku Liya, tapi ini demi misi! Ya, misi!

"Selamat ... Anda berhasil ... Misi berhasil ... Horee ..." Ucapan selamat macam apa itu? Kenapa seperti dia mengatakannya dengan malas? "Lalu ... Karena kalian sudah siap ..."

"Liya ... Bisakah kau menggengam dengan erat?" Aku menoleh ke jari tanganku, "Yah ... Ummm ... Begini."

"Anda ingin saya melakukan seperti ini?" Liya sedikit merapatkan sesuatu, ah, benar! Itu dia maksudku. Lalu, eh?! kenapa dia bisa semudah itu melakukannya?

"Teleportasi!" Apa sistem baru saja mengatakan mantra itu? Ya, semacam mantra pemindahan. Kemudian, itu memunculkan lingkaran sihir di bawah kaki kami.

"Apa?! Tunggu, kau tidak pernah mengatakan akan membawaku langsung kesana?!" Aku mengatakan itu dengan penuh ketakutan, dia berniat mengirim kami ke tempat asing lagi!

Ah, lupakan saja soal membawaku ke Dunia Arcia, aku bahkan belum menjelajahi semua pulau ini!

***

"Tuan ... Apa itu tadi?" Liya bertanya, masih bingung.

"Ceritanya panjang, kau tidak akan mengerti. Pokoknya, sistem membawa kita ke tempat yang namanya Dunia Arcia ..."

"Sistem ... Dunia Arcia?" Liya menggangukan kepala, dia pasti ingin mengatakan, "Saya mengerti." Tapi aku meragukannya.

"Lalu ... Untuk selanjutnya ..." Ini masih di daratan? Syukurlah, aku kira dia akan membawaku ke lokasi berbahaya. Dan sepertinya ini bukan berada di dalam bangunan, mirip seperti ...

"Sebuah padang rumput?" Itu adalah lapangan hijau yang luas, disekitar kami terdapat ribuan bunga, lalu untuk di lokasi tertentu terdapat semacam.

"Bangunan ... Anda diteleportasi ke daerah Barat tepatnya." Barat?

"Kerajaan manusia maksudmu?" Jadi dunia Arcia yang dimaksud adalah, kota manusia! Oh, jika saya tahu lebih awal maka aku mungkin akan mengatakan, "Tidak, aku masih perlu meningkatkan kekuatan lagi." Atau, "Mungkin lain kali saja."

Ya, untuk alasan tertentu aku perlu lebih kuat lagi. Dan, memang saya berencana akan pergi kesini tapi pada saat saya sudah kuat. Aku tidak tahu kenapa, tapi saya perlu menjadi kuat terlebih dahulu, sebelum menginjakan kaki di tempat ini.

"Ahh, semuanya sudah kacau sekarang ..."

"Tidak sepenuhnya demikian, dengan level yang Tuan miliki, itu sudah cukup untuk menjadi petualang di serikat." Serikat? Tunggu, tempat dimana kita mengambil misi lalu mendapat hadiah. "Ya, serikat petualang. Tempat Tuan bisa bekerja menghasilkan uang, itu lebih baik daripada tidak mendapatkan pekerjaan bukan?"

Aku rasa demikian, tapi, bukankah aku sudah memiliki sistem? Yang bisa memberikanku misi lalu uang hasil pekerjaan.

"Itulah misi anda sekarang! Ya, mencari gedung serikat di kota! Semoga beruntung!"

"Mencari serikat katamu? Bagaimana bisa aku menemukannya jika aku pun tidak mengetahui dimana kota berada?" Ini konyol, sistem memberikan misi sulit di awal. Aku ragu ada kota terdekat di sekitar ini, "Atau mungkin ada?!"

***

"Apakah kalian adalah pendatang baru?" Aku menggangukan kepala, dia memang adalah seorang prajurit ... Dari pakaiannya serta senjata yang dibawanya, sekali dilihat pun dia memang seorang tentara, "Kalian pasti pernah mendengarnya, bahwa kami perlu mengambil biaya masuk untuk pengunjung."

Prajurit mengangkat tangganya ke arahku, dari caranya melakukannya, dia pasti bermaksud untuk meminta uang.

"Tenang, kau hanya perlu memberikan dia uang. Lalu dia akan membiarkanmu lewat." Baik, aku rasa diriku sudah mengerti akan hal itu.

"Ini, 10 tembagamu ..." Ditambah biaya masuk untuk Liya, yup! Aku menghitungnya dengan tepat, ternyata hasil dari belajarku di dunia lama bisa berguna di dunia ini?

