Sebuah Harapan

Sesudah aku bicara dengan Yunus kemaren dari hati ke hati, akhirnya Yunus bersedia untuk merahasiakan siapa aku sebenarnya sampai aku menemukan pujaan hatiku.

Banyak wanita di kampus yang suka padaku tapi aku bersikap biasa saja, dan bagiku belum ada yang menggetarkan hatiku.

Tak terasa sekarang sudah tingkat dua semester 4 aku kuliah, sebentar lagi pemilihan ketua BEM baru, suasana kampus begitu ramai tidak seperti biasanya, aku sendiri enggan mencari tau ada apa, aku langsung menuju ke perpustakaan.

Rendi tunggu... !!!", panggil Siska.

ya ada apa sis ", kataku.

Selamat ya Ren jadi salah satu kandidat ketua BEM dari fakultas kita", kata Siska yang membuat aku bingung harus menjawab apa.

"Ohh... eh..iya terima kasih ", jawabku sambil mengaruk kepala ku yang tidak gatal.

Lalu aku pun pergi mencari Yunus di kantin dan mencari tau tentang kebenaran berita itu.

Bener juga tuh bocah lagi makan bakso di kantin bersama dengan Sonny, Arif, Mira, Santi dan Abdul.

"Nus gue mau bicara sebentar ", kataku sambil menarik tangan Yunus", aduhhh calon ketua BEM yang baru hehehe... sini duduk sini ?? ", kata Arif sambil merapikan bangku dengan ujung bajunya agar aku bisa duduk.

Oke gue akan duduk tapi jelaskan siapa yang mengajukan diri gue untuk jadi ketua BEM "kataku kesal.

Sebelumnya gini Ren ", Mira mencoba menjawab. kami semua melihat lo yang paling pintar dan cocok duduk jadi ketua BEM.

Dan jujur kami sepakat akhirnya kami membujuk Yunus untuk ambil foto lo dan formulir pengajuan kandidat salah satu jadi ketua BEM.

Gue rasa lo cocok Ren, jadi ketua BEM karena lo itu tidak hanya pintar tapi juga ramah, baik dan sopan kepada semua orang, pokoknya lo itu lengkap deh, ya nggak teman-teman ", kata Mira menyemangati aku.

Aku pun diam lalu Sonny berkata," bener bro di usia lo masih muda sekarang lo sudah jadi Asisten Dosen Pak Anwar ( Dosen mata pelajaran Managemen Keuangan).

Dan Bahasa Inggris lo yang terbaik diantara kita semua ", kata Sonny lagi.

Lalu Yunus menambahkan ", Ambil amanah ini Ren, kami semua percaya lo pasti mampu jadi ketua BEM ", kata Yunus.

Apa gue bisa Nus jadi harapan kalian semua, ini tanggung jawab yang besar tidak hanya di mata manusia tapi juga di hadapan Allah kelak yang akan gue pertanggung jawabkan.

"kataku sambil menutup mukaku.

" Kami semua percaya sama kamu Ren, kami semua mendukung kamu Ren, semua harapan kami ada padamu bawalah nama baik kampus kita menjadi nomor satu di Indonesia ", kata Yunus bijak.

Aku hanya menarik nafas dalam sambil mengucap dalam hati memohon petunjuk dari Allah SWT.

Bismillah akhirnya aku maju menjadi kandidat ketua BEM yang baru yang harus bersaing dari fakultas-fakultas yang lain.

Setelah babak penyisihan yang ketat, tinggallah 3 kandidat menuju final, yang akan maju dari Fakultas Tehnik Sipil ada David yang di idolakan semua orang.

Karena David orang yang pintar juga anak orang kaya.

Yang ke 2 ada Malik dari Fakultas Hukum, dia juga orang yang pintar dan sangat populer di kampus.

Yang ke 3 tentu saja aku Rendi dari Fakultas Ekonomi yang menurut mareka biasa -biasa saja tidak favorit karena Fakultas Ekonomi menurut mareka hanya orang -orang dibawah standar bila di bandingkan dengan Fakultas yang lain.

Dan aku memaklumi karena mareka melihat dengan sebelah mata terhadap Fakultas Ekonomi dan itu membuat aku terpacu untuk membuka mata hati mareka semua terhadap Fakultas kami.

Aku di mata mareka cuma pinter, ganteng tapi kere begitu kesan mareka terhadapku dan itu tidak membuat aku kecil hati, biarkan saja toh tidak ada ruginya.

Semua orang berkumpul di aula yang luas untuk menyaksikan babak final calon ketua BEM yang baru.

