5

Jika di mansion Robert suasana menjadi melow berbeda dengan Mansion BENATA yang heboh oleh dua wanita yang berbeda generasi .

"Aaaaaaarrrggggg " teriak Vanya .

"Aaaaaaarrrggggg setan " teriak Aqeela kecil.

Mereka yang mendengar teriakkan seseorang langsung menuju lantai atas karna memang asal teriak dari lantai atas.

"Huaaaaaaa " teriak Vanya lagi.

"Huaaaaaaa holeeeee " teriak Aqeela kecil.

"Sayang ada apa " ucap Ara yang lebih dulu sampai .

"Vanya ada apa " ucap Dinda.

Sedangkan si pelaku hanya diam dengan bingung karena semua penghuni langsung datang menghampiri mereka dengan nafas yang memburu.

"My ada es cleam " ucap Aqeela.

"Bunda ada apa " ucap Vanya dengan polosnya.

Mereka yang mendengar pertanyaan konyol itu rasanya ingin menjitak kepala si pelaku apa dia tidak tau jika karna ulahnya mereka langsung berlari seperti di kejar setan.

"Apa yang menyebabkan mu berteriak Vanya " ucap Sasa.

"Qeela kenapa teriak " ucap Ara.

"Hehehehe,,, Qeela nulut aunty " ucap Aqeela dengan polos nya.

Ara langsung menepuk keningnya ini baru pertama kali mereka bersama lalu bagaimana dengan hari hari berikutnya bisa-bisa Aqeela mengcopy paste sifat aunty mereka yang barbar.

"Sayang ayo kita beli mall " ucap Vanya .

"My ayo kita beli mall " ucap Aqeela seakan ingin membeli es cream saja.

"Vanya " tegur Dinda .

"Vanya bercanda bunda " ucap Vanya .

"Sayang mall tidak di jual " ucap Ara berusaha menghibur putri mereka yang ingin beli mall.

"Hiks ,,,,, Hiks ,,,,, " Aqeela kecil malah menangis dia merasa jika dia sedang di marahin .

"Aqeela aunty hanya bercanda maksud aunty Beli es cream " ucap Vanya.

"Hiks ,,,, Hiks aunty tipu " ucap Aqeela dengan tangis nya.

Devan yang tadinya berada di ruangan kerja Dominic langsung keluar saat mendengar tangsi putri nya sedang kan putra mereka sibuk dengan mainan baru bersama sepupu mereka Verel .

"Mom ada apa " ucap Devan.

"Didi beli mall " ucap Aqeela langsung menghempiri Devan karna yang dia tahu apa pun yang dia minta akan selalu di turuti oleh sang Daddy tercinta.

Tunggu Devan yang memang tidak tahu apa permasalahan bingung menatap Ara yang di tatap langsung menunjuk ke arah Vanya jadi penyebab tangis Aqeela adalah Vanya.

"Hehehe,,, Vanya hanya bercanda oom tua " ucap Vanya .

Kalian sadar apa yang Vanya ucapan sudah membuat putri mereka menangis sekarang malah dengan santai dia memanggil Devan dengan sebutan oom tua .

"Vanya " ucap Dinda.

"UPS,,,, canda kak ipar " ucap Vanya cengengesan.

"Didi ayo beli mall " ucap Aqeela.

"Dad sudah beli mall itu lalu mall mana lagi yang harus Daddy beli " ucap Devan dengan santai.

"Holeeeeee " ucap Aqeela bahagia .

"Ya ampun masih kecil sudah tau jika orang tuanya sultan " ucap Vanya.

"Blueeekkkk,,,, Qeela punya mall " ucap Aqeela menjulurkan lidah pada Vanya .

Dasar anak kecil jika sudah mendapat apa yang dia inginkan dia akan merasa menang pada lawan nya terutama aunty bar-bar yang sering menguji kesabaran nya.

"Aunty juga punya mall blueeeekkkk " ucap Vanya tidak mau kalah walau itu berbohong it's okey die tidak masalah.

"Huaaaaaaa mommy " tangis Aqeela semangkin kencang saat Vanya sudah mempunyai mall juga seperti dirinya.

"Vanya astaga kau sudah dewasa coba mengalah pada keponakan mu " ucap Dinda .

"Hiks ,,,,, Hiks mommy beli mall " ucap Aqeela.

"Iya iya nanti kita beli semua nya apa perlu aunty mu sekalian " ucap Ara yang kesal pada adiknya .

Selama kuliah di Jerman bukannya berubah Vanya malah semakin menjadi menjahili Putri mereka sudah tahu putri mereka tidak bisa di ajak bercanda.

"Blueeekkkk Qeela Bali mall banyak banyak " ucap Aqeela bangga.

"Bunda lihat Qeela " ucap Vanya pura-pura sedih .

"Hihihi aunty kayak bayi Didi Oek Oek " ucap Aqeela kecil.

"Iya sekarang lanjutkan main nya " ucap Devan sambil menurunkan Aqeela yang sebelumnya berada di gendongan Devan.

Dengan percaya diri di melewati mereka yang di sana copy paste Ara tangisnya hilang saat sudah menang Daddy nya beli mall.

"Lalu apa yang membuat mu teriak " ucap Dinda .

Jika kalian mengira mereka melupakan hal tersebut maka kalian salah besar mereka masih mengingat apa lagi sudah membuat mereka harus berlari seperti di kejar setan.

"Hehehe Vanya Vanya ada deh sayang ayo kita bobok cantik " ucap Vanya membuat bunda dan Kaka nya penasaran.

"Vanya " ucap Ara.

"By my glandma selamat ciang " ucap Aqeela langsung menarik selimut menutupi tubuhnya kecilnya biar tidak kedinginan.

"Maaf ya bunda kakak keponakan cantik ku ingin bobo " ucap Vanya.

"Ayo bunda " ucap Ara .

Tapi Daan hati dia akan mencari tahu kenapa penyebab adiknya kegirangan bahagia baiklah sekarang main rahasia saja tapi dia tidak akan tinggal diam .

Sedangkan Vanya yang melihat Ara tersenyum kecil sudah was-was karna pasti dalam hidup jam Kakaknya akan tahu segalanya nasib punya kakak Queen akan tahu segalanya.

"My cup cup " ucap Aqeela kecil saat Ara yang sudah ingin keluar dari kamar Vanya.

Ara yang mendengar itu langsung menghampiri Aqeela dan mencium kening Aqeela biar istrirahat.

"Kakak aku tidak " ucap Vanya yang iri pada Aqeela kecil saat dia cium oleh Ara.

Cup

"Jaga putri Kakak awas saja jika kau mengajari Aqeela yang tidak baik .... " belum selesai Ara bicara sudah di potong oleh Vanya.

"Kakak akan memberi mu pelajaran " ucap Vanya melanjutkan karna selalu itu yang Ara ucapan tapi bukan Vanya nama nya jika nurut dia diam-diam mendidik Aqeela seperti nya.

"Good " ucap Ara .

Setelah selesai Ara langsung keluar dari dalam kamar Vanya membiarkan Vanya dan Aqeela yang istirahat setelah terjadi drama.

Next part selanjutnya KK dan jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain mohon support dan dukungannya 🙏🏻

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***