BAB R & V 3

SEBELUM BACA FOLLOW TERLEBIH DAHULU BESTI!

****

Raka menekan beberapa no di ponselnya dengan tersenyum senang, iya no yang dia masukkan adalah no violet yang dia dapat dari tangan kanannya Rino, yang dia minta untuk mencari data data gadisnya.

Mine

hai masih ingat aku baby, save noku ini

Raka.

Raka melihat pesan yang sudah dia kirim, sudah masuk centang dua, tapi belum di buka, raka melihat WA gadisnya yang ternyata tidak online. raka melihat jam di tangannya.

"mungkin dia istirahat" ucap raka pada dirinya sendiri.

raka meletakkan ponselnya di nakas yang berada di sebelah kasurnya, dia langsung berdiri dan menuju kamar mandi untuk bersih bersih, untuk menghilangkan keringat yang lengket dan rasa lelah pada tubuhnya.

2 jam kemudian

Huaaa" violet menutup mulutnya yang menguap dengan punggung tangannya. violet merentangkan kedua tangannya untuk melemaskan ototnya yang kaku, mungkin karena kelamaan tidur siang.

Vio mengambi ponselnya, dan menghidupkan layar ponselnya

08967870xxxx

violet mengernyitkan dahinya melihat no baru di ponselnya, dengan rasa penasaran violet membuka notifikasi pada ponselnya.

08967870xxxx

hai masih ingat aku baby, save noku ini

Raka.

Violet membulatkan matanya, dan mengucek matanya agar jelas membaca pesan.

"dari mana dia dapat noku?" tanya vio pada dirinya sendiri.

Vio melihat info kontak dan melihat profilnya yang sedang membelakangi kamera.

"kalau dari bodynya sih iya, dia orang yang serem melebihi syaiton mana pun yang aku temui di supermarket" ucapnya.

Tanpa menunggu terlalu lama. violet langsung menghapus pesan dan meletakkan ponselnya di tempat semula. vio langsung ke kamar mandi karena dia kebelet buang hajat.

Dilain tempat, raka geram dan menggenggam ponselnya kuat kuat. saat melihat pesan yang dia kirim centang biru, tanda sudah di baca, namun yang membuat dia marah adalah pesannya tidak di balas, Raka langsung menelpon gadisnya tidak diangkat, berulang kali raka menghubungi tapi tak kunjung di angkat. hingga amarah raka berada di ubun ubun.

"sekali lagi tidak di angkat, aku akan menemuimu malam ini juga baby" geram raka. raka terus menghubungi gadisnya.

"Assalamualaikum" ucap suara yang berada di seberang.

Violet mengangkat telpon raka setelah dari bawah untuk makan malam bersama bundanya  dan saat masuk kamar ponselnya berdering dan terdapat notifikasi  ponselnya 50 panggilan tak terjawab.

"ke mana saja, kenapa baru kau angkat?" tanya raka emosi

violet melihat ponselnya, dan mengrutuki dirinya, saat no raka menghubunginya, vio tahu bukan karena menyimpan melainkan  karena ingat belakang no raka.

"eh, A-anu, itu" ucap vio gelagapan.

**"yang jelas kalau ngomong" **

"a-aku habis makan malam, ponselku ada di kamar, jadi tidak tahu kalau kau menghubungiku" jawab vio ketakutan. vio sudah membayangkan bagaimana seramnya muka raka ketika marah.

"hmm, jangan di ulang" ucap raka yang mulai membiasakan suaranya.

"i-iya"

"no aku sudah kamu save?" tanya raka yang mulai santai.

"su-sudah" jawab violet ragu. pasalnya memang tidak dia simpan. violet menggigit bibirnya maafkan hambamu yaAllah karena berbohong .batin violet

"good, kamu sedang apa?"

"hmm, aku mau ke toilet dulu, aku tutup ya."

"tunggu, kamu tidak bohong?" tanya raka dengan penuh ke raguan.

"tidak, aku serius" jawab vio. memang benar dia ke kamar tadi niatnya mau buang hajat.

"ok, kalau begitu. besok aku ke rumahmu kita jalan jalan, "

"ta-tapi"

"tidak ada penolakan baby" potong raka, dan mengakhiri panggilan.

raka tersenyum bahagia, rasa rindu sudah terobati walau hanya sedikit, setidaknya dia sudah mendengar suara gadisnya.

beda lagi dengan violet yang merasa tertekan, padahal dia besok sudah ada janji dengan temannya.

"pikir nanti saja deh, kebelet banget" ucap vio dan langsung meletakkan ponselnya di kasur ,dan lari ke kamar mandi

KEESOKAN HARINYA.

Selesai sarapan violet langsung ke kamarnya untuk siap siap pergi dengan sahabatnya. violet memilih baju yang di gantung  di lemari miliknya.

Ting violet melihat ponselnya yang berbunyi di atas nakas. dia meletakkan baju yang akan vio pakai di atas kasur, dan mengambil ponselnya

Raka 

Vio membulatkan matanya, dia baru ingat jika raka mengajaknya jalan hari ini. vio langsung membuka pesan dari raka.

