BAB R&V 17

HAPPY READING..

JANBGAN LUPA LIKE COMEN OK..

SALAM KENAL SEMUA,,,,,

******

Malam yang menyedihkan untuk derren,  dia yang sudah membuat janji dengan kekasihnya harus di cansel. di ruangan yang sepi derren yang di temani dua komputer dan laptop yang menyala. jari tangan dan penglihatannya tidak lepas dengan benda tersebut. jika  bukan sahabatnya yang sudah dia anggap seperti saudara yang meminta bantuannya, andai bisa menolak .

FLASHBACK OF

Derren yang sudah rapi dengan setean jas dan aroma yang memabukkan, "sempurna" ucap deren melihat cerminan dirinya di cermin yang besar.

Derren langsung ke luar dengan kunci mobil yang dilempar tangkap ke udara. siang ini dia ada  janji dengan kekasih barunya. sampai di garasi, dia masuk ke mobil dan mengeluarkan mobilnya., gerbang terbuka otomatis, derren melihat ponselnya yang menyala, deren membuka pesan yang tertera dari raka.

RAKA

LACAK SIAPA YANG MENGINTA GUA  DI POSKO VIO.

Derren menatap kesal ke arah ponsel. "raka raka, kenapa sih, lu itu selalu merepotkan saja" kesal derren.

Derren putar balik, gerbang tertutup otomatis sendiri, derren menutup mobil dengan kasar. dan kembali naik ke atas, ke ruang kerjanya. jas yang sudah rapi di buka dengan kesal, dan membantingnya ke sofa yang berada di sana.

Derren menghembuskan napasnya kasar  . apa boleh buat. bagaimana pun raka juga sudah pernah menolong nyawanya. dan dia juga mana berani dengan raka.

FLASHBACK ON

Derren fokus bergulat dengan benda yang menemani malam ini. mencari titik ke benaran, hingga satu titik terang terlihat, Derren menekan banyak tombol di komputer juga laptop secara bergantian dan cepat. untuk masalah mencari tahu dan menjinakkan sesuatu dia lah jagonya.

"dapat" ucap derren lega. ini pertama kalinya dia merentas sesuatu yang memakan banyak waktu. target yang di rentas  ternyata  dapat perlindungan dari hekers, jadi sedikit susah untuk membobol.

derren meregangkan ototnya, merasa perutnya lapar, derren melihat jam yang terpajang cantik di dinding..

"astaga" ucap dereen karena kesal dia sampai lupa dengan kekasihnya, bukan ha yang penting. kekasihnya bukan hanya dia saja, tapi banyak di luar, sampai dia sendiri lupa karena banyaknya.

derren menghidupkan ponselnya yang dia matikan, agar tidak mengganggu konsentrasinya. nontivikasi ramai di ponsel derren, itu semua nama perempuan yang dia ajak ke temuan. tanpa melihat derren langsung menghubungi raka.

"dapat" ucap derren tanpa basa basi.

"Lama"

"sedikit ada gangguan" balas deren sambil memutar bola matanya jengah.

"apa?"

"dia di lindungi dengan hekers, handal. so gua harus membobol perlindungan gembok hekers yang di sewa mereka."

"siapa?"

"tetap sama"

tut tut tut. Derren melihat layar ponselnya yang sudah terputus. "makasih derren, nanti gua jajanin mobil, "nyinyir derren menatap ponselnya." kebiasaan langsung di matikan. huuhf untung gua sabar" ucap derren pada dirinya.

******

Vio mengambil ponselnya lalu ke luar kamar. "Ayo" ucap vio ke pada temannya yang menunggu.

Malam ini mereka mau ke pasar malam di desa sebelah dengan pengawasan dari ustad rahman. "lama banget" ucap lia melihat vio tidak suka.

"sudah, ayo berangkat, keburu malam nanti" ucap ustad.

mereka semua menaiki mobil ustad yang sudah menyala, vio meliat ke arah jendela yang dibuka lebar. hembusan angin malam menerpa wajahnya.

