chapter 9

kepala akademi lantas memberi isyarat bahwa pertandingan antar kelas dimulai, darma menatap masing-masing siswa yang menjadi lawannya, ia mengetahui siapa saja mereka yang berasal dari kelas awakened. ada dina yang merupakan rangking pertama terkuat, Bryan peringkat dua, Lucy peringkat ketiga dan Eric peringkat keempat pada jajaran siswa berbakat.

saat darma menganati siswa yang akan menjadi lawannya dari kelas non awakened, ia mendapati senjata yang mereka gunakan terasa familiar dengan infinete gauntlet miliknya dan ia dapat merasakan aura naga dari senjata tersebut.

"system apa kau bisa mengidentifikasi senjata yang mereka gunakan"

*itu bisa dilakukan asal host bisa menyentuhnya*

"baik tolong bantuannya"

darma yang ingin tahu mengetahui senjata tersebut menargetkan siswa dari klas non awakened sebagai tujuan utamanya karena ia tertarik dengan senjata yang mereka gunakan. saat darma hendak menuju kearah siswa non awakened untuk bertarung Bryan muncul didepannya dan menghadang dirinya. darma yang melihat Bryan yang menghadangnya hanya bisa menghela nafas panjang.

"apa yang kau ingin Bryan?"

"aku ingin meminta pertandingan ulang?"

"pertandingan ulang apa maksudmu?"

"aku ingin membalas kekalahanku 7 tahun lalu,aku tidak terima dikalahkan olehmu yang tidak memiliki bakat sama sekali"

"hmm, jadi kau masih memendam dendam kekalahan difinal saat pertandingan final silat waktu itu.tapi bisakah kau menundanya aku masih memiliki urusan lainnya" ucap darma sambil menunju siswa dari kelas non awakened

"itu tidak bisa, hari ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu untuk mengalahkanmu"

"baiklah kalo itu mau Bryan"

darma lantas memasang kuda-kuda dengan posisi kaki kiri menekuk didepan dan kaki kanan lurus dibelakang, ia juga merentangkan tangan kirinya didepan memposisikan tangan kanannya disamping pinggangnya. Bryan juga melakukan hal yang sama namun ada yang berbeda pada kedua tangannya berkumpul mana yang mulai membentuk kepala harimau.

Bryan bergerak maju ke arah darma yang masih diam, Bryan melancarkan pukulan dengan tangan kanan yang menargetkan dada darma namun serangan tersebut berhasil dihindari dengan mudah oleh darma yang hanya bergerak kearah kiri dari posisi sebelumnya.

darma melancarkan tendangan sabit menggunakan kaki kanannya yang tepat mengenai perut Bryan yang menyebabkan ia memuntahkan cairan berwarna bening. saat darma hendak melancarkan serangan susulan ke arah Bryan, sebuah fire ball seukuran bola basket meluncur kearahnya.

dengan sigap darma mengayunkan tangannya sambil menggunakan skill reflect miliknya untuk menghempaskan fire ball itu, namun darma mengarahkan fire ball yang telah ditingkatkan oleh reflect kearah tenaga pendidik yang berada di bangku penonton. mereka terkejut saat melihat fire ball yang dihempaskan oleh darma membesar menjadi 5kali lipat, kepala akademi lantas menciptakan mana Shield untuk menghadang fire ball itu

ledakan besar terjadi dibangku para tenaga pendidik yang membuat semua orang terkejut, saat asap ledakan menghilang semua tenaga pendidik dan Ratna tampak baik-baik saja. kepala akademi menatap mana Shield miliknya yang mengalami beberapa retakan saat menghadang fire ball itu, kini ia menatap kearah darma yang seakan sengaja menghempaskan serangan tersebut kearah tenaga pendidik.

darma menatap Dina yang sebelumnya melepaskan fire ball kearahnya saat ia sedang bertarung melawan Bryan. Dina yang ditatap oleh darma hanya menunjukan senyumannya pada darma dan melepaskan fireball kearah darma untuk kedua kalinya. darma lantas memegang tangan Bryan dengan sekuat tenaga dan melemparkannya kearah fire ball itu.

