Bab 10

Happy Reading

***

" Maksud lo apa Lyandra " teriak Aurel sudah lebih dari 50 kali Aurel bertanya tentang hal itu.

" gak ada maksud apa apa " Kata Lyandra

"Ck, Kenapa bukan lo yang daftar dan malah lo daftarin si Kaila " tanya Chelycia sambil berdecak kesal sambil melihat Lyandra.

" Gue gak suka kalo teman gue di jelek jelekin " kata Lyandra

" jadi maksudnya lo mau ngerubah rencana lo " kata Aurel

" Iya gue mau main main sebentar " kata Lyandra sambil memainkan hpnya.

" Lo pikir ini main game apa " teriak Chelycia. Ia tidak suka akan sikap Lyandra yang selalu menganggap enteng semua hal.

" Gue gak pernah menganggap enteng semua masalah kalian tau kan kakau gue selalu punya rencana " kata Lyandra

" Hai " Sapa seseorang secara tiba tiba.

Merek bertiga langsung menengok ke ara orang yang menyapa mereka.

" Eh hai " kata Chelycia

" Kalian lagi nagapain kayaknya seru sampe suara Aurel sama Chelycia kedengaran tempat kami " Kata Zio

" gak apa apa kok " kata Chelycia sambil melirik ke arah Lyandra yang tengah kesal.

" boleh duduk di sini " kata Zio sambil melirik ke arah Lyandra juga.

" Boleh kok " kata Aurel sambil tersenyum

Kami saat ini sedang ada di taman di taman ada meja meja yang biasanya di pakai untuk membaca buku atau ngegosip dan meja yang Lyandra itu meja paling pojok jauh dari meja lain tapi teriakan Aurel dan Chelycia bisa sampai ke meja para most wanted.

" Jadi maksud lo gimana Lyandra " tanya Aurel lagi i tidak memerduliakan orang baru yang ada meja mereka tapi kini suaranya sudah lembut tidak kasar seperti tadi.

" Berapa kali aku udah bilang Aurel kalau aku gak ada maksud apa apa aku cuma ngikutin kata hati aku dan aku orangnya gak suka kalau liat temen aku di bully kamu tau kan apa perlu aku ulang lagi semua perkataan aku dan prinsip hidup ku " Kata Lyandra dengan tegas.

" Kamu gimana sih ini gak seperti yang kita rencanain " kata Chelycia pun ikut ikutan ebuat orang yang baru datang kemeja mereka bingung dan seperti inggin bertanya apa yang mereka bicara kan.

" Aku bisa ngelakuin apa apa demi temanku dan aku gak suka kalian terluka sedikit pun karna cuma kalian yang aku punya " kata Lyandra sambil memandang ketiga sahabatnya yang juga menatapnya.

" Bagaimana kalo taruhannya nyawamu " tanya Rio sambil menatap Lyandra.

" Aku akan korbankan, ayolah siapa yang akan bisa membunuhku mungkin mereka yang akan aku bunuh terlebih dahulu" tanya Lyandra membuat para laki laki yang ada disana meremehkan Lyandra.

" Paling kalo ada yang mau ngecelakain lo lo langsung nangis gue gak yakin kalo lo bisa ngelawan penjahat " kata Danzel sambil tertawa kecil.

" kenapa lo nimbrung nimbrung omongan orang sih " kata Lyandra dengan wajah kesalnya.

" Dimana keluargamu " tanya Zio yang dari tadi hanya menyimak.

" Gak ada " jawab Lyandra dengan ketus ia tak suka kalau ada yang menyinggung keluarganya.

" maksudnya " tanya Zio ia masih penasaran akan jawaban yang ketus dari Lyandra.

" Dia gak punya keluarga dari lahir dia gak pernah tau siapa Ayah dan ibunya " kata Chelycia berusaha menjelaskan tentang keluarga Lyandra.

" kemana orang tuanya apa dia anak pela**r yang gak mau punya anak terus dia di buang oleh keluarganya " kata Danzel dengan wajah yang sangat menjengkelkan bagi Lyandra.

Ok, perkataan Danzel sudah berhasil menusuk hatinya Lyandra yang baik hati ini. Berani beraninya dia mengucapkan kalau Orang tuanya gak benar walau pun ia tidak tau kalau apa perkerjaaan orang tuanya.

