Kimta membuka matanya. Dia merasa sedang berbaring di suatu ruangan. Dia berusaha untuk bangun dari tidurnya. Kepalanya sedikit pusing. Dia melihat Nimas sedang duduk di dekatnya.
Nimas
“Awan, kamu sudah sadar. Apa yang kamu rasakan sekarang?”
tanyanya. Kimta memegangi kepalanya. Dia baru menyadari jika ia sedang berada di UKS.
Kimta
“Kepalaku sedikit pusing,”
Nimas memukul punggungnya.
Nimas
“Sudah kubilang kan sebelum pergi ke sekolah harus makan dulu. Sarapan pagi itu sangat penting!”
Nimas mengatakannya dengan sedikit berapi-api.
Nimas
“Aku sangat khawatir tau.”
Kimta menunduk saja. Kini dia memikirkan apa yang terjadi sebelumnya. Kimta merasa baru saja bermimpi yang aneh. Dia merasa jika Selena bertingkah aneh dan mengajaknya pacaran. Mimpi yang dianggapnya sedikit indah. Walaupun dia sedikit terkejut dengan perilaku Selena. Dia bersyukur karena itu hanyalah mimpi belaka.
Nimas
“Aku akan segera memanggil bu Atik. Guru UKS harus tau kalau kamu sudah sadar,”
Nimas berbalik meninggalkan Kimta yang masih termenung. Sejenak Kimta teringat sesuatu.
Kimta
‘Aih, ponselku!’
Dia merogoh saku seragam.
Kimta
‘Tidak ada?!’
Dia mulai panik. Dia merogoh kedua saku celananya.
Kimta
‘Tidak ada juga??! Jangan-jangan yang tadi itu..,”
Selena
“Kimta,”
Dia langsung menoleh. Seorang gadis berjalan ke arahnya sambil tersenyum. Setelah berada didekatnya, gadis itu menyerahkan ponsel yang dikenalnya. Kimta segera menerima ponsel itu. Dia menyalakan ponselnya. Ternyata wallpaper ponselnya benar-benar foto Selena. Dan kini Selena berdiri dihadapannya sambil tetap tersenyum. Namun kali ini senyumannya tampak berbeda. Kimta merasakan aura hitam dari gadis itu. Padahal biasanya Kimta tidak merasa begitu apabila berada di dekat Selena. Namun kali ini sangat berbeda. Seakan-akan ada hawa jahat yang mengusiknya.
Selena
“Kamu tidak apa-apa?”
Kimta mengangguk saja. Entah kenapa dia menjadi sedikit waspada.
Selena
“Bagus deh!”
Selena melepas ranselnya dan meletakkannya di atas tempat tidur.
Selena
“Sudah jam pulang sekolah. Bawa tasku! Ayo, kita pulang!”
Kimta mengerutkan keningnya.
Kimta
‘Kenapa Selena mengajakku pulang dan memerintahkanku untuk membawa tasnya?’
Pikirnya bingung. Selena berbalik dan berjalan duluan. Kimta segera mengambil ranselnya dan ransel milik Selena. Dia langsung berdiri mengejar Selena. “Tunggu, Sel, kenapa?” tanyanya benar-benar bingung. Selena membalikkan setangah badannya.
Selena
“Bukannya sekarang kita pacaran?”
Kimta
‘Hii..,’
Kimta merinding sesaat. Entah mengapa dia melihat Selena dengan versi yang lain. Perkataannya diucapkan begitu saja dengan senyuman dan mata yang tajam. Bukan seperti Selena yang biasanya.
Selena
“Kamu senang kan, Kimta?”
tanya Selena hampir setengah berbisik. Kimta mengerutkan keningnya lagi.
Selena
“Bisa berpacaran denganku?”
Kali ini dia mengucapkan kalimat itu lengkap dengan seringai yang lebar. Kimta memundurkan langkahnya.
Kimta
‘God! Siapa dia? Dimana Selena yang tertawa manis itu?’
Selena berjalan lagi dan Kimta berjalan mengikutinya dengan tubuh lunglai. Kimta masih merasa bingung memikirkan siapa cewek yang berada dihadapannya sekarang
Comments