Semua orang saling berbisik dan menjagokan kandidat masing-masing dari Fakultas sendiri, termasuk Fakultas ku Ekonomi.

Semua orang tidak yakin dengan kemampuanku, karena menurut mareka aku orang yang biasa saja dan tidak begitu populer di kampus.

Setelah menyingkirkan para kandidat yang lain, kini hanya sisa kami bertiga, dan kami disini mau menunjukan siapa yang paling pantas menjadi ketua BEM yang baru.

Aku dari awal hanya menyemarakkan saja, kalo menang jadi musibah, kalo kalah Alhamdulillah.

Maksudku kalo aku menang sudah pasti musibah bagiku, waktu habis untuk acara ini dan itu belum lagi kegiatan sosial, belum lagi waktu sebagai Asisten Dosen tentu sangat menyita waktu.

Kalau aku kalah tentu aku mengucapkan alhamdulillah karena bisa terlepas dari amanah yang berat, tapi di satu sisi teman-teman semua sangat mengharapkan aku menang.

Dan menunjukkan bahwa Fakultas Ekonomi juga bisa juara ", begitu kata teman-teman semua.

aku diam tidak dapat berbicara dan aku mulai berfikir kalau Allah mengizinkan aku menang maka aku siap mengemban amanah ini ", kataku dalam hati.

Dan adu kepintaran dalam soal matematika, dan akhirnya aku yang menang dengan waktu 3 menit aku bisa menjawab semuanya dan membuat semua juri dan lawan-lawanku mengelengkan kepala.

"Gile bener si rendi cepat banget jawab soal di papan tulis itu, belum pernah ada mahasiswa yang begitu cepat dan pintar seperti rendi ",

" kata budi mahasiswa senior yang tidak pernah lulus alias mahasiswa abadi bukan karena dia bodoh tapi dia sedikit pemalas sehingga dia tidak selesai -selesai kuliahnya,.

Sekarang waktunya adu argumen dan semua lawan -lawanku berusaha saling menjatuhkan satu sama lain, tapi pantang bagiku menjelekkan mareka karena bagiku mareka tetap teman-temanku.

Bagiku menang kalah itu biasa dan siapa saja yang menang untuk ketua BEM maka itu yang terbaik di antara kami bertiga.

Setelah memakan waktu hampir 3 jam akhirnya sampailah pengumuman.

Kami semua deg-degkan menunggu hasilnya, "setelah kami semua berembuk dan menetapkan bahwa dari kalian bertiga maka 1 yang terpilih menjadi ketua BEM Universitas Mawar Merah angkatan 2004 adalah... !!!! ", kata Pak Satrio selaku ketua juri.

Kandidat ini mewakili Fakultas masing-masing dan keputusan juri ini mutlak dan tidak bisa di ganggu gugat.

Mareka adalah terdiri dari David van housten dari Fakultas Tehnik Sipil dengan nilai 1.345. Kemudian Malik Rabbani dari Fakultas Hukum dengan nilai 1.287 .

Rendi Pratama Darmawan dari Fakultas Ekonomi dengan nilai 1.571.

Dan pemenangnya jatuh kepada Rendi Pratama Darmawan sebagai ketua BEM yang baru tahun 2004 sampai tahun 2005.

Semua teman-teman memelukku dan mengucapkan selamat, juga para wanita ada yang menangis terharu, seakan -akan tidak percaya karena baru kali ini ketua BEM dari Fakultas mareka.

Mulai sekarang mareka bisa berjalan tegak tidak di pandang sebelah mata lagi.

David dan Malik juga memberi aku selamat bagi mareka siapapun yang jadi BEM dia yang terbaik.

Selamat bro !!!..", selamat berjuang semoga di bawah kepemimpinan lo BEM tambah maju dan oke ", kata Malik sambil menjabat tanganku.

Terima kasih bro?", ini kemenangan kita semua, gue mau lo berdua juga bisa masuk tim gue dan bersama -sama kita majukan BEM Mawar Merah lebih sukses lagi ", kataku sambil merangkul mareka.

Dan semua dosen juga teman -teman bertepuk tangan karena melihat kami semua saling berangkulan dengan hati senang.

Karena setiap permainan tidak ada yang menang atau kalah.