" Maksud lo apa dari kemaren lo bilang yang aneh aneh tentang gue dan gue biarin tapi kayaknya lo udah kelewatan deh " Kata Lyandra tangannya terkepal dan wajahnya sudah merah.

" Siapa tau " kata Danzel dengan enteng.

"Ok gue gak tau siapa orang tua gue, dimana mereka, dan apa perkerjaannya tapi bisakah kau berpikir apakah perkataanmu bisa menyakiti perasaan orang lain dan kau tak peduli itu. Tuan Danzel Edgar Xavier aku berterima kasih atas semua perkataanmu yang berhasil membuat hatiku menangis setelah beberapa tahun yang lalu yang membuatku merasa hancur " kata Lyandra ia sudah meneteskan air matanya. Ia berhenti sebentar dan menarik nafas pendek lalu berkata lagi.

" Aku pergi dulu " kata Lyandra lalu ia berlari menuju Rooftop dan masuk ketempat Ruang pribadinya. Ia membanting semua batang yang ada disana ia menangis keras bahkan sampai tenggorokannya terasa sakit selama 2 jam acara menangis dan menghancurkan barang dan akhirnya Lyandra kelelahan dan tertidur.

Ditempat lain enam manusia tengah berdebat di taman diantaranya ada Aurel, Chelycia, Danzel, Rio, Ken, dan Zio.

" Gue gak pernah liat Lyandra nangis " kata Aurel sambil melihat ke wajah Danzel yang memasang wajah WaTaDosnya.

" Kata kata lo udah nyakitin hati Lyandra Danzel " kata Chelycia sambil menggebrak meja dengan pelan.

"Selama dia ada sama gue juga walau sering di ejek gak pernah dia nangis " kata Rio

" Kali ini gue setuju sama mereka " kata Ken dengan anggukan kecilnya.

" berarti lo selama ini gak pernah setuju sama gue " kata Rio

" Kalian tau kemana Lyandra pergi saat sendiri " tanya Zio dengan wajah Coolnya. Padahal dalam hati dia penasaran dan khawatir terhadap Lyandra tapi entah kenapa perasaan itu ada padahal mereka tidak ada hubungan.

" Walaupun kami sahabatnya tapi aku rasa aku tidak tau dia sekarang ada dimana " kata Chelycia sambil mengingat apakah ia pernah di beritahu Lyandra tentang tempat persembunyiannya.

" Tapi kalau sedang seperti ini Lyandra biasanya bakal ngamuk " kata Aurel dengan wajah paniknya.

" telpon dia, Rel " kata Rio dengan panik ia pernah melihat Lyandra kalau marah kaya singa betina yang galak nya minta ampun dia bakal ngehancurin barang di sekelilingnya kaya orang kesurupan.

" gak diangkat " kata Aurel. Ia cemas karna sahabatnya tak mengangkat teleponnya.

Ia menelpon dan mengirim pesan kepada Lyandra tapi satu pun tidak ada yang diangkat dan di baca oleh si penerima.

" Bunuh diri kali dia " kata Danzel dengan santai membuat Aurel muak.

" Lo ngomong apa sih " teriak Aurel sambil menunjuk wajah Danzel.

" Lyandra gak pernah punya tujuan bunuh diri walau seburuk apapun keadaannya " kata Rio

" Kok kalian tau banyak si tentang Lyandra " kata Ken. Ia bingung kenapa ketiga temannya sangat tau tentang Lyandra.

" Kami sahabat Lyandra dari umur 7 tahun " Kata Chelycia

" Gue pastiin lo gak bakal selamat Danzel saat semua terungkap " kata Aurel

" Maksud lo apa lo mau neror gue kaya seseorang yang neror Bella " kata Danzel

" ngomong ngomong orang yang neror Bella udah gak ngirim sesuatu 3 hari ini biasanya 2 hari sekali " kata Ken

" Mana gue tau dan gue gak peduli " kata Aurel setengah berbohong. Ia memang benar benar tak peduli dan kalau soal kenapa tak mengirim sesuatu tiga hari terakhir ia tentu tau jawabannya.

