Bab 17

"Kenapa?"

"Masih bertanya? Hah! Sepertinya aku lupa mengajarkannya tentang sitausi dan kondisi," ujar Fernand geleng-geleng kepala.

"Sudah ku katakan kan? Aku mengikuti jejak Ayah ku yang bijaksana," ledek Adam tidak mau kalah.

"Adam... perkataan Ayah mu benar. Kamu tidak boleh menyukai Starla. Dia sudah menikah dan hidup bahagia. Sebaiknya kamu mengubur perasaan mu. Karena dia sudah milik orang lain."

Seketika Adam terkekeh. "Milik orang lain ya?" tanyanya kembali.

Pada kenyataannya Adam tahu apa yang terjadi dengan Starla. Selama ini ia selalu mengawasinya di balik tirai. Dalam jarak jauh pun, laporan tentang Starla terus menghampiri emailnya setiap bulan.

Ya! Adam memang tergila-gila dengan Starla. Bukan barusan, tapi sejak kecil.

Pernikahan Starla dengan Daniel adalah sesuatu di luar prediksi Adam. Namun, Adam tak ingin menyerah. Ia tetap.bersih kukuh ingin mendapatkan Starla. Itu sebabnya ia mencetuskan ide gila seperti di perjanjiannya dengan Starla.

"Tidak akan jadi milik orang lain kalau aku berhasil merebutnya kan?"

"ADAM!" bentak Fernand. "Tindakan mu sudah di luar batas!"

"Maaf Ayah... Maaf Ma... kali ini aku akan membangkang lagi. Seperti saat remaja dulu."

"Ad--" ucapan Fernand terhenti saat tangan Sayu menggenggam jemarinya.

"Nak... kamu yakin dengan keputusan mu?"

"Humm...."

"Kalau begitu... lakukan dengan bersih. Mama tidak mau setitik pun noda dari perjuangan mu. Kamu paham?"

Adam mengangguk semangat. Ia sangat paham dengan kata 'bersih' yang Mamanya sampaikan. Itu tandanya, Adam harus menggunakan taktik untuk memisahkan Starla dengan Daniel.

"Aku paham Ma."

Setelah sarapan pagi, Tak lama Theo datang menjemput Adam. Hari ini akan ada jadwal cek up rumah sakit. Mereka pergi setelah Adam berpamitan dengan Ayah dan Mamanya.

"Sayang? Kamu yakin?" tanya Fernand.

"Humm... sebagai Ibu aku ingin dia bahagia. Ayah lihat kan tadi? Anak angkuh itu membela seseorang. Bukan karena keuntunga belaka. Tapi murni ingin melindungi. Hanya dua kali aku melihat anak itu salah tingkah. Ayah ingat? Saat pertemuan dengan keluarga Faraggis dua puluh tahun yang lalu."

"Ah... yaa... agak lupa-lupa ingat. Memang kenapa?"

Sayu terkekeh. Mengingat kembali kenangan setelah pulang dari pertemuan. "Saat itu Adam tiba-tiba minta dibelikan aquarium. Padahal sebelumnya dia tidak pernah peduli denhan ikan hias. Tapi... sejak bertemu Starla, Adam selalu membaaa pulang jenis ikan baru."

"Hemm... memang apa hubungannya dengan rasa sukanya pada Starla?" tanya Fernand tidak paham.

"Tentu saja ada! Starla kan suka mengoleksi ikan," Sayu terkekeh kembali. "Aku ingat saat memergoki Adam dan Starla saling pamer ikan peliharaan. Pada awalnya, anak mu itu tidak mau kalah. Dia orang yang punya harga diri tinggi. Sama seperti mu. Tapi saat itu di terlihat kesal dan aku memergokinya menangis di kamar. Ah... lucu sekali anak ku. Rasanya aku ingin memutar waktu untuk melihat momen itu lagi," oceh Sayu panjang kali lebar.

"Mungkin dari situlah Adam menyukai Starla. Ada yang bilang rasa benci dan cinta itu beda tipis kan?"

"Hemm... pantas saja dia selalu meminta ku membawakan oleh-oleh ikan saat dinas ke panca negara," ucap Fernand baru sadar. "Lalu... apa Mama tidak keberatan dengan tindakan Adam? Dia akan menghancurkan rumah tangga seseorang. Mama tau itu kan?"

"Memang..." jawab Sayu menunduk layu. "Tapi... ah... tadinya aku tidak ingin bercerita tentang ini, ini urusan mereka dan Mama tidak mau menaruh garam di atas api. Tapi... karena Adam bilang seperti itu jadi...." ucap Sayu frustasi.

"Ceritalah Ma. Tentang apa?"

"Tentang apa yang kulihat saat hari pernikahan Starla."

"Memang apa yang Mama lihat?"

