Chapter 4 - Petualangan di dunia lain

"Liya ... Sekarang!"

"Baik!"

Seekor slime yang terpisah dari kawanannya, itu seperti sebuah sasaran empuk bagi kami yang kemudian langsung menyerbunya dari dua sisi yang berlawan.

[Naik level]

[Profesi : Pendekar pedang level 3]

*Bagus, sepertinya itu berhasil membuatku naik level setelah mengalahkannya. Begitupun dengan Liya yang mungkin akan segera menyusul.

Harus cepat-cepat menghabisi setiap monster yang ada di hutan ini untuk bertambah kuat*.

Aku merasa, bukan tidak mungkin suatu saat nanti aku tiba-tiba dipertemukan dengan seekor monster yang lebih buas dan merepotkan dari slime tadi. Jadi, saya semacam melakukan persiapan untuk kemungkinan terburuk.

Oh ya, sebelumnya, sistem memberitahuku bahwa saya memiliki satu misi penting yang terdengar cukup menarik.

[Membunuh 20 slime, anda akan mendapatkan satu tenda kemah untuk bermalam ...]

Ya, itu dia yang aku butuhkan! Sebuah tempat tinggal meskipun tidak permanen.

Aku rasa petualangan ini mungkin akan terasa sangat berat untukku yang sebelumnya sudah terbiasa tidur di ranjang yang empuk.

Dan, tidur langsung di bawah sinar bulan bukan hal yang aku inginkan. Jadi, aku langsung menerima misi tersebut tanpa pikir panjang.

"Sistem? Apakah ini yang kedua puluh?"

[Menghitung ... Satu ... Dua ... Dan ...]

[Selamat, anda berhasil menyelesaikan misi! Menyiapkan hadiah ...]

Baik, ini yang aku tunggu-tunggu. Sebuah tenda yang terbuat dari kain ... Dan, bom! Itu seperti mengeluarkan semacam ledakan asap sebelum dia muncul tepat dihadapanku!

"Ya ... Ini adalah tempat tinggalku sekarang, aku yakin ... Suatu saat pasti akan lebih baik lagi." Ini benar-benar menyedihkan, aku pikir sistem sudah sedikit membohongiku.

Berbeda dari yang ada di dalam pikiranku, setidaknya itu hanya mampu ditinggali oleh kurang lebih satu orang, dengan satu alas tidur yang terbuat dari kain, lengkap dengan selimutnya.

"Emmm, tuan bisa menggunakanya ... Aku tidak keberatan jika harus tidur di luar ..."

"Apa kau yakin? Bagaimana jika kau kedinginan di luar sana?" Aku menoleh ke arah gadis di sampingku.

Benar, di malam hari udara pasti akan terasa jauh berbeda dibandingkan pada siang hari. Aku khawatir dia akan terserang flu jika terlalu kedinginan.

Saya pikir, lebih baik aku yang tidur diluar. Berbaring di tanah yang keras, ah! Tidak, tidak! Itu mungkin akan terasa tidak nyaman! Tapi, bukanlah lebih baik jika aku segera terbiasa dengan itu?

"Anda terlalu banyak berfikir. Saya menyarankan, untuk tuan dan gadis itu bersama-sama menggunakannya."

Pufff, itu seperti membuatku tersedak setelah mendengarnya.

"B-B-Bagaimana mungkin? Aku, tidur seranjang denganya?"

"... Itu bahkan tidak dilengkapi dengan ranjang, anda berimajinasi terlalu tinggi." Hmmm ... Aku seperti bisa merasakan sistem mengatakan itu dengan sedikit merendahkanku.

Sebagian diriku tentu merasa senang dengan ini dan, tunggu! Tenangkan dirimu! Ini hanya tentang tidur disampingnya. Ya, tidak lebih! Begitu aku menoleh ke arah gadis tersebut ... Liya langsung memandangiku penasaran.

"Hmmm ...?" Sial, ini semakin sulit! Bagaimana caraku untuk mengatakan itu kepadanya?