"Hmmm ... Apakah kalian adalah pengungsi atau semacamnya?" Ini, pertanyaan apa yang diberikan oleh prajurit? "Ahh, maksudku, kalian pasti pindah dari tempat tinggal lama kalian, bukan? Karena peperangan?"

Aku tidak tahu apa yang dia maksud 'Peperangan' tapi melihat bagaimana cara prajurit menatap pakaian kami, kurasa aku sudah menemukan jawabannya.

"Ya, karena satu alasan kami pindah. Disana terlalu berbahaya untuk kami, jadi ..."

"Aku mengerti, kau sudah boleh masuk sekarang." Benarkah? Hanya begini saja? Dan, hei! Kau bahkan tidak menanyakan tentang senjata yang kami bawa. "Ngomong-ngomong, bocah ..."

Ini ... Ada apa lagi?

"Ya? Apa ada yang salah?" Gawat, apakah dia menyadarinya?

"Aku hanya sekedar mengingatkan, jangan sampai kau menjadi budak karena tidak mempunyai uang. Terutama bagi gadis disana, dia pasti akan mendapatkan masalah jika kau tidak melindunginya dengan baik." Maksudmu Liya?

Aku menoleh gadis disampingku ketika prajurit itu memperhatikannya, "Ahhh, sudahlah ... Pokoknya orang yang paling harus kau hindari adalah pedagang budak, kau tahu, dia terlihat sangat menarik perhatian. Dan itu adalah masalahnya!"

Tunggu, seperti prajurit mengatakan bahwa kecantikan Liya adalah sumber dari masalah? Apakah bisa seperti itu?

"Aku pikir itu masuk akal, dia mungkin bisa menjadi barang dagangan yang bagus. Jadi, masuk akal jika ada pedagang budak yang menginginkannya." Sistem mengatakan itu.

"Bukankah itu sangat gawat?!" Ya, aku tidak rela Liya direbut, apalagi dijadikan budak oleh orang lain. Pokoknya tidak boleh, jangan sampai aku lengah.

"Untuk alasan seperti itulah, Tuan harus menjadi lebih kuat agar bisa melindunginya." Itu masuk akal, dan, "Bergabung dengan serikat mungkin adalah jawabannya."

