Violet dan ke empat temannya turun dari mobil, yang di ikuti oleh sopir suruhan raka.
"nona, saya tunggu anda di sini" ucap sopir.
"tidak perlu, pak nanti saya bisa naik taksi" jawab Vio. bukan vio tidak mau di tunggu, tapi kalau mereka ke GM pasti membutuhkan waktu yang sangat lama.
"ini perintah dari tuan raka nona"
Violet memutarkan bola matanya jengah." terserah deh pak, tapi kalau misal bapak lapar atau haus, bapak bisa beli, jangan diam di sini saja" pesan violet yang di balas anggukan pelan oleh sopirnya.
"nona sangat baik, saya harap anda bisa merubah dan memberi warna pada kehidupan tuan raka" batin sopir sambil menatap violet yang sudah menjauh.
Di lain tempat, raka turun dari mobil, anak buah raka menyambut kedatangannya, dan mengawal sampai dalam ruangan, yang di jaga oleh 2 anak buahnya dari luar. pintu terbuka, raka langsung masuk.
"tuan" ucap rio yang ada di dalam.
"bagaimana, kalau tidak penting nyawa kamu taruhannya" ucap raka tegas. rino bergidik ngeri dengan ancaman tuannya yang memang tidak pernah main main.
Rino memberikan vidio yang di dapat dari anak buahnya., raka mengambil aiped rino dan melihat vidio yang di tunjukkan kepadanya, rino menatap tuannya dengan ketakutan, takut infonya itu tidak memuaskan dan nyawanya akan melayang.
PYARR Rino tersentak kaget, saat aipednya di lempar ke dinding dan jatuh ke lantai dengan mengenaskan. pasalnya itu adalah iped yang baru saja di beli seminggu yang lalu. rino melihat ke arah raka yang memerah wajahnya, karena amarah.
"siapkan tim c, kita tangkap mereka" ujar raka.
Rino menganggukkan kepalanya, dan pamit undur diri untuk mengumpulkan tim C. raka mendudukkan dirinya dengan kasar ke kursi kebesarannya dia.
untung gak jalan tuh kursi, gak lucu kan kalau raka duduk pas kursinya mundur. abaikan ini
back to vio.
" Ini bagus deh ceritanya Vi" ujar rana, memperlihatkan buku yang dia bawa.
"Eh iya, kamu ambil saja" ucap Vio selesai membaca sinopsis buku yang di tunjukkan oleh rana." nanti aku pinjam, kalau kamu sudah baca ok"
"ok aku ambil yang ini." rana langsung memasukkan bukunya ke tas belanja.
kebiasaan mereka membeli novel, dan menukar satu sama lain, sudah 3 jam tapi mereka masih belom keluar dari GM,
"kamu sudah?" tanya jesi
"sudah," jawab sasa.
"untung sekarang, biasanya beli novel 3, gara gara makan di traktir jadi bisa beli 5," ucap jeslin senang.
"iya benar tuh" jawab jesi
kamu beli berapa Vi?" tanya sasa sambil melihat ranjang vio.
"6 " jawab vio.
"kalian selesai semua, kalau sudah yuk kita bayar" ajak sasa
mereka semua jalan ke kasir untuk membayar buku buku yang sudah mereka pilih.'ini mbak" ucap sasa sambil memberikan tas keranjang miliknya.
"200rb " sasa mengeluarkan uang merah dua lembar.
"terima kasih" ucap penjaga buku.
sasa menunggu teman temannya yang masih membayar, sasa melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 1 siang. mereka semua sudah bayar tinggal menunggu violet.
"250" Violet mengeluarkan uangnya, dan mengambi buku yang sudah di kemas.
"terima kasih'' ucap pelayan itu
"iya sama sama" jawab vio
Mereka langsung keluar GM, Dan menuju parkiran tempat mereka parkir tadi.
"sudah non" tanya Pak sopir sambil membukakan pintu untuk vio.
"ya, maaf pak tunggu lama" ucap vio tidak enak hati.
"tidak papa non"
mobil berjalan setelah mereka naik semua, "pak kita cari masjid ya" ucap vio.
sesampainya di depan masjid yang besar vio dan kawan kawan turun dan langsung masuk ke toilet wanita untuk mengambil wudhu, lalu masuk ke masjid bagian wanita. mereka melakukan sholat dhuhur berjama'ah.
selesai sholat mereka bersalaman satu sama lain. setelah itu merapikan mukenah ke tempat semula,
"aku penasaran, raka itu kerja apa sih, kok kelihatannya sukses begitu" tanya sasa, sambil melipat mukenah dan meletakkannya di rak mukena yang tadi dia ambil.
"jujur aku tidak tahu" jawab vio.
"kamu bagaimana vi, kok bisa tidak tahu, dia pacar kamu"
"sebenarnya, aku di paksa buat jadi pacarnya," ucap vio yag duduk sambil menunggu temannya sellesai melipat mukena.
sasa, jesi rana dan jeslin, ikut duduk melingkar di dekat vio yang akan bercerita insiden jadinya mereka.
"waktu pulang dari pesantren, aku sama bunda ke mampir ke supermarket, aku pilih camilan dan bunda sayuran, dan singkat cerita, aku mau ke bunda, karena kurang hati hati jadi menabrak dia"
"kok kayak cerita FTV ya jadinya" potong sasa, yang disetujui teman temannya.
"terus bagaimana?" tanya jesi
"aku minta maaf, tapi dia malah merangkulku, dan bilang kalau aku miliknya, jujur aku takut banget" cerita vio sambil berkaca kaca.
Teman vio mendekat dan mengelus punggung vio, "ya sudah, kamu sabar saja vi, lagian kita tidak lama di luar, kita kan akan balik ke pesantren" ucap sasa.
"ya" violet mengusap air matanya yang jatuh ke pipi.
"yuk balik, kasihan sopir raka" ucap jesi.
mereka mengangguk setuju dan keluar masjid. sopir raka, langsung membuka pintu penumpang setelah melihat nonanya keluar dari masjid. Mereka masuk ke mobil " terima kasih pak" ucap sasa yang terakhir masuk ke dalam mobil.
"ya sama sama non" jawabnya. lalu menutup pintu mobil dan memutar menuju tempat pengemudi untuk melanjutkan perjalanannya.
"maaf non, kita mau ke mana lagi?" tanya sopir itu sambil melihat nonanya dari pantulan spion depan.
"pulang ke rumah saya, dan nanti tolong antar teman teman saya juga ya pak" ucap vio.
"baik non" jawabnya.
****
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Asri Angsela Melivina Potabuga
vio jg trima smua pemberian Raka sih,,pdhl anak santri
2022-10-11
0