The Prince and I
Indramayu, Jawa Barat
Sean menatap ke sebuah rumah sederhana satu lantai dengan American country style. Rumah yang selama ini hanya bisa dia lihat dari layar laptopnya, rumah Zee.
Tadi penjaga rumah mengijinkan masuk dirinya setelah mendapatkan ijin dari sang pemilik rumah. Memang di depan terdapat pagar yang cukup tinggi lengkap dengan CCTV dan Sean tidak heran mengingat siapa keluarga besar Zee.
Mobil yang disewanya pun terparkir rapi dan Sean bisa melihat dua buah mobil terparkir disana. Sebuah Range Rover dan sebuah mobil keluarga dari brand Toyota bewarna hitam terparkir rapi.
Dengan sedikit gugup, Sean pun berjalan menuju pintu utama rumah yang terbuat dari batu dan merupakan impian Zee dari dulu memiliki rumah seperti ini.
Sean memencet tombol bel dan tak lama terbukalah pintu itu menampakkan seorang wanita cantik dengan rambut coklat tua tergerai indah dan mata hitamnya menatap dingin kearahnya.
"Halo Zee..." sapa Sean dengan senyum gugup.
"Ada apa Sean? Oh maaf, Hello your highness" ucap Zinnia sambil menekuk lututnya memberikan hormat kepada Sean.
"Stop it, Zee! Kamu tidak perlu melakukan ini!" Hardik Sean.
"Lalu? Aku harus bagaimana? Membungkuk seperti orang Jepang? Atau berjalan jongkok seperti di keraton Jogjakarta dan Solo?" ucap Zinnia judes.
"Zee! Please!" Sean menatap wanita cantik itu dengan sedikit frustasi. "Apa kamu tidak mengajak aku masuk?"
"Tidak! Rumah hamba tidak pantas untuk dimasuki yang mulia raja" sarkas Zinnia.
"Oh come on Zee! Aku bukan Raja disini! Aku hanya Sean Alexander Léopold!" Sean merasa gemas dengan wanita di hadapannya.
"Ada apa seorang raja dari antah berantah datang kemari? Ke rumah rakyat jelata? Ke rumah anak haram?" Mata hitam Zinnia tampak sedih saat mengucapkan kata yang terakhir membuat Sean harus menahan dirinya untuk tidak membawa wanita itu dalam pelukannya.
"Maafkan aku Zee... Aku tidak bisa melindungi kamu..."
"Masih bagus Papaku tidak menembak kamu!" Zinnia mengusap matanya dengan kasar dan dirinya merasa kesal karena air mata pun ikutan runtuh.
"Zee, jangan usap seperti itu, nanti matamu sakit..."
"Apa perduli kamu? Apa yang sudah kamu perbuat selama ini? Tidak ada Sean! Tidak ada! Kamu beruntung karena kamu adalah pangeran Belgia, yang akan menjadi raja suatu hari! Kalau saja keluarga aku tidak ingat akan hal itu, kamu sudah habis di tangan papaku!" bentak Zinnia. Dia sudah tidak perduli dengan ucapan kasar yang diberikan ke pria di hadapannya, pria yang dibencinya dan juga dicintainya.
"Zee..." tangan Sean hendak terulur menyentuh pipi Zinnia ketika mendengar suara anak kecil.
"Mommy, kita jadi buat loti?"
Sean menatap tidak percaya melihat seorang anak laki-laki berusia sekitar tiga tahun berdiri di ruang tengah. Anak itu mirip dengan dirinya.
"Zee... Apakah itu ... anakku?" Sean menatap Zinnia dengan wajah tercengang.
"Bukan. Dia adalah anakku, bukan anakmu!" jawab Zinnia dingin.
Sean menatap Zinnia dengan tidak percaya.
***
Dubai, UAE enam tahun lalu...
"Jadi kamu mau bekerja di Swiss, Zee?" tanya Ayrton Al Jordan Schumacher kepada putri sulungnya yang kini berusia 20 tahun.
"Iya pa, Zee kan sudah lulus psikologi dan sekarang mendapatkan pekerjaan di sebuah rumah sakit di Jenewa untuk konseling anak-anak. Zee juga sudah ambil kuliah profesi disana."
Zinnia Hadiyanto Al Jordan Schumacher adalah putri angkat Ayrton Al Jordan Schumacher dan Mariana Danika Hadiyanto. Gadis cilik yang dulu sempat menjadi viral akibat ulah neneknya itu sekarang menjelma menjadi gadis cantik yang membuat Ayrton pusing tujuh keliling akibat banyaknya pangeran dan keluarga kerajaan di UAE dan Saudi Arabia hingga ke Turki dan para putra politikus Asia tengah, Afrika hingga aktor Hollywood dan aktor Bollywood pada tertarik dengan gadis cantik itu.