Episodes
1 Chapter 1 - Game
2 Chapter 2 - Pacar
3 Chapter 3 - Slime
4 Chapter 4 - Petualangan di dunia lain
5 Chapter 5 - Malam yang singkat
6 Chapter 6 - Serigala
7 Chapter 7 - Rumah
8 Chapter 8 - Labirin
9 Chapter 9 - Peti Harta
10 Chapter 10 - Hadiah
11 Chapter 11 - Mandi
12 Chapter 12 - Bos
13 Chapter 13 - Kemampuan Istimewa
14 Chapter 14 - Kekuatan
15 Chapter 15 - Misi Di Labirin Pertama, Berhasil
16 Chapter 16 - Dunia Arcia
17 Chapter 17 - Serikat Petualang
18 Chapter 18 - Misi Pertama
19 Chapter 19 - Penginapan
20 Chapter 20 - Kencan Di Kota Pertama
21 Chapter 21 - Penguntit
22 Chapter 22 - Rencana
23 Chapter 23 - Menyelamatkan Salsa
24 Chapter 24 - Menangkap Buronan
25 Chapter 25 - Bertarung
26 Chapter 26 - Pertarungan
27 Chapter 27 - Merampas
28 Chapter 28 - Petualang Perak
29 Chapter 29 - Kastil
30 Chapter 30 - Kontrak
31 Chapter 31 - Naga
32 Chapter 32 - Kencan Part 2
33 Chapter 33 - Kemunculan Naga
34 Chapter 34 - Gelar
35 Chapter 35 - Misi Paling Sulit Peringkat D
36 Chapter 36 - Mengawal
37 Chapter 37 - Perampok Di Gunung
38 Chapter 38 - Bermalam
39 Chapter 39 - Teman Baru
40 Chapter 40 - Meninggalkan Gunung
41 Chapter 41 - Makanan Kesukaan
42 Chapter 42 - Kota Rithea
43 Chapter 43 - Monster Laut
44 Chapter 44 - Naik Peringkat Ke C
45 Chapter 45 - Speed Up
46 Chapter 46 - Permintaan Mendesak
47 Chapter 47 - Pembunuh
48 Chapter 48 - Serangan
49 Chapter 49 - Sesuatu Yang Besar Itu Adalah
50 Chapter 50 - Ibu Kota
51 Chapter 51 - Skill Pengganti
52 Chapter 52 - Misi Menyusup Dimulai
53 Chapter 53 - Labirin Kota Rithea
54 Chapter 54 - Lantai 1 Labirin Serikat Rithea
55 Chapter 55 - Lantai Tiga Labirin Rithea
56 Chapter 56 - Labirin Lantai 3
57 Chapter 57 - [Gerbang]
58 Chapter 58 - Lantai 8 dan 9
59 Chapter 59 - Lantai Dua Belas
60 Chapter 60 - Lantai 15
61 Chapter 61 - Lantai 20
62 Chapter 62 - Kraken
63 Chapter 63 - Kabur
64 Chapter 64 - Misi Mata-Mata Selesai
65 Chapter 65 - Gadis Penyembuh
66 Chapter 66 - Desa Yang Diserang
67 Chapter 67 - Anak Baru
68 Chapter 68 - Hanz
69 Chapter 69 - Rencana Gila Dimulai
70 Chapter 70 - Membeli Zirah
71 Chapter 71 - Masa Lalu Sistine
72 Chapter 72 - Pilihan Sulit
73 Chapter 73 - Dua Minggu
74 Chapter 74 - Turnamen
75 Chapter 75 - Persiapan Turnamen
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 1 - Game
2
Chapter 2 - Pacar
3
Chapter 3 - Slime
4
Chapter 4 - Petualangan di dunia lain
5
Chapter 5 - Malam yang singkat
6
Chapter 6 - Serigala
7
Chapter 7 - Rumah
8
Chapter 8 - Labirin
9
Chapter 9 - Peti Harta
10
Chapter 10 - Hadiah
11
Chapter 11 - Mandi
12
Chapter 12 - Bos
13
Chapter 13 - Kemampuan Istimewa
14
Chapter 14 - Kekuatan
15
Chapter 15 - Misi Di Labirin Pertama, Berhasil
16
Chapter 16 - Dunia Arcia
17
Chapter 17 - Serikat Petualang
18
Chapter 18 - Misi Pertama
19
Chapter 19 - Penginapan
20
Chapter 20 - Kencan Di Kota Pertama
21
Chapter 21 - Penguntit
22
Chapter 22 - Rencana
23
Chapter 23 - Menyelamatkan Salsa
24
Chapter 24 - Menangkap Buronan
25
Chapter 25 - Bertarung
26
Chapter 26 - Pertarungan
27
Chapter 27 - Merampas
28
Chapter 28 - Petualang Perak
29
Chapter 29 - Kastil
30
Chapter 30 - Kontrak
31
Chapter 31 - Naga
32
Chapter 32 - Kencan Part 2
33
Chapter 33 - Kemunculan Naga
34
Chapter 34 - Gelar
35
Chapter 35 - Misi Paling Sulit Peringkat D
36
Chapter 36 - Mengawal
37
Chapter 37 - Perampok Di Gunung
38
Chapter 38 - Bermalam
39
Chapter 39 - Teman Baru
40
Chapter 40 - Meninggalkan Gunung
41
Chapter 41 - Makanan Kesukaan
42
Chapter 42 - Kota Rithea
43
Chapter 43 - Monster Laut
44
Chapter 44 - Naik Peringkat Ke C
45
Chapter 45 - Speed Up
46
Chapter 46 - Permintaan Mendesak
47
Chapter 47 - Pembunuh
48
Chapter 48 - Serangan
49
Chapter 49 - Sesuatu Yang Besar Itu Adalah
50
Chapter 50 - Ibu Kota
51
Chapter 51 - Skill Pengganti
52
Chapter 52 - Misi Menyusup Dimulai
53
Chapter 53 - Labirin Kota Rithea
54
Chapter 54 - Lantai 1 Labirin Serikat Rithea
55
Chapter 55 - Lantai Tiga Labirin Rithea
56
Chapter 56 - Labirin Lantai 3
57
Chapter 57 - [Gerbang]
58
Chapter 58 - Lantai 8 dan 9
59
Chapter 59 - Lantai Dua Belas
60
Chapter 60 - Lantai 15
61
Chapter 61 - Lantai 20
62
Chapter 62 - Kraken
63
Chapter 63 - Kabur
64
Chapter 64 - Misi Mata-Mata Selesai
65
Chapter 65 - Gadis Penyembuh
66
Chapter 66 - Desa Yang Diserang
67
Chapter 67 - Anak Baru
68
Chapter 68 - Hanz
69
Chapter 69 - Rencana Gila Dimulai
70
Chapter 70 - Membeli Zirah
71
Chapter 71 - Masa Lalu Sistine
72
Chapter 72 - Pilihan Sulit
73
Chapter 73 - Dua Minggu
74
Chapter 74 - Turnamen
75
Chapter 75 - Persiapan Turnamen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!