BAB R & V 2

"assalamualaikum" ucap vio saat masuk ke rumah, dengan membawa tas merah belanjaannyadan koper baju miliknya.

"waalaikum salam, non vio" ucap bibi yang baru keluar dari arah dapur.

"bibi sehat?" tanya vio sambil mengambil tangan bi ijah dan mencium punggung tangannya,

"alhamdulillah non, bibi sehat, non sendiri bagaimana ?" tanya bi ijah sambil mengusap kepala anak majikannya yang sudaj=h dia anggap seperti anak kandungnya sendiri.

"alhamdulillah bi, vio  baik baik saja" jawab vio tulus

"mau bibi buatkan apa" ucap bibi menawarkan vio, senyuman bik ijah tidak luntur, karena bahagia vio pulang kembali ke rumah ini.

"terserah bibi saja, vio mau ke kamar, siap siap sholat" ijim vio kepada bunda dan bik ijah.

"oh ya sudah kalau begitu, bunda mau ke kamar juga" ucap bunda.

"bi ini di bawa ke dapur, tadi saya sama vio mampir ke supermarket" pesan bunda sebelum masuk ke kamar.

"baik nyinya" jawab bik ijah.

"vio ke atas dulu ya bi" ucap vio sambil menarik koper miliknya.

"mau bibi bantu non"

"tidak, vi bisa sendiri" balas violet.

bi ijah langsung mengambil dua kantong belanjaan, dan membawanya ke dapur untuk dia simpan di kulkas, dan sambil memasak untuk persiapan makan siang.

"assalamualaikum" ucap violet sambil membuka pintu kamarnya, tanpa ada yang menjawab salam vio, karena kamarnya memang tidak ada penghuninya, kecuali kalau makhluk halus mungkin ada. violet mencium dalam dalam aroma vanila terdengar ke di dalam indra penciumannya. vio langsung meletakkan tas kopernya di samping brangkar dan membaringkan dirinya di atas kasur zise kesayangannya.

Violet melihat sisi kamarnya, tidak ada yang berubah, semuanya sama, hanya seprai kasurnya yang berubah. violet merentangkan tangannya sambil memejamkan mata, menikmati suasana kamar yang sangat dia rindukan.

setelah puas melepas rindunya, violet langsung bangkit dan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya, niatnya sekarang adalah bersih bersih untuk persiapan menunaikan solat.

Di lain tempat raka sedang berada di markas bawah tanah, saaat dia pulang, raka di mendapat kabar dari rino tangan kanan raka, kalau di perusahaannya ada penghianat, dan saat itulah emosi raka muncak dan segera ke markas untuk membasmi hama yang merugikan dunia.

"bangunkan dia" perinta raka dengan tatapan tidak bersahabat.

''baik tuan" anak buah raka langsung menyiram dengan air yang sangat dingin.ke pada seorang yang terikat dan tidak  sadarkan diri .

"huuaaa" teriak orang itu, setelah merasa tubuhnya dingin sampai ke tulang tulang. dia membuka mata dengan tatapan tajam,

"ma-maafkan saya tuan" ucapnya terbata bata setelah melihat raka di depannya.

"buat apa kau meminta maaf, apa kau telah melakukan kesalahan" tanya raka dengan wajah datarnya.

"Ma-maf, tuan saya mengakui kesalahan saya, saya terpaksa melakukannya" ucapnya dengan penuh harap.

karena siapa yang tidak tahu raka, pengusaha terkenal dan dia salah satu mafia kejam yang ada di amerika, dan semua sudah mengenalnya.

"siapa yang menyurumu" tanya raka

"tidak ada tuan, itu murni saya sendiri" jawabnya dengan gemetar karena dingin ditubuhnya.

"anda pikir saya bodoh Mr ziko. saya tahu jika anda adalah mata mata dari salah satu rival saya"

ziko langsung membulatkan matanya, "ti-tidak tuan, saya sendiri" ucapnya.

"katakan atau saya bunuh kau" ucap raka sambil mentodongkan pistol ke arah kepala ziko.

"saya sudah jujur tuan" ucapnya.

raka yang jengah langsung menekan plantum pinsol pas ke arah kepala ziko dan saat itu juga kepalanya hancur berkeping keping. senyuman ke menangan terukir jelas.

"rino" panggil raka.

"saya tuan" ucap rino.

"cari tahu siapa dalangnya, dan bawa ke hadapan saya hidup hidup" perintah raka.

"baik tuan"

raka langsung keluar dari markas dan menuju ke kantor untuk menyelesaikan dokumen yang harus dia tanda tangani.

di lain tempat, vio yang sudah rapi dengan hijab yang menempel di kepalanya langsung turun, selesai melakukan sholat vio di panggil untuk makan siang. dan di sinilah dia berada.

"bunda" panggil vio yang turun dari tangga.

"sini sayang, makan siang dulu"

vio menarik kursi yang berada di dekat bundanya, bunda mengambilkan piring dan juga makanan untuk vi

"terima kasih bunda" ucap vio

"sama sama sayang" jawab bunda

Tidak ada suara hanya suara ketukan sendok piring, dan jam dinding. karena itu sudah jadi kebiasaan jika makan di larang berbicara, sampai makan siang selesai. violet meminum air putih yang di sediakan oleh bi ijah di dalam gelas, violet meminum airnya hingga tandas.

"bun vi ke kamar dulu ya, mau istirahat" pamit vio pada bunda.

"kamu sudah solat?" tanya bunda,.

"sudah bun, vi ke kamar dulu"

"iya, sayang"

Vio langsung ke kamar dan merebahkan dirinya di kasur, violet memeluk guling dan tak butuh waktu lama nafas violet normal, dan siap menjalani mimpi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!