Happy Reading
***
" Maksud lo apa Lyandra " teriak Aurel sudah lebih dari 50 kali Aurel bertanya tentang hal itu.
" gak ada maksud apa apa " Kata Lyandra
"Ck, Kenapa bukan lo yang daftar dan malah lo daftarin si Kaila " tanya Chelycia sambil berdecak kesal sambil melihat Lyandra.
" Gue gak suka kalo teman gue di jelek jelekin " kata Lyandra
" jadi maksudnya lo mau ngerubah rencana lo " kata Aurel
" Iya gue mau main main sebentar " kata Lyandra sambil memainkan hpnya.
" Lo pikir ini main game apa " teriak Chelycia. Ia tidak suka akan sikap Lyandra yang selalu menganggap enteng semua hal.
" Gue gak pernah menganggap enteng semua masalah kalian tau kan kakau gue selalu punya rencana " kata Lyandra
" Hai " Sapa seseorang secara tiba tiba.
Merek bertiga langsung menengok ke ara orang yang menyapa mereka.
" Eh hai " kata Chelycia
" Kalian lagi nagapain kayaknya seru sampe suara Aurel sama Chelycia kedengaran tempat kami " Kata Zio
" gak apa apa kok " kata Chelycia sambil melirik ke arah Lyandra yang tengah kesal.
" boleh duduk di sini " kata Zio sambil melirik ke arah Lyandra juga.
" Boleh kok " kata Aurel sambil tersenyum
Kami saat ini sedang ada di taman di taman ada meja meja yang biasanya di pakai untuk membaca buku atau ngegosip dan meja yang Lyandra itu meja paling pojok jauh dari meja lain tapi teriakan Aurel dan Chelycia bisa sampai ke meja para most wanted.
" Jadi maksud lo gimana Lyandra " tanya Aurel lagi i tidak memerduliakan orang baru yang ada meja mereka tapi kini suaranya sudah lembut tidak kasar seperti tadi.
" Berapa kali aku udah bilang Aurel kalau aku gak ada maksud apa apa aku cuma ngikutin kata hati aku dan aku orangnya gak suka kalau liat temen aku di bully kamu tau kan apa perlu aku ulang lagi semua perkataan aku dan prinsip hidup ku " Kata Lyandra dengan tegas.
" Kamu gimana sih ini gak seperti yang kita rencanain " kata Chelycia pun ikut ikutan ebuat orang yang baru datang kemeja mereka bingung dan seperti inggin bertanya apa yang mereka bicara kan.
" Aku bisa ngelakuin apa apa demi temanku dan aku gak suka kalian terluka sedikit pun karna cuma kalian yang aku punya " kata Lyandra sambil memandang ketiga sahabatnya yang juga menatapnya.
" Bagaimana kalo taruhannya nyawamu " tanya Rio sambil menatap Lyandra.
" Aku akan korbankan, ayolah siapa yang akan bisa membunuhku mungkin mereka yang akan aku bunuh terlebih dahulu" tanya Lyandra membuat para laki laki yang ada disana meremehkan Lyandra.
" Paling kalo ada yang mau ngecelakain lo lo langsung nangis gue gak yakin kalo lo bisa ngelawan penjahat " kata Danzel sambil tertawa kecil.
" kenapa lo nimbrung nimbrung omongan orang sih " kata Lyandra dengan wajah kesalnya.
" Dimana keluargamu " tanya Zio yang dari tadi hanya menyimak.
" Gak ada " jawab Lyandra dengan ketus ia tak suka kalau ada yang menyinggung keluarganya.
" maksudnya " tanya Zio ia masih penasaran akan jawaban yang ketus dari Lyandra.
" Dia gak punya keluarga dari lahir dia gak pernah tau siapa Ayah dan ibunya " kata Chelycia berusaha menjelaskan tentang keluarga Lyandra.
" kemana orang tuanya apa dia anak pela**r yang gak mau punya anak terus dia di buang oleh keluarganya " kata Danzel dengan wajah yang sangat menjengkelkan bagi Lyandra.