"Emmm ... Bagaimana jika kita menyiapkan makan malam terlebih dahulu?" Yah, biarkan saja. Aku bisa membahas itu lagi setelah selesai mengisi perutku yang mulai mengeluarkan suara berisik.

Mengenai menu makan malam? Aku bingung untuk memilihnya, saya hanya memburu slime hari ini dan aku sudah menjual semuanya untuk melunasi hutang dan mendapatkan tenda.

Tunggu, aku pikir kami tidak benar-benar kehabisan daging.

"Daging hyena, kita bisa memakan itu!" Ya, benar, kenapa aku bisa lupa bahwa kami pernah mendapatkannya tadi?

Memang sedikit terasa hangus tapi aku tidak mempermasalahkannya.

"Itu ide yang bagus, kalau begitu kita hanya perlu menyalakan api untuk mengolahnya ..." Whoah ... Apakah Liya berniat menggunakan sihirnya lagi?

Dan seperti yang sudah kami tentukan, itu adalah daging hyena bakar yang akan menjadi menu makan malam kami, sekaligus makanan pertama yang aku santap di dunia ini.

Liya yang bertugas memasak sementara aku hanya diam menunggu sampai itu benar-benar bisa dimakan. Bertanya-tanya bagaimana rasanya setelah Liya mengatakan itu sudah matang?

"Ummm ... Kupikir ini cukup enak ..." Memang, hanya sedikit kurang bumbu tapi sungguh, ini benar-benar terasa nikmat bagiku.

"Baguslah, kali ini aku bisa berguna bagi tuan ..."

"Itu tidak benar, kau sangat membantu mengalahkan mereka. Bahkan, bisa dibilang jika bukan karena sihir bola apimu itu, aku mungkin akan kesulitan mendapatkan daging ini."

"Emmm, benarkah?" Liya menjawab sambil sedikit menyembunyikan wajah.

Apa ada yang salah dari kalimatku? Itu ... Seperti membuat pipinya sedikit memerah?

Mendorong hal tersebut ... Selanjutnya, setelah makan malam apa yang akan kami lakukan? Kupikir itu adalah waktu tidur bagi kami karena hari sudah berganti menjadi larut malam.

***

"Maaf jika ini terasa sempit, aku berjanji akan membangun rumah setelah mendapatkan cukup banyak uang."

"Tidak masalah, aku tidak keberatan ..."

Serius? Apakah hanya sampai disitu pembicaraan yang dapat kami lakukan? Ini terasa sangat canggung, itu mungkin karena dibelakang tubuhku terdapat Liya yang sedang tidur.

Ngomong-ngomong, benar kata sistem bahwa Liya tidak bisa menentang printahku begitu aku menyuruhnya untuk menggunakan tenda bersama.

Dan, sepertinya dia terlihat cukup gugup. Berfikir apa penyebabnya ...? Yah, tidak mungkin Liya tidak akan khawatir aku akan berbuat sesuatu bukan?

"Hmmm ...?" Ini, yang benar saja?! Aku baru saja memikirkan hal yang aneh ketika seseorang tiba-tiba memelukku dari belakang!!!

"Liya? Apa yang kau-"

"Kita adalah kekasih bukan? Mengapa tuan begitu gugup?" Cukup, jangan mengatakan itu lagi, oke? Aku bisa saja kehilangan kendali jika kau terus melanjutkannya.

"Aku tidak keberatan." Apa tadi dia mengatakan sesuatu?

"Bisakah kau mengatakannya sekali lagi?"

"Ummm ... Aku bilang ... Aku-"

"Cukup ..." Kalimat dia terpotong tepat saat aku menyentuh bibirnya dengan jariku.

Pandangan kedua bola mata kami bertemu begitu saya memutuskan untuk membalikan badan, dan ... Ini adalah pertama kalinya saya berada dalam jarak begitu dekat ketika menatap matanya.

Sungguh indah, rambutnya yang berkilau, kulitnya yang begitu halus, dan yang tidak kalah pentingnya dia memiliki tubuh yang sudah melewati fase pertumbuhan.

