TSUNAMI Aceh

Sampai di Kampus, aku langsung memakirkan motorku, dan langsung ke ruang BEM.

" Assalamu'alaikum ", sapaku sambil melangkah masuk menuju kursi.

"Wa'alaikum salam ", Jawab mareka serentak. disana sudah ada Sonny, Mira, Ratih, arif, Yunus, dan David.

Siapa yang belum hadir ", kataku menayakan yang belum sampai, " si Malik, Mita, Santi, Abdul, mareka lagi dalam perjalanan, sedangkan si Taufan dia ijin karena lagi nggak enak badan ", jawab David.

Baiklah kita tunggu mareka datang, dan buat Taufan mudah-mudah cepat sehat, Aamiin...", Kataku.

Sekitar 20 menit kemudian semua sudah berkumpul dan aku langsung ke Pokok Pembahasan.

" teman -teman sekalian, tadi pagi kita semua sudah melihat Bencana di Aceh melalui Televisi, kita harus gerak cepat, karena mareka sangat membutuhkan bantuan.

Oh iya mulai besok kita harus datang pagi -pagi ke Kampus tolong di umumkan di Mading Kampus.

Dan tolong juga di kabarin ke tiap -tiap Fakultas untuk sekedar bantuan berupa, baju layak pakai, mukena dan sarung, kemudian indomie, susu untuk bayi dan balita, selimut dan juga makanan lainnya ", kataku cepat.

Sonny, Arif dan Mira tolong koordinir semua ya untuk di Mading tiap-tiap Fakultas, kalian koordinir dengan masing-masing Fakultas.

Sedangkan Mita, Santi, Taufan dan Abdul tolong kabarin ke Lembaga-lembaga yang ada di kampus.

Seperti LDK, kemudian Tim Basket, Volly dan Tekwondo, Silat, dll... nanti kasih tahu ke Taufan ya tentang tugas ini ", kataku.

Oke ", Jawab Mita. Sedangkan aku, besama dengan David, serta Yunus, kami akan mencari info ke LSM untuk penyerahan bantuan dan kalau bisa ada perwakilan dari Kampus kita yang turun ke lapangan.

Nanti kita semua akan saling mengabari dan memberi info, lebih cepat kita bergerak itu lebih baik.

Oh iya untuk Malik, tolong koordinir dengan Dewan dan juga para Dosen di Kampus ya, siapa tau ada yang menyumbang, nanti kabari aku aja ya Lik ", kataku lagi.

"Oke siap bro!!!", Jawab Malik cepat.

Teman-teman ada yang kebaratan tidak dengan tugas ini? ", kataku.

"Nggak Ren!!!... kami disini siap membantu, ini demi sodara kita di sana.

Kami akan membantu yang terbaik", kata david sambil melihat teman -teman yang lain, juga menganggukan kepala tanda setuju.

Akhirnya setelah semua sepakat dengan tugas ini, kamipun bubar pulang ke rumah masing -masing.

Tapi sebelum itu aku, Yunus dan David mau ke kantor LSM untuk membicarakan tentang bantuan ini.

"Memangnya ada orang tidak di LSM, ini kan hari minggu, biasanya juga libur ", Kata Yunus.

"Kita coba saja Nus?? kalo ada orang syukur, nggak ada ya nggak apa-apa, hitung-hitung maen ke kantor LSM ", kata David menyakinkan kami.

"Akhirnya kami pun berangkat menuju kantor LSM yang memakan waktu hampir 2 jam perjalanan dari Kampus.

Sampai di kantor LSM, kami disambut dengan ramah, sebenarnya aku tadi sempat menolak ke kantor LSM karena ini kan hari minggu.

Mana ada karyawan yang masuk, tapi David memaksa apa salahnya mencoba datang kan tidak rugi juga ",kata David yang di iyakan oleh Yunus.

Akhirnya setelah pertimbangan kami memutuskan untuk mendatangi kantor LSM, dan setelah beberapa waktu perjalanan kamipun sampai di kantor LSM.

"Dan kamipun di sambut oleh ketua LSM, karena Beliau ada tugas yang belum selesai, sehingga mengharuskan Beliau masuk lembur dan ketemu dengan kami, Kami sangat senang mendengarnya karena perjalanan kami tidak sia - sia.

Setelah berbincang dan mengutarakan maksud kami, Pak Iwan ketua LSM dengan senang hati akan membantu menyalurkan bantuan dari Kampus kami.

Kamipun memperkenalkan diri masing -masing, Pak Iwan sangat ramah dan welcome kepada kami para mahasiswa.

"Ooh iya Ren, ini saya masih Berkoordinir dengan teman-teman di Medan, dan tadi kami sempat telpon ke teman-teman yang di Aceh.

"Kemudian sambungan telponnya terputus karena situasinya yang sangat sulit dan sampai tadi air laut sudah hampir atap rumah penduduk ",kata Pak Iwan sambil menarik nafas dalam.