DRRRRTTT vio  mengalihkan pandangannya dan mengambil ponselnya yang bergetar. di dalam tas kecil yang dia bawa. dengan cepat vio mengangkat panggilan raka.

"Assalamualaikum" ucap vio, mendengar di seberang gremusuk.

"waalaikum salam,"

"kamu, lagi ngapain? kok geremusuk gitu?"

"lagi cari sesuatu. kamu ada di mana, kok seperti di mobil?"

"memang, aku mau ke PM''

"sama siapa?"

"sama ustad dan teman lainnya"

"kenapa tidak memberi tahu aku?, kalau aku tidak menghubungimu pasti aku tidak tahu" ucap raka dengan nada khawatir.

"maaf, aku lupa"

terdengar suara helaaan nafas berat. "aku susul"

"jangan" ucap vio dengan spontan.

"why?"

"tidak enak sama yang lain, lagian ini malam, gak akan di ijinin sama ustad" minta vio dengan nada merengek, seperti anak kecil yang meminta permen pada ibunya.

terdengar helaan nafas raka. "ok aku gak ke sana" ucap raka

"janji?" tanya vio.

"ya" ucap pasrah raka. "ya sudah, hati hati, jangan jalan sendiri, "

"ya, siap. aku tutup ya, assalamualaikum'

"waalaikum salam"

panggilan terputus, vio memasukkan ponselnya kembali. " cuih, sok soan' sewot lia. vio tidak menanggapi dan lebih memilih lihat pemandangan yang  indah di luar.

Mobil berhenti di parkiran pasar malam. vio langsung turun terlebih dulu, karena vio berada di dekat pintu.

"wow ramai ya, " ucap sasa, yang melihat sekitar PM.

"ya, padahal, ini bukan malming" respond jesi.

"anak anak, dengarkan ustad dulu" kata ustad. mereka semua mengumpul dengan ustad.

"kalian boleh main di sini, tapi ingat jangan sendiri. dan jam 9 harus kembali ke tempat ini, ustad tunggu di sini"

"ya tad" jawab mereka.

"sana main "

Mereka berpencar, tapi tidak sendiri sendiri. jesi, sasa, rana, jeslin, dan vio langsung masuk, pertama kali yang mereka kunjungi bukan mainan, melainkan makanan.

Vio melihat ke sekeliling PM, tapi tidak menemukan orang yang dia cari. " cari siapa vi?" tanya sasa, yang menunggu temannya  yang mengantri batagor.

"ha' enggak cari siapa siapa kok" jawab vio bohong.

"raka gak kesini?"

vio menaik turunkan bahunya" gak tahu, sibuk kali"

Vio melihat ke seseorang yang berdiri tidak jauh darinya menggunakan pakaian tertutup, vio merasa orang itu mengikuti dan melihatnya. "vi" panggil sasa.

"eh, apa?" tanya vi yang tidak mendengar ucapan sasa. "kamu ok?" tanya sasa khawatir.

"iya, aku hanya merasa orang yang memakai baju itu seperti mencurigakan" ucap vio.

"mana?" tanya sasa. vio meliriknya dengan mata. "enggak kok biasa saja, perasaan kamu saja mungkin" ucap sasa.

"ya mungkin" jawab vio. walau masih tetap curiga.

vio mengambil ponselnya dan mengetikkan beberapa huruf  ke raka.

ANDA

kamu di mana?

RAKA

di villa ada kerjaan yang harus aku kerjakan. kenapa?"

ANDA

tidak papa, ya sudah aku mau jalan jalan dulu.

Vi mengembuskan nafasnya lega, kalau raka ke PM dan menghampirinya, pasti akan jadi masalah besar. "ini vi punya kamu" ucap jesi sambil memberi kresek batagor.

"makasih jes" ucap vio tulus.

"sama sama, e guys, kita sekarang ke mana dulu?" tanya jesi.

"naik biang lala yuk" ucap rana.

"ayo" setuju mereka.

vio di gandengan sasa ke arah biang lala " kamu berani tinggi?" tanya sasa.