Sempurna, dia benar-benar sudah memenuhi syarat menjadi pacar idamanku. Mulai dari detik ini, aku kemudian membuat janji pada diriku sendiri untuk tidak akan membuatnya menyesal karena sudah memilihku sebagai pasangan hidupnya.

"Tunggu ... Tunggu sampai waktunya tiba ..." Aku mengepal tanganku keras. Itu benar, sampai aku benar-benar cukup kuat untuk bisa melindunginya, saya harus bisa bertahan dari perasaan ini!

Terpopuler

Comments

💜purple★Afrel🎯

💜purple★Afrel🎯

ayolah berusaha agar orang yg km cintai itu banggdpadamu😉

2022-11-16

1

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

masih can ngarti aa, klo loncat bab suka lebih gk ngarti lagi, soal na alur na teu tahu semua aa , jdi ngarti teu ngarti bc we

2022-11-10

3

Zafrullah Effendy

Zafrullah Effendy

nice.....

2022-11-03

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Game
2 Chapter 2 - Pacar
3 Chapter 3 - Slime
4 Chapter 4 - Petualangan di dunia lain
5 Chapter 5 - Malam yang singkat
6 Chapter 6 - Serigala
7 Chapter 7 - Rumah
8 Chapter 8 - Labirin
9 Chapter 9 - Peti Harta
10 Chapter 10 - Hadiah
11 Chapter 11 - Mandi
12 Chapter 12 - Bos
13 Chapter 13 - Kemampuan Istimewa
14 Chapter 14 - Kekuatan
15 Chapter 15 - Misi Di Labirin Pertama, Berhasil
16 Chapter 16 - Dunia Arcia
17 Chapter 17 - Serikat Petualang
18 Chapter 18 - Misi Pertama
19 Chapter 19 - Penginapan
20 Chapter 20 - Kencan Di Kota Pertama
21 Chapter 21 - Penguntit
22 Chapter 22 - Rencana
23 Chapter 23 - Menyelamatkan Salsa
24 Chapter 24 - Menangkap Buronan
25 Chapter 25 - Bertarung
26 Chapter 26 - Pertarungan
27 Chapter 27 - Merampas
28 Chapter 28 - Petualang Perak
29 Chapter 29 - Kastil
30 Chapter 30 - Kontrak
31 Chapter 31 - Naga
32 Chapter 32 - Kencan Part 2
33 Chapter 33 - Kemunculan Naga
34 Chapter 34 - Gelar
35 Chapter 35 - Misi Paling Sulit Peringkat D
36 Chapter 36 - Mengawal
37 Chapter 37 - Perampok Di Gunung
38 Chapter 38 - Bermalam
39 Chapter 39 - Teman Baru
40 Chapter 40 - Meninggalkan Gunung
41 Chapter 41 - Makanan Kesukaan
42 Chapter 42 - Kota Rithea
43 Chapter 43 - Monster Laut
44 Chapter 44 - Naik Peringkat Ke C
45 Chapter 45 - Speed Up
46 Chapter 46 - Permintaan Mendesak
47 Chapter 47 - Pembunuh
48 Chapter 48 - Serangan
49 Chapter 49 - Sesuatu Yang Besar Itu Adalah
50 Chapter 50 - Ibu Kota
51 Chapter 51 - Skill Pengganti
52 Chapter 52 - Misi Menyusup Dimulai
53 Chapter 53 - Labirin Kota Rithea
54 Chapter 54 - Lantai 1 Labirin Serikat Rithea
55 Chapter 55 - Lantai Tiga Labirin Rithea
56 Chapter 56 - Labirin Lantai 3
57 Chapter 57 - [Gerbang]
58 Chapter 58 - Lantai 8 dan 9
59 Chapter 59 - Lantai Dua Belas
60 Chapter 60 - Lantai 15
61 Chapter 61 - Lantai 20
62 Chapter 62 - Kraken
63 Chapter 63 - Kabur