Sampai saat ini kami sedang menunggu kabar teman -teman dari Medan menuju ke Aceh. Karena di Aceh sudah tidak bisa terhubungi.

Kita berdoa saja semoga bencana ini secepatnya berlalu dan air cepat surut", kata Pak Iwan.

"Mudah -mudahan ya Pak, semoga cepat surut airnya dan besok saya akan menghubungi Bapak untuk secepatnya mengirimkan bantuannya, ", kataku.

"Kalo begitu kami pamit pulang dulu ya Pak, besok kami akan menghubungi Bapak, sambil menjabat tangan beliau", kata David.

Setelah berpamitan dengan Pak Iwan, kamipun menuju parkiran.

"Vid, kami duluan ya, besok pagi kita ketemu di kampus, dan sepertinya bencana ini sangat besar ", Kataku, sambil jalan menuju ke motor.

Karena tadi dari kampus menuju ke kantor LSM, aku dan Yunus naik motor, sedangkan David naik mobilnya.

"Oke bro sampai ketemu besok pagi di Kampus ya, hati -hati di jalan ", kata David .

siap bro, lo juga hati -hati ya ", kataku.

Akhirnya kamipun berpisah di pakiran kantor LSM, David langsung menuju mobilnya yang terparkir.

Setelah mengantar Yunus, aku langsung pamit pulang ", oke sob hati -hati, thanks ya tuk tumpangannya ", kata Yunus.

"sip..!!!", jawabku sambil tersenyum dan mengangkat dua jari ke jidat tanda setuju, dan melajukan motor kembali untuk pulang ke rumah.

" Sampai di rumah aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam, kemudian Bik Atun membuka pintu.

"Mama mana Bik, "tanyaku.

" Ada Den, di ruang tengah sambil melihat tv dan menangis ", Jawab Bik Atun polos setelah menjawab salam ku.

" Ohh iya Bik Atun sudah bekerja di rumahku dari aku kecil, jadi beliau sudah tau siapa aku hehe, karena beliau sudah seperti keluarga bagi kami ....

"Ohh gitu pasti tentang Aceh ya Bik ", tanyaku.

" Iya Den ", jawab Bik Atun sambil melangkah pergi ke dapur ".

"Assalamu'alaikum Ma ", kataku sambil memeluk dan mencium tangan Mama.

" Wa'alaikum Salam Sayang ", Jawab Mama dengan suara serak habis menangis.

"kamu sudah pulang nak? ", tanya Mama lembut kepadaku.

" iya Ma baru sampai ", Jawabku sambil membenarkan posisi duduk.

"Gimana Ma???...Dengan berita terbaru di Aceh, Rendi dan teman -teman masih pantau terus beritanya", kataku.

"iya nak ini Mama ada berita terbaru lagi katanya airnya sudah meluas dan pusat gempanya itu berada di daerah Meulaboh dengan gempa 8,6 SR.

Dan tadi Mama sedih banget melihat ibu-ibu berlari sambil membawa mayat anaknya sambil menangis....", kata Mama sedih.

"Ya Allah semoga cepat berlalu musibah ini ", kataku sambil memeluk Mamaku.

" Mama sedih tidak bisa membayangkan kalo Mama di tempat itu, apa yang bisa Mama lakukan, Mama pasti bingung", Jawab Mamaku sambil menutup Air matanya dengan telapan tangan.

Tapi masyarakat yang terkena dampak sudah di bawa ke tempat pengungsian sementara daerah Banda Aceh", kata Mama lagi.

"iya Ma....!!!", Syukulah ma!!!", Rendi juga lagi saling pantau dengan teman - teman yang lain, kami minta bantuan secepatnya, karena mareka disana sangat membutuhkan bantuan dari kita semua ", kataku lagi.

" Iya ni...katanya negara -negara seperti Jepang, Turki, Amerika, Malaysia, Singapura, Australia sedang bergerak menuju Indonesia, untuk menyalurkan bantuan ke Aceh", kata Mama menambahkan.

"iya Ma...aamiin..??? mudah-mudahan dengan bantuan ini masyarakat disana bisa langsung menggunakannya.

Dan Pemerintah Indonesia juga katanya langsung berangkat ke Aceh untuk melihat dan memberi bantuan yang terkena TSUNAMI di Aceh ", kataku.

Papa juga akan memberi bantuan, nanti kamu yang koordinir ya ", kata Mama mantap.

" siap Ma... Insha Allah Rendi siap membantu "kataku sambil pamit mau ke kamar untuk mandi.