Ayrton sendiri setelah menikah dengan Mariana dikarunai dua orang anak, seorang putra bernama Gasendra, yang kini berusia 14 tahun dan Garvita, berusia 12 tahun.
Ayrton menatap putri cantiknya. "Kenapa kamu tidak bekerja di Dubai saja, Zee?"
"Zee tidak mau disini, Pa. Terlalu berisik! Zee suka di Jenewa atau Bern Swiss. Disana tenang, dan tidak dihebohkan dengan paparazi." Zinnia sendiri tahu sebagai putri Emir Al Jordan, dia pasti disorot publik. Bagaimana bersikap, berperilaku, bahkan latar belakangnya pun dipertanyakan.
Sewaktu Opa Senna dan Oma Fatimah masih hidup, mereka sudah pasang badan untuknya begitu juga dengan Opa Kai dan Oma Tamara. Tidak hanya itu, semua keluarga papanya dan segelintir keluaraga mamanya pun melindunginya dari omongan jelek tentang orang tua kandungnya.
Ya, Zinnia sudah tahu latar belakang dirinya dan Mariana lah yang menceritakan setelah dirinya mendapatkan sindiran dari para sepupunya dari pihak sang mama. Hanya Dewananda putra Bagas dan Safira serta Gibran putra Sisil dan Rizwan yang selalu membela dirinya dan dekat dengannya. Bahkan dua adiknya Gasendra dan Garvita juga membela kakaknya.
Sangat berbeda jauh jika dirinya berkumpul dengan keluarga besar papanya. Isinya hanya rusuh, gesrek dan guyon semua tanpa meributkan dirinya siapa. Zinnia sepantaran dengan si kembar Luke dan Leia, anak Luca Bianchi dan Emi Takara serta Blaze anak Joey Bianchi dan Georgina O'Grady.
Bahkan sepupunya macam Valentino, Arka, Nelson, Juliet, Shinichi, si kembar Gemini dan Gemintang, Nadira, Bayu, si kembar Radeva dan Raveena, Eagle dan Radyta sangat menyayangi dirinya. Mereka menganggap Zinnia sebagai kakak perempuan tempat mengadu jika ada yang nakal.
Tak heran jika Zinnia lebih nyaman jika berkumpul dengan keluarga besar papanya.
"Kamu serius?" tanya Mariana yang masuk ke ruang kerja Ayrton sembari membawakan teh wasgitel kesukaan suaminya.
"Serius ma. Zee capek tinggal di Dubai. Semua ingin tahu soal Zee. Semua ingin tahu siapa kekasih Zee!
"Gara-gara kamu menemani papa saat acara Emir menggantikan mamamu menemani Garvita yang kena demam, banyak pria yang heboh bertanya ke papa" sungut Ayrton kesal. Padahal saat itu, Zinnia memakai gaun tertutup tapi memang wajahnya sangat menarik perhatian kaum Adam dan usia Zinnia baru 16 tahun serta baru masuk kuliah. Tak heran banyak gosip bertebaran mengenai siapa pria yang dekat dengannya hanya gara-gara foto bersama.
Hingga acara polo dan berkuda, Zinnia pun menjadi banyak perhatian para kaum pria. Zinnia memiliki tubuh tidak tinggi, hanya 164 cm tapi lekuk tubuhnya benar-benar seksih. Tak heran banyak yang tertarik dengannya. Sejak saat itu, Zinnia agak membatasi diri untuk ikut acara Emir dan lebih memilih kuliah jauh ke Swiss dibandingkan ke Inggris atau Amerika Serikat.
"Bagaimana May? Zee diterima kerja di rumah sakit Hôpitaux Universitaires de Genève (HUG) sebagai asisten psikolog anak disana." Ayrton menatap ke arah istrinya.
"Bagus dong diterima disana. Mama bangga sama kamu" puji Mariana.
"Jadi kamu setuju Zee kerja dan kuliah mengambil profesi psikologi disana?" Ayrton memastikan lagi.
"Kenapa tidak? Zee sudah membuktikan selama kuliah disana dan buktinya dia lulus cumlaude."
Ayrton menatap putri cantiknya. "Tetap pakai pengawal ya..."
"No papa, Zee tidak mau pakai pengawal. Bikin ribet dan tidak nyaman."
***
Zinnia Al Jordan Schumacher
Yuhuuuu launching Zee dan Sean yaaa
Semoga suka
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
wong ayu bohai koyo ngene kok, gimana ngak bikin para pangeran langsung lamar, tapi bikin puyeng anton 😅
2024-10-28
1
Erni Sasa
mampir sini aq ka😆
sambil nunggu setan up😂
2024-02-14
1
Sandisalbiah
Assalamualaikum kk Hana..
2024-01-12
1