"sialan kau darma" teriak Bryan penuh emosi karena dijadikan tameng daging oleh darma

boomm...

tampak Bryan terjatuh dengan pakaian terbakar, ia menatap kearah darma dengan perasaan penuh amarah. Bryan mencoba bangun kembali namun sebuah fire ball terbang kembali dan mengenainya sehingga membuatnya tak sadarkan diri.

darma berlari kearah siswa dari kelas non awakened yang telah dikalahkan oleh Dina sebelumnya, ia mengambil pedang milik siswa tersebut dan mengulai mengalirinya dengan mana.

"bagaimana system apa kau mengetahui senjata apa ini"

*ini merupakan senjata yang menyerupai relic atau bisa disebut dengan reflika dari relic*

"reflika? tapi kenapa aku bisa merasakan ada aura naga yang samar-samar dari senjata ini"

*itu karena bahan yang digunakan adalah tulang naga*

"apa senjata reflika ini bisa diserap oleh infinite gauntlet"

*itu bisa host*

saat darma hendak menyerap pedang tersebut sebuah anak panah yang terbuat dari mana melesat kearahnya, dengan sigap darma menangkis anak panah tersebut menggunakan pedang yang sebelumnya dipungutnya.

darma menatap Lucy yang sudah siap melepaskan anak panahnya kembali, darma menghindari setiap anak panah yang ditembakkan kearahnya. saat darma sedang menghindari salah satu anak panah Eric muncul dibelakangnya dan menebaskan pedangnya tepat dipunggung darma.

darma yang terkena serangan dari Eric segera mengayunkan pedangnya untuk menyerang Eric namun sebuah anak panah melesat mengenai pedang miliknya sehingga membuat lintasan pedang miliknya berubah sehingga Eric berhasil menghindar.

"aku tidak menyangka akan dikeroyok seperti ini oleh kalian semua"

"itu membuktikan bahwa kau cukup hebat darma" sahut Lucy yang bersiap melepaskan anak panahnya lagi

"andai dirimu memiliki bakat menjadi Hunter mungkin kamu yang terkuat"ucap Dina menimpali perkataan lucy

"untuk orang yang tidak memiliki bakat kau cukup hebat juga dalam pertarungan" ucap Eric sambil mulai mengalirkan mana pada pedangnya. darma lantas menatap Lucy, Eric dan Dina sambil menghela napas panjang.

"system bisakah aku menyerap reflika relic ini tanpa perlu mengaktifkan infinete gauntlet"

*itu bisa host*

pedang yang tadinya berada ditangan darma mulai berubah menjadi pecahan energy berwarna biru dan terserap pada tangan kanannya, kejadian tersebut membuat membuat semua orang terkejut karena melihat sebuah senjata berubah menjadi gumpalan energy. darma tidak menghiraukan semua orang dan berlari mengambil 2 senjata yang tersisa serta melakukan hal yang sama lagi.

Lucy Eric dan Dina baru tersadar dari keterkejutannya setelah darma berhasil menyerap ketiga senjata tersebut, mereka mulai memegang erat-erat senjata mereka masing-masing karena takut darma akan melakukan hal tersebut pada senjatanya karena senjata yang mereka miliki saat ini begitu berharga

"mari kita akhiri pertandingan ini, aku akan memberikan kalian menyerang dahulu dengan teknik terkuat kalian" ucap darma sambil menatap mereka semua namun setelah beberapa saat tidak ada satupun yang melakukan serangan pada darma hal itu membuat darma memutuskan untuk mengambil tindakan terlebih dahulu.