Episodes
1 Hari Yang Cerah
2 Gunung Pangrango Sukabumi
3 Nasehat Papa
4 Fakultas Ekonomi
5 Sebuah Harapan
6 Ketua BEM
7 Menyita Waktu
8 Bencana Alam
9 TSUNAMI Aceh
10 Bantuan untuk Tsunami
11 Menyalurkan Bantuan
12 Berangkat Ke Aceh
13 Berangkat ke Aceh II
14 Berangkat Ke Aceh III
15 Berangkat ke Aceh IV
16 Mengunjungi Korban Tsunami
17 Menghibur Adik Adik Di Pengungsian
18 Ke Batoh
19 Tiga Minggu Di Aceh
20 Ke LHOK NGA
21 Masih di LHOK NGA
22 Perpisahan Yang Mengurai Air Mata
23 Rindu Yang Tertahan
24 Kebimbangan Hati Rendi
25 Kegundahan Jiwaku
26 Pertemuan Yang Menggetarkan Hati.
27 Mencari Tau Tentang Aisha
28 Rencana Masuk Pesantren
29 Primadona Desa
30 Santri Mukiman
31 Merasakan Jadi Santri
32 Menemui Ustadz Ahmad Ma'ruf
33 Lamaran Pak Kyai Abdul Somad
34 Bareng Yunus ke Kampus
35 Misi dari Rendi
36 Rapat
37 Salah Paham
38 Menanti Kabar
39 Doa Faisal
40 Suasana Kantor BEM
41 Usulan David dan Malik
42 Kabar Tak Enak
43 Janji Ke Rumah Pak Ustadz
44 Deg-degkan
45 Salah Sangka
46 Menemui Abah Aisha
47 Syarat Dari Abah
48 Kesibukan Yang Padat
49 Saran Untuk Andi
50 Ke Kantor Papa
51 Impian Anita
52 Lumayan Sibuk
53 Penutupan Pendaftaran Calon BEM
54 Seleksi Calon Ketua BEM
55 Terpilih Ketua BEM Yang Baru
56 Hafalan Surah AR-RAHMAN
57 Persiapan Menuju Pernikahan
58 Menikah dengan Gadis Pujaanku
59 Malam Pertama Yang Tertunda
60 Kerinduan Pada Aisha
61 Menemui Bidadariku
62 Menjemput Istriku
63 Hadiah Untuk Aisha
64 Malam Yang Indah Tuk Rendi Dan Aisha
65 Akibat Perbuatanku
66 Janjiku
67 Menginap Di Rumah Mama.
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Hari Yang Cerah
2
Gunung Pangrango Sukabumi
3
Nasehat Papa
4
Fakultas Ekonomi
5
Sebuah Harapan
6
Ketua BEM
7
Menyita Waktu
8
Bencana Alam
9
TSUNAMI Aceh
10
Bantuan untuk Tsunami
11
Menyalurkan Bantuan
12
Berangkat Ke Aceh
13
Berangkat ke Aceh II
14
Berangkat Ke Aceh III
15
Berangkat ke Aceh IV
16
Mengunjungi Korban Tsunami
17
Menghibur Adik Adik Di Pengungsian
18
Ke Batoh
19
Tiga Minggu Di Aceh
20
Ke LHOK NGA
21
Masih di LHOK NGA
22
Perpisahan Yang Mengurai Air Mata
23
Rindu Yang Tertahan
24
Kebimbangan Hati Rendi
25
Kegundahan Jiwaku
26
Pertemuan Yang Menggetarkan Hati.
27
Mencari Tau Tentang Aisha
28
Rencana Masuk Pesantren
29
Primadona Desa
30
Santri Mukiman
31
Merasakan Jadi Santri
32
Menemui Ustadz Ahmad Ma'ruf
33
Lamaran Pak Kyai Abdul Somad
34
Bareng Yunus ke Kampus
35
Misi dari Rendi
36
Rapat
37
Salah Paham
38
Menanti Kabar
39
Doa Faisal
40
Suasana Kantor BEM
41
Usulan David dan Malik
42
Kabar Tak Enak
43
Janji Ke Rumah Pak Ustadz
44
Deg-degkan
45
Salah Sangka
46
Menemui Abah Aisha
47
Syarat Dari Abah
48
Kesibukan Yang Padat
49
Saran Untuk Andi
50
Ke Kantor Papa
51
Impian Anita
52
Lumayan Sibuk
53
Penutupan Pendaftaran Calon BEM
54
Seleksi Calon Ketua BEM
55
Terpilih Ketua BEM Yang Baru
56
Hafalan Surah AR-RAHMAN
57
Persiapan Menuju Pernikahan
58
Menikah dengan Gadis Pujaanku
59
Malam Pertama Yang Tertunda
60
Kerinduan Pada Aisha
61
Menemui Bidadariku
62
Menjemput Istriku
63
Hadiah Untuk Aisha
64
Malam Yang Indah Tuk Rendi Dan Aisha
65
Akibat Perbuatanku
66
Janjiku
67
Menginap Di Rumah Mama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!