64 Chapter 64 - Misi Mata-Mata Selesai
65 Chapter 65 - Gadis Penyembuh
66 Chapter 66 - Desa Yang Diserang
67 Chapter 67 - Anak Baru
68 Chapter 68 - Hanz
69 Chapter 69 - Rencana Gila Dimulai
70 Chapter 70 - Membeli Zirah
71 Chapter 71 - Masa Lalu Sistine
72 Chapter 72 - Pilihan Sulit
73 Chapter 73 - Dua Minggu
74 Chapter 74 - Turnamen
75 Chapter 75 - Persiapan Turnamen
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 1 - Game
2
Chapter 2 - Pacar
3
Chapter 3 - Slime
4
Chapter 4 - Petualangan di dunia lain
5
Chapter 5 - Malam yang singkat
6
Chapter 6 - Serigala
7
Chapter 7 - Rumah
8
Chapter 8 - Labirin
9
Chapter 9 - Peti Harta
10
Chapter 10 - Hadiah
11
Chapter 11 - Mandi
12
Chapter 12 - Bos
13
Chapter 13 - Kemampuan Istimewa
14
Chapter 14 - Kekuatan
15
Chapter 15 - Misi Di Labirin Pertama, Berhasil
16
Chapter 16 - Dunia Arcia
17
Chapter 17 - Serikat Petualang
18
Chapter 18 - Misi Pertama
19
Chapter 19 - Penginapan
20
Chapter 20 - Kencan Di Kota Pertama
21
Chapter 21 - Penguntit
22
Chapter 22 - Rencana
23
Chapter 23 - Menyelamatkan Salsa
24
Chapter 24 - Menangkap Buronan
25
Chapter 25 - Bertarung
26
Chapter 26 - Pertarungan
27
Chapter 27 - Merampas
28
Chapter 28 - Petualang Perak
29
Chapter 29 - Kastil
30
Chapter 30 - Kontrak
31
Chapter 31 - Naga
32
Chapter 32 - Kencan Part 2
33
Chapter 33 - Kemunculan Naga
34
Chapter 34 - Gelar
35
Chapter 35 - Misi Paling Sulit Peringkat D
36
Chapter 36 - Mengawal
37
Chapter 37 - Perampok Di Gunung
38
Chapter 38 - Bermalam
39
Chapter 39 - Teman Baru
40
Chapter 40 - Meninggalkan Gunung
41
Chapter 41 - Makanan Kesukaan
42
Chapter 42 - Kota Rithea
43
Chapter 43 - Monster Laut
44
Chapter 44 - Naik Peringkat Ke C
45
Chapter 45 - Speed Up
46
Chapter 46 - Permintaan Mendesak
47
Chapter 47 - Pembunuh
48
Chapter 48 - Serangan
49
Chapter 49 - Sesuatu Yang Besar Itu Adalah
50
Chapter 50 - Ibu Kota
51
Chapter 51 - Skill Pengganti
52
Chapter 52 - Misi Menyusup Dimulai
53
Chapter 53 - Labirin Kota Rithea
54
Chapter 54 - Lantai 1 Labirin Serikat Rithea
55
Chapter 55 - Lantai Tiga Labirin Rithea
56
Chapter 56 - Labirin Lantai 3
57
Chapter 57 - [Gerbang]
58
Chapter 58 - Lantai 8 dan 9
59
Chapter 59 - Lantai Dua Belas
60
Chapter 60 - Lantai 15
61
Chapter 61 - Lantai 20
62
Chapter 62 - Kraken
63
Chapter 63 - Kabur
64
Chapter 64 - Misi Mata-Mata Selesai
65
Chapter 65 - Gadis Penyembuh
66
Chapter 66 - Desa Yang Diserang
67
Chapter 67 - Anak Baru
68
Chapter 68 - Hanz
69
Chapter 69 - Rencana Gila Dimulai
70
Chapter 70 - Membeli Zirah
71
Chapter 71 - Masa Lalu Sistine
72
Chapter 72 - Pilihan Sulit
73
Chapter 73 - Dua Minggu
74
Chapter 74 - Turnamen
75
Chapter 75 - Persiapan Turnamen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!