"Aku ada di depan rumahmu baby" baca violet dalam hati.

Vio langsung berlari ke arah jendela kamarnya dan membuka korden putih dan terlihat raka yang berdiri di depan mobilnya.

"Aduh bagaimana ini, " bingung vio

Ting

vio langsung melihat notifikasi di ponselnya.

SEPERJUANGAN

Rana: Assalamualaikum besti

jeslin: waalaikum salam, aku sudah otw

jesi:1

sasa:2

rana: aku sudah sampai, buruan guys, jamuran aku di sini.

sasa: rajin amat, belum jam 8 sudah sampai duluan

jesi: bener rajin amat, padahal kalau sekolah biasanya belakangan masuknya ya gak?

rana: suka bener kamu kalau ngomong jes, jadi pingin nampol kamu aku

jeslin: vi mana?

violet: otw

Violet langsung keluar dari grup dan meletakkan ponselnya di kasur, violet mengambil baju yang ada di atas kasur dan mengganti pakaiannya. 5 menit violet sudah rapi, dengan memakai hijab warna blewa , kemeja putih, dan rok panjang warna oren, dan sepatu putih. vio langsung mengambil tas warna blewa yang sudah dia siapkan dan keluar kamar.

"bun vi jalan dulu ya" pamit violet pada bundanya yang sedang lihat TV di ruang tengah.

"iya hati hati, pulangnya jangan malam malam " pesan bunda violet.

"ya bund, vi berangkat assalamualaikum" ucap vi sambil mencium punggung tangan bundanya.

violet membuka gerbang, dan keluar tak lupa menutup kembali gerbang rumahnya.

raka melihat violet dari atas sampai bawah dengan senyum, cantik itulah yang ada di pikiran raka.

"ayo" ucap vio.

raka menganggukkan kepalanya menyetujui, raka berjalan mendekati violet untuk membukakan pintu untuk violet.

"mau ke mana?" tanya violet yang berada disisi mobil.

"buka pintu buat kamu" jawab raka.

"tidak perlu, aku bisa buka sendiri," ucap vio sambil membuka pintu mobilnya raka.

raka langsung membalik arah menuju pintu kemudi, dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Violet melintirka tali tasnya seperti tidak tenang, "bagaimana caranya aku bilang ke raka" batin violet.

"kenapa?" tanya raka yang melihat kegusaran gadisnya.

"hmm, kita mau ke mana?" tanya violet

"terserah kamu, maunya ke mana? tanya raka balik.

"ke syafz queen kafe boleh?" tanya vio takut.

"of couse" jawab raka sambil senyum.

"sini tangan kamu" minta raka

"buat apa" tanya vio mengenyitkan dahinya.

"sudah sini saja"

Violet langsung memberikan tangannya pada raka, raka langsung mengambil tangan violet dan menyatukan jarinya dengan jari violet. violet yang merasa tangannya di genggam langsung menariknya.

raka menatap vio tajam." kenapa di lepas?" tanya raka

"kamu nyetir, " jawab violet takut

"gak masalah, sini tangan kamu" minta raka, dengan membuka tangannya, violet ragu memberikan tangannya ke raka, vio memberikan tangannya ke raka, tapi pas sudah dekat dia menariknya kembali.

"maaf kita bukan muhrim" ucap violet menundukkan kepalanya.

"genggam tanganku atau tidak akan aku antar kamu ke kafe itu" ancam raka

"tidak papa, kalau kamu tidak mengantarku, aku turun sini saja, aku bisa naik taksi" ucap violet.

raka menatap violet tidak suka, bukan dengan orangnya tapi dengan perkataan gadisnya. raka mengegas mobilnya dengan kecepatan tinggi. violet memejamkan matanya. istigfar dan nama Allah tidak berhenti dia lantunkan dalam hati.

"raka pelanin mobilmu" ucap violet yang masih menutup mata.

"pegang tanganku, aku pelanin lajunya: jawab raka.

" dosa, aku gak mau, kita itu bukan mahrom, jadi aku mohon berhenti" ucap violet menatap raka melas.

"bukan mahrom ya," ucap raka sambil berfikir." bagaimana kalau kita ke KUA sekarang saja"

Violet membulatkan matanya," jangan main main kamu, nikah itu bukan mainan, aku tidak mau" ucap violet sambil membulatkan matanya.

"terserah, pilihannya dua, genggam tanganku atau kita ke KUA sekarang" tawar raka santai.

violet menatap tajam raka, lalu menutup matanya dan membuang nafas untuk menenangkan dirinya, lalu violet menggenggam tangan raka terpaksa.

raka melihat ke violet yang menggenggam tangannya senyum ke menangan muncul, senang itu yang di rasakan oleh raka. raka mengelus tangan violet yang dia genggam.

Kecepatan mobil mulai santai, senyuman raka tidak luntur

violet terus melanturkan istigfar dalam  hati, meminta maaf ke pada Allah atas dosa yang dia buat saat ini, lalu melihat ke arah raka yang senyum senyum sendiri

"Ya Allah, syaiton apa yang merasuki raka?" batin violet.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!