" Padahal gue udah ngirim beberapa mafia gue yang handal lo buat nyari si Dia tapi gak pernah ada ada yang dapat info " kata Danzel

" Lo gak tau sesuatu tentang Dia dari Bella " kata Ken

" Bella dan Rangga dulu punya Adik tiri yang mereka pungut di depan rumah mereka seseorang memberikan bayi itu kepada mereka dan kedua orang tua Bella menerima anak itu menjadi anak angkat mereka nama anak itu siapa ya gue lupa nah terus katanya saat umur anak itu 6 tahun anak itu berniat bunuh Bella dan Bella di dorong ke kolam renang setelah itu anak itu kabur entah kemana " kata Danzel

" Jadi yang salah di sini itu si anak itu " kata Ken

' yang salah itu Bella ' batin Aurel, Rio, dan Chelycia bersamaan

" Kita gak tau kisah sebenarnya dan yang aku tau kalau Bella itu orangnya suka ngarang cerita " kata Zio

" Hei kakak tak boleh seperti itu entar pacarnya Bella mengadu kepada Bella " kata Ken sambil melirik Danzel yg tengah bermain hp.

" Dia mantanku dan bukan Pacarku " bantah Danzel langsung menatap tajam Ken.

" jadi sekarang Lyandra ada dimana " tanya Aurel ia sedikit berteriak. Ia bisa frustasi kalo sahabatnya yang satu ini tak bisa di hubungi.

" Kau harus membayar lebih Danzel " kata Aurel lalu pergi dari tempat itu disusul oleh Chelycia.

***

Hari sudah malam Lyandra sudah bangun dari tidurnya ia terkejut melihat ia tertidur di sekolah dengan Pakaian yang acak acakan. Ia meraih hpnya yang ada di dekat meja ia melihat hpnya ia menyalakan dan ternyata hpnya habis baterai. Ia melihat jam tangan yang melingkar indah di tangannya. Sekarang sudah pukul 7 malam. Ia harus mengambil tasnya yang ada di kelasnya ia tau kalau Aurel tak akan membawa tasnya karna Aurel tau kalau Lyandra tak suka ada barangnya yang di bawa oleh orang lain. Ia keluar dari ruang pribadinya dan menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi hanya di temani lampu koridor kelas yang menyala. Ia berjalan menaiki tangga dan menuju kelasnya. Ia membuka pintu kelas dengan kunci cadangan yang ia punya. Setelah mengambil tasnya ia keluar dari kelas dan mengunci pintu kembali lalu ia turun dari lantai dua saat hendak pergi ia melihat bayangan yang bergerak kearahnya lampu di tempat ia berada mati membuat ia tak melihat jelas bayangan itu bayangan itu semakin mendekat kalau kalian tanya apa Lyandra takut jawabannya salah kalau kalian bilang Lyandra takut tidak Lyandra tidak takut ia malah menunggu sampai bayangan itu mendekat ke arahnya.

Semakin dekat bayangan itu membuat rasa penasaran Lyandra tambah ia bahkan ikut memdekat sampai mereka berhadapan dan orang itu adalah.

**AUTHOR :

OK, SEGINI DULU CERITANYA

JANGAN LUPA KOMEN, LIKE DAN VOTE YA TEMAN TEMAN !!!!

KARENA DUKUNGANMU SEMANGATKU

DAN MAAF KALO CERITANYA KURANG MENARIK TEMAN TEMAN.

TBC**

Terpopuler

Comments

ENDAH_SULIS

ENDAH_SULIS

GK ada flashback a dl wkt s keluarga a...jd bingung

2020-12-25

0

Rinna Nuraeni

Rinna Nuraeni

balas dendam kenapa thor, jelasin dong

2020-12-18

0

pembaca dalam hati

pembaca dalam hati

Waahhh ternyata cuman good looking doang tapi engga good attitude haha danzel danzell lebih hina daripda sampah mulut Anda bahkan sampah aja masih ada harganya wkwkw

