4

Setelah kepergian Nana dari dalam kamarnya Robert langsung menuju balkon kamar dia memerlukan udara segar untuk pikiran yang sedang kacau sekarang.

"Aku harus mendapatkan sekarang tapi ..." Robert menjeda ucapan bagaimana cara dia mendapatkan wanita unik yang pernah dia temui jika nama saja dia tidak tahu apa lagi asal usul keluarga nya.

Tapi saat Robert mengingat ingat pertemuan mereka sebuah keluarga yang menunggu kedatangan seseorang dan walau dia tidak mengingat semua nya tapi Robert mengingat seorang pria yang menarik wanita unik yang dia temui itu.

"Sepertinya aku pernah melihat wajahnya di majalah " ucap Robert yang mengingat wajah pria paruh baya tersebut.

Robert langsung menuju tempat buku buku yang tersusun rapi di dalam kamarnya dan langsung membongkar mencari majalah yang entah tahun berapa dia melihat wajah itu.

Sedangkan Nana yang sudah berada di ruang keluarga Nana langsing duduk di samping suaminya.

"Dimana Robert " ucap Daddy Robert.

"Maaf Robert ingin istirahat dia sedang tidak enak badan " bohong Nana.

Mana mungkin dia membiarkan wanita ular dekat dengannya dia sebagai seorang ibu mengingat wanita yang baik-baik untuk putra mereka dan dia akan mencari bukti jika Mira bukan wanita baik-baik.

"Robert pasti lelah " ucap Zean.

"Dad tapi Mira boleh kan menunggu Robert di sini " ucap Mira .

"Mira " tegur mom Mira.

"Tidak sayang kita harus pulang dad ada keperluan " ucap Zean

Dengan wajah kesal Mira langsung membawa tas nya dan pergi dari sana dan hal itu juga yang membuat Nana tidak senang Mira sudah berpakaian seksi Mira juga tidak sopan santun saat bertamu di mansion mereka.

"Maaf jeng " ucap mom Mira malu dengan sikap putri yang seperti itu.

"Saya harap maklum jeng " ucap Nana .

"Kami pamit dulu" ucap Zean

Setelah mereka mengantar kepergian tamu Meraka Daddy Robert langsung menuju ke lantai atas dan langsung masuk di dalam kamar Robert.

"Apa yang kau inginkan sebenarnya " ucap Daddy Robert.

Robert yang sedang sibuk mencari majalah langsung menghentikan kegiatan saat Daddy nya masuk tanpa permisi di dalam kamar mereka.

"Dad biarkan putra kira istirahat " ucap Nana yang menyusul suaminya.

Dia tidak ingin terjadi pertengkaran yang membuat putra nya tidak betah tinggal di mansion mereka dan itu juga alasan kenapa Robert memilih untuk menjadi seorang pilot dia tidak betah jika di kekang oleh Daddy nya.

"Dad sudah tahu jawabannya Robert ingin hentikan semua ini " ucap Robert.

Daddy Robert langsung menggenggam jari-jari tangan nya geram dengan sikap putra mereka yang sekarang mulai membangkang.

"Dad " ucap Nana dia langsung menghentikan suaminya yang bisa saja memberi bogem mentah pada putra mereka

"Mom jangan terlalu memanjakan putra mu " ucap Dave dengan nada tinggi.

"Maksud Daddy apa putra mommy lalu bukan putra Daddy begitu " ucap Nana menahan tangis.

Robert langsung menghempiri Nana dan memeluk tubuh Nana yang sudah bergetar menahan tangis.

"Mom tenang lah " ucap Robert berusaha menenangkan Nana.

"Dad jika Daddy tidak membenci Robert benci Robert saja jangan mommy yang sudah rela menghabiskan waktu bersama Daddy " ucap Robert.

"Mom dan anak sama saja dasar tidak berguna " ucap Deva langsung pergi meninggalkan Robert dan Nana yang sudah bercucuran air mata Mendengar ucapan Dave .

"Mom ayo kita duduk " ucap Robert mengiringi Nana yang sudah lemah.

Robert diam membenarkan Nana tenang lebih dulu bukan dia tidak ingin menghibur Nana tapi dia pernah membaca artikel jika tangis seorang wanita adalah tangis menyelesaikan masalah tanpa berbicara hati Meraka akan plong saat sudah mencurahkan semuanya dari air Mata mereka.

Dan benar saja saat Nana sudah mulai tenang Nana langsung menghentikan tangis nya dan menatap lemah Robert yang sampai sekarang hidupnya di tentukan.

"Maaf kan mom yang tida bisa tegas " ucap Nana.

"Robert paham mom tapi Robert mohon jangan menangis lagi " ucap Robert

Nana mengangguk dengan ragu karna dia tidak bisa berjanji jika selalu di ingkari mana mungkin dia diam saja saat putra mereka di bentak walau oleh suaminya sendiri hati nya seakan di iris oleh sesuatu .

"Janji " ucap Robert mengulurkan jari kelingking nya .

Dan dengan ragu Nana menerima janji kelingking putra tunggal nya .

Next part selanjutnya KK dan jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain

Terpopuler

Comments

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

daddy belum tauu ajhe pilihan anknya,,klo tau bagaimne reaksinya yaaa thor...lnjuut

2022-07-30

0

Pera S

Pera S

lanjut

2022-07-18

0

Eka Maulidia

Eka Maulidia

lanjut ,,lanjut ,,,lanjut

2022-07-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!