"Saat itu aku ke kamar mandi. Lalu... Ayah tahu kan kalau aku buta arah? Nah, sewaktu aku tersesat. Aku tidak sengaja melihat suami Starla sedang berciuman dengan wanita lain. Sepulang dari pesta aku selalu berpikir positif. Tapi... tindakan itu sudah di luar batas. Jadi... tanpa sadar aku menyimpulkan bahwa suami Starla bukan orang baik."

Fernand tampak terkejut. Sekilas matanya terbelalak lalu detik berikutnya normal kembali.

"Semoga Starla mendapatkan kebahagiaan. Di sini kita hanya bisa membantu dengan doa," ucap Fernand.

Tak lama, Sayu pergi ke kamar untuk mengambil handphone. Sedangkab Fernand terlihat mengetikan sesuatu di ponselnya.

"Ayah merestui mu. Selamatkan putri Faranggis dari alien jahat! Semangat!"

Biar bagaimana pun Fernand sebenarnya sangat bangga dengan Adam. Ia punya sisi laki-laki yang selalu Fernand banggakan. Sama seperti perjuangannya mendapatkan Sayu. Sepertinya perjuangan anaknya pun tidak akan mudah.

...****************...

Di Rumah Sakit.

Brangkar umum menjadi tempat Alarie mengistirahatkan diri dari peristiwa kecelakaan tunggal ulah dirinya sendiri.

"Bagaimana kondisi mu?" tanya Starla setelah sampai dan langsung mengunjungi brangkar Alarie.

"Rasanya pegal di sana sini. Sepertinya kemarin tidak terasa. Sekarang baru terasa. Luka di lutut ku juga terasa perih," keluh Alarie melebih-lebihkan. Starla tahu itu siasatnya untuk mendapat perhatian Daniel.

"Ini akibatnya karena pulang teralalu larut. Penglihatan mu juga kan minus. Seharunya kamu pulang sore saja. Kenapa kemarin sampai malam?" tanya Starla. Ia sengaja memancing Alarie dan Daniel.

"Itu karena Daniel terlihat kebingungan. Seperti orang banyak pikiran. Aku tidak tega meninggalkannya," ucap Alarie memelas.

Starla menoleh. "Daniel... berjanjilah untuk tidak membuat karyawan lain khawatir. Kita harus bersikap profesional."

"Humm... aku janji. Alarie...." panggil Daniel. "Kamu dengar itu kan? Apa yang kamu ketahui kemarin aku harap kamu tidak menyebarkannya ke orang lain."

"Baiklah."

"Kalau begitu, aku mau ke bagian Adminitrasi dulu. Ada beberapa hal yang harus diurus untuk kepulangan mu."

Alarie dan Starla kompak mengangguk. Hanya tinggal mereka berdua setelah kepergian Daniel.

"Starla?"

"Hm?"

"Terimakasih sudah menjenguk ku. Jika bukan kalian. Mungkin tidak ada yang peduli pada ku," ucap Alarie tertunduk. Wajahnya tampak sayu.

"Jangan sungkan. Kita bukan berteman satu atau dua hari."

Jika bukan karena sifat busuknya itu mungkin Starla sudah menanggap Alarie keluarganya sendiri. Mereka berteman sejak kuliah. Sedikit banyak Starla tahu latar belakang keluarga Alarie.

Dia adalah anak korban broken home. Sejauh ini tidak ada yang peduli padanya. Baik Ayah dan Ibu nya mereka menelantarkan Alarie begitu saja.

Sejak dulu Alarie sudah terbiasa hidup susah. Bahkan tidur di kolong jembatan pun pernah. Sampai ia ditemukan oleh lansia umur tujuh puluhan yang mengangkatnya sebagai anak dan menyekolahkannya hingga kuliah.

Sayangnya lansia itu telah menemui akhir hayatnya saat Alarie sedang menempuh kuliah. Membuat anak-anaknya yang lain saling berebut harta warisan. Alarie yang bukan siapa-siapa dengan teganya ditendang keluar.

Saat itulah Starla bertemu Alarie. Ia tiba-tiba pingsan dan menjatuhi Starla yang berada di sampingnya. Alhasil baju dan barang-barang milik Starla ketumpahan es cappucino yang ia pegang.

Starla masih ingat, Daniel memberikan kertas tugasnya kepada Starla karena milik Starla telah rusak berkat es capuccino itu. Saat itu Starla dan Daniel baru menjalin hubungan.

Siapa yang menyangka. Belas kasihannya saat itu justru membawa pengkhianatan di masa ini. Definisi musuh di balik selimut.

Aku percaya sih sama ungkapan joker yg bilang "orang jahat itu terbentuk dari orang baik yg tersakiti"

Tapi aku gak membenarkan caranya. Orang jahat itu sama aja orang yg gak bisa ikhlas. Sama kyk gak bisa legowo kalo orang jawa.

Nah, makanya kadang kalau ada yg jahat sama aku. Aku berusaha legowo. biar gak ada bibit2 jahat lagi kayak Alarie.

Jangan lupa like, favorit, hadiah ya. Share juga ke temen kalian 😍

Lope sekebon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!