2020-12-15

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66 (End)
67 Extra part
68 Pengumuman
69 S2 ~ Bab 1
70 S2 ~ Bab 2
71 S2 ~ Bab 3
72 S2 ~ Bab 4
73 S2 ~ Bab 5
74 S2 ~ Bab 6
75 S2 ~ Bab 7
76 S2 ~ Bab 8
77 S2 ~ Bab 9
78 S2 ~ Bab 10
79 S2 ~ Bab 11
80 S2 ~ Bab 12
81 S2 ~ Bab 13
82 S2 ~ Bab 14
83 S2 ~ Bab 15
84 S2 ~ Bab 16
85 S2 ~ Bab 17
86 S2 ~ Bab 18
87 S2 ~ Bab 19
88 S2 ~ Bab 20
89 S2 ~ Bab 21
90 S2 ~ Bab 22
91 S2 ~ Bab 23
92 S2 ~ Bab 24
93 S2 ~ Bab 25
94 S2 ~ Bab 26
95 S2 ~ Bab 27
96 S2 ~ Bab 28
97 S2 ~ Bab 29
98 S2 ~ Bab 30
99 S2 ~ Bab 31
100 S2 ~ Bab 32
101 S2 ~ Bab 33
102 S2 ~ Bab 34
103 S2 ~ Bab 35
104 S2 ~ Bab 36
105 S2 ~ Bab 37
106 S2 ~ Bab 38
107 S2 ~ Bab 39
108 S2 ~ Bab 40
109 S2 ~ Bab 41
110 S2 ~ Bab 42
111 S2 ~ Bab 43
112 S2 ~ Bab 44
113 S2 ~ Bab 45
114 S2 ~ Bab 46
115 S2 ~ Bab 47
116 S2 ~ Bab 48
117 S2 ~ Bab 49
118 S2 ~ Bab 50
119 S2 ~ Bab 51
120 S2 ~ Bab 52
121 S2 ~ Bab 53
122 S2 ~ Bab 54
123 S2 ~ Bab 55
124 S2 ~ Bab 56
125 S2 ~ Bab 66
126 S2 ~ Bab 57
127 S2 ~ Bab 58
128 S2 ~ Bab 59
129 S2 ~ Bab 60
130 S2 ~ Bab 61
131 S2 Bab 62
132 S2 ~ Bab 63
133 S2 ~ Bab 64
134 S2 ~ Bab 65
135 S2 ~ Bab 66
136 Hanya pengumuman
137 S2 ~ End
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66 (End)
67
Extra part
68
Pengumuman
69
S2 ~ Bab 1
70
S2 ~ Bab 2
71
S2 ~ Bab 3
72
S2 ~ Bab 4
73
S2 ~ Bab 5
74
S2 ~ Bab 6
75
S2 ~ Bab 7
76
S2 ~ Bab 8
77
S2 ~ Bab 9
78
S2 ~ Bab 10
79
S2 ~ Bab 11
80
S2 ~ Bab 12
81
S2 ~ Bab 13
82
S2 ~ Bab 14
83
S2 ~ Bab 15
84
S2 ~ Bab 16
85
S2 ~ Bab 17
86
S2 ~ Bab 18
87
S2 ~ Bab 19
88
S2 ~ Bab 20
89
S2 ~ Bab 21
90
S2 ~ Bab 22
91
S2 ~ Bab 23
92
S2 ~ Bab 24
93
S2 ~ Bab 25
94
S2 ~ Bab 26
95
S2 ~ Bab 27
96
S2 ~ Bab 28
97
S2 ~ Bab 29
98
S2 ~ Bab 30
99
S2 ~ Bab 31
100
S2 ~ Bab 32
101
S2 ~ Bab 33
102
S2 ~ Bab 34
103
S2 ~ Bab 35
104
S2 ~ Bab 36
105
S2 ~ Bab 37
106
S2 ~ Bab 38
107
S2 ~ Bab 39
108
S2 ~ Bab 40
109
S2 ~ Bab 41
110
S2 ~ Bab 42
111
S2 ~ Bab 43
112
S2 ~ Bab 44
113
S2 ~ Bab 45
114
S2 ~ Bab 46
115
S2 ~ Bab 47
116
S2 ~ Bab 48
117
S2 ~ Bab 49
118
S2 ~ Bab 50
119
S2 ~ Bab 51
120
S2 ~ Bab 52
121
S2 ~ Bab 53
122
S2 ~ Bab 54
123
S2 ~ Bab 55
124
S2 ~ Bab 56
125
S2 ~ Bab 66
126
S2 ~ Bab 57
127
S2 ~ Bab 58
128
S2 ~ Bab 59
129
S2 ~ Bab 60
130
S2 ~ Bab 61
131
S2 Bab 62
132
S2 ~ Bab 63
133
S2 ~ Bab 64
134
S2 ~ Bab 65
135
S2 ~ Bab 66
136
Hanya pengumuman
137
S2 ~ End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!