Ok, perkataan Danzel sudah berhasil menusuk hatinya Lyandra yang baik hati ini. Berani beraninya dia mengucapkan kalau Orang tuanya gak benar walau pun ia tidak tau kalau apa perkerjaaan orang tuanya.
" Maksud lo apa dari kemaren lo bilang yang aneh aneh tentang gue dan gue biarin tapi kayaknya lo udah kelewatan deh " Kata Lyandra tangannya terkepal dan wajahnya sudah merah.
" Siapa tau " kata Danzel dengan enteng.
"Ok gue gak tau siapa orang tua gue, dimana mereka, dan apa perkerjaannya tapi bisakah kau berpikir apakah perkataanmu bisa menyakiti perasaan orang lain dan kau tak peduli itu. Tuan Danzel Edgar Xavier aku berterima kasih atas semua perkataanmu yang berhasil membuat hatiku menangis setelah beberapa tahun yang lalu yang membuatku merasa hancur " kata Lyandra ia sudah meneteskan air matanya. Ia berhenti sebentar dan menarik nafas pendek lalu berkata lagi.
" Aku pergi dulu " kata Lyandra lalu ia berlari menuju Rooftop dan masuk ketempat Ruang pribadinya. Ia membanting semua batang yang ada disana ia menangis keras bahkan sampai tenggorokannya terasa sakit selama 2 jam acara menangis dan menghancurkan barang dan akhirnya Lyandra kelelahan dan tertidur.
Ditempat lain enam manusia tengah berdebat di taman diantaranya ada Aurel, Chelycia, Danzel, Rio, Ken, dan Zio.
" Gue gak pernah liat Lyandra nangis " kata Aurel sambil melihat ke wajah Danzel yang memasang wajah WaTaDosnya.
" Kata kata lo udah nyakitin hati Lyandra Danzel " kata Chelycia sambil menggebrak meja dengan pelan.
"Selama dia ada sama gue juga walau sering di ejek gak pernah dia nangis " kata Rio
" Kali ini gue setuju sama mereka " kata Ken dengan anggukan kecilnya.
" berarti lo selama ini gak pernah setuju sama gue " kata Rio
" Kalian tau kemana Lyandra pergi saat sendiri " tanya Zio dengan wajah Coolnya. Padahal dalam hati dia penasaran dan khawatir terhadap Lyandra tapi entah kenapa perasaan itu ada padahal mereka tidak ada hubungan.
" Walaupun kami sahabatnya tapi aku rasa aku tidak tau dia sekarang ada dimana " kata Chelycia sambil mengingat apakah ia pernah di beritahu Lyandra tentang tempat persembunyiannya.
" Tapi kalau sedang seperti ini Lyandra biasanya bakal ngamuk " kata Aurel dengan wajah paniknya.
" telpon dia, Rel " kata Rio dengan panik ia pernah melihat Lyandra kalau marah kaya singa betina yang galak nya minta ampun dia bakal ngehancurin barang di sekelilingnya kaya orang kesurupan.
" gak diangkat " kata Aurel. Ia cemas karna sahabatnya tak mengangkat teleponnya.
Ia menelpon dan mengirim pesan kepada Lyandra tapi satu pun tidak ada yang diangkat dan di baca oleh si penerima.
" Bunuh diri kali dia " kata Danzel dengan santai membuat Aurel muak.
" Lo ngomong apa sih " teriak Aurel sambil menunjuk wajah Danzel.
" Lyandra gak pernah punya tujuan bunuh diri walau seburuk apapun keadaannya " kata Rio
" Kok kalian tau banyak si tentang Lyandra " kata Ken. Ia bingung kenapa ketiga temannya sangat tau tentang Lyandra.
" Kami sahabat Lyandra dari umur 7 tahun " Kata Chelycia
" Gue pastiin lo gak bakal selamat Danzel saat semua terungkap " kata Aurel
" Maksud lo apa lo mau neror gue kaya seseorang yang neror Bella " kata Danzel
" ngomong ngomong orang yang neror Bella udah gak ngirim sesuatu 3 hari ini biasanya 2 hari sekali " kata Ken
" Mana gue tau dan gue gak peduli " kata Aurel setengah berbohong. Ia memang benar benar tak peduli dan kalau soal kenapa tak mengirim sesuatu tiga hari terakhir ia tentu tau jawabannya.