Episodes
1 Hari Yang Cerah
2 Gunung Pangrango Sukabumi
3 Nasehat Papa
4 Fakultas Ekonomi
5 Sebuah Harapan
6 Ketua BEM
7 Menyita Waktu
8 Bencana Alam
9 TSUNAMI Aceh
10 Bantuan untuk Tsunami
11 Menyalurkan Bantuan
12 Berangkat Ke Aceh
13 Berangkat ke Aceh II
14 Berangkat Ke Aceh III
15 Berangkat ke Aceh IV
16 Mengunjungi Korban Tsunami
17 Menghibur Adik Adik Di Pengungsian
18 Ke Batoh
19 Tiga Minggu Di Aceh
20 Ke LHOK NGA
21 Masih di LHOK NGA
22 Perpisahan Yang Mengurai Air Mata
23 Rindu Yang Tertahan
24 Kebimbangan Hati Rendi
25 Kegundahan Jiwaku
26 Pertemuan Yang Menggetarkan Hati.
27 Mencari Tau Tentang Aisha
28 Rencana Masuk Pesantren
29 Primadona Desa
30 Santri Mukiman
31 Merasakan Jadi Santri
32 Menemui Ustadz Ahmad Ma'ruf
33 Lamaran Pak Kyai Abdul Somad
34 Bareng Yunus ke Kampus
35 Misi dari Rendi
36 Rapat
37 Salah Paham
38 Menanti Kabar
39 Doa Faisal
40 Suasana Kantor BEM
41 Usulan David dan Malik
42 Kabar Tak Enak
43 Janji Ke Rumah Pak Ustadz
44 Deg-degkan
45 Salah Sangka
46 Menemui Abah Aisha
47 Syarat Dari Abah
48 Kesibukan Yang Padat
49 Saran Untuk Andi
50 Ke Kantor Papa
51 Impian Anita
52 Lumayan Sibuk
53 Penutupan Pendaftaran Calon BEM
54 Seleksi Calon Ketua BEM
55 Terpilih Ketua BEM Yang Baru
56 Hafalan Surah AR-RAHMAN
57 Persiapan Menuju Pernikahan
58 Menikah dengan Gadis Pujaanku
59 Malam Pertama Yang Tertunda
60 Kerinduan Pada Aisha
61 Menemui Bidadariku
62 Menjemput Istriku
63 Hadiah Untuk Aisha
64 Malam Yang Indah Tuk Rendi Dan Aisha
65 Akibat Perbuatanku
66 Janjiku
67 Menginap Di Rumah Mama.
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Hari Yang Cerah
2
Gunung Pangrango Sukabumi
3
Nasehat Papa
4
Fakultas Ekonomi
5
Sebuah Harapan
6
Ketua BEM
7
Menyita Waktu
8
Bencana Alam
9
TSUNAMI Aceh
10
Bantuan untuk Tsunami
11
Menyalurkan Bantuan
12
Berangkat Ke Aceh
13
Berangkat ke Aceh II
14
Berangkat Ke Aceh III
15
Berangkat ke Aceh IV
16
Mengunjungi Korban Tsunami
17
Menghibur Adik Adik Di Pengungsian
18
Ke Batoh
19
Tiga Minggu Di Aceh
20
Ke LHOK NGA
21
Masih di LHOK NGA
22
Perpisahan Yang Mengurai Air Mata
23
Rindu Yang Tertahan
24
Kebimbangan Hati Rendi
25
Kegundahan Jiwaku
26
Pertemuan Yang Menggetarkan Hati.
27
Mencari Tau Tentang Aisha
28
Rencana Masuk Pesantren
29
Primadona Desa
30
Santri Mukiman
31
Merasakan Jadi Santri
32
Menemui Ustadz Ahmad Ma'ruf
33
Lamaran Pak Kyai Abdul Somad
34
Bareng Yunus ke Kampus
35
Misi dari Rendi
36
Rapat
37
Salah Paham
38
Menanti Kabar
39
Doa Faisal
40
Suasana Kantor BEM
41
Usulan David dan Malik
42
Kabar Tak Enak
43
Janji Ke Rumah Pak Ustadz
44
Deg-degkan
45
Salah Sangka
46
Menemui Abah Aisha
47
Syarat Dari Abah
48
Kesibukan Yang Padat
49
Saran Untuk Andi
50
Ke Kantor Papa
51
Impian Anita
52
Lumayan Sibuk
53
Penutupan Pendaftaran Calon BEM
54
Seleksi Calon Ketua BEM
55
Terpilih Ketua BEM Yang Baru
56
Hafalan Surah AR-RAHMAN
57
Persiapan Menuju Pernikahan
58
Menikah dengan Gadis Pujaanku
59
Malam Pertama Yang Tertunda
60
Kerinduan Pada Aisha
61
Menemui Bidadariku
62
Menjemput Istriku
63
Hadiah Untuk Aisha
64
Malam Yang Indah Tuk Rendi Dan Aisha
65
Akibat Perbuatanku
66
Janjiku
67
Menginap Di Rumah Mama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!