"huhhh jadi kalian tidak ingin menyerang, maka ijinkan aku menyerang kalian kalau begitu"

darma mengaktifkan skill dragon mana dan dragon aura sekaligus, hal tersebut menyebabkan tekanan yang begitu menakutkan terpancar dari tubuh darma selain itu aura berwarna biru transparan mulai menyelimuti seluruh tubuhnya. para siswa dan tenaga pendidik yang menyaksikan hal tersebut juga dikejutkan dengan tekanan yang dikeluarkan oleh darma secara tiba-tiba.

darma lantas mengangkat tangan kanannya kearah mereka bertiga seketika itu seluruh aura yang tadinya menyelimuti tubuhnya mulai bergerak dan berkumpul menuju telapak tangannya, sebuah bola energy mulai terbentuk seukuran bola kasti dan terus membesar menjadi seukuran bola basket. darma lantas memukul bola energy tersebut yang menyebabkan tembakan energy dalam jumlah besar meluncur kearah mereka bertiga.

Dina mencoba menciptakan beberapa mana Shield untuk menghadang tembakan energy dari dragon ball milik darma namun mana Shield tersebut menghancurkannya dalam sekejap mata, pak Johny dan beberapa tenaga pendidik lantas terjun kelapangan dan menciptakan sebuah barier pelindung untuk menghadang serangan tersebut. saat dragon ball tersebut mengenai barier pelindung tersebut terjadi sebuah ledakan yang cukup besar.

"aku tidak menyangka akan menjadi seperti ini, kuharap mereka tidak mati" gumam darma saat menyaksikan daya hancur dari serangannya

saat asap ledakan menghilang tampak pak jordya beserta yang lainnya mengalami beberapa luka pada sekujur tubuhnya, Lucy Eric dan Dina menjadi ketakutan karena serangan tersebut. bila serangan itu tidak dihadang oleh para guru maka bisa dipastikan mereka mati.

para tenaga pendidik yang menguasai skill penyembuhan langsung turun ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama pada para peserta kompetisi dan tenaga pendidik yang menderita luka parah akibat serangan tersebut. kini semua siswa menatap darma dengan perasaan takut, setelah beberapa saat kepala akademi mengumumkan pemenang kompetisi antar kelas ini adalah darma dan ia berhak mendapatkan hadiah berupa core monster dari wyren beserta satu permintaan kepada Ratna sesuai yang dijanjikan.

banyak siswa dan guru yang bertanya-tanya mengenai permintaan yang akan diminta darma kepada Ratna. banyak siswa menebak darma akan meminta bergabung dengan Scarlett Phoenix dan ada yang menebak darma meminta Ratna menjadi pasangannya.

"jadi darma apa permintaanmu? aku akan berusaha mengabulkannya" ucap Ratna sambil tersenyum

"bisakah kau menghancurkan guild Scarlett Phoenix dan membunuh ketuanya Ryan beserta Astrid" sahut darma dengan wajah serius

ratna yang mendengar ucapan darma menjadi terdiam senyuman yang tadi diperlihatkan kini menghilang. ucapan darma juga membuat semua orang terdiam, mereka mulai berpikir bahwa darma mulai gila dan merasa hebat dengan kekuatannya saat ini.

"darma apa kau gila meminta hal seperti itu kepadanya, apa kau ingin menghancurkan akademi Hunter ini karena keinginan gilamu" teriak pemimpin akademi Hunter

"tenang saja ketua, mereka tidak akan melakukan itu, jadi Ratna apa kau bisa mengabulkan permintaanku yang sederhana itu" sahut darma santai

"apa kau segitu bencinya pada orang tuamu sampai meminta sepupumu membunuh paman dan bibinya sendiri? jawab aku darma" teriak Ratna dengan perasaan penuh amarah dan dibarengin dengan tekanan yang keluar dari tubuhnya.

"iya aku sangat benci kepada mereka, orang tua yang tega menelantarkan anaknya sendiri saat mengetahui bahwa anak mereka tidak berguna dan tidak memiliki bakat sama sekali. aku bersumpah akan membalas dendam terhadap apa yang mereka lakukan" sahut darma dengan tegas

setelah mengatakan hal itu darma pergi meninggalkan lapangan pertandingan, meninggalkan mereka yang kini diam membisu mengetahui fakta yang seharusnya tidak mereka ketahui

Terpopuler

Comments

bacot gaming125

bacot gaming125

Yo Thor up y

2022-09-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!