" Padahal gue udah ngirim beberapa mafia gue yang handal lo buat nyari si Dia tapi gak pernah ada ada yang dapat info " kata Danzel
" Lo gak tau sesuatu tentang Dia dari Bella " kata Ken
" Bella dan Rangga dulu punya Adik tiri yang mereka pungut di depan rumah mereka seseorang memberikan bayi itu kepada mereka dan kedua orang tua Bella menerima anak itu menjadi anak angkat mereka nama anak itu siapa ya gue lupa nah terus katanya saat umur anak itu 6 tahun anak itu berniat bunuh Bella dan Bella di dorong ke kolam renang setelah itu anak itu kabur entah kemana " kata Danzel
" Jadi yang salah di sini itu si anak itu " kata Ken
' yang salah itu Bella ' batin Aurel, Rio, dan Chelycia bersamaan
" Kita gak tau kisah sebenarnya dan yang aku tau kalau Bella itu orangnya suka ngarang cerita " kata Zio
" Hei kakak tak boleh seperti itu entar pacarnya Bella mengadu kepada Bella " kata Ken sambil melirik Danzel yg tengah bermain hp.
" Dia mantanku dan bukan Pacarku " bantah Danzel langsung menatap tajam Ken.
" jadi sekarang Lyandra ada dimana " tanya Aurel ia sedikit berteriak. Ia bisa frustasi kalo sahabatnya yang satu ini tak bisa di hubungi.
" Kau harus membayar lebih Danzel " kata Aurel lalu pergi dari tempat itu disusul oleh Chelycia.
***
Hari sudah malam Lyandra sudah bangun dari tidurnya ia terkejut melihat ia tertidur di sekolah dengan Pakaian yang acak acakan. Ia meraih hpnya yang ada di dekat meja ia melihat hpnya ia menyalakan dan ternyata hpnya habis baterai. Ia melihat jam tangan yang melingkar indah di tangannya. Sekarang sudah pukul 7 malam. Ia harus mengambil tasnya yang ada di kelasnya ia tau kalau Aurel tak akan membawa tasnya karna Aurel tau kalau Lyandra tak suka ada barangnya yang di bawa oleh orang lain. Ia keluar dari ruang pribadinya dan menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi hanya di temani lampu koridor kelas yang menyala. Ia berjalan menaiki tangga dan menuju kelasnya. Ia membuka pintu kelas dengan kunci cadangan yang ia punya. Setelah mengambil tasnya ia keluar dari kelas dan mengunci pintu kembali lalu ia turun dari lantai dua saat hendak pergi ia melihat bayangan yang bergerak kearahnya lampu di tempat ia berada mati membuat ia tak melihat jelas bayangan itu bayangan itu semakin mendekat kalau kalian tanya apa Lyandra takut jawabannya salah kalau kalian bilang Lyandra takut tidak Lyandra tidak takut ia malah menunggu sampai bayangan itu mendekat ke arahnya.
Semakin dekat bayangan itu membuat rasa penasaran Lyandra tambah ia bahkan ikut memdekat sampai mereka berhadapan dan orang itu adalah.
**AUTHOR :
OK, SEGINI DULU CERITANYA
JANGAN LUPA KOMEN, LIKE DAN VOTE YA TEMAN TEMAN !!!!
KARENA DUKUNGANMU SEMANGATKU
DAN MAAF KALO CERITANYA KURANG MENARIK TEMAN TEMAN.
TBC**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
ENDAH_SULIS
GK ada flashback a dl wkt s keluarga a...jd bingung
2020-12-25
0
Rinna Nuraeni
balas dendam kenapa thor, jelasin dong
2020-12-18
0
pembaca dalam hati
Waahhh ternyata cuman good looking doang tapi engga good attitude haha danzel danzell lebih hina daripda sampah mulut Anda bahkan sampah aja masih ada harganya wkwkw
2020-12-15
6