"ya kalau tunggu banget enggak, tapi ini bisa" jawab vio.

teman vio sudah memesan tiketnya, setiap keranjang berisi maksimal 3 orang. vio, sasa, dan rana seranjang, sedangkan jesi dan jeslin. Keranjang berputar dengan santai. vio, rana dan sasa menikmati pemandangan dari atas keranjang. mereka mengabdikan momend mereka, dengan foto bersama saat keranjang mencapai puncak di atas. putar ke tiga tiba tiba keranjang berhenti dan lampu mati. "Ya Allah" ucap mereka bertiga secara spontan.

"Eh, kenapa ini, kok mati?" tanya rana panik.

"gak tahu" ujar sasa, yang hampir menangis.

"tenang, kalian jangan panik begini, kita tunggu bantuan" ujar vio. mereka tidak berhenti melantunkan doa, dan meminta pertolongan ke pada sang penolong.

"VIO, AKU TAKUT"  teriak jesi yang berada di keranjang sebelah. vio melihat ke arah suara. "KALIAN JANGAN PAIK, KITA TUNGGU SAMPAI BANTUAN DATANG" ujar vio

Di bawah banyak orang yang menyaksikan dengan wajah khawatir. para petugas PM juga berusaha mencari konsleting yang terjadi.

AAAAA" Teriak penumpang saat angin menggoyang keranjang. asma Allah tak berhenti di lantunkan oleh mereka. vio melihat rana yang pucat dan sesegukkan.

"VIO, JESI, JESLIN, RANA, SASA, KALIAN TENANG JANGAN PANIK YA" teriak ustad. vio dan yang lain melihat ke bawah, ke arah ustad rahman yang sangat panik sambil membantu petugas.

Ya ustad" teriak mereka.

1 jam kemudian, tetap tidak ada pergerakan dari keranjang. sasa dan rana saling berpelukan satu sama lain  vio melihat ke bawah. rasa panik tiba tiba hilang saat dia melihat ada raka di bawah, dengan wajah khawatirnya. senyuman vio muncul. dia merasa jika ada raka, semua akan baik baik saja. karena ia yakin raka tidak akan membiarkan dirinya terluka.

"RAKA, APA YANG KAMU LAKUKAN" Teriak vio saat raka menaiki besi keranjang, sampai ke vio.

"jangan panik, percaya semua akan baik baik saja" ucap raka lembut.

Air mata vio menetes, terharu, khawatir semua ada. "kamu hati hati, gak seharusnya nekat seperti ini" ucap vio sambil menghapus air matanya.

"hei, don't cry, I don't  like seeing you cry ya" ucap raka. raka ingin menghapus air mata vio, tapi dia tidak bisa menggapai.

Raka menghidupkan aerphone di telinganya. "sekarang" ucap Raka.

orang suruan raka memutus sambungan rantai pada keranjang, raka yang di beri aba aba, langsung berjalan ke besi lainnya sehingga keranjang berputar, hingga sampai vio dan yang lainnya ke bawah. begitu juga raka, vio yang sudah turun dari keranjang langsung menuju raka.

"are you  ok?" tanya vio dengan khawatir. air matanya tidak berhenti turun.

"ok" balas raka, sambil menghapus air mata vio.

"Alhamdulillah, kalian tidak papa?" tanya ustad rahman yang menghampiri mereka.

"alhamdulillah baik ustad" balas rana mewakili teman temannya.

ustad rahman melihat ke arah raka" terima kasih banyak" ucap tulus ustad.

"sudah tugas saya, melindung pacar saya" balas raka. raka kembali melihat vio yang masih syok. ada ketakutan dalam mata vio.

"sudah, semua baik baik saja, jangan jadikan ini traumamu " ucap raka sambil mengelus kepala vio lembut. memberikan ketenangan untuk kekasihnya.

"permisi tuan, ini" ucap 3 orang anak buah raka dengan membawa beberapa botol air mineral. raka mengambil satu botol dan membukanya, lalu memberikannya ke vio. botol lainnya mereka bagikan ke teman teman vio yang lain.

"makasih" ucap vio

"sudah kewajibanku"

"bagaimana kamu tahu, kalau aku terjebak di keranjang?" tanya vio penasaran.

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!